S, 2015 PROFIL VO2MAX DAN PROFIL MENTAL TOUGHNESS PENDAKI PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV

dokumen-dokumen yang mirip
2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang membutuhkan berbagai keterampilan antara lain kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

BAB III METODE PENELITIAN

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting.

YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

2015 PERBANDINGAN HASIL AEROBIC MAXIMAL CAPACITY (VO2MAX) MENGGUNAKAN LABORATORIUM TEST DAN FIELD TEST PADA PEMAIN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

sebagainya. Menurut Susan M Sawyer et al, 2012 masa remaja merupakan salah satu fase kehidupan saat fungsi fisik hampir mencapai puncaknya.

BAB I PENDAHULUAN. memburuknya kualitas kesehatan umum masyarakat di kota-kota besar.

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olahragabela diri

BAB I PENDAHULUAN. dengan tahapan yang tepat dapat meningkatkan fungsi organ tubuh ke arah yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan olahraga yang cukup populer, digemari dan paling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mendaki gunung adalah suatu kegiatan berpetualang di alam terbuka

BAB I PENDAHULUAN. Mendaki gunung adalah suatu kegiatan berpetualang di alam terbuka menuju

2015 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS YO-YO INTERMITTENT RECOVERY TEST

BAB III METODE PENELITIAN. dan Kesehatan (FPOK) dan Gelanggang Olahraga Stadion Bumi Siliwangi

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan. Didalam hidup manusia dituntut untuk dapat menjaga

SURVEI TINGKAT GENERAL ENDURANCE ATLET SEPAKBOLA PADA KLUB CAKRA BUANA KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Prestasi Indonesia pada Sea Games (Tahun ) (Sumber: Dikdik Zafar Sidik, 2010: 1)

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Siliwangi Vol.3. No.1, 2017 ISSN Seri Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh suatu fungsi alat-alat tubuh yang dapat bekerja dengan normal dan

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat.

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

2014 PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yandi Useandi, 2014

FISIOLOGI DAN OLAH RAGA

BAB I PENDAHULUAN. atau kekurangan latihan fisik (Karhiwikarta, 1983). Pada saat berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional) merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. ketahanan dan pemulihan kardio-respirasi selama latihan fisik. Hal ini

Deden Agustiari mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Edy Dharma Putra Duhe, S.Pd M.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

Ketahanan dan kelelahan berkaitan dengan batas kemampuan maksimal (BKM) dan merupakan 2 kutub yg berlawanan dalam aktivitas fisik.

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT VO 2 MAX PEMAIN SEPAK BOLA STKIP BBG. Didi Yudha Pranata 1. Abstrak

2015 PERBANDINGAN METODE CONTINOUS TRAINING DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK PADA ATLET SEPAKBOLA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2016 PROFIL KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK, KEKUATAN MAKSIMAL, POWER,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Terbukti pada perhelatan sea games 2015 timnas

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses transfer falsafah dan sistem nilai,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdampak buruk pada kesehatan. Menurut Alder dan Higbee, walaupun

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan alam bebas mempunyai unsur-unsur olahraga melalui cabangcabang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga permainan yang di gemari oleh seluruh masyarakat di

