PEMAHAMAN PERSONAL Oleh: Agus Supriyanto.

dokumen-dokumen yang mirip
PSIKOLOGI OLAHRAGA. OLEH : JOKO PURWANTO FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

oleh: Agus Supriyanto M.Si

Oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd. l.

KAJIAN ILMIAH KEPELATIHAN BERBASIS SPORT SCIENCE (Upaya Peningkatan SDM Pelatih Taekwondo Pengcab. Taekwondo Kota Tasikmalaya)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ISU OLAHRAGA YANG LAYAK ANGKAT UNTUK KARYA ILMIAH

TINGKAT KOHESIVITAS TIM BASKET DAN GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH TIM BASKET PUTRA PESERTA LIGA MAHASISWA DIY TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gilang Ginanjar H, 2014

BAB I PENDAHULUAN. ataupun temuan-temuan yang dihasilkan oleh para ilmuan olahraga yang

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan

Bab 4 PROSES SELEKSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

PENGARUH ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KEMAMPUAN MENJUAL ADAPTIF TERHADAP PRESTASI PENJUALAN. Skripsi

Ketegaran Mental (Mental Toughness) Oleh: Agus Supriyanto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMBINAAN PRESTASI OLAHRAGA BOLA BASKET PADA KELAS KHUSUS OLAHRAGA (KKO) DI SMA NEGERI 2 NGAGLIK SLEMAN

BAB II LANDASAN TEORI. mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk didalamnya

ORGANIZATIONS 8 th. th edition

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kepelatihan Olahraga FIK UNY

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Motivasi berprestasi memiliki peranan penting yang harus dimiliki oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap jabatan atau tugas tertentu akan menuntut pola tingkah laku tertentu pula.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah )

PENDEKATAN PSIKOLOGIS DALAM OLAHRAGA USIA DINI

PENGELOLAAN PROGRAM EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SEKOLAH SEBAGAI FAKTOR PENDUKUNG OLAHRAGA PRESTASI. Aris Fajar Pambudi, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

KEGIATAN ADMINISTRATOR

Team Building & Manajeman Konflik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014

istiadat serta kebutuhan pembangunan terutama di sekolah-sekolah.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam Pembangunan

Disusun oleh : Rihandoyo A BAB I PENDAHULAUAN. A. Latar Belakang. Atlet-atlet juara yang mampu memperoleh prestasi tertinggi dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

2016 HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN SEBELUM BERTANDING DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berperan sebagai pendengar saja, ketika guru menerangkan mereka justru

BAB I PENDAHULUAN. secara individu. Siswa SMP adalah putra-putri bangsa yang duduk dibangku

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

BAB I PENDAHULUAN. maanfaat yang diperoleh langsung dari aktivitas olahraga tersebut baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga merupakan suatu tempat terjadinya interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mendaki gunung adalah suatu kegiatan berpetualang di alam terbuka

DISKUSI PANEL KARATE GOR CITRA, BANDUNG 14 FEBRUARI 2010

BAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

PELAKSANAAN PEMBINAAN MENTAL

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan adalah sektor pendidikan. Menyadari betapa pentingnya. tentang pendidikan harus selalu ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan negara. Di negara-negara maju, pendidikan sangat

Kata kunci : keterampilan kepemimpinan dasar, metode outbond, kualitas hidup remaja.

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan dan prestasi. serta keinginan bagi setiap orang yang mengikuti pertandingan

terhadap kepribadian pelakunya. Kegiatan yang untuk menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/ perlombaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

PSIKOLOGI PELATIHAN FISIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakaria Nur Firdaus, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, mudah memperoleh teman, sukses dalam pekerjaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Afrian Dhea Fahmi, 2015 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ATLET SQUASH DENGAN POLA MAKAN PASCA KOMPETISI

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Hakekat Motivasi Belajar. a. Pengertian Motivasi Belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi olahraga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kesesuaian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

KETAHANAN MENTAL Pengantar Ketahanan Mental Pengertian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara multi budaya dan keanekaragaman. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Temuan dan ulasan yang telah disajikan dalam Bab IV, berkenaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat menyadari bahwa olahraga sangat penting bagi kesehatan

DEFINISIKEPRIBADIANEPRIBADIAN

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas, disiplin dan ketaqwaan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Materi Konsep Dasar Perilaku Oganisasi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan antara fungsi-fungsi jiwa, serta

BAB I PENDAHULUAN. menerus merupakan aspek yang harus dibina dalam olahraga. sampai sasaran perilaku. McClelland dan Burnham (2001), motivasi

BAB I PENDAHULUAN. atau ketepatan antara potensi dan bakat atlet dengan cabang olahraga yang dipilih.

