PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PETA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
Penggunaan Media Gambar PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA PETA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

PENERAPAN MEDIA LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENGGUNAAN MEDIA BAGAN GARIS WAKTU (TIME LINE CHART) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS V SD

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS ORIGAMI

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IVA SDN DEMAKIJO 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TEMA DIRI SENDIRI PADA SISWA KELAS I SDN KETEMASDUNGUS MOJOKERTO

Joyful Learning Journal

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI KELAS IV SDN UJUNG VIII/33 SURABAYA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SDN TLOGOADI

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG IPA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN TAMBAKSARI I KOTA SURABAYA

Nagari et al., Penerapan Metode Course Review Horay... 1

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TEAM QUIZ SISWA KELAS V SDN 42 PALEMBANG

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI QUANTUM TEACHING DI SDSN 06 KAMPUNG LAPAI PADANG

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

Joyful Learning Journal

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Model Kooperatif STAD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

Elly Junaidah SMP Negeri 8 Bandar Lampung ABSTRACT

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 2 SANGGRAHAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

Joyful Learning Journal

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dalam Pembelajaran IPS

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAP SISWA KELAS V

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Keywords: bamboo dancing, visual media, persatuan dan kesatuan negeriku

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No

Joyful Learning Journal

Penggunaan Modul Pembelajaran

ARTIKEL. Oleh AGUSMAWATI NPM

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

Transkripsi:

Penggunaan Meedia Peta PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PETA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH DASAR Yuli Astuti PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (yuliastuti112@gmail.com) Suprayitno PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya Abstrak : Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan supaya ada perubahan yang bersifat positif menuju kearah yang lebih baik, tetapi guru masih menggunakan pembelajaran yang bersifat konvensional, belum menerapkan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah PTK berdasarkan permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan melalui 3 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, serta refleksi. PTK dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dengan teman sejawat dan guru kelas yang berperan sebagai observer. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Kintelan 2 Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto yang berjumlah 19 siswa. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah observasi, tes, dan angket. Data yang diperoleh akan dianalisis untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Data observasi penelitian guru dan siswa pada penggunaan media peta kecamatan dianalisis dalam presentase. Data tes hasil belajar siswa dianalisis berdasarkan presentase ketuntasan belajar klasikal. Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas guru, aktivitas siswa, ketuntasan hasil belajar, aspek psikomotor, dan respon siswa dalam penelitian mengalami peningkatan kualitas. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan bagi guru SD untuk mencoba menggunakan media peta dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kata kunci : hasil belajar, membaca peta kecamatan, media peta Abstract : Classroom Action Research (CAR) aims to make positive changes to be a better change, but teacher still uses a conventional teaching learning process, did not implement a method and media that suit with the material given. The method used in this research was classroom action research based on the problems arise which contains of 2 cycles. Each cycle was run into three steps; planning, acting and observing, and reflecting. The classroom action research was done as collaboration among the researcher, her friend and a class teacher as an observer. The subjects of this research were the fourth grade students of SDN Kintelan Puri Mojokerto. There were 19 students on that grade. The data collection technique was observation, test and questioner. The data observation of researcher and students activity during teaching learning process of using sub district map was analyzed in percentage. Furthermore, the results of students test were analyzed based on classical study completeness percentage. The result of this research showed that the quality of teacher s activity, the students activity, students classical study, the students responses in research improved. Based on those results, it was suggested for elementary teachers to try using map as a media to improve students results. Keywords: Students results, reading sub district map, map as media PENDAHULUAN Penggunaan media sangat menentukan keberhasilan seorang guru dalam proses pembelajaran, tak terkecuali dalam pembelajaran IPS khususnya pada salah satu aspek pelajaran IPS yaitu peta lingkungan setempat. Media dalam pembelajaran sangat banyak yang dapat digunakan baik media secara tradisional dan bersifat manual sampai kepada media yang termodern dan canggih. Tujuan utama pembelajaran adalah perubahan tingkah laku pada peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Tentunya perubahan yang diharapkan adalah perubahan yang bersifat menuju ke arah yang lebih baik. Guru harus peka dan sanggup melihat kebutuhan belajar siswanya 1

