BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan mendasar dalam berbagai aspek kehidupan, antara lain perkembangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mempunyai peran penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak

BAB I PENDAHULUAN. konsep-konsep sehingga siswa terampil untuk berfikir rasional. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran, hal ini menuntut guru dalam perubahan cara dan strategi

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai

BAB I PENDAHULUAN. adalah nilai yang melebihi dari KKM. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nobonnizar, 2013

I. PENDAHULUAN. didiknya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berusaha secara terus menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. rasional yang harus dibina sejak pendidikan dasar. (Hasratuddin, 2010 : 19).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, semua hal dapat berubah dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana terhadap suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. diberikan setiap jenjang pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi.

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA. (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester II SMP Negeri 2

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika adalah suatu kegiatan untuk memperoleh. matematika sebaiknya dimulai dari masalah-masalah kontekstual atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelajaran Matematika merupakan wahana yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memajukan daya pikir manusia.

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, kemampuan pemecahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. matematika. Pendidikan matematika berperan penting bagi setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembaharuan di bidang pendidikan yang mengacu pada visi dan misi

I. PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. keterkaitannya dengan perkembangan ilmu sosial sampai saat ini. Setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terkenal dengan kehebatan sains dan teknologinya. 1. meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syarifah Ambami, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan keterampilan intelektual. Matematika juga merupakan ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat di sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratna Purwati, 2013

48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. baik, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa akan terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik dimasa yang akan datang. menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperjelas suatu keadaan atau masalah. saat kita berada di rumah, di sekolah, di pasar, dan dilain tempat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, arus globalisasi semakin hebat.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, antara lain pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga. pendidik dan peningkatan sarana dan pra sarana.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika dalam implementasinya tidak hanya berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif

2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakangMasalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Model Treffinger Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Koneksi Matematis Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ine Riani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. memberikan konstribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari. Mengingat

BAB I PENDAHULUAN. Pandangan matematika sebagai pelajaran yang sulit bukanlah hal baru dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan

BAB I PENDAHULUAN. Rosdakarya, 2010), Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 2.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia, dengan mempelajari matematika siswa lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika

42. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. matematika. Pemecahan masalah merupakan kompetensi strategik

BAB I PENDAHULUAN. dengan semboyan learning by doing. Berbuat untuk mengubah tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam bidang pendidikan matematika beserta tuntutannya tidak dapat

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Kemampuan yang harus dimiliki siswa adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pasal 1 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk. diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi. Matematika juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dua dimensi yang harus dipahami oleh guru yaitu: (1) guru harus menetapkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kini dan masa mendatang terjadi penuh perkembangan dan perubahan yang cepat dan mendasar dalam berbagai aspek kehidupan, antara lain perkembangan dibidang sains, teknologi, sosial, budaya, dan perubahan dalam perdagangan, pemerintahan, dan pergaulan dunia. Keadaan ini menunjukkan bahwa kehidupan sekarang dan mendatang penuh dengan tantangan dan persaingan. Untuk mampu bertahan hidup serta mampu menghadapi tantangan, persaingan, ketidakpastian, dan permasalahn rumit dan pelik, generasi muda sekarang perlu memperoleh bekal pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kemajuan. Dengan demikian kita memerlukan pendidikan bermutu tinggi untuk membawa generasi muda menjadi manusia yang cerdas, ahli, terampil, cinta tanah air, berdedikasi dan tanggung jawab yang tinggi terhadap kemajuan bangsa dan Negara, dan berkompeten dalam pembangunan. Untuk mendukung pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas melalui pendidikan, pemerintah melalui kurikulum pendidikan nasional merekomendasikan matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib dibeikan kepada siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Alasan yang membuat matematika diwajibkan untuk dipelajari adalah : (a) Matematika selalu digunakan dalam segala sendi kehidupan, (b) Semua bidang studi memerlukan kajian matematika yang sesuai. 1

(c) Matematika dapat dipergunakan untuk memberikan informasi dengan berbagai cara, (d) Matematika dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah. Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) sebagai instansi yang berwewenang mengatur sistem pendidikan menyusun secara rinci tujuan pembelajaran matematika dalam kurikulum satuan tingkat pendidikan 2006, yaitu sebagai berikut : 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam memecahkan masalah. 2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan modul dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan suatu masalah. 5. Memilik respon menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika serta respon ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Namun sampai saat ini, masih banyak kendala yang dihadapi dalam upaya merealisasikan tujuan pembelajaran di atas. Salah satu yang menjadi kendala adalah bentuk pembelajaran yang digunakan oleh guru sekarang ini masih lebih banyak berpusat pada guru tanpa melibatkan siswa, sehingga tidak menarik minat siswa 2

