Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Penomoran Ijazah Nasional (PIN) Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL) Perubahan Data Mahasiswa (PDM) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS

SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

SALINAN I. PENDAHULUAN

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE A1 DAN A2

Program Subdit Pengakuan Kualifikasi Direktorat Pembelajaran

Pengakuan Capaian Pembelajaran

Pedoman Penyelenggaraan. Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Rekognisi Pembelajaran Lampau

Panduan Pengusulan Ijin Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk PEMBELAJARAN SEPANJANG HAYAT dalam rangka Penerapan KKNI bidang

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 1: UMUM

Panduan Pengusulan Ijin PENGAKUAN TENAGA AHLI SEBAGAI DOSEN melalui mekanisme REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL)

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KKNI sebagai TRANSLATION DEVICE

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) Bagian IV: Prosedur Asesmen & Rekognisi

Manual Pemohon/Pengusul Rekognisi Pembelajaran Lampau Pada Perguruan Tinggi

REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU IMPLEMENTASI

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Bagian IV: Prosedur Asesmen & Rekognisi

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan. Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Panduan Penyelenggaraan Program Kerja Sama Pendidikan Tinggi

Recognition of Prior Learning

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Jenderal Sudirman, Senayan JAKARTA Telepon Laman : kemdikbud.go.id

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERSYARATAN, KUALIFIKASI DAN KOMPOSISI NIDN DAN NIDK, TATA CARA DAN PROSES REGISTRASI, SERTA NOMOR REGISTRASI PENDIDIK DI PERGURUAN TINGGI BAB I

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft)

S3/Sp. Sp -U S1/D4 SMA/ MA/SMK SMP

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

Oleh: Tim Pengembang SPMI Ditjen Dikti, Kemdikbud

STANDAR NASIONAL PERGURUAN TINGGI

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDDIKTI)

PROSEDUR PENGAJUAN REGISTRASI DOSEN (NIDN, NIDK DAN NUP) KE RISTEK DIKTI

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH SKPI

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I STANDAR PENDIDIKAN STANDAR 1 : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN NO. KATEGORI ISI 1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG REGISTRASI PENDIDIK PADA PERGURUAN TINGGI

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4

PEDOMAN KHUSUS PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK TENAGA KESEHATAN DALAM JABATAN MELALUI REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

PRODI D IV KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PEMINATAN PERAWATAN DIABETES MELITUS POLTEKKES DENPASAR

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

Proses Evaluasi. Keterbatasan mampuan Negara. imo Masyarakat PRUDEN

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik

Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

LAMPIRAN SURAT EDARAN HK.01.01/1/ OO!OZ.8 /2017 TENT ANG KETENTUAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN TAHUN 2017

5) Diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan/keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh;

PANDUAN PENGGUNAAN LAMAN PDDIKTI

STANDAR PELAYANAN REKOMENDASI PENDIRIAN, PERUBAHAN PTS, PENAMBAHAN PROGRAM STUDI (PRODI) BARU DAN USULAN PENDIDIKAN JARAK JAUH

MANUAL STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN

PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS. nama perguruan tinggi. logo perguruan tinggi. nama kota, bulan dan tahun

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

PENGUATAN SISTEM INFORMASI DOSEN MELALUI PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan agar proses Penerimaan Mahasiswa Baru di Universitas Negeri Semarang dapat berjalan secara efektif dan efisien.

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P

PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDDIKTI)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

BAB I P E N D A H U L U A N

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

SISTEM INFORMASI DOSEN MELALUI PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara Nomor 5063);

SOP Penerimaan Mahasiswa Baru Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

2016, No Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentan

SOSIALISASI SERDOS 2015 TIM SERDOS DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

BUKU PETUNJUK PENGISIAN DOKUMEN ONLINE AIMA KE 7

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENAMAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

PERATURAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN UNIT SERTIFIKASI DAN PEMBERIAN LISENSI

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te

Transkripsi:

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia 2017

PENDAHULUAN Dasar: Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 26 Tahun 2016 adalah pengakuan terhadap Capaian Pembelajaran (CP) yang diperoleh seseorang dari pendidikan formal atau non formal atau informal, dan/atau pengalaman kerja pada jenjang pendidikan tinggi, dimulai dari level 3 KKNI atau (Program D1) sampai dengan jenjang kualifikasi level 9 KKNI (Program Doktor). Terdiri dari: 1. Pengakuan CP untuk melanjutkan pendidikan formal. 2. Pengakuan CP untuk kesetaraan pada level KKNI tertentu.

