BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEER LESSONS DAN LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS VII SMP

SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Rita Kusumawardani A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks melibatkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh: RATIH ROSARI A

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi. yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa untuk menghadapi tantangan hidup dimasa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : NARTI A

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN. konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Pendidik tidak hanya

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika. Hal ini

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Oleh : Muhammad Abdul Wahid A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam dunia pendidikan pembelajaran adalah salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar siswa dengan berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. umum dapat digambarkan bahwa proses pembelajaran menggunakan model

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) merupakan ilmu yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dan tidak tahu

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanggung jawab. Sebaliknya, jika memiliki tanggung jawab yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY PADA SISWA SMK YPP PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

percaya diri siswa terhadap kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. dipelajari siswa sehingga pembelajaran matematika mempunyai. dituntut mempunyai konsentrasi, ketelitian, dan keterampilan.

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

BAB I Pendahuluan. Internasional pada hasil studi PISA oleh OECD (Organization for

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. strategi ( RBL ). Penerapan model pembelajaran ( RBL ) ini mengajarkan

BAB I PENDAHULUAN. (sekolah) dewasa ini adalah rendahnya daya serap peserta didik (AR Ngalih,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

AGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang atau kelompok orang sebagai usaha untuk mendewasakan. negara dan bangsa, sebab pendidikan bisa meningkatkan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan telah menjadi sarana penting yang menunjang kesiapan diri dalam

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelas VIII SMP Harapan Stabat Sekarang ini banyak siswa yang kurang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tempat yang sangat strategis dalam pembangunan di negara kita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pendidikan terjadi suatu kegiatan yang kompleks yang tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Pendidikan adalah proses interaksi pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Inti dari proses pembelajaran tidak lain adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan tersebut. Proses belajar merupakan hal yang dialami oleh siswa sebagai respon terhadap segala acara pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik. Belajar pada hakekatnya merupakan proses yang aktif yang melibatkan panca indera atau fisik dan psikis kita agar siswa mengalami proses belajar. Guru harus merancang pembelajaran yang membuat siswa terlibat aktif (Asep Herry Hernawan dkk : 11.4). Dalam belajar sebagai proses ada berbagai faktor yang mempengaruhi yaitu masukan mentah (raw input) dalam hal ini siswa yang memiliki karakteristik tertentu baik fisiologis (kondisi fisik, panca indera) maupun psikologis (minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif) dan instrumental input (kurikulum atau bahan pelajaran, guru yang memberikan pengajaran, sarana dan fasilitas, serta manajemen yang berlaku di sekolah yang bersangkutan) (Ngalim Purwanto : 107). Dalam pembelajaran terjadi proses komunikasi yang timbal balik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Untuk mencapai tujuan secara optimal, guru menempati posisi kunci dan strategis dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan (Asep Herry Hernawan dkk : 9.5) Pada kondisi awal hasil belajar IPA siswa kelas IVA SD Santa Ursula Bandung mengenai materi hubungan antarmakhluk hidup masih belum optimal, ini 1 Fransiska Junita, 2013 Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Leason Dengan Tahapan Learning Cycles Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Hubungan Antarmakhluk Hidup Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

2 ditunjukkan dengan pencapaian nilai terendah 40 dan tertinggi 84 dengan rata-rata nilai masih di bawah KKM yaitu 64,2, adapun KKM untuk mata pelajaran IPA 2