untuk belajar yang akhirnya menyebabkan siswa merasa jenuh. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa. Siswa yang merasa jenuh belajar tidak akan mampu menyerap materi pelajaran dengan baik sehingga hasil tes siswa akan sering menunjukkan prestasi yang rendah. Selain pembelajaran yang masih sering disampaikan secara konvensional, masih banyak guru matematika yang menyusun program pembelajaran tidak berorientasi pada kenyataan dan masalah yang sering dihadapi siswa dalam kehidupannya. Sebagian besar materi pembelajaran belum begitu baik tertanam dalam pemahaman siswa. Banyak siswa tidak dapat merasakan bahwa materi pelajaran matematika yang dipelajari adalah penting bagi kehidupannya kelak. Salah satu materi pembelajaran yang belum dipahami siswa adalah menyelesaikan soal cerita bilangan pecahan. Materi pembelajaran ini dirasakan sulit karena selama ini guru terlalu berkonsentrasi pada hal-hal yang prosedural dan mekanistik seperti pembelajaran berpusat pada guru, konsep matematika sering disampaikan secara informatif, akibatnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita sangat kurang. Untuk mengatasi semua permasalahan yang timbul dalam pembelajaran matamatika terutama yang berkaitan dengan pemecahan masalah, maka uapaya inovatif harus segera dilakukan. Misalnya dengan menerapkan berbagai strategi, metoda, dan pendekatan yang tepat dengan kondisi siswa ataupun materi. Problem atau masalah adalah suatu kesenjangan (gap) antara di mana anda berada sekarang, dengan tujuan yang anda inginkan, sedangkan anda tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan Hayes (dalam Helgenson S.L 1992). 3

Bell (1978) mengemukakan bahwa situasi merupakan masalah bagi seseorang bila ia menyadari keberadaan situasi itu, mengakui bahwa situasi itu memerlukan tindakan dan tidak dengan segera dapat menemukan pemecahannya. Dengan pembelajaran pemecahan masalah diharapkan siswa dapat memahami konsep matematika yang disajikan dalam permasalahan. Dengan pemecahan masalah, siswa diharapkan dapat mengembangkan gagasan atau ide mengenai permasalahan matematika melalui latihan mencari pemecahan masalah dengan menggunakan kebebasan berpikir, serta mengakomodasikan kesempatan siswa untuk melakukan segala sesuatu secara bebas sesuai dengan kehendak mereka. Selain itu pendekatan pemecahan masalah bertujuan untuk mempersiapakan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien dan efektif, agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. ( Kurikulum Pendidikan Dasar/GBPP Matematika, 1998 ). Dalam rambu-rambu pelaksanaan KTSP mata pelajaran matematika di SD tahun 2006 berkaitan dengan penerapan pendekatan pembelajaran pemecahan masalah, dikemukakan bahwa: Pengajaran matematika hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa. Dengan demikian diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan pada keterampilan menyelesaikan masalah, dan pengajaran dimulai dari hal-hal yang kompleks. 4

Pengulangan-pengulangan materi yang sulit perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman siswa. Pendekatan pembelajaran dan strategi atau kiat melaksanakan pendekatan, serta metode belajar dalam proses pembelajaran termasuk faktor-faktor yang menentukan keberhasilan belajar siswa. Pendekatan tersebut bertitik tolak pada aspek psikologi dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan siswa, kemampuan intelektual dan kemampuan lainnya, yang mendukung kemampuan belajar. Pendekatan pembelajaran merupakan suatu konsep atau prosedur yang digunakan dalam membahas suatu bahan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pelaksanaanya memerlukan satu atau lebih metode pembelajaran. Pendekatan ini dilakukan sebagai strategi yang dipandang tepat untuk memudahkan siswa memahami pelajaran dan juga belajar yang menyenangkan. Matematika sebagai suatu ilmu memiliki objek dasar abstrak yang dapat berupa fakta, konsep, operasi, dan prinsip. Dari objek dasar itu berkembang menjadi objekobjek lain, misalnya pola-pola, struktur-struktur dalam matematika yang ada dewasa ini. Pola pikir yang digunakan dalam matematika itu adalah deduktif atau deduktif aksiomatik (Sumarno dan Sukahar, 1996 : xiii). Matematika sebagai ilmu dasar begitu cepat mengalami perkembangan, hal itu terbukti dengan makin banyaknya kegiatan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, matematika juga sangat diperlukan siswa dalam mempelajari dan memahami mata pelajaran lain. Akan tetapi pada kenyataannya banyak siswa merasa takut, enggan dan kurang tertarik terhadap mata pelajaran matematika. Banyak siswa 5