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

Transkripsi:

PEMAHAMAN PERSONAL Oleh: Agus Supriyanto Email: Agus_Supriyanto@uny.ac.id

PEMAHAMAN PERSONAL KENALI DIRIMU.. KENALI LAWANMU BERAPAPUN KALI ANDA BERTANDING.MENANG.. (Napoleon) (untuk atlet dan pelatih)

JANGAN DITIRU VINI... (DATANG) VIDI...(MELIHAT) VICI... (MENANG) (Semboyan Pejabat)

DEFINISINYA PEMAHAMAN PERSONAL: SUATU BENTUK PEMAHAMAN TERHADAP DIRINYA SENDIRI DENGAN CIRI KHASNYA SESUAI DENGAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN YANG DIMILIKI

DEFINISINYA PEMAHAMAN PERSONAL ATLET: SUATU BENTUK PEMAHAMAN TERHADAP DIRI SEORANG ATLET DENGAN CIRI KHASNYA SESUAI DENGAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN YANG DIMILIKI

HAL-HAL DALAM PEMAHAMAN PERSONAL Pelatih harus dapat mengenal personal dengan baik anak latihnya. Setiap kegiatan melatih pendekatan personal Sehingga akan timbul ikatan emosional yang baik Pelatih harus dapat berkomunikasi dengan siapapun dan dalam situasi apapun dalam upaya pemahaman personal Contoh : Dengan orangtua atlet, atlet dan lingkungan sekitarnya

Pemahaman Personal Yang Efektif 1. Harus memikirkan ide, gagasan, ilmu dengan yang akan disampaikan. 2. Merubah ide, gagasan, ilmu dalam bentuk pesan yang siap dikirimkan. 3. Menggunakan komunikasi dengan 2 jalur. 4. Membuat situasi atlet dengan kondisi memperhatikan. 5. Komunikasi dengan konsisten dan efektif. 6. Atlet dapat merespon pesan sesuai dengan interprestasi pelatih.

HAL-HAL YANG MENGHAMBAT PEMAHAMAN PERSONAL 1. Pelatih tidak tahu karakter atletnya, baik saat berlatih maupun bertanding 2. Pelatih tidak punya cacatan pribadi tentang tentang diri atlet secara lengkap (box Record) 3. Pelatih tidak tahu ritual-ritual yang positif maupun yang negatif atas diri atlet ketika bertanding 4. Pelatih tidak mampu mengembangkan komunikasi 2 jalur dengan baik

Keterampilan Personal Pelatih Secara umum ketrampilan personal pelatih ini dapat dibagi dalam tiga bagian sbb.: 1. Ketrampilan teknis 2. Ketrampilan manusia 3. Ketrampilan konsep.

Karena keterampilan teknis itu begitu luas cakupannya, maka dalam ketrampilan ini akan dibatasi pada ketrampilan teknis saja seperti : 1. Perencanaan (Planning) 2. Pengorganisasian (Organizing) 3. Kepemimpinan (Leading) 4. Pengawasan (Controllling)

Ketrampilan Manusia (Pelatih) Kemampuan pelatih untuk menyesuaikan diri dengan orang-orang, memotivasi mereka(atlet dan lingkungannya), dan bekerja baik dalam lingkungan olahraga, sangat tergantung pada ketrampilan pelatih. Keterampilan ini sangat penting dalam mempertahankan keharmonisan regu, team yang menyebabkan terjadinya perubahan yang diperlukan, dan pengelolaan situasi konflik yang potensial. Memperbaiki ketrampilan atlet anda akan memperbaiki prestasi coaching anda secara menyeluruh.