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

BAB I PENDAHULUAN. jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah

2015 PROFIL KOND ISI FISIK ATLET SQUASH KABUPATEN BEKASI PAD A PORD A

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mendaki Gunung merupakan suatu olahraga ekstrem yang penuh petualangan dan kegiatan ini membutuhkan keterampilan, kecerdasan, kekuatan, dan daya juang yang tinggi. Bahaya dan tantangan seakan hendak mengungguli merupakan daya tarik dari kegiatan ini.pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah untuk menguji kemampuan diri dan untuk bisa menyatu dengan alam. Keberhasilan suatu pendakian yang sukar berarti keunggulan terhadap terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan melawan diri sendiri. Olahraga mendaki gunung mempunyai nilai positif untuk menyalurkan minat dan bakat generasi muda yang senantiasa menginginkan hal-hal baru. Melalui olahraga mendaki gunung ini generasi muda akan berkembang secara spontan dan dapat dipacu untuk memberikan rangsangan kepada jiwa muda yang suka akan tantangan, keuletan dan ketangkasan serta kemampuan untuk menghadapi tantangan melalui kegiatan yang positif. Mendaki gunung mempunyai tingkat dan kualifikasi yang berbeda. Seperti istilah mountaineering atau istilah lainnya mencakup pengertian perjalanan melintasi bukit hingga ekspedisi ke Himalaya, padahal menurut bentuk dan jenis medan yang dihadapi mountaineering menurut Solehudin (2006,hlm.5) terbagi menjadi 4 bagian : Hill Walking / Fell Walking Scrambling, Climbing, dan Mountaineering. Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol ke atas wilayah sekitarnya. Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit,tetapi ada kesamaan, dan penggunaannya tergantung dari adat lokal. Syarat dari sebuah gunung menrutut beberapa otoritas adalah puncak yang mempunyai besaran tertentu yaitu 2000 kaki (610 m) agar bisa di definisikan sebagai gunung.

2 Strategi untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan mendaki gunung sangatlah diperlukan melalui perencanaan yang matang dan faktor-faktor yang mendukung keberhasilan suatu pendakian gunung, diantaranya adalah faktor fisik seorang pendaki gunung.pendaki gunung yang mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang baik dapat melakukan suatu pendakian tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Banyak pendaki gunung yang belum sadar akan hal ini sehingga mengakibatkan suatu pendakian terhambat karena kelelahan atau bahkan terjadi kecelakaan karena hilangnya konsentrasi saat melewati jalur yang curam karena staminanya telah habis. Faktor lainnya adalah sikap mental dari seorang pendaki gunung. Mental sekuat baja diperlukan oleh setiap pendaki gunung karena di pegunungan kita akan menghadapi berbagai situasi dan kondisi yang tidak terduga seperti perubahan cuaca yang ekstrim, jalur-jalur pendakian yang terjal, bahkan tersesat sekalipun. Oleh karena itu mendaki gunung dibutuhkan kekuatan dan daya tahan otot tertentu, serta memiliki kapasitas VO2 Max yang baik. Hal ini perlu sekali untuk mengatasi tipisnya oksigen di daerah ketinggian.thoden (dalam Sukarman, 1992) dalam www.pkr-ikor.upi.edu/388-@sgitardianto.pdf., mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan VO2max adalah: Daya tangkap aerobik maksimal menggambarkan jumlah oksigen maksimum yang dikonsumsi per satuan waktu oleh seseorang selama latihan atau tes, dengan latihan yang makin lama makin berat sampai kelelahan. Dalam http://st296963.sitekno.com/article/139957/mengupasekspedisi-kopassus-mount-everest-tetap-segar-mendaki-dahi-langit-oleh-kandidatdoktor-octavianus-matakupan.html mengemukakan VO2max yang dibutuhkan untuk mendaki gunung tertinggi didunia menurut hasil penelitian tim ekspedisi Amerika Serikat pada pendakian ke puncak Everest dengan komposisi tim pendaki gunung dan ilm uwan faal olah raga (1981) menyimpulkan bahwa VO2max pendaki di permukaan laut rata-rata 62 ml/kg/menit, yang akan terus menurun menjadi hanya tinggal 15 ml/kg/menit saat mendekati puncak, untuk mencapai rata-rata tersebut harus dilakukan pelatihan kondisi fisik untuk meningkatkan VO2max tersebut.

