BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sangat sentral sekali untuk dibicarakan karena hal tersebut berhadapan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

ANALISIS PRODUKSI INDUSTRI TEKSTIL DI INDONESIA TAHUN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daerah dan menserasikan laju pertumbuhan antar daerah

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP INVESTASI SEKTOR PERTANIAN DI JAWA TENGAH PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI MALUKU TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dan penerimaan (atau pendapatan) dimasa yang akan datang. Umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Masalah yang muncul dinegara yang sedang berkembang adalah. bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran rakyat dilakukan secara terencana, rasional, optimal, bertanggung jawab dan sesuai kemampuan daya dukungnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PDB) tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Perekonomian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu proses kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. fakta bahwa pertanian padi merupakan penghidupan bagi sebagian besar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran konsumsi pemerintah atau government expenditure adalah. anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam melaksanakan

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA SURAKARTA TAHUN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi nasional. Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. terbukanya perdagangan dunia, ketidakmampuan dalam meningkatkan daya saing

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, INFLASI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan adalah usaha menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

ARTIKEL PUBLIKASI. Disusun Oleh : A. ROHMAT SURYO D B

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAERAH DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses perbaikan yang berkesinambungan dari suatu masyarakat

PENGARUH INVESTASI, JUMLAH UNIT USAHA, EKSPOR, TINGKAT UPAH, INFLASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECILDI PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA HARGA MINYAK DUNIA DENGAN INFLASI DUNIA TAHUN (Pendekatan Error Corection Model atau ECM)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem otonomi daerah, terdapat 3 (tiga) prinsip yang dijelaskan UU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun dapat mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek reformasi yang dominan adalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada laju pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012.

BAB III METODE PENILITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan Undang-undang No.25 Tahun 2000 tentang Program. Pembangunan Nasional , bahwa program penataan pengelolaan

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI SURAKARTA JAWA TENGAH ARTIKEL PUBLIKASI. Di Susun oleh: DWI SETYANINGRUM B

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif,

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

ANALISIS PENGARUH INFLASI, PDRBk, UPAH, JUMLAH UNIT USAHA, JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENGANGGURAN DI PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam beberapa tahun terakhir ini, di dalam melaksanakan pembangunan telah ditempuh berbagai upaya perbaikan dalam sektor keuangan daerah. Demikian juga terus dilaksanakan pengerahan serta pengelolaan pemerintah daerah secara efektif dan efisien, sejalan dengan pengelolaan keuangan negara berbagai kebijakan ditempuh pemerintah yang merupakan pencerminan UU no 22 tahun 1999 diarahkan agar pembangunan daerah dapat meningkatkan perekonomian daerah. Kebijakan tersebut secara garis besar mencakup lima komponen utama, pertama adalah kebijakan di bidang pengeluaran yang diprioritaskan pada penggalian sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kedua kebijakan di bidang pengeluaran yang berorientasi pada prinsip desentralisasi dalam perencanaan, penyusunan program, pengambilan keputusan dalam memilih kegiatan dan proyek-proyek daerah serta pelaksanaannya. Ketiga adalah peningkatan kemampuan organisasi pemerintah daerah. Keempat adalah usaha memperkuat sistem pemantauan dan pengendalian pemerintah daerah yang efektif. Kelima adalah mendorong partisipasi swasta dalam bidang pelayanan masyarakat. Sejalan dengan pemerataan dan penyebaran pembangunan di Indonesia, maka peranan pemerintah daerah menjadi sangat penting. 1

2 Pemerintah daerah perlu meningkatkan pendapatan daerah guna membiayai pembangunan di daerahnya serta mengurangi ketergantungan pada subsidi dari pemerintah pusat. Pemerintah daerah sama halnya dengan pemerintah pusat yang memiliki kepentingan yang sama dalam penyelenggaraannya. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pembangunan dan perekonomian daerah menjadi tanggung jawab daerah dalam mengaturnya. Sebagaimana dalam UU Nomor 22 tahun 1999 Otonomi Daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, pemerintah daerah dianggap lebih mengetahui kebutuhan dan kondisi daerah serta keinginan masyarakat didaerah masing-masing dibandingkan dengan pemerintah pusat Dalam rangka otonomi daerah yang lebih luas kepada daerah terutama di bidang keuangan daerah diberi kewenangan untuk dapat mengisi sumber dana yang ada sesuai dengan potensi dan keadaan daerah masing-masing sehingga nantinya dapat meningkatkan pendapatan asli daerahnya untuk kepentingan pembiayaan rumah tangganya sendiri. Kemampuan administrasi pemerintah daerah sangat berpengaruh terhadap realisasi penerimaan pendapatan, alokasi tanggung jawab untuk melaksanakan pengenaan pajak dan pungutan pajak tergantung pendapatan asli daerah, tingkat kemampuan yang dibutuhkan dan tersedianya tenaga ditingkat daerah. Tenaga terampil