yang kurang tertantang untuk mempelajari dan menyelesaikan soal-soal matematika,terutama soal-soal cerita. Selama ini metode yang dipergunakan dalam pembelajaran soal cerita dalam matematika pada kelas V SDN Cicadas I, masih menggunakan metode ceramah dan latihan, sedangkan soal cerita dalam matematika itu sendiri merupakan kegiatan pemecahan masalah. Berpijak pada permasalahan tersebut, maka guru merasa perlu untuk berupaya memperbaiki metode pembelajarannya. Salah satunya adalah menggunakan metode pemecahan masalah. Pendekatan pemecahan masalah dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai suatu pendekatan untuk menyelesaikan masalah yang secara umum dapat diterapkan pada mata pelajaran matematika yang mempunyai karateristik, yaitu: a. Pada awal pembelajaran guru memberikan beberapa masalah untuk diselesaikan oleh siswa, b. guru memberikan motivasi kepada siswa untuk menyelesaikan masalah yang telah diberikan, c. guru memantau dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan, d. guru membimbing siswa menyelesaikan masalah. Tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menyelesaikan adalah: a) memahami persoalan. b) membuat rencana untuk menyelesaikan masalah. c) menjalankan rencana yang telah dibuat. 6

d) melihat atau mengecek kembali apa yang telah dilakukan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimanakah pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi pembelajaran bilangan pecahan? b. Bagaimana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran matematika setelah pembelajaran selesai? c. Bagaimana respon dan aktivitas siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah? C. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan selalu memiliki tujuan, begitu pula dengan penelitian ini. Secara umum yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa sekolah dasar. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pemahaman siswa terhadap pendekatan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal cerita. 2. Mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran setelah mengikuti pembelajaran matematika. 3. Mengetahui respon dan aktivitas siswa terhadap materi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. 7

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru, dapat menggunakan suatu pendekatan pembelajaran yang modern dalam meningkatakan kemampuan kreatif berfikir siswa terutama dalam pembelajaran matematika serta menambah ilmu pengetahuan guru dalam menggunakan teknik, metoda dan pendekatan ini. 2. Bagi siswa, kegunaan penelitian berguna untuk perkembangan siswa, baik untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, dengan diterapkannya teknik, metoda, dan pendekatan ini. 3. Bagi Dinas Pendidikan, dengan pembelajaran melalui pendekatan pemecahan masalah dapat meningkatkan mutu pendidikan bagi siswa. E. Hipotesis Tindakan Kemampuan siswa kelas VA SDN Cicadas I dalam menyelesaikan soal cerita materi operasi hitung bilangan pecahan akan meningkat apabila siswa belajar melalui pendekatan pemecahan masalah. F. Definisi Operasional 1. Pendekatan Pemecahan Masalah Pendekatan pemecahan masalah adalah proses pola pikir tingkat tinggi dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Karakteristik pemecahan masalah, adalah: a) pada awal pembelajaran guru 8

memberikan beberapa masalah untuk diselesaikan oleh siswa,. b) guru memberikan motivasi kepada siswa untuk menyelesaikan masalah, c) guru memantau dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan, d) guru membimbing siswa dalam menyelesaikan masalah. Langkah-langkah penyelesaian pemecahan masalah adalah: 1) pemahaman masalah, 2) membuat rencana penyelesaian, 3) Mengerjakan rencana, 4) peninjauan kembali hasil perhitungan (Polya,dalam Sumarno, 1994: 2) 2. Kemampuan Siswa Kemampuan siswa dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang diperlihatkan dalam menjawab soal-soal cerita setelah pembelajaran selesai. Siswa harus dapat menyelesaikan soal-soal cerita yang diberikan oleh peneliti melalui tahapan-tahapan, yaitu pemahaman masalah, membuat rencana penyelesaian, mengerjakan rencana, peninjauan kembali hasil perhitungan. 3. Soal Cerita Dalam penelitian ini soal-soal matematika yang diberikan oleh peneliti lebih difokuskan pada soal cerita. Dalam pembelajaran soal cerita ini melibatkan siswa dengan tujuan agar dapat memahami kata demi kata dan ungkapan demi ungkapan dari soal yang sedang dihadapinya, untuk kemudian menterjemahkan kata-kata dan ungkapan-ungkapan itu ke dalam kalimat matematika. 9

4. Operasi Bilangan Pecahan Materi yang diberikan oleh peneliti adalah bilangan pecahan. Dalam pembelajaran ini diharapkan siswa dapat mengenal arti perbandingan sebagai perbandingan sebagian dengan keseluruhan, dan dapat menggunakan operasi hitung perbandingan untuk menyelesaikan masalah sehari- hari. 10