3 Karena latihan kondisi fisik memiliki peranan yamg sangat penting dalam peningkatan VO2max. sasaran utama dari program latihan terhadap hal-hal diatas karena untuk mendaki gunung hal tersebut yang paling dibutuhkan yaitu system energi yang digunakan atau yang dominanya adalah kapasitas aerobic dan anerobik. Oleh karena itu Progam latihan kondisi fisik tersebut haruslah disusun secara teliti serta dilaksanakan secara cermat dan dengan penuh disiplin. Harsono (2001,hlm,4) seorang pakar dan dosen mata kuliah kondisi fisik mengatakan bahwa kalau kondisi fisik baik maka akan ada: 1. Peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung. 2. Peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan. 3. Ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan. 4. Pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan 5. Respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan. Peralatan pendakian yang baik dan sesuai kebutuhan dalam suatu perjalanan mendaki gunung menjadi salah satu faktor lain yang mendukung keberhasilan suatu pendakian. Efektivitas peralatan dapat medukung faktor fisik dan mental seorang pendaki gunung misalnya, ketika fisik kita sudah lemah peralatan yang berlebihan akan menjadi hambatan lain selain faktor alam yang ekstrim karena membawa beban yang berlebih. Pentingnya kondisi fisik sebagai fondasi terwujudnya prestasi yang maksimal, terutama dalam pendakian gunung belum ada standar baku dari kondisi fisik itu sendiri, dimana pada keadaan alam terbuka sebuah gangguan sangatlah besar kemungkinan terjadi, apalagi tujuan dari sebuah petualangan di pendakian alam terbuka itu adalah untuk tujuan prestasi maka kondisi fisik dari seorang atlet yang melakukan pendakian sangatlah penting. Tentunya untuk menjadi kuat dan perkasa harus memiliki kondisi fisik yang baik. Salah satu unsur kondisi fisik yang harus di perhatikan adalah vo2max yang

4 merupakan indikator kemampuan komponen daya tahan. Dikdik Zafar S. (2010,hlm.47) menjelaskan bahwa vo2max adalah jumlah oksigen yang di proses tubuh pada kerja maksimal. Pada kerja maksimal sumber energi adalah aerob dan anaerob. Konponen ini sangat penting dan sangat di perlukan dalam pendakian gunung. Dari beberapa ungkapan dalam latar belakang diatas membuat penulis terinspirasi untuk menjadikan sebuah kajian penelitian. Sehingga dalam penelitian ini penulis berusaha mengulas Vo2max para pendaki gunung dalam skripsi yang berjudul ProfilVo2 Max dan Profil Mental Toughness Pendaki PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti ingin mengungkapkan masalah yaitu : Bagaimanakah profil vo2max dan profil mental toughness pendaki PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV? C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana profil vo2max dan profil mental toughness pendaki PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai referensi bagi para pendaki gunung dalam melaksanakan kegiatan mendaki gunung. 2. Bagi organisasi PAMOR, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi dalam melakukan pendakian gunung.

5 E. Batasan Penelitian Batasan penelitian dimaksudkan untuk memperjelas masalah masalah apa saja yang akan diteliti. Selain itu juga, diperlukan agar permasalahan dapatterjangkau oleh penulis. Adapun batasan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini mengenai profil vo2max dan profil mental toughness pendaki PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV 2. Populasi dan sampel penelitian ini adalah pendaki gunung anggota PAMOR yang sudah melakukan PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV F. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang salah tentang istilah dalam penelitian ini maka perlu adanya kejelasan istilah.istilah yang digunakan dalam peneletian ini sebagai berikut, yaitu: 1. VO2 Max Kemampuan aerobik (VO2max) adalah kemampuan olah daya aerobik terbesar yang dimiliki seseorang. Hal ini ditentukan oleh jumlah zat asam(o2) yang paling banyak dapat dipasok oleh jantung, pernapasan, dan hemo-hidro-limpatik atau transport O2, CO2 dan nutrisi pada setiap menit(karpovich, dalam Santoso, 1992). Menurut Devries (dalam Joesoef, 1988)yang dimaksud dengan VO2max adalah derajat metabolisme aerob maksimumdalam aktivitas fisik dinamis yang dapat dicapai seseorang. VO2max adalah ambilan oksigen (oxygenintake) selama upaya maksimal ; dan menurut Costill, ( dalam Maglischo,1982), bahwa kapasitas kerja fisik dinamis yang dapat dilakukan dalam waktuyang lama dapat diukur dari konsumsi oksigen maksimalnya (VO2max atau maximal oxygen uptake). VO2max adalah suatu indikator yang baik daricapaian daya tahan aerobik. Individu yang terlatih dengan VO2max yanglebih tinggi akan cenderung dapat melaksanakan lebih baik di dalam aktivitasdaya tahan dibanding dengan orang-orang yang mempunyai VO2max lebihrendah untuk aktivitas daya tahan aerobik.

