HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tertentu. Menurut Robbins (2006) bahwa kinerja pegawai adalah. untuk mengelola proses kerja selama periode tersebut.

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan efektivitas kerja yang positif bagi pegawai. Adanya kepemimpinan yang

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. RASIDIN PADANG TAHUN 2014

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA TAHUN

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: DESYANI PUSPITA PURNAMA SARI

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA***

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN MOTIVASI PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI RUMAH SAKIT JOGJA KOTA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. This research was conducted to determine the degree of self-compassion

Dwi Sumanto*), Raharjo Apriyatmoko**), Sri Wahyuni***)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PENERAPAN POSTCONFERENCE PERAWAT DI RUANG CENDANA IRNA I RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan masyarakat. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) termaktub dalam UUD 1945 (Depkes RI, 1993).

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas memberi asuhan keperawatan (Arwani, 2006). perawat merasa puas dalam bekerja (Aditama,2006).

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENERAPAN HAND HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT TENTANG SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta pengembangan standar dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

ABSTRAK. Kata kunci : Resiliensi kerja, responden. vii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

John Toding Padang, Novita Medyati

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan. Tanpa perawat, kondisi pasien akan terabaikan. dengan pasien yang dimana pelayanan keperawatan berlangsung

BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN. Iin Inayah dan Wahyuni

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Wawan Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN TINGKAT KINERJA PERAWAT DI UNIT KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

BAB 1 : PENDAHULUAN. penunjang medis dan melaksanakan pelayanan administratif. Sumber Daya Manusia (SDM)

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PEMBIMBING AKADEMIK (PA) DENGAN SIKAP UNTUK BERKONSULTASI DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI NON-VERBAL PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program pembangunan kesehatan di Indonesia didasarkan pada

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam

Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN LABEL TRIASE DENGAN TINDAKAN PERAWAT BERDASARKAN LABEL TRIASE DI IGD RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Kata kunci: Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja Perawat, Kinerja Bidan, Rumah Sakit

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : BAGUS PRASETIO 0502R00260

SKRIPSI. Disusun Oleh : Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan. NAMA : Yusstanto NIM : J

HUBUNGAN PENGETAHUAN NURSING ERROR

NASKAH PUBLIKASI RINI DARMAYANTI NIM

PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN

Peningkatan Kelengkapan Rekam Medis. Improving Medical Record Completeness

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

Diajukan Oleh: RETNO LIA MAYASARI A

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN. Oleh VITOE FUSANTO

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

Transkripsi:

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: AYU TRI PURNAMA SARI 20121020108 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh: AYU TRI PURNAMA SARI 201210201087 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG 1 Ayu Tri Purnama Sari 2, Syaifudin 3 Universitas Aisyiyah Yogyakarta E-mail: ayutripurnama19@gmail.com Abstract: The purpose of this study was to determine the relationship head space leadership role with the performance of nurses in inpatient hospitals Muntilan Magelang regency. This type of research is quantitative descriptive design correlative da using cross sectional approach. Samples in this research were 42 nurses. Validity test results using the instrument head space leadership role in the range of 0.568 to 0.790 with a reliability of 0.772, while the result of the validity test instrument nurses' performance in rentang0,506-0,801 with reiabilitas 0.758. The analytical method used is kendll tau. The study found that there is a relationship role of leadership performance space with a nurse in the inpatient unit Muntilan Hospital in Magelang District, (p = 0.018; p <0.05). Keywords: nurse performance, leadership space Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Muntilan Kabupaten Magelang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif da menggunakan pendekatan waktu cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 42 perawat. Hasil uji validitas menggunakan instrumen peran kepemimpinan kepala ruang dalam rentang 0,568 0,790 dengan reliabilitas 0,772, sedangkan hasil uji validitas intrumen kinerja perawat dalam rentang0,506-0,801 dengan reiabilitas 0,758. Metode analisis yang digunakan adalah kendll tau. Hasil penelitian menemukan bahwa ada hubungan peran kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Muntilan Kabupaten Magelang, (p=0,018;p<0,05). Kata Kunci : Kinerja perawat, kepemimpinan kepala ruang

