BAB V PENUTUP. terhadap permasalahan kekerasan pasangan suami isteri, yakni: 1. Peran Pendeta sebagai Motivator terhadap Permasalahan Ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TEMUAN HASIL PENELITIAN. menguraikan terlebih dulu gambaran umum GPM Jemaat Airmanis.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA PERAN PENDETA SEBAGAI KONSELOR PASTORAL DI TENGAH KEKERASAN PASANGAN SUAMI-ISTERI DI GPM JEMAAT AIRMANIS

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Persoalan perselingkuhan dalam hubungan pernikahan merupakan sebuah

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISA PEMAHAMAN MENGENAI BENTUK-BENTUK PELAYANAN KOMISI DOA DI JEMAAT GPIB BETHESDA SIDOARJO SESUAI DENGAN

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai penyelengaraan

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pentingnya kehidupan keluarga yang sehat atau harmonis bagi remaja

BAB 4 PENUTUP. pengguna Sterilisasi dan Rumah Sakit Umum Daerah Haulussy Ambon.

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS

BAB IV PANDANGAN WARGA JEMAAT GBI BANDUNGAN TERHADAP PSK BANDUNGAN. A. Pandangan Warga Jemaat GBI Bandungan Terhadap PSK Bandungan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB V PENUTUP. Pada bagian ini akan di paparkan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

BAB IV ANALISA FUNGSI KONSELING PASTORAL BAGI WARGA JEMAAT POLA TRIBUANA KALABAHI

BAB V. Penutup: Refleksi, Kesimpulan dan Saran

1. Apa yang dipahami pejabat gereja dalam hal ini Pendeta jemaat tentang PASTORAL? 3. Sejak kapan TIM DOA ini hadir ditengah-tengah Gereja?

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pernikahan. Berdasarkan Undang Undang Perkawinan no.1 tahun 1974,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Gereja adalah komunitas yang saling berbagi dengan setiap orang dengan

Bab I Pendahuluan 1. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dra.Ny.Singgih D.Gunarsa, Psikologi Untuk Keluarga, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1988 hal. 82

INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1. Pendampingan Pastoral Terhadap Remaja Yang Lahir Di Luar Pernikahan di Jemaat GPM Tuhaha Oleh Rona Els Wenno

BAB IV PENUTUP. penulis akan menjelaskan atau memberikan beberapa kesimpulan dan saran.

KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI

1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

Abstraksi. Kata Kunci : Komunikasi, Pendampingan, KDRT

Bab I Pendahuluan. LASILING, pada tanggal 20 dan 21 September 2005.

BAB V PENUTUP. Pada bab ini dipaparkan tentang (1) kesimpulan dan (2) saran :

2015 PENGARUH PROGRAM BIMBINGAN INDIVIDUA TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA

Bab Empat. Penutup. 1. Kesimpulan. Salah satu pokok yang seharusnya diputuskan dalam SSA GTM adalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat

BAB I PENDAHULUAN. kepada semua orang agar merasakan dan mengalami sukacita, karena itu pelayan-pelayan

BAB I PENDAHULUAN. Obor Indonesia, 1999, p Jane Cary Peck, Wanita dan Keluarga Kepenuhan Jati Diri dalam Perkawinan dan Keluarga, Yogyakarta:

Perceraian, Perkawinan Kembali, dan Komunitas yang Kurang Piknik

BAB V PENUTUP. kepada pihak-pihak terkait dengan penemuan makna hidup pasien gagal ginjal

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk

BAB III HASIL PENELITIAN MENGENAI PENGAMPUNAN DALAM MENYIKAPI PERSELINGKUHAN SUAMI

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya menikah. Pada hakikatnya pernikahan adalah ikatan yang

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan maka ada beberapa hal

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat

BAB V PENUTUP. 1. Sebab-sebab terjadinya kasus perceraian

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan yang ideal adalah pernikahan yang bahagia, sejahtera, tentram dan

UKDW. Bab 1 Pendahuluan. 1. Latar Belakang

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di. Desa Mojorejo Pungging Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dalam Libertus, 2008). Keputusan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

SUSI RACHMAWATI F

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. masa beralihnya pandangan egosentrisme menjadi sikap yang empati. Menurut Havighurst

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. & Perry, 2005). Menurut Havighurst (dalam Monks, Konoers & Haditono,

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. perempuan atau pun jenis kelamin, semuanya pasti akan mengalaminya. Tidak hanya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi

XII. Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Kristen. Setiap gereja Kristen memiliki persyaratan tersendiri untuk

BAB IV PINDAH AGAMA DITINJAU DARI PERSPEKTIF KONSELING PASTORAL

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II GEREJA DAN PASTORAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama adalah hal yang penting sehingga harus tertanam kuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di dalamnya terdapat komitmen dan bertujuan untuk membina rumahtangga serta