6 2. Mental Toughness Ketangguhan mental istilah yang umum digunakan oleh pelatih, psikolog olahraga, komentator olahraga, dan pemimpin bisnis umumnya menggambarkan kumpulan atribut yang memungkinkan seseorang untuk bertahan melalui situasi yang sulit (seperti pelatihan atau situasi sulit bersaing dalam permainan) dan muncul tanpa kehilangan kepercayaan. Ketangguhan mental adalah kemampuan untuk berdiri teguh dalam pikiran positif dan proaktif yang telah dibuat untuk diri sendiri dan tetap bertekad untuk menindaklanjuti menciptakan perasaan dan tindakan yang positif.beberapa orang mengasosiasikan konsep ketangguhan mental dengan agresif, kekerasan, atau marah. 3. Pendaki Gunung Pendakian gunung adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan di alam terbuka dengan melakukan perjalanan menaiki pegunungan. Gunung dengan segala aspeknya merupakan lingkungan yang asing bagi organ tubuh kita, apalagi bagi mereka yang hidup didataran rendah, itulah sebabnya pendaki gunung memerlukan kesiapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di gunung. Perlengkapan yang baik dan tingkat kebugaran jasmani yang prima adalah salah satu usaha untuk mengurangi bahaya dalam pendakian gunung 4. 14 PEAKS Fourteen peaks yang dimaksud disini adalah empat belas puncak gunung yang didaki dalam ekspedisi PAMOR dengan kategori diatas ketinggian 3000 m.dpl yang berada di pulau jawa, bali, dan lombok antara lain sebagai berikut: a. Gunung Pangrango Jawa Barat (3019 m.dpl) b. Gunung Ciremai Jawa Barat (3078 m.dpl) c. Gunung Slamet Jawa Tengah(3428 m.dpl) d. Gunung Sindoro Jawa Tengah (3136 m.dpl) e. Gunung Sumbing Jawa Tengah (3371 m.dpl)

7 f. Gunung Merbabu Jawa Tengah (3142 m.dpl) g. Gunung Semeru Jawa Timur (3676 m.dpl) h. Gunung Lawu Jawa Timur (3265 m.dpl) i. Gunung Arjuno Jawa Timur (3339 m.dpl) j. Gunung Welirang Jawa Timur (3156 m.dpl) k. Gunung Argopuro Jawa Timur (3088 m.dpl) l. Gunung Raung Jawa Timur (3332 m.dpl) m. Gunung Agung Bali (3142 m.dpl) n. Gunung Rinjani Lombok (3726 m.dpl) 5. Organisasi PAMOR Organisasi PAMOR ini adalah organisasi yang berdiri pada tahun 1985 di tingkat fakultas, dikenal aktif dalam melakukan kegiatan-kegiatan alam terbuka salah satunya pendakian gunung-gunung tropis di Indonesia bahkan sekarang dikenal sebagai pendaki gunung marathon. PAMOR merupakan organisasi dari FPOK UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) yang beranggotakan dari mahasiswa dari ke tiga jurusan yang ada di FPOK yaitu jurusan (Pendidikan Kepelatihan Olahraga) PKO, (Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi) PJKR, serta (Ilmu keolahragaan) IKOR.