BAB III METODE PENELITIAN. Tumbuhan. Waktu penelitian selama 2 bulan yaitu dari bulan Agustus sampai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan termasuk jenis penelitian quasi eksperiment.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 66

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya.

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, adanya pada saat penelitian dilakukan.

BAB V PENUTUP. Stay Two Stray (TSTS) pada materi gerak pada tumbuhan menunjukan hasil

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan respon terhadap kegiatan belajar mengajar. 24 Inti dari penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 di

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 4 Oktober 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. faktor yang akan diteliti pada penelitian ini sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 pada

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan pendekatan yang menekankan analisisnya pada datadata

BAB III METODE PENELITIAN. data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan quasi experiment, rancangan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kelas X Jurusan Akuntansi SMK PGRI 4 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dondong 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. Negeri Dondong 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metodelogi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

PERANAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN MAMPANG PRAPATAN 02 PAGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experiment (ekspiremen yang betul-betul), dikatakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali.

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

BAB III METODE PENELITIAN. Oktober 2015 sampai dengan bulan November menginterpretasi kualitas objek yang diamati mengenai situasi-situasi atau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS XMIA 4 NEGERI 1 MUARO JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTsN-1 Mentaya Hilir Selatan tahun ajaran 2012/2013 di kelas VIII C semester I tentang pokok bahasan Gerak Pada Tumbuhan. Waktu penelitian selama 2 bulan yaitu dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2012. B. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. 35 Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan karena penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif, tetapi uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata, dengan pendekatan kualitatif dapat mengkaji keadaan alamiah siswa yang memiliki nilai rendah, memerlukan adanya eksplorasi dan deskripsi 35 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas Edisi Kedua, Jakarta: Indeks, 2010, h. 9 39

40 terhadap fenomena yang diteliti, dan fenomena yang diukur kurang cocok bila diukur menggunakan alat ukur yang bersipat kuantitatif. C. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII C MTsN-1 Mentaya Hilir Selatan yang berjumlah sebanyak 32 orang siswa yang tediri dari 13 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. D. Tahap-Tahap Penelitian Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran, peneliti melakukan observasi langsung ke kelas untuk melihat secara langsung proses pembelajaran pada saat itu. Hal itu bertujuan memaksimalkan tindakan pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap siklus pembelajaran. Observasi tersebut ditujukan pada kelas yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian. Selain itu, observasi juga ditujukan kepada guru kelas dengan melakukan wawancara tentang karakteristik dari siswa kelas VIII C MTsN-1 Mentaya Hilir Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Model PTK yang digunakan adalah Model Kemmis & Taggart. Model yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc Taggart pada hakekatnya berupa perangkatperangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan

41 (observing) dan refleksi (reflecting). Keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus. 36 1. Rencana tindakan 4. Refleksi 3. Observasi SIKLUS I 2. Pelaksanaan Tindakan 1. Rencana Tindakan 4. refleksi 3. observasi SIKLUS II 2. Pelaksanaan Tindakan Gambar 3.1 Siklus PTK menurut Kemmis & Taggart. 37 36 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, mengenal Penelitian Tindakan Kelas Edisi Kedua, Jakarta: Indeks, 2010, h. 21

42 1. Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan, peneliti menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu gerak pada tumbuhan, menyusun rencana tindakan yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi pengelolaan pembelajaran dan lembar aktivitas siswa, menyiapkan LKPD, menyusun soal tes hasil belajar tentang gerak pada tumbuhan, menyiapkan sumber belajar, mempersiapkan daftar nama-nama kelompok belajar, mempersiapkan atribut-atribut TS-TS, serta menyiapkan peralatan-peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Peneliti berperan sebagai guru yang mengajar dan siswa sebagai subjek penelitian dengan berpedoman pada RPP yang telah disusun dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan melaksanakan tes hasil belajar. 3. Pengamatan (Observing) Kegiatan observasi dilakukan oleh 2 orang yang tugasnya mengamati proses belajar mengajar yang sedang berlangsung, mencatat segala peristiwa yang terjadi, dan mengisi lembar observasi. Berdasarkan hasil observasi tersebut, diadakan evaluasi hasil tindakan guna mengetahui kekurangan dalam kegiatan belajar mengajar yang dipergunakan sebagai bahan 37 Herawati Susilo dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Malang: Bayumedia, 2009, h. 14.