PENDAHULUAN Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dalam rangka upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan secara menyeluruh, terpadu, merata, terjangkau dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat. Sebagaimana fungsinya, rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (UU nomor 44 tahun 2009). Salah satu profesi yang berperan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan adalah perawat.perawat merupakan sumber daya manusia yang ikut berperan penting baik tidaknya pelayanan kesehatan di rumah sakit karena selain jumlahnya yang dominan,juga merupakan profesi yang memberikan pelayanan yang konstan dan terus menerus 24 jam kepada pasien setiap hari (Mulyono, Hamzah, & Abdullah, 2013). Hal yang mendasari dari seorang perawat adalah kinerja perawat. Kinerja perawat merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu.kinerja perawat saat ini dapat dilihat dari mutu asuhan keperawatannya. Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien dengan berbagai tatanan pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Asuhan keperawatan yang bermutu adalah pelayanan keperawatan yang dapat memuaskan pasien (Kusnanto, 2004 dalam Tamimi, 2013). Keberadaan peran pemimpin di tengah-tengah perawat sangat diperlukan.kepemimpinan yang ideal adalah bila mana tujuan dan keputusan kerja dibuat bersama dalam kelompok. Pemimpin yang paling efektif mempunyai hubungan saling mendukung dengan bawahannya,cenderung tergantung pada pembuatan keputusan kelompok dari pada individu dan mendorong perawat untuk menentukan dan mencapai sasaran prestasi kerja tinggi.bagi perawat di ruang rawat inap, kepala ruangadalah pemimpin yang dapat menggerakkan perawat untuk dapat melaksanakan asuhan keperawatan dengan baik. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 23 April 2016 di ruang Anggrek, Mawar dan Dahlia RSUD Muntilan Kabupaten Magelang dari hasil wawancara singkat terhadap 3 kepala ruang didapatkan bahwa masih ada 6 perawat yang datang terlambat saat operan shift, selain itu ada 5 perawat pelaksana diantaranya 1 perawat di ruang Mawar yang masih kurang dalam beberapa hal antara lain: inisiatif, skill dan komunikasi padahal sudah berkerja di rumah sakit tersebut lebih dari 2 tahun dan 4 perawat di ruang Anggrek yang kurang dalam pendokumentasian dan tanggung jawab (jarang memberi laporan hasil kerja). Bentuk kurangnya komunikasi tersebut terlihat dari masih adanyasikap kurang tanggap dan acuh tak acuh pada tugas perawat lainnya. Hasil wawancaraterhadap 5 perawat didapatkan bahwa saat perawat melakukan tindakan ke pasien misalnya pemberian injeksi, perawat cenderung hanya melakukan tindakan tanpa melakukan komuniksai terapeutik dan tanpa memberikan penjelasan sebelumnya. Mereka juga mengatakan kepala ruang dalam pengambil keputusan dalam hal asuhan keperawatan kurang optimal, kadang melibatkan perawat dan kadang tidak. Hal tersebut menyebabkan kinerja perawat menurun.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan peran kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat di ruang rawat inap kelas III RSUD Muntilan Kabupaten Magelang. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian pada hakikatnya merupakan penelitian hubungan antara dua variabel pada sekelompok subyek Metode penelitian menggunakan pendekatan waktu cross sectional yaitu suatu penelitian yang mengumpulkan variabel bebas dan variabel terikat pada waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini, variabel bebas adalah peran kepemimpinan kepala ruang sedangkan variabel terikat adalah kinerja perawat di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana tetap yang bekerja di ruang rawat inap RSUD Muntilan sebanyak 46 perawat. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan total sampling yaitu teknik pengambilan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sampel. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 42 perawat. HASIL DAN PEMBAHASAN Menurut Kontesa (2014) kepala ruang adalah manajer operasional yang merupakan pimpinan yang secara langsung mengelola seluruh sumber daya di unit perawatan untuk menghasilkan pelayanan yang bermutu. Kepala Ruang merupakan jabatan yang cukup penting dan strategis, karena secara manajerial kemampuan kepala ruang ikut menentukan keberhasilan pelayanan keperawatan. Sebagai kepala ruangan, pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk memahami bahwa seseorang memiliki motivasi yang berbeda-beda. Dalam hal tersebut, gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala ruang diharapkan mampu membangkitkan motivasi perawat (Kontesa, 2014). Pemimpin keperawatan harus mampu membawakan dirinya (mengelola) untuk menjalin hubungan yang efektif dan terapetik dengan pimpinan dan tim kesehatan lainnya serta mampu mempengaruhi orang lain agar mau bertindak melakukan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan. Hubungan yang efektif dan serasi dapat di lakukan oleh pemimpin apabila pemimpin mampu mempengaruhi atau memotivasi bawahan untuk melakukan apa yang telah di tentukan untuk mencapai tujuan organisasi (Hardiansah, 2015). Tabel 1 Peran Kepemimpinan Kepala Ruang di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Peran Kepemimpinan Frekuensi (f) Persentase (%) Baik 26 61,9 Cukup 12 28,6 Kurang 4 9,5 Jumlah 42 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar responden yaitu sebanyak 26 perawat (61,9%) pada penelitian ini menyatakan peran kepemimpinan kepala ruang di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang baik, dan 4 perawat (9,5%) menyatakan kurang baik. Perawat merupakan salah satu tim pelayanan kesehatan terbesar yangdituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Dalam rangkamenjaga dan meningkatkan mutu pelayanan, maka kinerja dari seluruhperawat pelaksana senantiasa dipacu untuk ditingkatkan. Mutu pelayanan dirumah sakit ditinjau dari sisi keperawatan meliputi aspek jumlah dankemampuan tenaga profesional, motivasi kerja, dana, sarana dan perlengkapanpenunjang lainnya (Kontesa, 2014). Kemampuan perawat dan keadaan lingkungan kehidupan yang kondusif terutama ketersediaan tempat kerja atau suasana kerja yang menyenangkan, aturan yang lebih jelas dan melindungi perawat akan lebih meningkatkan (Hafizurrachman, Trisnantoro & Bachtiar, 2011). Tabel 2 Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Kinerja Perawat Frekuensi (f) Persentase (%) Baik 37 88,1% Cukup 5 11,9% Kurang 0 0% Jumlah 42 100% Berdasarkan tabel di atas sebagian besar responden yaitu sebanyak 37 perawat (88,1%) pada penelitian ini kinerjanya baik,dan 5 perawat (11,9%) kinerjanya cukup. Teknik pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Kendall s Tau yang termasuk jenis statistic non parametik yang tidak mensyaratkan adanya normalitas data.pengujian Kendall s Tau dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik tabulasi silang untuk menggambarkan kecenderungan hubungan yang terjadi. Tabel 3 Hasil Tabulasi Silang Hubungan Peran Kepemimpinan Kepala Ruang dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Kepemimpinan Kepala Ruangan Kinerja Baik Cukup Kurang Jumlah f % f % F % f % Baik 25 96,2 1 3,8 0 0 26 61,9 Cukup 8 66,7 4 33,3 0 0 12 28,6 Kurang 4 100 0 0 0 0 4 9,5 Jumlah 37 88,1 5 11,9 0 0 42 100 Hasil tabulasi silang pada tabel diatas menunjukkan kecenderungan peran kepemimpinan kepala ruang di ruang rawat inap RSUD Muntilan Kabupaten baik, kinerja perawat baik, cukup dan kurang, sedangkan kinerja perawat baik dan cukup. Tabel 4.5. Hasil Uji Kendall s Tau Korelasi ( r) Signifikansi (p) Keterangan 0,274 0,018 Ada hubungan signifikan Hasil korelasi Kendall s Tau pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji korelasi menghasilkan nilai signifikan sebesar 0,018. Nilai signifikansi yang lebih kecil

