BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN. Magelang. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena di Dusun

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Pamotan Rembang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Batu. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan PT. Kusuma Satria Dinasasri

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Pageruyung Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODE PENELITIAN. gunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. terlaksananya kegiatan komunitas IBLBC yang dilakukan di sekitaran Panahan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kisah sukses Desa Wisata Pentingsari yang kini telah menjadi Desa Wisata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil lokasi penelitian tersebut karena ingin meneliti tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013

BAB III METODE PENELITIAN. secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. konflik dan cara penyelesain dari konflik tersebut. Masalah ini sudah berkalikali

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Jogokariyan, Karangkajen Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru.

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian tersebut karena ingin meneliti tentang peran sistem

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian. kualitatif yang bersifat deskriptif untuk memandu peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif menurut Creswell dalam (Sutinah, 2007) adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang didasarkan pada suatu metodologi yang menyelidiki suatu fenomena dan masalah manusia. Kemudian Moleong (2008) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode yang alamiah pula. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena masalah yang dikaji merupakan masalah yang kompleks dan dinamis (Sugiyono, 2011), yaitu tentang volunterisme pemuda kota meliputi motivasi para volunteer, kegiatan volunterisme dalam organisasi gerakan sosial dan dampaknya bagi para volunteer. Selain itu, juga dikarenakan metode kualitatif mampu mendeskripsikan secara mendalam suatu proses, situasi, atau fenomena yang menjadi obyek penelitian (Idrus, 2009). Dengan demikian, berbagai aspek kajian dalam penelitian ini dapat diketahui secara rinci dan dipahami keterkaitannya secara utuh dan menyeluruh. 64

65 B. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan melibatkan volunteer KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta. C. Waktu Penelitian Untuk menghasilkan penelitian yang memenuhi kriteria penelitian yang baik, maka kegiatan-kegiatan penelitian dilakukan dengan cermat dan melalui prosedur yang tepat dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Kegiatan penelitian membutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan. Dimulai pada bulan Maret sampai bulan Mei 2014. D. Sumber Data Penelitian Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh (Arikunto, 2002). Lofland dan Lofland (Moleong, 2008), menjelaskan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer. Menurut Kuncoro (2001), data primer merupakan data yang diperoleh dari lapangan dengan menggunakan semua metode pengumpulan data original, baik itu melalui wawancara secara mendalam maupun pengamatan langsung di lapangan. Data primer juga dapat disebut sebagai data yang diambil langsung oleh peneliti dari objek atau sumber aslinya tanpa melalui pihak perantara. Terkait

66 penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta, data primer diperoleh dari data hasil wawancara dengan responden yaitu para anggota, data hasil observasi, dan data maupun dokumen organisasi KOPHI Yogyakarta. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan salah satu bagian penting dari suatu penelitian. Sugiyono (2011) menjelaskan bahwasanya teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data didefinisikan sebagai suatu cara yang dipakai untuk mengumpulkan informasi atau fakta-fakta di lapangan (Prastowo, 2012). Proses pengumpulan data dilakukan dengan prosedur sistematis untuk mendapatkan data yang diperlukan, yang sesuai dengan standar data yang telah ditetapkan. Pengumpulan data juga harus dilakukan dengan baik dan benar, agar dapat diperoleh data yang valid. Proses pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) (Idrus, 2009). Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu : a. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di

67 lapangan atau lokasi penelitian. Menurut Gulo (2002), observasi adalah metode pengumpulan data, dimana peneliti mencatat informasi sesuai yang mereka saksikan selama penelitian. Kegiatan observasi melibatkan dua komponen utama yaitu, pelaku observasi atau observer, dan objek yang di observasi atau observe. Melalui observasi, peneliti belajar dan memahami perilaku dan makna dari perilaku tersebut (Marshall, dalam Sugiyono 2011). Selain itu, kegiatan observasi juga mampu membuat peneliti menggambarkan permasalahan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Dalam konteks penelitian ini, peneliti melakukan kegiatan observasi secara langsung dengan cara mengamati berbagai fenomena yang ada dalam obyek penelitian yaitu organisasi KOPHI Yogyakarta secara keseluruhan, seperti sistem rekruitment, koordinasi dan interaksi dalam organisasi, partispasi volunteer dan sebagainya, termasuk yang utama adalah aktivitas volunterisme yang dilakukan oleh para pemuda yang menjadi volunteer. Melalui kegiatan observasi ini peneliti selain mendapatkan tambahan data, juga diharapkan mampu memahami volunterisme pemuda dalam organisasi gerakan sosial KOPHI Yogyakarta secara lebih jelas, rinci dan mendalam. b. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data, dengan cara menanyakan dan menggali informasi kepada pihak yang menjadi informan secara langsung. Menurut Moeleong (2006), wawancara