43 perbaikan dan penyempurnaan mengajar selanjutnya. Tahap tersebut dilaksanakan bersama dengan tahap pelaksanaan tindakan. 4. Refleksi Pada kegiatan refleksi peneliti mengidentifikasi masalah pada pelaksanaan pembelajaran, melakukan analisis, interpretasi, dan evaluasi bersama pengamat terhadap catatan pengamat pada lembar hasil observasi. Interpretasi dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dijadikan sebagai dasar perbaikan dan penyusunan rencana pembelajaran. Jika proses pembelajaran belum mencapai hasil yang ditetapkan, maka diadakan rencana ulang untuk perbaikan proses belajar mengajar, agar hasil pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai, maka perlu diadakan siklus berikutnya. Pada tahap refleksi, segala pengalaman, pengetahuan, dan teori pembelajaran yang dilaksanakan menjadi pertimbangan sekaligus pembanding, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang mantap dan benar. Suatu refleksi yang tajam dan terpercaya, akan diperoleh masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan langkah selanjutnya. 38 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa 38 Herawati Sosilo, dkk, Penelitian Tindakan Kelas sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru, Malang : Bayumedia Publishing, 2009, h. 16.

44 mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang diterapkan. 39 Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan observasi, tes, dan dokumentasi. Pengumpulan data siswa diperoleh dari hasil tes belajar. Pengumpulan data observasi dilakukan oleh dua orang pengamat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa: 1. Observasi Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. 40 Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengamati kegiatan siswa dan guru selama penelitian, sebagai upaya mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Jenis lembar observasi yang digunakan adalah sebagai berikut: a) Lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Lembar ini diisi oleh dua orang pengamat yang mengamati dan mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran dari awal sampai berakhirnya pembelajaran. Instrumen ini 39 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R & D, Bandung, Alfabeta, 2008, h.308. 40 Ibid, h.203.

45 dipergunakan untuk mengetahui pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. b) Lembar observasi aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Lembar tersebut diisi oleh dua orang pengamat yang mengamati dan mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran dari awal sampai berakhirnya pembelajaran. Instrumen ini dipergunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran. 2. Tes Teknik yang digunakan dalam penggalian data, yaitu melalui teknik tes. Tes diberikan setelah pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan atau setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS yang dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu tes pada siklus I dan tes pada siklus II. Dua siklus tersebut, untuk mengetahui apakah mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa antara siklus I dengan siklus II pada materi tersebut. Teknik untuk mengumpulkan data tes tertulis, berbentuk tes objektif berupa pilihan ganda yang terdiri dari 4 (empat) pilihan (a, b, c atau d) dengan jumlah 31 butir soal. Ketentuan standar penilaian untuk setiap item tes yang dijawab benar diberikan skor 1 dan item yang dijawab salah diberikan skor 0, soal-soal tersebut sudah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir soal. Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat

46 penguasaan atau ketercapaian hasil belajar siswa dalam memahami materi gerak pada tumbuhan kelas VIII C MTsN-1 Mentaya Hilir Selatan. 3. Dokumentasi Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, dengan memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, foto atau benda-benda lainnya yang terkait dengan aspek-aspek yang diteliti. F. Pengabsahan Instrumen Penelitian Pengabsahan instrumen adalah untuk menjamin bahwa alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah baik dan benar. 1. Validitas Butir Soal Validitas butir soal atau validitas item dari suatu soal adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. 41 Untuk menghitung validitas item menggunakan rumus γ pbi yaitu: γ pbi Mp Mt. St p q Keterangan: γ pbi = koefisien korelasi biserial 41 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 2007, h. 182

47 M p = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya M t S t p = rerata skor total = standar deviasi dari skor total = proporsi siswa yang menjawab benar (p = banyaknya siswa yang menjawab benar/jumlah seluruh siswa) q = prosporsi siswa yang menjawab salah (q= 1- p) 42 Butir butir soal yang mempunyai harga validitas minimal 0,300 (butir soal yang baik) dipakai sebagai instrumen penelitian, sedangkan butir-butir soal yang mempunyai harga validitas dibawah 0,300 tidak dipergunakan sebagai instrumen penelitian (gugur). 43 Hasil uji coba dari 46 butir soal diperoleh 31 butir soal yang dapat dipakai sebagai instrumen penelitian. Soal yang digunakan dalam penelitian sebanyak 31 butir soal dengan 2 siklus. Siklus I sebanyak 15 dan siklus II sebanyak 16 butir soal. Hasil analisis butir soal secara rinci dapat dilihat pada lampiran, sedangkan data secara ringkas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: 42 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Jakarta: Bumi Aksara, 1999, h. 79 43 Sumarna, surapranata,analisis, Validitas, Reabilitas, dan Interprstasi Hasil Tes, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, h. 64