JPGSD.Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014, dan punya keterampilan yang memadai untuk mengelola kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Namun fakta di lapangan, strategi atau metode yang digunakan guru dalam pembelajaran IPS masih konvensional karena hanya bertumpu pada buku. Metode yang digunakan guru selama ini hanya metode penugasan dan ceramah saja, kegiatan pembelajaran yang kurang cocok terhadap materi yang akan diajarkan. Ketidaktepatan strategi atau metode pembelajaran serta media pembelajaran tersebut, mengakibatkan materi yang dipelajari tidak dapat tersampaikan dengan maksimal. Sehingga siswa mengalami kendala kesulitan dalam memahami materi pembelajaran. KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Dari 19 orang jumlah siswa, hanya 7 siswa yang tuntas belajar. Sedangkan 12 siswa lainnya tidak tuntas. Berkenaan dengan hal-hal tersebut di atas, akibatnya hasil nilai rata-rata kurang dari. aktivitas siswa kurang maksimal, kelas menjadi monoton, siswa kurang tertarik pada materi yang diberikan guru karena media kurang mendukung. Agar dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS perlu dilakukan identifikasi karakteristik materi yang sedang dipelajari. Materi dalam penelitian ini berisi informasi berupa letak suatu wilayah khususnya wilayah kecamatan. Dengan menganalisis kompetensi dasar, peneliti yang berperan sebagai pelaksana tindakan dapat menentukan alternative media yang sesuai dengan karakteristik materi yang sedang dipelajari agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai solusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS adalah dengan menggunakan media peta. Media pembelajaran ini bertujuan untuk menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dengan menggunakan media peta, serta mendeskripsikan respon siswa selama proses pembelajaran dengan materi membaca peta kecamatan menggunakan media peta. Manfaat dalam penelitian ini bagi guru yaitu mendapat masukan dalam mengembangkan media pembelajaran, membantu guru dalam membelajarkan siswa tentang membaca peta lingkungan setempat, dan memperbaiki kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Manfaat penggunaan media peta bagi siswa yaitu aktivitasnya meningkat, masalah yang dihadapi siswa pada mata pelajaran IPS cepat teratasi, dan siswa termotivasi dalam pembelajaran sehingga mengurangi kebosanan dalam belajar. Manfaat bagi sekolah yaitu memberikan bahan masukan rangka mengembangkan kurikulum sekolah agar tidak terpaku dengan cara-cara konvensional, dan sebagai sarana menemukan hambatan dan kelemahan penyelenggaraan pembelajaran dan pemecahannya. METODE Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas mempunyai peranan penting dalam mengembangkan kualitas pendidikan. Tujuan dilaksanakan penelitian ini untuk mengupayakan perbaikan dalam proses pembelajaran, baik dalam proses pembelajaran maupun hasilnya. Tahap-tahap dalam penelitian ini, sebagai berikut: Tahap perencanaan tindakan, Tahap pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran di kelas, dan pengamatan/observasi, dan Tahap refleksi. Ketiga tahap tersebut merupakan suatu komponen/unsur yang membentuk sebuah siklus, yaitu satu rangkaian kegiatan berurutan yang kembali pada kegiatan semula. Menurut Arikunto, 2010:141 (dalam Mityasari, 2013:45) Bentuk penelitian tindakan kelas tidak pernah kegiatan tunggal, tetapi rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal, yaitu bentuk siklus. Informasi yang diperoleh dari langkah refleksi, merupakan bahan untuk menyusun perencanaan siklus berikutnya. Jika sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang baru selesai dilaksanakan pada satu siklus, guru pelaksana bersama peneliti dan pengamat menentukan rancangan untuk siklus kedua. Tidak ada ketentuan tentang siklus yang harus dilakukan. Banyaknya siklus sebaiknya tidak kurang dari dua siklus. Apabila hasil dari kedua siklus tersebut sudah mendapat kesimpulan yang mantap, maka tidak perlu dilaksanakan siklus berikutnya. Jika hasil dari kedua siklus tersebut berbeda, maka perlu dilaksanakan siklus berikutnya. Refleksi merupakan tahap akhir setiap siklus. Dalam tahap ini peneliti beserta guru senior berkumpul untuk membahas berbagai data yang diperoleh dalam pelaksanaan pembelajaran. Komponen penting yang berkaitan dengan metode penelitian, yaitu subjek dan lokasi penelitian, rancangan penelitian, prosedur penelitian tindakan, teknik dan instrument pengumpulan data, teknik 2 analisis data.