Pelayanan Konseling Pastoral Di GKP Jemaat Cimahi Tanpa Pendeta Jemaat

Pastoral Remaja Pemuda. Ii Varia Indahyani. Penerbit Joy Publishing

BAB I PENDAHULUAN. penuh kedamaian, kesejukan, dan ketenangan lahir batin dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Salah satu tahapan individu

BAB IV TINJAUAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan saling berinteraksi satu sama

BAB I

BAB V PENUTUP. disampaikan kesimpulan dan implikasi dari hasil penelitian ini. pesantren yang terbagi atas 5 golongan, diantaranya :

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan

PENGENALAN DOSEN PENASEHAT AKADEMIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Fenomena kaum perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. American Psychological Association (APA) mengartikan keluarga sebagai:

PROGRAM PELATIHAN PRA PERNIKAHAN BAGI PASANGAN USIA DEWASA AWAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasahan. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menikah dan kuliah sama pentingnya, secara sederhana bisa digambarkan,

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Peran pendeta secara umum dapat dilihat dalam fungsi konseling pastoral, yakni menyembuhkan, menopang, membimbing, memperbaiki hubungan, dan mengasuh. Dari hasil penelitian, penulis menemukan ada lima peran pendeta terhadap permasalahan kekerasan pasangan suami isteri, yakni: 1. Peran Pendeta sebagai Motivator terhadap Permasalahan Ekonomi Permasalahan ini didasarkan atas kebutuhan ekonomi yang tidak tercukupkan oleh karena tidak adanya pekerjaan tetap. Masalah ini sangat krusial dalam kehidupan suami istri, dan rentan terjadinya kekerasan. Terhadap masalah ini, peran pendeta memunculkan persepsi yang berbeda dalam kaitan menjalankan fungsi sebagai konselor pastoral dalam konseling. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa terkadang dalam melayani, pendeta jemaat tidak konsisten terhadap panggilannya sebagai pelayan Tuhan dalam melayani jemaatnya. 2. Peran Pendeta sebagai Konselor terhadap Permasalahan Perselingkuhan Permasalahan ini didasarkan atas ketidaksetiaan salah satu pasangan kepada pasangannya. Komitmen yang tidak dipegang teguh dan faktor

lingkungan juga turut mempengaruhi terjadinya perselingkuhan. Terhadap masalah ini, pendeta turut berperan sebagai mediator guna memperbaiki hubungan diantara mereka. Layanan yang diberikan pada akhirnya membawa perubahan bagi kehidupan pasangan suami isteri ini, dengan misalnya saja memberikan sosialisasi bahkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan spiritualitas di dalam kehidupan keluarga. 3. Peran Pendeta sebagai Edukator terhadap Permasalahan Tingkat Pendidikan Permasalahan ini didasarkan atas perbedaan tingkat pendidikan yang berdampak pada masalah penghasilan (pendapatan). Pendidikan yang tinggi terkadang membuat seseorang tidak menghargai yang lain. Menganggap semena-mena dan melakukan kekerasan kepada orang lain. Peran pendeta terhadap masalah ini nampak, hal tersebut ditandai dengan adanya bantuan pendeta sebagai pembimbing dan penopang bagi konseli. Konseli diberdayakan untuk menjadi pengajar PAUD di gereja, karena konseli adalah seorang pendidik. Hal ini dilakukan pendeta, agar konseli lebih bebas mengekspresikan potensinya, dan dapat menghindari segala bentuk kekerasan dari suaminya. 4. Peran Pendeta sebagai Panutan terhadap Permasalahan Lingkungan Sosial Lingkungan yang tidak mendukung menjadi faktor terjadinya kekerasan. Pergaulan yang tidak sehat mempengaruhi cara hidup seseorang, termasuk pada permasalahan kekerasan terhadap pasangan suami istri. Peran pendeta

tidak nampak dalam permasalahan ini. Kasus yang dipaparkan, terlihat bahwa pendeta tidak melayani konseli dengan baik, dan cenderung menyalahkan konseli jika konseli menerima kekerasan. Pendeta tidak berperan dalam menertibkan lingkungan jemaatnya yang dipenuhi dengan mabuk-mabukkan serta perjudian. Pada akhirnya, lingkungan sosial yang buruk dapat mempengaruhi terjadinya kekerasan. 5. Peran Pendeta sebagai Psikolog terhadap Permasalahan Psikologis Ketakutan, kebingungan dan trauma adalah masalah psikologis yang diterima oleh para konseli korban kekerasan. Hal ini didasarkan atas perlakukan kasar dan tidak menghargai para konseli. Pendeta sangat berperan dalam menyikapi permasalahan ini. Intinya, pendeta mampu menyentuh kepahitan dalam diri konseli paska mengalami kekerasan. Didoakan, dikuatkan, dan diberdayakan adalah solusi yang ditawarkan oleh pendeta. Hal ini dilakukan agar konseli tidak hanya fokus terhadap kekerasan yang diterimanya, melainkan konseli dapat terbebas dari tekanan dalam rumah tangganya.