TIPE untuk pengakuan sebagian SKS -> melanjutkan ke Perguruan Tinggi -> memperoleh IJAZAH Tipe A untuk mendapatkan PENGAKUAN KESETARAAN dengan kualifikasi KKNI tertentu Tipe B

BEDA DUA TIPE Tipe A Berbasis pada insiatif individu untuk memperoleh pengakuan dengan luaran akhir adalah Ijazah Tipe B Berbasis pada inisiatif perguruan tinggi dan masyarakat untuk memberikan pengakuan pada individu dengan luaran akhir adalah SK Penyetaraan

SKEMA PENYELENGGARAAN A untuk melanjutkan ke Pendidikan Formal B untuk Mendapatkan Pengakuan Kesetaraan pada Level KKNI Tertentu Pemohon (Perorangan) Perguruan Tinggi Melakukan konsultasi dengan Tim pada PT yang dituju Calon menyiapkan kelengkapan dokumen portofolio yang membuktikan bahwa pemohon telah memiliki pengetahuan/keahlian tertentu yang relevan dengan kualifikasi yang dituju. PT menetapkan kriteria calon dosen PT melakukan kajian tentang kualifikasi dosen, keperluan dosen, instruktur, atau tutor yang memiliki keahlian tertentu atau keahlian langka yang diperlukan oleh program studi, dokumen portofolio yang membuktikan bahwa pemohon telah memiliki pengetahuan/keahlian tertentu yang relevan dengan kualifikasi yang dituju. PT melakukan pemeriksaan kelengkapan dan validitas dokumen dan penilaian CP PT melakukan pemeriksaan kelengkapan dan validitas dokumen dan penilaian CP Calon memenuhi CP yang setara dengan Level KKNI? tidak PT menetapkan jumlah SKS/Mata Kuliah yang diakui dan yang harus ditempuh oleh calon Penetapan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi ya I J A Z A H S K PENYETARAAN

MEKANISME PENYELENGGARAAN 1. Pengakuan CP untuk melanjutkan pendidikan Formal Pemohon yang telah memiliki kualifikasi jenjang pendidikan tinggi Pemohon yang telah memiliki kualifikasi jenjang pendidikan menengah Pengakuan CP pendidikan formal melalui penilaian ekivalensi Asesmen dan pengakuan CP pendidikan nonformal, informal dan pengalaman kerja Perolehan kredit dan pembebasan sebagian mata kuliah Proses pembelajaran di PT Tidak Lulus? Ya IJAZAH Skema untuk Pemohon JPT dan JPM

MEKANISME PENYELENGGARAAN (lanjutan) 2. Pengakuan CP untuk Penyetaraan Kualifikasi Tertentu Pengakuan CP untuk penyetaraan kualifikasi tertentu pada dasarnya harus didasarkan atas kajian kebutuhan penyetaraan kualifikasi pada bidang profesi tertentu yang memerlukan mekanisme penyelenggaraan melalui. Kajian tersebut meliputi identifikasi kebutuhan kualifikasi tertentu dengan keahlian yang langka dimana keahliannya tidak dapat dihasilkan oleh program studi yang telah ada, atau profesi dengan pengalaman praktis yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan masyarakat.

MEKANISME PENYELENGGARAAN (lanjutan) Pengakuan CP untuk disetarakan dengan kualifikasi tertentu terdiri atas dua mekanisme penyelenggaraan, yaitu: 2.1. Pengakuan capaian pembelajaran untuk disetarakan dengan kualifikasi tertentu untuk menjalankan profesi dosen. 2.2. Pengakuan capaian pembelajaran untuk disetarakan dengan kualifikasi tertentu selain profesi dosen.