yang ditetapkan SD Santa Ursula Bandung adalah 65. Dari 31 siswa kelas IVA ternyata hanya 15 siswa yang tuntas atau 46,7%, sedangkan 16 siswa lainnya atau 53,3% masih belum tuntas. Dalam mencapai tujuan pembelajaran sering muncul masalah pada siswa yaitu siswa kelihatan tidak aktif, bosan pada saat belajar sehingga prestasinya rendah. Begitu pun di kelas IVA SD Santa Ursula Bandung, tidak semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, contohnya dalam tanya jawab, mencari data, dan memberikan pendapat, sehingga anak yang aktif mendapatkan prestasi yang tinggi dan mendapat nilai yang bagus. Pada proses pembelajaran yang harus membahas satu (1) bab materi memerlukan waktu yang panjang, belum ditambah untuk memberikan pengayaan, maka peneliti ingin meningkatkan prestasi belajar siswa dengan memadukan pembelajaran yang sudah diterapkan di SD yang akan di teliti. Di SD Santa Ursula Bandung menggunakan pembelajaran entrepreneur ship. Siswa dituntut untuk berinovasi dan kreatif yaitu siswa belajar dengan melewati tahapan- tahapan dalam learning cycle, yang terdiri dari tahapan exploring, planning, doing, communicating, dan reflecting. Tahap exploring adalah tahap dimana siswa menggali pengetahuannya dan menambah wawasannya mengenai materi yang dipelajari melalui outing, pengumpulan data serta membaca buku keperpustakaan. Tahap planning adalah siswa merencanakan karya inovatif dan kreatif yang akan dibuat atau ditampilkan. Tahap doing adalah aksi siswa membuat karya yang sudah direncanakan pada saat planning, tahap communicating adalah tahapan dimana siswa mengkomunikasikan karya yang telah dibuat kepada orang lain. Tahap terakhir adalah tahap reflecting, adalah tahap mengungkapkan perasaan yang telah dialami selama proses pembelajaran dan mengungkapkan kesulitan yang dialami dan mencari solusi bagi kesulitannya itu. Menurut Hisyam Zaini dkk (2009;65) strategi pembelajaran yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain, maka strategi ini akan sangat membantu peserta didik dalam mengajarkan materi kepada teman-temannya. Pembelajaran strategi Peer Lessons merupakan refleksi pentingnya guru

mengelola proses pembelajaran yang bermakna sehingga siswa merasa senang dan antusias dalam proses pembelajaran. Dalam strategi ini kemampuan siswa untuk menguasai suatu topik dengan berfikir kritis sehingga dapat menyampaikan topik yang telah dikuasai kepada teman-temannya dengan berbagai cara dan menggunakan alat peraga juga contoh-contoh relevan. Aryani Ima, 2008. Dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Strategi Peer Lessons Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Masaran Tahun Ajaran 2008 / 2009. Subjek : (L Education General ; Edisi IV) Jurnal Nasional tahun 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dari hasil pembahasan dapat dinyatakan bahwa rata-rata hasil belajar siklus III lebih tinggi dari siklus I dan siklus II, baik dilihat dari aspek kognitif (81,15>71,1>64,9) maupun afektif (21,65>18,65>17,075). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan strategi peer lessons dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Masaran Tahun ajaran 2008/2009. Fauzia Meina ( 2008), dalam penelitiannya yang berjudul Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Peer Lessons Dan Learning Start With A Question (LSQ) Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Subjek : (L Education General ; Edisi IV) Jurnal Nasional Tahun 2008. Hasil penelitiannya menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada prestasi belajar Matematika dipengaruhi oleh pembelajaran menggunakan strategi Peer Lessons dengan pembelajaran menggunakan strategi LSQ dengan th = 2,107. Lebih lanjut dikatakan bahwa prestasi belajar Matematika dengan pembelajaran menggunakan strategi Peer Lessons lebih baik daripada prestasi belajar Matematika dengan menggunakan strategi LSQ. Hal ini ditunjukkan pada hasil nilai rata-rata untuk kelas eksperimen 85,55 dan kelas kontrol 74,30 pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi. Siti Alfiah, 2010. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berfikir kritis siswa setelah diterapkannya strategi Peer Lessons berbantuan TIK dalam pembelajaran IPA.

Dari uraian tersebut di atas maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul : Penerapan strategi pembelajaran peer lesson dengan tahapan learning cycle berbasis inkuiri untuk meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran IPA materi hubungan antarmakhluk hidup B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dan batasan masalah pada penelitian ini adalah tentang upaya meningkatkan prestasi siswa dan pembelajaran IPA pada materi mengenai Ekosistem melalui penerapan strategi pembelajaran peer lesson dengan tahapan learning cycle berbasis inkuiri. Adapun inti permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA pada materi hubungan antarmakhluk hidup melalui penerapan strategi pembelajaran peer lesson dengan tahapan learning cycle berbasis inkuiri? b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi hubungan antarmakhluk hidup melalui penerapan strategi pembelajaran peer lesson dengan tahapan learning cycle berbasis inkuiri? c. Bagaimana peningkatan prestasi siswa dalam pembelajaran IPA pada materi hubungan antarmakhluk hidup melalui penerapan strategi pembelajaran peer lesson dengan tahapan learning cycle berbasis inkuiri? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Dari rumusan yang telah dikemukaan di atas, maka penelitian ini bertujuan : a. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA pada materi hubungan antarmakhluk hidup melalui penerapan strategi