5.2 Saran Penelitian ini pada berkontribusi kepada Pendeta, Gereja, dan Keluarga- keluarga yang mengalami kekerasan pasangan suami isteri. Pendeta 1. Permasalahan Ekonomi Diharapkan kepada pelayan atau pendeta agar dapat peka, memperhatikan dan memahami peran mereka di tengah-tengah jemaat, serta memiliki kemampuan untuk memberdayakan jemaat dengan lingkungan alam dan sumber daya yang tersedia. 2. Permasalahan Perselingkuhan Pendeta diharapkan mampu untuk memiliki kepekaan mendengar serta empatik dalam memahami permasalahan yang dihadapi umatnya, dengan hadir secara penuh dan utuh dalam memperhatikan kehidupan keluarga-keluarga kristen saat ini yang rawan terjadinya kekerasan. 3. Permasalahan Tingkat Pendidikan Diharapkan pendeta memiliki jaringan yang luas, untuk kemudian dapat menjadi penyalur sumber daya untuk kelanjutan kehidupan jemaatnya, sehingga dengan kehadiran pendeta dapat memanusiakan manusia. 4. Permasalahan Lingkungan Sosial Pendeta perlu memberdayakan diri dengan informasi-informasi baru untuk wawasan serta pola berpikirnya guna dapat menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang terjadi di dalam jemaatnya.

5. Permasalahan Psikologis Menyadari bahwa kehadiran pendeta di dunia ini adalah sebagai rekan sekerja Allah, yang harusnya dapat membantu dan menolong sesama manusia, bahkan merekonstruksi hubungan yang rusak. Gereja 1. Permasalahan Ekonomi Diharapkan gereja dalam mengembangkan program demi kemajuan sumber daya yang ada, melihat potensi yang dimiliki jemaat, untuk kemudian berusaha meningkatkan kesejahteraan sosial juga taraf hidup jemaatnya. Dalam hal ini, gereja dituntut kepekaan namun juga ketelitian dalam melihat bahkan mengidentifikasi permasalahan yang ada. 2. Permasalahan Perselingkuhan Gereja diharapkan dalam mengembangkan program pendampingan dan pelayanan pastoral, berkontribusi pun untuk tata pelayanan gereja yang mengatur pastoral pra nikah. Dengan realitas pernikahan yang sering berujung kekerasan, maka pastoral pra nikah menjadi panduan bagi pasangan yang akan menikah, agar mereka dapat memahami secara baik pernikahan kristen yang dibangun. 3. Permasalahan Tingkat Pendidikan Gereja diharapkan mampu menjadi pengendali sosial dalam perkembangan warga gerejanya, serta membantu membangun hubungan relasi yang harmonis tanpa adanya perbedaan atau strata.

4. Permasalahan Lingkungan Sosial Diharapkan Gereja mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam menciptakan lingkungan sosial yang memungkinkan pertumbuhan yang sehat dan berpengaruh besar terhadap pembentukan pola hidup anggota jemaatnya. 5. Permasalahan Psikologis Gereja dengan keberadaannya diharapkan menghadirkan syalom Allah yang nampak dalam komunikasi yang baik antara gereja dengan masyarakatnya. Keluarga-keluarga 1. Permasalahan Ekonomi Diharapkan keluarga-keluarga dimampukan untuk memberdayakan dirinya masing-masing untuk kesejahteraan kehidupan dalam memenuhi kebutuhan dengan potensi sumber daya yang dimiliki. 2. Permasalahan Perselingkuhan Keluarga-keluarga diharapkan memahami hakikat pernikahan dan jika diperlukan, keluarga-keluarga ini mengikuti program-program jemaat maupun penyuluhan serta sosialisasi mengenai keluarga sebagai salah satu cara meminimalisisr kekerasan yang dapat saja terjadi di dalam kehidupan keluarga bahkan relasi sosialnya.

3. Permasalahan Tingkat Pendidikan Diharapkan keluarga memiliki kesadaran untuk memahami dan peduli kepada relasi sosialnya dengan memberikan penghargaan yang tinggi terhadap sesamanya dalam wujud saling menghargai. 4. Permasalahan Lingkungan Sosial Keluarga diarahkan untuk memiliki pemahaman mengenai pengendalian diri dan cara berperilaku dengan relasi sosialnya, sehingga dapat terwujud kenyamanan antar anggota keluarga. 5. Permasalahan Psikologis Diharapkan memahami arti kehadiran sesama sebagai pemberian Allah yang segambar dan serupa dengan-nya, untuk dihargai dan diperlakukan sebagaimana layaknya. Rekomendasi Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas dari kekurangan. Untuk itu disarankan agar peneliti selanjutnya dapat melihat dari perspektif konseling peran pendeta.