150 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan model pembelajaran discovery learning dengan multimedia, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Penerapan model pembelajaran discovery learning dengan multimedia dalam peningkatan hasil belajar IPS di kelas IV SD Negeri 5 Bumirejo tahun ajaran 2015/2016 dilaksanakan dengan langkah-langkah: (a) orientation (Orientasi); (b) problem statement (mengidentifikasi masalah); (c) data collecting (pengumpulan data); (d) data processing (pengolahan data); (e) verification (pembuktian); (f) generalization (kesimpulan). 2. Penerapan model pembelajaran discovery learning dengan multimedia dapat meningkatkan hasil belajar IPS tentang aktivitas ekonomi di kelas IV SD Negeri 5 Bumirejo tahun ajaran 2015/2016. Hal ini terlihat dari ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I yang mencapai 97,5% dengan nilai rata-rata 84,625. Pada siklus II, ketuntasan hasil belajar siswa mengalami penurunan menjadi 92,5% dengan nilai rata-rata yang meningkat menjadi 84,75. Pada siklus III, ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 100% dengan nilai rata-rata 91,375. 3. Kendala dalam penerapan model pembelajaran discovery learning dengan multimedia dalam peningkatan hasil belajar IPS di kelas IV SD Negeri 5 Bumirejo tahun ajaran 2015/2016 yaitu : (a) siswa kesulitan mengidentifikasi masalah; (b) siswa kesulitan memanfaatkan berbagai sumber-sumber informasi; (c) siswa kesulitan mengolah informasi; (d) kurangnya komunikasi antar siswa dan (e) siswa masih kesulitan menyajikan hasil pengamatan ke dalam bentuk lain (gambar,grafik,peta konsep,dll). Dari kendala-kendala tersebut, maka diperoleh solusi: (a) peneliti berkomunikasi dengan guru, agar guru lebih membimbing siswa untuk mengidentifikasi masalah; (b) guru mengarahkan dan membimbing siswa untuk memanfaatkan setiap sumber informasi yang dapat dijadikan sumber pengetahuan (c); guru membing siswa 150
151 dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS; (d) mengubah metode pembelajaran dengan metode diskusi kelompok; dan (e) mengajak diskusi guru untuk lebih membimbing siswa menyajikan hasil pengamatan dan membuat LKS yang siswa mudah untuk menyajikan hasil pengamatan. B. Implikasi Berdasarkan kajian teori, hipotesis tindakan, serta mengacu pada hasil analisis penerapan model pembelajaran discovery learning dengan multimedia dalam peningkatan hasil belajar IPS di kelas IV SD Negeri 5 Bumirejo tahun ajaran 2015/2016, maka implikasi dalam upaya peningkatan pembelajaran ini adalah sebagai berikut. 1. Implikasi secara Teoretis Secara teoretis, penerapan model pembelajaran discovery learning dengan multimedia dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Sani (2014:97-98) menyatakan bahwa pembelajaran discovery merupakan model pembelajaran kognitif yang menuntut lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat peserta didik belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri. Selain itu, hasil yang sama diperoleh sejalan dengan penelitian relevan yang dilakukan oleh Yupita dan Subroto (2013: 02) yang memperlihatkan bahwa ketuntasan hasil belajar Pada siklus I 63,89%. Pada siklus II, hasil belajar siswa 77,77%. Dan pada siklus III, hasil belajar siswa 94,44%. Hasil yang sama juga diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Permatasari, dkk., (2015). Hal ini ditunjukkan dengan nilai kognitif siswa yang telah mencapai ketuntasan pada siklus I sebesar 61,53% dengan nilai rata-rata 67,80 meningkat pada siklus II sebesar 76,92% dengan nilai rata-rata 77,10. Dari teori, analisis data, dan penelitian-penelitian sebelumnya, maka model pembelajaran discovery learning dengan multimedia dapat meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV karena membuat siswa aktif mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara sehingga siswa fokus pada
152 materi yang dipelajari. Model pembelajaran discovery learning dengan multimedia dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Hal ini terlihat dari peningkatan ketuntasan hasil belajara siswa. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 97,5% dengan nilai rata-rata 84,625. Pada siklus II, ketuntasan hasil belajar siswa 92,5% dengan nilai rata-rata 84,625. Pada siklus III, ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 100% dengan nilai rata-rata 91,325. 2. Implikasi secara Praktis Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan dasar dan salah satu pijakan bagi guru, terutama guru SD untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPS. Pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPS salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning dengan multimedia. Pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran discovery learning dengan multimedia dapat meningkatkan hasil belajar IPS apabila dilaksanakan dengan memperhatikan langkah-langkah penerapannya. Langkah-langkah yang sangat penting untuk diperhatikan adalah: (1) penyampaian materi; (2) mengidentifikasi masalah; dan (3) menyimpulkan materi pebelajaran dan menyajikan kesimpulan dengan baik. Dalam menyampaikan materi,. Pada saat mengidentifikasi masalah, pastikan semua siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan dan penjelasan materi. Pada saat menyimpulkan pastikan siswa aktif mengemukakan pendapat dan membimbing siswa menyajikan hasil pengamatan dengan baik dan mudah dipahami. memperhatikan keseluruhan materi dan dilaksanakan sebelum kegiatan evaluasi. Dari langkah-langkah yang sangat penting untuk diperhatikan, ada juga beberapa hal yang harus dihindari, yaitu: penyampaian materi yang harus dibatasi agar anak terangsang untuk melakukan pengamatan, kepasifan siswa dalam membaca dan mengamati multimedia yang ditampilkan, serta penyampaian kesimpulan setelah evaluasi.