Penggunaan Meedia Peta Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran 2013/2014 SDN Kintelan 2 Mojokerto, berjumlah 19 siswa, dengan jumlah siswa laki-laki 8 siswa dan jumlah siswa perempuan 11 siswa. Alasan pemilihan subjek karena siswa kelas IV ada permasalahan dalam pembelajaran IPS di SDN Kintelan 2 Mojokerto. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kintelan 2 Mojokerto. Penentuan tempat penelitian ini berdasarkan pada hal-hal berikut, Kepala SDN Kintelan 2 Mojokerto bersedia apabila sekolah dilakukan pembelajaran yang inovatif, dan rekan-rekan guru bersedia menjadi observer penelitian penggunaan media peta untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Kintelan 2 Mojokerto, keterbukaan sekolah terhadap penelitian yang melibatkan siswa maupun guru di SDN Kintelan 2 Mojokerto. Mengacu pada pandangan Arikunto, (dalam Widyartini, 2012:20) penelitian tindakan ini dilalui melalui tiga tahap secara berdaur ulang, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran di kelas, dan pengamatan / observasi, dan refleksi. Hal ini dilakukan sebagai rangkaian kegiatan pada siklus pertama. Selanjutnya berdasarkan hasil refleksi siklus pertama, apabila ditemukan hal-hal yang belum baik akan dilakukan perbaikan tindakan pembelajaran pada siklus kedua. Pengumpulan data dilakukan pada setiap siklus dimulai dari awal sampai akhir tindakan siklus I sampai siklus terakhir sehingga data yang diperlukan dapat terkumpul dan akurat. Instrumen penilaian yang digunakan dalam peneliyian ini meliputi: lembar observasi yang digunakan terdiri dari : lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, tes yang digunakan berupa lembar evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa. Jenis tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes tertulis, lembar kuesioner berisi tentang respon siswa selama proses pembelajaran. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila indikatornya sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan peneliti. Suatu indikator dikatakan berhasil jika memenuhi kriteria sebagai berikut : Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran dikatakan tuntas jika mencapai keberhasilan 80 %. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dikatakan tuntas jika mencapai keberhasilan 80 %. Ketuntasan belajar 70 % dari seluruh siswa mencapai nilai minimal 65. Seorang siswa dianggap tuntas belajar apabila mendapat nilai 65 (KKM) dan rata-rata hasil belajar klasikal seluruh siswa mencapai 70 %. Respon siswa dalam kategori baik sekali atau mencapai 80 %. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam hasil dan pembahasan ini akan dipaparkan perkembangan pelaksanaan pembelajaran dalam pembelajaran IPS. Pada tahap refleksi, dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan media peta pada siklus berdasarkan hasil pengamatan dari guru kelas dan teman sejawat sebagai pengamat, serta peneliti sebagai guru. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran. Keberhasilan, dalam pembelajaran terdapat beberapa hal yang berhasil dicapai, antara lain: Siswa mampu belajar mengungkapkan pendapatnya sendiri secara lisan dengan baik. Siswa mampu bekerja sama dan berpartisipasi aktif dalam belajar kelompok dengan baik. Siswa mampu menyelesaikan pengayaan akhir pembelajaran dan presentasi hasil kerja kelompok dengan baik. Siswa mampu memahami makna nilai tanggung jawab yang terkandung dalam pembelajaran. Siswa mampu belajar menerapkan nilai tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Kendala, kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran, antara lain: Guru kurang menguasai materi sehingga dalam menjelaskan anak kurang mengerti. Guru kurang mendalam dalam memberikan tanggapan atas pendapat siswa sehingga siswa bingung. Suara guru kurang keras pada saat menjelaskan materi sehingga membuat anak ramai. Guru kurang mendalam ketika membimbing siswa menemukan fakta yang dimuat dalam media dengan stimulus yang disampaikan. Beberapa siswa masih ramai ketika berdiskusi dalam kelompok. Perbaikan, meningkatkan aktivitas guru, siswa, hasil belajar dan respon siswa merupakan tujuan utama dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru mempersiapkan beberapa langkah-langkah untuk perbaikan, sebagai berikut: Guru akan berusaha memahami materi yang dapat membuat siswa mudah mengerti materi yang disampaikan. Guru memberikan tanggapan yang lebih mendalam ketika menanggapi siswa. Guru akan berusaha memperjelas dan mengeraskan volume suara. Guru akan lebih mendalam ketika membimbing siswa menemukan fakta yang dimuat dalam gambar dengan stimulus yang disampaikan. Guru lebih mengkondisikan aktivitas siswa ketika bekerja sama dalam kelompok. Guru akan menggunakan media gambar dengan 3