68 adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Esterberg (2002), wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (dikutip dari Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini, proses wawancara dilakukan dengan informan yang telah ditentukan. Proses wawancara dalam penelitian ini dilakukan dalam suasana formal maupun non-formal, dengan melihat situasi dan kondisi yang ada, agar membuat informan merasa nyaman. Sebelum proses wawancara dilakukan, peneliti perlu mempersiapkan kerangka dan pedoman wawancara agar kegiatan wawancara dapat dijalankan dengan baik dan lancar serta benar-benar bisa memperoleh informasi yang dibutuhkan terkait dengan topik penelitian yang dikaji. Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara baku terbuka (Patton dalam Moleong 2008). Meskipun wawancara jenis ini menggunakan seperangkat pertanyaan baku yang sudah disiapkan, akan tetapi peneliti tetap bisa untuk memberikan pertanyaan pendalaman yang bergantung pada situasi wawacara dan kecakapan pewawancara. Dengan demikian, peneliti memperoleh data yang lengkap untuk keperluan penelitian.

69 Peneliti melakukan wawancara terhadap informan yaitu para pemuda anggota KOPHI Yogyakarta terkait dengan motivasi dan partisipasi mereka dalam kegiatan volunterisme gerakan lingkungan hidup, serta dampak yang mereka dapatkan. Hal ini dilakukan agar peneliti memahami aspek-aspek informan dalam mengintreprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi (Stainback, dalam Sugiyono 2011). Sehingga pada akhirnya, peneliti dapat mengetahui bagaimana volunterisme pemuda kota dalam gerakan lingkungan hidup secara jelas, utuh dan menyeluruh. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data maupun informasi melalui pencarian, pengumpulan, pemeriksaan, pemilahan buktibukti atau keterangan yang dapat digunakan kembali untuk keperluan informasi pendukung dalam penelitian. Suharsimi Arikunto (2006) mengemukakan bahwa dokumentasi berasal dari fakta dokumen atau barang-barang tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen nilai, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Menurut Sugiyono (2011) dokumentasi merupakan pengumpulan catatan peristiwa yang sudah berlalu, yang dapat berbentuk dokumen gambar seperti foto, catatan harian, peraturan, kebijakan dan lain-lain. Dalam penelitian kualitatif, studi dokumen atau dokumentasi memiliki fungsi sebagai pelengkap dari data yang diperoleh melalui kegiatan wawancara dan observasi.

70 Peneliti melakukan pengumpulan data menggunakan beberapa bentuk dokumen seperti foto-foto kegiatan yang pernah dilakukan oleh KOPHI Yogyakarta. Selain itu peneliti juga menggunakan dokumen resmi KOPHI Yogyakarta. Dokumen resmi menurut Moleong (2008) di bagi menjadi dua yaitu: dokumen internal, dan dokumen eksternal. Dokumen internal merupakan dokumen yang tidak di publikasikan ke khalayak umum, dalam hal ini peneliti menggunakan dokumen-dokumen dari KOPHI Yogyakarta seperti data keanggotaan, peraturan dan kebijakan, standar operasional pelaksanaan organisasi, dan program-program kerja. Sedangkan, dokumen eksternal merupakan dokumen yang berisi informasi dari lembaga sosial yang di publikasikan secara luas, dalam hal ini peneliti menggunakan publikasi-publikasi KOPHI Yogyakarta yang dimuat dalam website ataupun media massa. F. Pemilihan Informan Penelitian Pemilihan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau tujuan tertentu (Idrus, 2009). Dalam teknik purposive sampling, peneliti memilih subjek penelitian dan lokasi penelitian dengan tujuan untuk mempelajari atau untuk memahami permasalahan utama yang akan diteliti (Herdiansyah, 2010). Informan yang dipilih adalah orangorang yang dianggap benar-benar tahu fenomena yang akan diteliti.