48 Tabel 3.1 Ringkasan Data Analisis Validitas Isi Butir Soal No. Kriteria Nomor Soal 1 Valid 1, 3, 4, 5, 8, 13, 15, 17, 18, 19, 23, 24, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46 2 Tidak valid 2, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 20, 21, 22, 25, 29, 35 2. Reliabilitas Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menentukan reliabilitas digunakan rumus K- R 21, sebagai berikut: [ ] [ ( ) ] Keterangan: r 11 k M = Reliabilitas Instrumen = Banyaknya butir soal = Rerata skor seluruh butir (pertanyaan) Vt = Varians total 44 Untuk rumus varians total Vt = ( ) ( ) 44 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1997, h. 227-229

49 Vt = Varians total ( x²) = Jumlah keseluruhan perhitungan uji coba dari jawaban yang benar dan dikuadratkan. ( x)² = Jumlah separuh perhitungan yaitu x¹ N = Rerata skor seluruh butir (pertanyaan). 45 Kategori korelasi reliabilitas tes yang diperoleh adalah sebagai berikut: 0,80-1,00 = Sangat tinggi 0,60-0,79 = Tinggi 0,40-0,59 = Cukup 0,20-0,39 = Rendah 0,00-0,19 = Sangat Rendah 46 Pemberian interpretasi terhadap koofisien reliabilitas tes ( r11) pada umumnya diberikan patokan berikut: a. Apakah r11 sama dengan atau lebih besar daripada 0, 70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiiliki reliabilitas yang tinggi ( = reliable ) b. Apakah r11 lebih kecil daripada 0,70 beratri bahwa tes hasil belajar yang sedang diuji relaibilitasnya dinyatakan belum memilki reliabilitas yang tinggi ( un- riliable) 47 45 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h. 164. 46 Ibid, hal. 75. 47 Anas sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2007, h. 209

50 Interpretasi reliabilitasnya adalah 0,969 lebih besar daripada 0,70 dinyatakan koefisien reliabilitas tes adalah reliabel dan mempunyai reliabilitas yang sangat tinggi. 3. Taraf Kesukaran Tingkat kesukaran (TK) soal, yaitu peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu. 48 Indek kesukaran digunakan dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: P B JS P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes. Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: - Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar - Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang - Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah Berdasarkan hasil analisis data dari 46 butir soal yang diuji cobakan diperoleh tingkat kesukaran sebanyak 3 soal dikategorikan sukar, 42 soal dikategorikan sedang dan 1 soal dikategorikan mudah. 48 Sederajat, Hari dan TIM, Evaluasi Pembelajaran siswa Berbasis Kemampuan Dasar, Jakarta:Depag RI, Dirjen kelembagaan Agama Islam, 2002, h, 34.

51 Tabel 3.2 Ringkasan data analisis tingkat kesukaran butir soal No. Kriteria Nomor Soal 1. Sukar 10, 14, 21 2. Sedang 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46 3. Mudah 1 4. Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan tes tersebut dalam memisahkan antara subyek yang pandai dengan subyek yang kurang pandai. B D J A A B J B B Keterangan: D = Daya pembeda butir soal BA = Banyaknya kelompok atas yang menjawab betul JA = Banyaknya subyek kelompok atas BB = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab betul JB = Banyaknya subyek kelompok bawah 49 Klasifikasi daya pembeda: D : 0,00-0,20 : jelek D : 0,20-0,40 : cukup D : 0,40-0,70 : baik D : 0,70-1,00 : baik sekali 49 Anas sudijono, evaluasi pendidikan,jakarta: rajagrapindo persada,2005, h 385-390