3 mungkin terbatas dan sulit bagi pemerintah daerah mempekerjakannya, meskipun ada alternatif seperti menyewa konsultan atau bantuan tenaga dari suatu instansi lain (Arsyad, 2000:10)..Pendapatan asli daerah provinsi maluku dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 secara umum nilai absolutnya menurut laporan BPS Maluku terus mengalami peningkatan, namun tidak sama halnya dengan peningkatan pertumbuhannya. Untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan lebih lanjut dari pendapatan asli daerah dapat dilihat pada gambar 1.1 sebagai berikut : Gambar 1.1 Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Maluku Tahun 2006-2010 Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah) Pada Gambar 1.1 menunjukkan petumbuhan pendapatan asli daerah di provinsi maluku dominan mengalami kenaikan, penurunan hanya terjadi pada tahun 2009 dan pada tahun setelahnya mengalami peningkatan kembali.

4 Tahun 2006 pertumbuhan pendapatan asli daerah mencapai angka 4,453 persen, tahun selanjutnya tahun 2007 mengalami kenaikan mencapai angka 22,646 persen. Kenaikan tertinggi terjadi pada thaun 2008 yang mencapai angka 50,548 persen, penuruna pertumubuhan pendapatan asli daerah terjadi pada tahun 2009 yang mencapai 12,265 persen, dan pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan pendapatan asli daerah mencapai angka 18,600 persen. Peningkatan pajak daerah ini menunjukan bahwa pemerintah daerah mampu menggali sumber-sumber pendapatan daerah secara baik dan efektif juga menunjukkan partisipasi masyarakat yang tinggi pada pembangunan daerah. Pertumbuhan pendapatan asli daerah Provinsi Maluku dari tahun 2007-2010 sangat apresiasi dimana angka pertumbuhan di atas 10 persen. Menjadi angka yang sangat sulit bagi daerah lain dalam menembus angka pertumbuhan tersebut. Hal ini menunjukkan kontribusi pendapatan asli daerah baik nilai absolut maupun relatif akan berpengaruh pada penerimaan darah. Penerimaan pendapatan asli daerah berkaitan erat dengan kondisi ekonomi yang berlaku, seperti jumlah produk domestik regional bruto (PDRB), laju inflasi, dan jumlah pengunjung wisata (wisatawan) inilah yang akan mempengaruhi peningkatan pendapatan asli daerah. Maka penulis tertarik untuk menganalisis pengaruh jumlah produk domestik regional bruto (PDRB), laju inflasi, dan jumlah pengunjung wisata terhadap jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Maluku tahun 1990 2010.

5 B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukan di atas maka perumuskan rmasalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pertumbuhan PAD di Propinsi Maluku? 2. Bagaimana pengaruh wisatawan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah di Provinsi Maluku? 3. Bagaimana pengaruh Produk domestik regional bruto Provinsi Maluku terhadap peningkatan pendapatan asli daerah di Provinsi Maluku? 4. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah di Provinsi Maluku? C. TUJUAN PENELITIAN Berdasakan latar belakang dan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitihan ini adalah : 1. Menganalisis pertumbuhan PAD di Propinsi Maluku. 2. Menganalisa pengaruh wisatawan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah di Provinsi Maluku. 3. Menganalisa pengaruh PDRB Provinsi Maluku terhadap peningkatan pendapatan asli daerah di Provinsi Maluku. 4. Menganalisa pengaruh inflasi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah di Provinsi Maluku.

6 D. MANFAAT PENELITIAN Penelitian dengan judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan asli daerah Provinsi Maluku diharapkan bermanfaat: 1. Bagi Pemerintah Daerah Maluku sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pengambilan kebijakan, terutama pemetaan pembangunan Provinsi Maluku. 2. Bagi Dinas terkait sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan, baik yang menyangkut keuangan terutama pendapatan asli daerah maupun kebijakan-kebijakan lainnya. 3. Bagi akademisi sebagai bahan referensi terkait dengan otonomi daerah dalam hal pengukuran kinerja daerah. E. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja yang digunakan untuk mengumpulkan data dari objek yang menjadi sasaran dari penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Objek Penelitian Daerah yang dijadikan objek penelitian yaitu Provinsi Maluku dan penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan asli daerah provinsi maluku. 2. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder yang diperoleh dari laporan dan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) serta sumber lainnya yang relevan dengan peneliitian ini. Data yang

