BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

dokumen-dokumen yang mirip
Bab IV. Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra UNG yang berjumlah 12

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian di laksanakan di SMA Negeri 1 Boliyohuto.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. jam belajar siswa SMP Santa Maria kelas VII, sesuai dengan dikeluarkannya surat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seminggu dan dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya SK penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. letaknya yang strategis, waktu, biaya, dan tenaga yang diperlukan menuju tempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri 3 Gorontalo sebagai objek penelitian. Penetapan lokasi ini berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Siswa Putra Kelas XI SMA N 1 Bonepantai.

Tes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dengan 22 kali pertemuan, setiap minggu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang diuraikan sebelumnya, bahwa

III. METODOLOGI PENELITIAN. faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LATIHAN SPLIT JUMP TERHADAP POWER TUNGKAI PADA KARATEKA DI SMP NEGERI 3 GORONTALO NI WAYAN SUMIASIH AHMAD LAMUSU MARSA LIE TUMBAL

BAB III METODE PENELITIAN

penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinal pairing Pre-test,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (power otot tungkai Sebelum Eksperimen)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memilih suatu metode penelitian tersebut. Oleh karna itu metode penelitian merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Waktu Dan Tempat Penelitian. dari dikeluarkannya surat izin meneliti.

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. olahraga lari sekian ratus meter, sepak bola, voli, badminton, lompat jauh,

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu

BAB I PENDAHULUAN. tehnik dasar dalam bola voli yaitu ; servis, passing atas, passing bawah, smash,

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. latihan pliometrik. Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Perkembangan bola voli

JURNAL PENGARUH LATIHAN BOX JUMP DAN LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN CLUB BOLA VOLI JUNIOR PUTRA SKANOR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebelum pelaksanaan eksperimen pada siswa yang menjadi sampel penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan menggunakan test awal, memberikan perlakuan latihan, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dirancang dengan menggunakan metode eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I Pt. Adi Gunawan*, I.A.Kd. Arisanthi Dewi **, Ngurah Adi Santika***

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

TAHUN AJARAN 2015/1016 SKRIPSI. Diajukan Kepada Universitas Nusantara PGRI Kediri untuk memenuhi salah

PENGARUH PELATIHAN LADDER PUSH UP TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS OLAHRAGA SMP NEGERI 1 TELAGA

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB III METEDOLOGI PENELELITIAN. Yang dilaksanakan selama 16 kali pertemuan dengan frekuensi 4 kali seminggu

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini

Gambar 3.1 Korelasi Hubungan Antara X 1, X 2 dengan Y Keterangan ;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN DAN DESAIN PENELITIAN. lapangan untuk mengujicobakan secara langsung tentang pengaruh latihan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata-tangan dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Yan Indra Siregar. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek FKIP UNP Kediri.

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tempat penelitian dilaksanakan di lapangan bola voli SMP Negeri 1 Kabila.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI SISWA PUTRA SMA PAWIYATAN DAHA KEDIRI TAHUN 2014/2015

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

BAB III METODE PENELITIAN

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENLITIAN

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra Universitas Negeri Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high box jump dilakukan sebanyak 4 kali dalam seminggu,. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan sejak tanggal 6 Desember 2012 sampai dengan 16 Januari 2013. 3.2 Desain Penelitian Dalam penelitian ini dipergunakan metode penelitian eksperimen dengan melakukan test awal, memberikan Treatmen atau perlakuan latihan high box jump dan melakukan test akhir yang kemudian menganalisis selisih skor test awal dan test akhir. Desain penelitian menggunakan desain One Group Pre-test and Post-Test Design. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Pre-test Treatment Post-Test Keterangan: Gambar Desain Penelitian X1 X2 T1 = Pre-tes atau tes awal daya ledak otot tungkai dan ketepatan jump service = Post-tes atau tes akhir daya ledak otot tungkai dan ketepatan jump service = Treatmen atau perlakuan dengan latihan double leg box bound

3.3 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu konsep yang memiliki variabilitas atau keragaman yang menjadi fokus penelitian. Variabel dapat digolongkan menjadi variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi dan variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi. Variabel dalam penelitian ini terdiri atas 1 (satu) variabel bebas dan 2 (dua) variabel terikat. Variabel-variabel ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini adalah latihan double leg box bound dengan symbol X1 2. Variabel terikat (dependent variabel) dalam penelitian ini adalah peningkatan daya ledak otot tungkai dengan simbol Y1 3. Variabel terikat (dependent variabel) dalam penelitian ini adalah peningkatan ketepatan jump service dengan simbol Y2 3.4 Defenisi Oprasional Variabel Yang dimaksud dengan latihan duoble leg box bound adalah salah satu bentuk latihan pliometrik yang bertujuan untuk mengembankan daya ledak otot tungkai dan sebagai penunjang dalam aktivitas gerak jump service latihan ini memerlukan 2-4 kotak yang berukuran tinggi kira-kira12-22 inci. Penggunaan kotak ini memberikan beban lebih (overload) untuk kelompok otot yang sama yang di gunakan dalam latihan double leg box bound. Posisi awal, kotak dengan jarak antara 3-6 kaki, berdirilah kira-kira 2-3 langkah di depan kotak pertama, kaki berdiri sedikit kebelakang bahu tubuh dalam posisi semi squat, punggung lurus, pandangan