52 D : negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Soal-soal yang mempunyai kriteria jelek mempunyai indeks diskriminasi 0,00 0,20 tidak digunakan sebagai instrumen penelitian (gugur). Analisis butir soal dari 46 butir soal yang digunakan sebagai soal uji coba penelitian THB kognitif didapatkan 16 butir soal mempunyai daya beda kategori baik, 16 butir soal mempunyai daya beda cukup, 14 butir soal mempunyai daya beda dengan kategori jelek dan 2 soal yang mempunyai daya beda kategori negatif. Tabel 3.3 Ringkasan data analisis daya beda butir soal No. Kriteria Nomor Soal 1. Sangat baik - 2. Baik 3, 4, 8, 15, 17, 24, 26, 27, 30, 32, 34, 37, 41, 42, 43, 44 3. Cukup 1, 5, 9, 13, 18, 19, 23, 28, 31, 33, 36, 38, 39, 40, 45, 46. Jelek 2, 6, 7, 10, 11, 12, 14, 16, 20, 21, 22, 25, 29, 35. G. Analisis Data Teknik analisis data yang akan digunakan menyesuaikan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini, yaitu dengan dua cara yakni teknik analisis kualitatif dan teknik analisis kuantitatif. 1. Teknik analisis kuantitatif Teknik analisis kuantitatif adalah teknik yang diperoleh dari hasil tes, yang berupa angka atau skor. Berdasarkan hasil tes siswa pada masing-masing

53 kelas, dapat dilakukan analisis ketercapaiannya, untuk mengetahui persentase ketercapaian mata pelajaran IPA, pada meteri pokok bahasan gerak pada tumbuhan. Data pengelolaan dianalisis menggunakan statistik deskriptif rata-rata yakni berdasarkan nilai yang diberikan oleh pengamat pada lembar pengamatan, dengan rumus: X = Keterangan : X x = Nilai rata-rata = Jumlah skor keseluruhan N = Number of cases (banyaknya skor-skor itu sendiri) 50 1,00 1,49 = kurang baik 2,50 3,49 = baik, 1,50 2, 49 = cukup baik 3,50 4,00 = sangat baik. 51 Menghitung data aktivitas siswa didapat dari analisis dengan rumus statistik deskriptif persentase: P = N f x100%. 52 Keterangan: P = Persentase aktivitas F = Frekuensi tiap aktivitas 299. 50 Ibid, h. 264. 51 M.Taufik Widiyoko, Pengembangan Model Pembelajaran Langsung, h.53 52 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikaan, Jakarta: Grafindo Persada. 2003, h, 297-

54 N = Jumlah seluruh aktivitas Mengukur tercapai atau tidaknya aktivitas dan hasil belajar siswa pokok bahasan gerak pada tumbuhan diukur berdasarkan lima kategori sebagai berikut: 0% - 20% = Sangat rendah 21% - 40% = Rendah 41% - 60% = Sedang 61% - 80% = Tinggi 81% - 100% = Sangat tinggi. 53 Untuk menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal, dihitung dengan rumus: Ketuntasan individual = Ketuntasan klasikal = Keterangan: Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimal x 100 jumlah siswa yang tuntas belajar jumlah seluruh siswa x 100% 54 - Ketuntasan individual : jika siswa mencapai nilai 60. - Ketuntasan klasikal : jika 85 % dari seluruh siswa mencapai nilai 60. 53 Wawancara langsung dengan Erita Malati, S.Pi, guru mata pelajaran Biologi MTsN-1 Mentaya Hilir Selatan pada 24 April 2013 54 Mawaddah, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Ekosistem Melalui Model Pembelajaran Inkuiri pada Siswa Kelas VII Mts Raudhatul Jannah Palangkaraya Tahun Ajaran 2010/2011, Skripsi, h. 57,t.d.

55 2. Teknik analisis kualitatif Teknik analisis kualitatif adalah analisis yang digunakan pada data yang berupa kata-kata, gambar dan bukan data yang berupa angka-angka. Teknik analisis kualitatif ini menggunakan model Matthew B. Miles dan Hubbermen sebagai berikut: a) Menggumpulkan (Collection) data dilapangan yang berkaitan dengan penelitian. b) Data yang telah dikumpulkan diproses kembali dengan melakukan pengurangan (Reduction) yang selanjutnya disesuaikan dengan permasalahan penelitian. c) Setelah mereduksi data, selnjutnya data yang akan terpilih disajikan dan dipaparkan (Display) secara ilmiah dengan tidak menutupi kekurangannya. d) Setelah data-data tersebut ditampilkan langkah selanjutnya menarik suatu kesimpulan (Conclusion), dan diteruskan untuk melekukan verifikasi (Verification) atau pembuktian terhadap data yang telah dipaparkan sebagai jawaban dari rumusan masalah. 55 H. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober di sekolah MTsN-1 Mentaya Hilir Selatan. Uraian lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3.4 (lampiran VI). 55 Tjetjep Rohendi Rohidi, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Rentang Metode-Metode Baru, Jakarta: UI-Press,1992, h, 20.