7 digunakan yaitu data times series selama kurun waktu 1990-2010. Adapun data yang digunakan meliputi data Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jumlah wisatawan (JW), Produk domestik regional bruto (PDRB), dan inflasi (INF). 3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Pendapatan asli daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Variabel pendapatan asli daerah dinyatakan dalam PAD yang sudah dideflasikan dalam satuan ribu rupiah. Menghitung pertumbuhan PAD sebelum dan sesudah seflasi: PAD sebelum deflasi: PAD setelah deflasi: Produk domestik regional bruto (PDRB) Produk domestik regional bruto merupakan penjumlahan dari semua barang dan jasa (semua nilai tambah yang di hasilkan oleh daerah dalam periode waktu tertentu/satu tahun) dinyatakan harga konstanta. Jumlah Wisatawa (JW)

8 Jumlah wisatawan yaitu jumlah seseorang/kelompok yang melakukan kunjungan ketempat wisata dengan tujuan rekreasi dinyatakan dalam satuan jiwa. Inflasi (INF) Inflasi adalah suatu keadaan dimana kenaikan harga-harga umum dan berlangsung secara terus menerus. Adapun inflasi yang digunakan kabupaten/kota ambon yang menajdi ibu kota provinsi provinsi maluku dinyatakan dalam satuan persen. 4. Metode analisis data Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan model Error Correction Model (ECM), dengan formulasi jangka panjang sebagai berikut: PAD t * = β 0 +β 1 JW t +β 2 PDRB t +β 3 INF t +U t Adapun formulasi jangka pendek sebagai berikut PAD t = γ 0 +γ 1 JW t +γ 2 PDRB t +γ 3 INF t +γ 4 JW t-1 +γ 5 PDRB t-1 +γ 6 INF t-1 +γ 7 Dimana: ECT+U t ECT : JW t-1 +PDRB t-1 +INF t-1 -PAD t-1 Untuk menguji persamaan regresi model di atas, maka digunakan beberapa cara pengujian yang harus dilakukan sebagai berikut: a) Uji Stasioneritas Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data stasioner dapat langsung diestimasi, atau tidak stasioner karena mengandung unsur

9 trend (random walk) yang perlu dilakukan penanganan tertentu yaitu dengan jalan mendifferensing. Jika sebagaimana umumnya data tidak stasioner, maka beberapa kali diproses differencing harus dilakukan sehingga tercapai data yang stasioner. jika tidak stasioner maka dilakukan uji kointegrasi. b) Uji Kointegrasi Uji kointegrasi adalah uji yang bertujuan mendeteksi adanya stasioner bersama beberapa variabel yang secara individu mungkin tidak stasioner. Stasioner secara bersama-sama dapat dilihat dari stasioneritas error-nya. c) Pengujian Asumsi Klasik 1) Multikolinearitas Multikolinearitas adalah suatu kondisi dimana satu atau lebih variabel bebas berkorelasi dengan variabel bebas lainnya, atau dengan kata lain suatu variabel bebas merupakan fungsi linear dari variabel bebas lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya masalah multikolinearitas dalam penelitian ini digunakan metode klien. 2) Heterokedastisitas Heterokedastisitas adalah kondisi dimana variabel pengganggu tidak mempunyai varian yang sama, untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heterokedastisitas dapat dilakukan menggerakkan metode uji White.

10 3) Autokorelasi Autokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki pengaruh terhadap nilai variabel masa kini, atau masa datang, untuk mendeteksinya keberadaan autokeorelasinya menggunakan uji Breusgh Godtrey. 4).Uji Normalitas Asumsi normalitas gangguan Ut adalah penting sekali mengingat uji validitas pengaruh variabel independen baik secara serempak (uji F) maupun sendiri-sendiri (uji t), untuk uji normalitas menggunakan uji Jarque berra. 5) Uji Spesifikasi Model (Uji Ramsey-Reset) Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk menguji asumsi CLRM tentang linearitas model, pengujiannya menggunakan uji Romsey Reset. d) Uji Kebaikan Model 1) Uji validitas pengaruh (uji t) Uji statistik ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara dua sisi (two tail). 2) Uji F (F Test) Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan eksis atau tidak. 3) Koefisien Adjusted R²

11 Koefisien determinasi Adjusted R² adalah sebuah fungsi yang tidak pernah menurun dan jumlah variabel bebas yang terdapat dalam model regresi. Koofesien Adjusted R² dapat digunakan untuk menunjukan besarnya pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat F. SISTEMATIKA PENYUSUNAN SKRIPSI BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika skripsi. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini merupakan penjabaran teoristik yang terdapat pada usulan penelitian dan memuat materi-materi yang disimpulkan dan diperoleh dari sumber tertulis seperti buku dan penelitian terdahulu dalam jurnal yang dipakai sebagai bahan acuan dalam pembahasan atas topik permasalahan BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini memuat identifikasi variable-variabel penelitian, Definisi operasional, model penelitian, turunan penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

12 Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum hasil penelitian, pengujian asumsi dan hasil pengujian hipotesis. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi tentang Simpulan dari serangkaian pembahasan skripsi yang menjawab rumusan permasalahan dan juga saran-saran untuk yang dianggap berkepentingan.