71 Informan penelitian yang dipilih oleh peneliti didasarkan pada beberapa aspek kriteria. Informan penelitian ini yaitu pemuda yang menjadi anggota kepengurusan KOPHI Yogyakarta pada periode kepengurusan 2012-2013 yang baru saja berakhir, dan anggota yang melanjutkan menjadi pengurus periode 2013-2015. Pemuda dalam konteks ini, didasarkan pada UU 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan yaitu masih berusia di rentang 18-30 tahun. Informan penelitian juga didasarkan kriteria jangka waktu mereka bergabung dalam organisasi, yaitu minimal sudah satu tahun bergabung di dalam KOPHI Yogyakarta. Hal tersebut dikarenakan ketika pemuda bergabung dalam organisasi minimal satu tahun dan turut berpartisipasi, mereka sudah mengetahui bagaimana kegiatan volunterisme di KOPHI Yogyakarta dijalankan dan mereka juga sudah memberikan kontribusi nyata kepada organisasi, serta mereka juga telah merasakan dampak dari serangkaian kegiatan yang mereka lakukan. Dalam penelitian ini, informan yang dilibatkan berjumlah 9 orang, dengan pertimbangan kecukupan data yang akan diperoleh, efektifitas waktu dan efisiensi biaya yang dibutuhkan. G. Validitas Data Validitas data dalam penelitian kualitatif adalah usaha untuk meningkatkan derajat ketepatan data. Validitas data penting untuk dilakukan karena data yang diperoleh dari kegiatan penelitian di lapangan, tidak hanya harus berfokus pada aspek kedalaman informasi saja, tapi juga perlu berfokus pada aspek keabsahannya. Sugiyono (2011) mengungkapkan bahwa data

72 yang valid adalah data yang memiliki kesesuaian antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sebenarnya terjadi pada obyek penelitian. Setiap peneliti harus bisa memilih dan menentukan cara atau mekanisme yang tepat dalam mengembangkan validitas data yang diperolehnya (Sutopo, 2006). Dalam penelitian ini, validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi. Teknik Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan atau kevalidan dari suatu data, dengan memanfaatkan sesuatu di luar (ekstern) data itu untuk keperluan pengecekan ataupun sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2008). Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada beberapa klasifikasi yang dikemukakan oleh Denzin (1978), yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik triangulasi sumber dilakukan dengan membandingkan dan mengkonfirmasi ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton dalam Moleong, 2008). Hal tersebut dilakukan melalui berbagai jalan: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Terkait dengan penelitian ini, hasil observasi lapangan tentang volunterisme pemuda kota di KOPHI dibandingkan dengan hasil wawancara dari para pemuda yang menjadi informan, sehingga data yang diperoleh memiliki korelasi yang positif dan memiliki validitas atau keabsahan yang tinggi. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.

73 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang. Dalam hal ini misalnya, perspektif dari tiap anggota di KOPHI Yogyakarta di bandingkan satu sama lain, mulai dari yang memegang jabatan sebagai ketua, kepala divisi atau hanya staff dari suatu divisi. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Terkait hal ini, ketika informan menjawab tentang posisi, tugas, sebagai salah satu bentuk partisipasi dan kontribusinya dalam organisasi, harus dilakukaan konfirmasi ulang dari data keanggotaan, maupun standar operasional organisasi. Sehingga data yang diperoleh benar-benar valid. Triangulasi sumber dilakukan tidak hanya bertujuan utuk mendapatkan hasil yaitu kesamaan pandangan maupun pemikiran. Yang menjadi sisi pentingnya lainnya ialah dapat diketahui alasan-alasan dari terjadinya perbedaan-perbedaan yang ditemui dalam proses penelitian. Selanjutnya teknik triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi metode. Triangulasi metode memungkinkan peneliti untuk dapat melengkapi kekurangan dari suatu informasi yang diperoleh dengan metode tertentu dengan metode lainnya (Danim, 2002). Menurut Patton (Moleong, 2008) triangulasi metode dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian melalui beberapa teknik pengumpulan data, (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa

74 sumber daya dengan metode yang sama. Triangulasi metode merupakan suatu hal yang penting untuk melakukan validitas data, mengingat setiap informasi yang diperoleh dari suatu teknik pengumpulan data tertentu tidak bisa dilepaskan dari suatu kelemahan. Dalam penelitian misalnya, ketika informasi yang diperoleh melalui wawancara hasilnya masih diragukan, peneliti dapat mengeceknya melalui observasi. H. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada pihak lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2011). Secara umum, analisis data juga dapat didefinisikan sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, serta satuan uraian dasar sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab. Penelitian ini menggunakan analisis yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu kualitatif model interaktif. Kualitatif model Miles dan huberman terdiri dari empat tahapan (Idrus, 2009), yaitu: 1. Pengumpulan Data Data yang didapatkan dari wawancara, observasi, dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan, yang terdiri dari dua aspek yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskriptif merupakan data alami yang berisi apa yang dilihat, apa yang didengar, dirasakan, diamati sendiri oleh peneliti tanpa

75 adanya pendapat dan penafsiran tentang fenomena yang diteliti. Sedangkan catatan refleksi merupakan catatan yang memuat kesan, komentar, dan tafsir peneliti tentang fenomena yang ditemui dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya (Idrus, 2009). Ketika peneliti telah mendapatkan data yang cukup, tahapan selanjutnya ialah melakukan reduksi data (Herdiansyah, 2010). Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan Bagan 2.0 Model Analisis Data Interaktif Miles dan Huberman 2. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pemilahan, pemfokusan, penyeleksian penyederhaan, dan abstraksi dari suatu data. Proses reduksi data berlangsung secara terus menerus sejalan dengan pelaksanaan penelitian, tidak harus menunggu hingga data terkumpul dalam jumlah yang banyak. Reduksi data dilakukan dengan seleksi, pengkodean membuat uraian singkat atau ringkasan dengan cara menyalin transkip penelitian untuk membuang bagian yang tidak penting dan mengorganisasi

76 data sedemikian rupa agar dapat ditarik generalisasi yang dilanjutkan dengan verifikasi. Reduksi data sangat penting karena dapat membuat data lebih tajam, sehingga dapat digunakan dalam pembuatan laporan penelitian. 3. Penyajian Data Langkah berikutnya adalah penyajian data. Miles dan Hubermas (Idrus, 2009) menjelaskan bahwa penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data cenderung mengarah pada penyederhanaan data yang kompleks ke dalam bentuk yang sederhana dan selektif sehingga mudah untuk dipahami. Penyajian data dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, bisa dalam bentuk bagan, uraian, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Penelitian ini lebih mengarah pada model penyajian data menggunakan teks yang bersifat naratif. Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun informasiinformasi tentang motivasi pemuda dalam melakukan volunterismedalam gerakan lingkungan hidup, kegiatan-kegiatan volunterismeyang mereka lakukan, dan dampak yang mereka dapatkan. 4. Penarikan Kesimpulan Tahap akhir proses pengumpulan data adalah verifikasi dan penarikan kesimpulan, yang dimaknai sebagai penarikan arti data yang telah ditampilkan. Pemberian makna ini sesuai pemahaman peneliti dan interpretasi yang dibuatnya. Penarikan kesimpulan merupakan suatu usaha

77 untuk mencari atau memahami makna, keteraturan pola-pola penjelasan, alur sebab akibat atau proposisi ( Miles dan Hubermas dalam Idrus, 2009). Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan cara melakukan pencatatan pola-pola dan tema yang sama, pengelompokan, dan memverifikasinya agar hasilnya sesuai. Dalam menyimpulkan hasil penelitiannya peneliti harus jeli, jangan sampai salah menyimpulkan atau menafsirkan (Sugiyono, 2011).