Keterampilan Konsep. Kemampuan anda mengenali bagaimana berbagai coaching berfungsi tergantung pada satu dengan lainnya dan bagaimana perubahan pada satu aspek mempengaruhi aspek-aspek yang lain, adalah suatu ketrampilan konsep. Contoh : kemampuan untuk melihat bagaimana berbagai aspek dari persiapan mental berkaitan dengan persiapan fisiologis untuk dapat menghasilkan suatu prestasi puncak. Contoh lain dalam lingkungan coaching adalah kemampuan untuk melihat bagaimana ketrampilan atlet digabungkan dengan ketrampilan teknis untuk menghasilkan suatu situasi optimal untuk perkembangan atlet anda.

BEBERAPA PENDEKATAN DALAM MEMBANGUN INRETAKSI PELATIH DAN ATLET Pendekatan individual: Pendekatan individual ini perlu karena adanya individual diverences yang menuntut pemahaman tingkahlaku tiap-tiap individu agar perlakuan-perlakuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuan atlet yang harus dikembangkan. Contohnya: ada atlet yang dapat meningkat motif berprestasinya apabila ada sasaran dan target atau insentif, yang lain ada yang meningkat karena ada tantangan-2 yang dapat mengancam harga dirinya.

Pendekatan sosiologis Pendekatan ini diperlukan karena perkembangan pribadi, sikap dan apirasi atlet tidak dapat lepas dari latarbelakang kehidupan sosial, adat istiadat dan kebudayaan masyarakat dimana individu hidup dan berkembang.

Pendekatan Interaktif (Interaktif Interpersonal) Kedudukan individu dalam kelompok akan melibatkan individu tersebut dalam interaksi interpersonal baik antara atlet dengat atlet, atlet dengan pelatih, dan atlet dengan pembina. Interaktif interpersonal menimbulkan dampak-dampak psikologis tertentu

Pendekatan sistem Berhasilnya pembinaan atlet tidak hanya tergantung dari bakat kemampuan atlet dan keahlian pelatih saja. Untuk mencapai prestasi tinggi harus ada perenanaan yang baik dan upaya pembinaan secara sistematis, beberapa faktor perlu diperhatikan karena prestasi atlet pada hakekatnya merupakan hasil sistem pembinaan, yaitu keterpaduan antara komponen-komponen sebagai suatu kesatuan yang ditujukan untuk menghasilkan prestasi atlet yang setinggitinginya

Ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam pendekatan sistem Harus ditetapkan konsep dasar yang mantap; Penetapan sasaran yang jelas sesuai dengan kemampuan dari komponen yang ada; Adanya pelatih dalam jumlah dan mutu yang memadai; Bibit-bibit atlet berbakat; Program latihan dan pertandingan yang terencana dengan sebaik-baiknya; Tersediannya dana dan fasilitas; Lingkungan fisik dan sosial yang menunjang; Ilmuwan sebagai pemikir dn pembina sebagai; pengelola kegiatan pembinaan. Secara khusus ada tiga komponen atau unsur yang berinteraksi dalam proses pembinaan yang perlu mendapat perhatian khusus yaitu: Pelatih; atlet dan ilmuwan. Prestasi tinggi akan dicapai apabila: Dapat ditemukan calon atlet berbakat; Atlet tersebut diberi perlakuan secara intensif dan benar Perlakuan yang diberikan didasarkan atas pendekatan ilmiah secara interdisipliner

Pendekatan Multi-Dimensional Era baru perkembangan olahraga menuntuk keterlibatan berbagai disiplin ilmu atau sport science. Ilmu-ilmu yang langsung dapat dimanfaatkan untuk memacu peningkatan prestasi atlet dapat dikelompokkan dalam ilmu-ilmu medik, ilmu kepelatihan, dan ilmu psikologi. Termasuk ilmu medik misalnya:fisiologi olahraga, biomekanika, antopometri dan sebagainya; sedangkan ilmu kepelatihan meliputi keterampilan-keterampilan teknik berbagai cabang olahraga, taktik, strategi pertandingan, penyusunan program latihan dan sebagainya; ilmu psikologi yaitu psikologi pendidikan, psikologi kepribadian, psikologi olahraga, psikologi kepelatihan, mental training, dan sebagainya. Disamping ilmu-ilmu terapan tersebut perkembangan olahraga juga tidak lepas dari tinjauan berbagai ilmu lain misalnya seperti sosiologi, pendidikan ekonomi, antropologi budaya, politik dan sebagainya. Ini semua menunjukkan bahwa era baru perkembangan olahraga membutuhkan pendekatan multi-demensional.