pembelajaran peer lesson dengan tahapan learning cycle berbasis inkuiri. b. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi hubungan antarmakhluk hidup melalui penerapan strategi pembelajaran peer lesson dengan tahapan learning cycle berbasis inkuiri. c. Mendeskripsikan peningkatan prestasi siswa dalam pembelajaran IPA pada pada hubungan antarmakhluk hidup melalui penerapan strategi pembelajaran peer lesson dengan tahapan learning cycle berbasis inkuiri. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada guru tentang penerapan strategi pembelajaran aktif peer lesson pada tahapan learning cycle khususnya pembelajaran IPA untuk peningkatan prestasi belajar siswa. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi guru dalam mengembangkan strategistrategi pembelajaran yang lain yang berorientasi pada peningkatan mutu pembelajaran. b. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa dalam penerapan belajar yang lebih aktif,mandiri sehingga dapat menumbuhkan sikap aktif, kreatif dan inovatif dalam pembelajaran serta dapat meningkatkan prestasi siswa terhadap mata pelajaran IPA. c. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di sekolah. Peningkatan sumber daya manusia tersebut adalah peningkatan sumber daya guru dan siswa.

D. Definisi Operasional 1. Strategi Pembelajaran Peer Lesson Strategi pembelajaran peer lesson adalah pembelajaran yang menuntut siswa untuk belajar mandiri serta mampu menjelaskan materi kepada teman sebaya dalam bentuk kelompok, sehingga guru hanya sebagai fasilitator yang membantu berjalannya proses belajar. Strategi pembelajaran ini dapat mengembangkan peer teaching dalam kelas yang menempatkan seluruh tanggung jawab pembelajaran pada peserta didik sebagai anggota kelas. Strategi pembelajaran peer lesson akan dipadukan dengan tahapan learning cycle yang terdiri dari exploring, planning, doing, communicating dan reflecting sehingga siswa bersama kelompok dapat menjelaskan atau mempresentasikan materi yang telah ditentukan dengan kreatif, inovatif dan tersusun secara baik. Tak lupa siswa pun dapat menumbuhkembangkan sikap tolerance, responsibility, problem solving serta respec. Strategi pembelajaran peer lesson akan dilaksanakan secara berkelompok, setiap kelompok akan mendapatkan materi yang akan dijelaskan dengan kreatif dan inovatif dengan melalui tahapan learning cycle. Siswa tidak bosan dan jenuh karena materi yang dijelaskan oleh masing- masing kelompok berbeda- beda dan dijelaskan atau dipresentasikan secara kreatif dan inovatif. 2. Learning Cycle Learning Cycle adalah tahapan belajar siswa dalam satu unit/tema pembelajaran. Di dalam learning cycle ada lima tahapan yaitu: exploring, planning, doing, communicating, dan reflecting. Learning cycle diambil dari pembelajaran entrepreneur ship. Entrepreneur Ship adalah pembelajaran dengan menanamkan sikap siswa untuk lebih mandiri, kreatif dan inovatif untuk membuat suatu karya dengan melihat kondisi selera pasar. Sehingga peran guru adalah mendesain langkah-langkah belajar dan memfasilitasi siswa agar mereka dapat melalui tahapan tersebut dan mencapai hasil belajar optimal.

3. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran dan penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu (Tirtonegoro, 2001: 43). Pada penelitian ini prestasi belajar siswa dapat diketahui dari pengukuran test hasil belajar kognitif pada materi hubungan antarmakhluk hidup dalam bentuk angka. 4. IPA IPA adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi isi kurikulum SD. 5. Hubungan Antarmakhluk Hidup Hubungan antarmakhluk hidup adalah salah satu materi/pokok bahasan yang ada pada mata pelajaran IPA yang diberikan kepada kelas IV semester I.