Diagram Alir Pengakuan CP untuk Penyetaraan Kualifikasi pada Level KKNI Tertentu untuk Dosen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PT melakukan kajian atas kebutuhan penyetaraan dosen dengan program, termasuk rencana pengembangan dosen, strategi penyelenggaraan, dan calon dosen yang akan disetarakan pada kualifikasi KKNI. PT menetapkan Tim ad-hoc Senat dan Tim ad-hoc Eksekutif penyelenggara dosen/instruktur/tutor dengan segala kelengkapan sumber daya dan administrasinya. Tim ad-hoc eksekutif berkonsultasi dengan Tim ad-hoc Senat dalam hal penetapan kriteria calon dosen atau instruktur yang diperlukan. Peran Tim ad-hoc Senat adalah untuk melakukan kajian terhadap hasil evaluasi diri terkait adanya kebutuhan dosen atau instruktur yang perlu direkrut melalui. Tim ad-hoc Eksekutif melakukan identifikasi calon berdasarkan kriteria dosen yang ditetapkan oleh Senat PT dan/atau peraturan akademik yang berlaku. Tim dan/atau Tim ad-hoc Eksekutif menghubungi calon, mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan dan keabsahan berkas calon. Asesor / Tim Panel Asesor PT melakukan proses asesmen kesetaraan calon dosen / instruktur/tutor. Seluruh proses asesmen wajib dijamin mutunya sebagai satu kesatuan sistem penjaminan mutu. Asesor / Tim Panel Asesor PT melaporkan hasil asesmen kepada pimpinan perguruan tinggi. Pimpinan perguruan tinggi melaporkan hasil asesmen kepada senat untuk dilakukan validasi. Atas rekomendasi Senat Perguruan Tinggi, Pimpinan PT menerbitkan SK calon dosen/instruktur/tutor yang telah lolos asesmen. Khusus untuk Dosen, PT mengajukan usulan penetapan kesetaraan kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Ditjen Pembelajaran akan membentuk Tim Verifikasi untuk menilai berkas usulan. Tim Verifikasi Direktorat Jenderal Belmawa akan melakukan verifikasi sebagai dasar penerbitan SK Menteri tentang Penyetaraan Kualifikasi Level 8. 11 Berdasarkan SK Menteri, PT dapat menerbitkan surat pengangkatan dosen sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tata Cara Pengakuan CP untuk Penyetaraan Kualifikasi pada Level KKNI Tertentu PENYETARAAN DOSEN Tata cara penyelenggaraan untuk mendapatkan SK Pengakuan Kesetaraan pada level KKNI tertentu (Tipe B1) untuk dosen mencakup tahap 1 sampai 11 PENYETARAAN INSTRUKTUR / TUTOR Tata cara penyelenggaraan untuk mendapatkan SK Pengakuan Kesetaraan pada level KKNI tertentu (Tipe B1) untuk instruktur dan tutor mencakup tahap 1 sampai 8 PENYETARAAN KEBUTUHAN LAINNYA Tata cara penyelenggaraan untuk mendapatkan SK Pengakuan Kesetaraan pada level KKNI tertentu untuk kebutuhan lain (Tipe B2) mencakup tahap 2 sampai 7

Skematik untuk Penyetaraan Kualifikasi pada Level KKNI Tertentu PT melakukan kajian tentang kualifikasi dosen, keperluan dosen, instruktur, atau tutor yang memiliki keahlian tertentu atau keahlian langka yang diperlukan oleh program studi dokumen portofolio yang membuk-tikan bahwa pemohon telah memiliki pengetahuan/keahlian tertentu yang relevan dengan kualifikasi yang dituju. PT menetapkan Tim ad-hoc Senat dan Tim ad-hoc Eksekutif penyelenggara dosen/instruktur/tutor Calon menyiapkan kelengkapan dokumen pembuktian CP yang relevan Tim ad-hoc senat menetapkan kriteria penyetaraan kualifikasi melalui Tim ad-hoc eksekutif melakukan proses asesmen penyetaraan sesuai kriteria yang ditetapkan Tim ad-hoc senat dan melaporkan hasil asesmen ke Pimpinan PT tidak Setara? ya Pimpinan Perguruan Tinggi melaporkan hasil asesmen kepada Senat untuk dilakukan validasi. Atas rekomendasi Senat, Pimpinan Perguruan Tinggi menerbitkan SK calon dosen yang telah lolos asesmen. PT mengajukan usulan penetapan kesetaraan kepada Menteri melalui Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan melakukan verifikasi terhadap dokumen usulan penyetaraan dosen. tidak Valid? SK PENYETARAAN Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menerbitkan SK Penyetaraan ya

PRINSIP PENYELENGGARAAN 1. Legalitas: PT sebagai penyelenggara harus memiliki legalitas 2. Aksesibilitas: menjamin setiap individu dalam mengakses kesempatan belajar secara berkeadilan dan inklusifitas. 3. Kesetaraan pengakuan (equivalence): memberikan penilaian yang setara atas CP yang diperoleh dari pendidikan formal, non-formal, informal dan/atau pengalaman kerja. 4. Transparan: Informasi tentang diumumkan secara luas dan terbuka. 5. Jaminan Mutu

PT PENYELENGGARA PT Penyelenggara wajib memenuhi ketentuan: 1. Dokumen Penyelenggaraan: a. Standar Pendidikan Tinggi yang mencakup dan mengacu pada SNP-PT b. Informasi yang cukup tetang dan mudah diakses c. SOP Penyelenggaraan d. Peraturan Akademik yang disetujui Senat yang mencakup tentang e. Manual Mutu 2. Kelembagaan: a. Senat PT yang berfungsi dan berperan dengan baik b. Unit Penjaminan Mutu Internal yang berfungsi dengan baik c. Adanya Tim Penyelenggara (adhoc / tetap)

TERIMA KASIH Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia 2016