JPGSD.Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014, jelas. Menganalisis indikator pembelajaran yang belum tercapai. Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti, tim pengamat melakukan kegiatan pengamatan. Pengamatan ini dilakukan oleh Machmudi, S. Pd. SD selaku guru kelas IV SDN Kintelan 2 dan Endah Rahayu Wijayanti, S. Pd sebagai guru bidang studi IPS. Berdasarkan hasil penelitian Aktivitas guru pada siklus I dan yang diperoleh, maka akan dibahas secara rinci sebagai berikut: Aktivitas guru dalam menerapkan media peta pada pembelajaran IPS mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus. Peningkatan aktivitas guru pada setiap siklus dapat dilihat pada Tabel 1 dan Diagram 1. Tabel 1 Perbandingan aktivitas guru siklus I dan siklus I Keterangan Peningkatan Rata-rata Aktivitas Guru 10% 0% I 73,97% 91,6% Meningkat Persentase Aktivitas Guru ( I= 73,97%, = 91,6%) Diagram 1. Aktivitas Guru dalam Pembelajaran I dan Berdasarkan Tabel 1 dan Diagram 1. Terlihat bahwa aktivitas guru dalam menggunakan media peta pada siklus I memperoleh persentase sebesar 73,97%. Hal ini berarti aktivitas guru pada siklus I belum mencapai persentase yang ditetapkan pada indikator keberhasilan, yaitu. Secara umum, aktivitas guru pada siklus I sudah baik. Guru menggunakan bahasa yang mudah dimengerti siswa ketika memulai pelajaran, menjelaskan materi, maupun memberikan tugas kelompok, serta melakukan evaluasi. Guru menyampaikan materi secara sistematis kepada siswa. Guru melaksanakannya dengan membentuk kelompok. Pembentukan kelompok dilakukan secara acak. Siswa belajar melalui kerjasama, saling membantu sesama anggota kelompok. Guru memberikan bimbingan kepada seluruh kelompok untuk menyeleseikan tugas dan memimpin diskusi kelas pada saat siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka. Kemudian pada akhir pembelajaran, guru melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa secara tertulis. Penilaian hasil belajar siswa dilakukan secara menyeluruh karena keberhasilan pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh perkembangan intelektual saja, tetapi juga perkembangan aspek psikomotorik. Aktivitas guru pada pembelajaran siklus I belum mencapai keberhasilan karena masih terdapat beberapa kekurangan. Ketika menyampaikan tujuan pembelajaran, guru belum memberikan motivasi kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Guru belum mampu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran dalam menyampaikan materi, sehingga pada saat menyampaikan materi siswa mendapatkan kesulitan. Guru juga belum memberikan penguatan kepada siswa di akhir pembelajaran sebagai upaya pendalaman materi. Berdasarkan kekurangan tersebut, maka perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya. Upaya perbaikan dilakukan dengan memberikan motivasi kepada siswa setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, meningkatkan pemanfaatan media pembelajaran, materi, dan memberikan penguatan pada akhir pembelajaran. Setelah ada perbaikan, aktivitas guru pada siklus menjadi lebih baik. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan sebesar 17,63% yaitu dari 73,97% pada siklus I menjadi 91,6% pada siklus. Aktivitas guru dalam semua aspek sudah baik. Hal ini terlihat dari suasana pembelajaran yang menyenangkan, siswa lebih aktif dan antusias mengikuti pembelajaran, serta hasil belajar siswa yang semakin meningkat. Dengan demikian, maka aktivitas guru pada siklus telah berhasil. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus. Peningkatan aktivitas siswa pada setiap siklus dapat dilihat pada Tabel 2 dan Diagram 2.