kedepan, dan lengan di samping badan. Pelaksanaan : sebagaimana dalam latihan double leg bound, mulailah dengan loncatan ke atas kotak pertama setinggi dan sejauh mungkin, mendarat kelantai. Ulangi rangkaian ini dengan mengguanakan kotak kedua, dan ketiga dan seterusnya, hungga selesai. Lakukan 4-6 set dengan menggunakan 2-4 kotak, waktu istrahat kira-kira dua menit di antara set. Yang dimaksud dengan daya ledak otot tungkai adalah peningkatan salah satu unsur komponen kondisi fisik yang dominan dalam olahraga bola voli, yakni kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan otot tungkai secara maksimum dengan usaha yang dikerahkan dalam waktu yang singkat dengan arah tubuh terdorong ke atas atau secara vertical. Untuk mengetahui peningkatan daya ledak otot tungkai diukur dengan menggunakan alat Jump DF. Yang dimaksud dengan ketepatan jump service adalah kemampuan mengarahkan bola pada sasaran yang tepat melalui service yakni jump service untuk mengetahui ketepatan jump service dilakukan dengan menggunakan pengukuran tes service dengan menggunakan bola voli sebanyak 6 buah. Dan pada sasaran diberikan skor atau nilai 1 sampai dengan 5. 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Populasi adalah kelompok yang menjadi sasaran penelitian dalam usaha untuk mendapatkan informasi dan menarik kesimpulan. Kelompok yang menjadi sasaran penelitian dalam usaha memperoleh informasi dan menarik kesimpulan.dalam hal ini

yang menjadi populasi dalam penelitian adalah seluruh pemain bola voli putra UNG sebanyak 12 orang 3.5.2 Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bola voli putra FIKK UNG yang berjumlah 12 orang. 3.5.2.1 Sampel penelitian. Mengacu pada desain penelitian di atas, maka populasi di atas akan dijadikan anggota sampel secara keseluruhan, dengan kata lain penelitian ini merupakan penelitian populasi.. Tabel 3.1 Subjek dan Pemberian simbol dari varibel Penelitian. Kelompok perlakuan Variabel terikat Power Otot tungkai (Y 1 ) Ketepatan Jump Service(Y 2 ) X 1 (Double Leg box 12 12 bound) Jumlah 12 12 3.6 Teknik pengumpulan data 3.6.1 Tes Daya Ledak Otot Tungkai Untuk mendapatkan data daya ledak otot tungkai digunakan alat Jump DF. pelaksanaan tes dilakukan sebagai berikut a. Teste berdiri di depan alat jump DF dengan jarak kurang lebih 2 sampai dengan 3 meter.

b. Teste fokus pada alat ukur, menungu beberapa detik kode atau bunyi dari alat tersebut. c. Pada saat alat berbunyi teste melakukan lompatan secara vertical dan pada monitor akan tercatat ketinggian lompatan. Petugas mencatat hasil lompatan pertama d. Selanjutnya teste kembali bersiap untuk melakukan lompatan kedua dengan prosedur yang sama, hasil yang tertinggi dari kedua lompatan diambil sebagai data kemampuan daya ledak otot tungkai dalam satuan Cm. 3.6.2 Tes Ketepatan Jump Service Prosedur tes ketepatan jump service dilaksanaan dengan langakah-langkah sebagai berikut: Alat dan Fasilitas Tes. a. Bola voli, net standart bola voli, tiang bambu 2 buah, tambang plastik 30 m, lapangan dengan petak petak sasaran seperti terlihat dalam gambar 3.1 b. Perlengkapan yang diperlukan dalam tes ini terdiri atas fourmulir tes dan alat tulis. Petunjuk Pelaksanaan a. Testee berada dalam daerah servis dan melakukan servis yang sah sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk servis. b. Bentuk pukulan servis adalah jump servis. c. Kesempatan melakukan servis sebanyak 6 kali

d. Hasil tes dari 6 kali melakukan jumping service dijumlahkan sebagai data penelitian. Cara Menskor a. Skor setiap servis ditentukan oleh tinggi bola waktu melampaui jaring dan angka dan angka sasaran dimana bola jatuh. b. Bola yang melewati jaring diantara batas atas jaring dan tali setinggi 50 cm; skor adalah angka sasaran dikalikan tiga. c. Bola yang melampaui jaring diantara kedua tali yang direntangkan; skor adalah angka sasaran dikalikan dua. d. Bola yang melampaui jaring lebih tinggi dari tali yang tertinggi; skor adalah angka sasaran. e. Bola yang menyentuh tali batas diatas jaring, dihitung telah melampaui ruang dan angka perkalian yang lebih besar. f. Bola yang menyentuh garis batas sasaran dihitung telah mengenai sasaran dengan angka yang lebih besar. g. Bola yang dimainkan dengan cara tisdak sah atau bola menyentuh jaring dan atau jatuh diluar jalur bagian lapangan dimana terdapat sasaran; skor adalah 0.

Net 1 m 3 5 2 1 4 3 5 1m 3 m 5 m Gambar 3.1 Lapangan untuk Tes Servis Sumber () 3.7 Teknik Pengumpulan Data Sebelum data di uji, maka di lakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas data dengan uji liliefors dan uji homogenitas data.untuk menguji hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh latihan high box jump terhadap peningkatan ketepatan smash, digunakan teknik statistik uji t dengan ɑ = 0.05. Rumus yang digunakan sebagai berikut: Md Rumus : t ( Suharsimi Arikunto, 2006 : 86) 2 X d n n 1 Keterangan : t = t observasi

Md = Rata-rata selisih antara pre-test dan post-test ΣX 2 d = Jumlah kuadrat antara selisih pre-test dan post-test n = Jumlah sampel