dari 0,05 mengindikasikan ada hubungan yang signifikan antara peran kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Muntilan Kabupaten Magelang. Nilai korelasi yang besatnya 0,274 dan bersifat positif mengindikasikan bahwa hubungan yang terjadi adalah hubungan positif dan hubungan yang terjadi rendah karena nilainya berada pada rentang 0,200 sampai 0,399 (Dahlan, 2013). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara peran kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Muntilan Kabupaten Magelang. Kinerja individu perawat dipengaruhi oleh 3 variabel yaitu variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Variabel individu, terdiri dari kemampuan, keterampilan, pengetahuan, demografi dan latar belakang keluarga. Variabel psikologi terdiri dari persepsi, sikap, motivasi, kepribadian dan belajar. Variabel organisasi terdiri dari sumber daya, imbalan, beban kerja, struktur, supervisi dan kepemimpinan. Kinerja klinis perawat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal adalah keterampilan dan motivasi perawat, sedangkan faktor eksternal adalah supervisi, gaya kepemimpinan dan monitoring (Mandagi & Rattu, 2015). SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan peran kepemimpinan kepala ruang di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang sebagian besar responden yaitu sebanyak 26 perawat (61,9%) pada penelitian ini menyatakan baik, 12 perawat (28,6%) menyatakan cukup baik dan 4 perawat (9,5%) menyatakan kurang baik. Kinerja perawat di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang sebagian besar responden yaitu sebanyak 37 perawat (88,1%) pada penelitian ini kinerjanya baik,dan 5 perawat (11,9%) kinerjanya cukup baik.ada hubungan yang positif dan signifikan antara peran kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Muntilan Kabupaten Magelang, 0,47 dan nilai signifikan sebesar 0,018 (<0,05). Diharapkan pihak rumah sakit untuk merencanakan program peningkatan peran kepemimpinan kepala ruang dan kinerja perawat. DAFTAR PUSTAKA Hafizurrachman., Trisnantoro, L., & Bachtiar, A. 2011. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Perawat dalam Menjalankan Kebijakan Keperawatan Di RSUD.http//:indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/.../1066. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016. Hardiansah, Y. 2015. Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang dengan Motivasi Kerja Perawat Di RSUD Ambarawa.http//:perpusnwu.web.id/karyailmiah/documents/3603.pdf. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016. Kontesa, M. 2014. Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Motivasi Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Rasidin Padang.journal.mercubaktijaya.ac.id/downlotfile.php?file=8g.pdf. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016. Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi Dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC.

Mandagi, M.F. & Rattu, M.A.J. 2015. Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan Auhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon..ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/viewFile/.../1006. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016. Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta: Jakarta. UU No 4 Tahun 2009. Tentang Rumah Sakit.