Penggunaan Meedia Peta Tabel 2 Perbandingan aktivitas siswa siklus I dan siklus Peningkatan Rata-rata Aktivitas Siswa 10% 0% I Keterangan 73,75% 88,75% Meningkat Persentase Aktivi Siswa Diagram 2. Aktivitas Siswa I dan Dari Diagram 2 terlihat bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media peta pada siklus I memperoleh persentase sebesar 73,75%. Hal ini berarti aktivitas siswa pada siklus I belum mencapai persentase yang ditetapkan pada indikator keberhasilan, yaitu. Hal ini karena terdapat beberapa aspek pada aktivitas siswa yang masih belum muncul secara optimal. Pada saat mengikuti pembelajaran, siswa cenderung masih bergurau dengan teman yang lainnya, dalam menjawab atau mengajukan pertanyaan. Kepercayaan diri siswa ketika mempresentasikan hasil diskusi juga masih kurang. Siswa tampak ragu-ragu ketika menyampaikan hasil diskusi mereka. Untuk mengatasi hal tersebut, guru perlu meningkatkan pemberian motivasi kepada siswa agar rasa percaya diri dan keberanian mereka lebih meningkat pada siklus selanjutnya. Dengan demikian siswa menjadi lebih aktif terlibat dalam setiap aktivitas belajar di kelas. Pada siklus, guru meningkatkan upaya pemberian motivasi kepada siswa. Hal ini dilakukan oleh guru melalui pemberian penguatan berupa pujian kepada siswa yang aktif menjawab pertanyaan atau mengajukan pertanyaan kepada guru. Selain itu, guru juga memotivasi siswa dengan menyampaikan bahwa siswa yang paling aktif bertanya atau menjawab pertanyaan selama pembelajaran dengan menggunakan media peta. Upaya ini dapat meningkatkan aktivitas siswa pada siklus. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan aktivitas siswa sebesar 15%, yaitu dari 73,75% pada siklus I menjadi 88,75% pada siklus. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan media peta. Siswa lebih berani menjawab pertanyaan yang diberikan guru, tidak mengganggu teman yang lain dan ketika mempresentasikan hasil diskusi, mereka terlihat lebih percaya diri, serta mengerjakan evaluasi juga terlihat semakin baik pada siklus. Dengan demikian, aktivitas siswa telah mencapai persentase yang ditetapkan pada indikator keberhasilan. Nilai rata-rata siswa dan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada setiap siklus dapat diamati pada Tabel 3 dan Diagram 3. Tabel 3 Perbandingan Hasil Belajar kognitif siswa siklus I dan siklus Peningkatan Ketuntasan klasikal 10% I Keterangan 63% 78,9% Meningkat Persentase Nilai Ra rata Siswa Diagram 3. Nilai Rata-rata Siswa dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada I dan Berdasarkan Diagram 3 terlihat bahwa nilai rata-rata siswa dan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada mata pelajaran IPS siklus I memperoleh 12 siswa yang telah tuntas belajar, sedangkan 7 siswa tidak tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa dan 5

JPGSD.Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014, ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I belum mencapai persentase yang ditetapkan pada indikator keberhasilan yaitu. Tingginya persentase siswa yang tidak tuntas belajar disebabkan karena siswa masih belum mampu menguasai materi yang dipelajari. Hal ini terlihat pada saat siswa mengerjakan evaluasi pada akhir pembelajaran, beberapa dari mereka tidak bisa tenang. Masih ada siswa yang berusaha melihat jawaban temannya, bergurau dengan temannya, atau bertanya kepada temannya. Oleh karena itu, kualitas pembelajaran pada siklus I perlu ditingkatkan agar siswa mampu menguasai materi pembelajaran dengan baik. Ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan 15,9%, yaitu dari 63% pada siklus I menjadi 78,9% pada siklus. Siswa yang telah tuntas belajar pada siklus berjumlah 15, hanya 4 siswa yang tidak tuntas belajar. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa dan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus telah mencapai persentase yang ditetapkan pada indikator keberhasilan. Hasil observasi aspek psikomotor siswa pada setiap siklus dapat dilihat pada Tabel 4 dan Diagram 4. Tabel 4 Perbandingan Hasil Observasi Psikomotor Siswa siklus I dan siklus Peningkata n Rata-rata hasil belajar psikomotor I Keterangan 66,3% 77,55% Meningkat 10% Persentase Hasi Observasi Psikomotor Sisw ( I = 66,, = 77,55%) Diagram 4. Data Hasil Observasi Psikomotorik Siswa pada I dan Data hasil observasi aspek psikomotorik siswa mengalami peningkatan sebesar 11,25%, yaitu dari 66, pada siklus I menjadi 77,55% pada siklus. Data hasil observasi aspek psikomotorik siswa telah mencapai indikator keberhasilan yaitu. 5) Hasil analisis respon siswa pada setiap siklus dapat dilihat pada Tabel 5 dan Diagram 5. Tabel 5 Perbandingan respon siswa siklus I dan siklus Peningkata n Hasil respon siswa I 73,68 % Siklu s 90,5 % Keteranga n Meningkat