153 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran discovery learning dengan multimedia efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian ini sangat penting untuk direkomendasikan kepada guru kelas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Tindak lanjut yang dapat dilakukan antara lain dengan mensosialisasikan model pembelajaran discovery learning dan multimedia pada guru kelas dalam kegiatan KKG, diklat, pelatihan, atau kegiatan pengembangan profesionalitas guru lainnya. C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah disebutkan, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut. 1. Bagi siswa a. Siswa lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran discovery learning dengan multimedia. b. Siswa lebih berani mengajukan pertanyaan apabila mengalami kesulitan dalam penerapan model pembelajaran discovery learning dengan multimedia. 2. Bagi guru a. Menerapkan model pembelajaran discovery learning sebagai alternatif bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV. b. Menggunakan multimedia sebagai alternatif bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV. 3. Bagi sekolah a. Sekolah lebih melengkapi sarana dan prasarana untuk menerapkan model pembelajaran discovery learning dengan multimedia agar hasil belajar siswa meningkat. b. Sekolah memfasilitasi guru-guru untuk lebih menggali strategi.
154 DAFTAR PUSTAKA Anita, S. (2009). Teknologi Pembelajaran. Surakarta : Yuma Pustaka Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Balım, A., G. (2009). The Effects of Discovery Learning on Students Success and Inquiry Learning Skills. Egitim Arastirmalari-Eurasian Journal of Educational Research, (35): 1-20. Dahar W R. (2011). Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta : Erlangga Daryanto. (2013). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. Jakarta: Depdiknas. Hamalik, O. (2010). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Hamdani (2011). Strategi Balajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Hosnan, M. (2014). Penedkatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor : Ghalia Indonesia Illahi, MT. (2012). Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocation Skill. Yogyakarta : Diva Press Indrastuti dan Rahmawaty P. (2009). Ilmu Pengetahuan Sosial 4: untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Kunandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Made, W. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara. Munir. (2013). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidian. Bandung: Alfabeta.
155 Permatasari, P., Darsono dan Suwarjo.(2015). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Melalui Discovery Learning dengan Media Visual, Jurnal Pedagogi. 3 (05) 10-17 Rajiman, dan Triyono. (2009). Ilmu Pengetahuan Sosial 4 untuk Sekolah Dasar kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Sagala, S. (2014). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Sani, A R. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Bumi aksara Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenanda Media Grup. Sanjaya, W. (2009). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Group. Sapriya. (2014). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya Sardjiyo, Sugandi D, dan Ischak. (2007). Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Universitas Terbuka Sobur, A. (2013). Psikologi Umum dalam Lintas Sejarah. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.. Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susanto, A. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Sutoyo dan Leo, A. (2009). IPS 4: untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Tim Bina Karya Guru. (2012). IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga. Tim Penyusun KTSP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI. Jawa Tengah. Depdikbud. Tudor, L S.(2012). The Role of Multimedia Strategies in Educational Process (Versi Elektronik). Dalam Vasile C, Anitei M and Chraif M (Ed).
156 Procedia - Social and Behavioral Sciences, 78 : 682 686. Diperoleh dari: http://www.sciencedirect.com/science/ Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka. Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Bumi Akasara. Yupita, A I, dan Subroto, T W. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendudukan Guru Sekolah Dasar, 01 (02) : 207-216