Penggunaan Meedia Peta Persentase Respon S ( I = 73,68%, = 90,5%) Diagram 5. Data Respon Siswa pada I dan Respon siswa mengalami peningkatan sebesar 16,82%, yaitu dari 73,68% pada siklus I menjadi 90,5% pada siklus. Hasil respon siswa telah mencapai indikator keberhasilan yaitu. Menurut Sudjana & Rivai (dalam Arsyad, 2002:24-25) manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, salah satunya adalah pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Sedangkan menurut Soekamto (dalam PSG, 2012:8) media tidak hanya memberikan pengalamanpengalaman konkret tetapi juga membantu siswa mengintegrasikan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Dari pernyataan tersebut secara keseluruhan, penggunaan media peta dalam pembelajaran IPS pada setiap siklus menunjukkan adanya peningkatan kualitas. Aktivitas guru dan siswa, hasil belajar siswa, dan respon siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus hingga mencapai persentase yang ditetapkan pada indikator keberhasilan. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tentang Peningkatan Hasil Belajar Siswa tentang Keterampilan Membaca Peta Kecamatan melalui Media Peta pada Siswa Kelas IV SDN Kintelan 2 Mojokerto, dapat disimpulkan sebagai berikut : Aktivitas guru selama proses pembelajaran IPS menggunakan media peta mengalami peningkatan. Terbukti dari siklus I ke siklus peningkatannya sangat signifikan. DI siklus jumlah aktivitas guru sudah jauh melampaui indikator keberhasilan penelitian. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan media peta meningkat pada setiap pertemuan. Terbukti dari siklus I ke siklus peningkatannya sangat signifikan. Di siklus jumlah aktivitas siswa sudah melampaui indikator keberhasilan penelitian. Hasil belajar siswa baik secara kognitif maupun psikomotor mengalami peningkatan yang signifikan setelah proses pembelajaran menggunakan media peta. Terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa yang meningkat melampaui indikator keberhasilan penelitian. Respon siswa menunjukkan bahwa penggunaan media peta efektif dalam memberikan informasi, memberikan kejelasan atau pemahaman, menyenangkan, dan menarik bagi siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa penggunaan media peta dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar siswa, serta mendapatkan respon yang baik dari siswa. Oleh karena itu, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: Guru harus memperhatikan kompetensi dasar yang hendak dicapai dari suatu pembelajaran. Kompetensi dasar digunakan sebagai pedoman penerapan penggunaan media yang akan diterapkan. Jika kompetensi dasar mengarah pada ranah kognitif. Cara yang dapat digunakan adalah menggunakan media gambar merupakan salah satu media terbaik dalam pembelajaran. Guru hendaknya memberikan secara seksama setiap langkah-langkah dalam pembelajaran yang dilaksanakan. Tahap pemberian stimulus merupakan dasar pelaksanaan yang dapat memancing kepekaan siswa pada pembelajaran. Cara yang dapat digunakan antara lain dengan menggunakan media yang tepat akan merangsang daya pikir siswa dalam aspek kognitif. Dalam kegiatan diskusi dengan membentuk 5 kelompok tiap kelompok terdiri dari 4 siswa, guru hendaknya menggali pendapat siswa sebanyak mungkin. Hal ini bertujuan untuk memancing pemahaman siswa terhadap materi dan melatih siswa mengungkapkan pendapat. Penyampaian pendapat/kesimpulan merupakan kegiatan utama dalam berdiskusi 7

JPGSD.Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014, DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran.Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI. Jakarta. Depdiknas Kurnia, Rohmat. 2006. Kamus Pengetahuan Umum. Semarang. Aneka Ilmu. Mulyadi. 2006. Yuk Belajar Peta. Semarang. Aneka Ilmu. Narbuko, Cholid. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta. PT Bumi Aksara. Puspita Sari, Mega. 2012. Penerapan Pembelajaran Konsep dengan Hands On Activity untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Kelas V SDN Lidah Wetan /462 Surabaya. Tidak Diterbitkan. Surabaya. FIP UNESA. Sadiman, Arief.S. 2010. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta. Rajawali Pers. Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta. Suhanadji dan Waspodo. 2003. Pendidikan IPS. Surabaya. Insan Cendekia. Sudjana, Nana. 2010. Media Pengajaran. Bandung. Sinar Baru Algesindo. Yuli Mityasari, Dini. 2013. Penggunaan Media Bagan Garis Waktu (Time Line Chart) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Kelas V SDN Sumbersari I Megaluh Jombang. Tidak Diterbitkan. Surabaya. FIP UNESA. Zul Fajri, Em & Ratu Aprilia Senja. 2008. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Difa Publisher.