BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

WACANA TRANSAKSIONAL PARA PEDAGANG DI PASAR GEMOLONG: KAJIAN UNSUR HUMOR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

BAB II KAJIAN TEORI. Gorontalo maupun di perputakaan fakultas Sastra dan Budaya maupun di internet.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat untuk menyampaikan pesan, ungkapan perasaan, dan emosi

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk menjaga kesopanan dalam bertutur atau mengucapkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)

BAB I PENDAHULUAN. pikirannya. Baik diungkapkan dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa. informasi, gagasan, ide, pesan, maupun berita.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Wahyuni, 2013

WACANA TRANSAKSIONAL PARA PEDAGANG DI PASAR GEMOLONG: KAJIAN UNSUR HUMOR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah penerima informasi atau berita dari segala informasi

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah di dalam interaksi lingual itu.

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. dari kelompok bermain (0-4 tahun) dan Taman Kanak-kanak (4-6 tahun).

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan dan fungsi yang mendasar. Dengan bahasa manusia dapat

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan suatu bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia,

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

Peluang: Pengembangan Pengajaran Tata Bahasa dalam Wacana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia. Bahasa tidak terpisahkan setiap kegiatannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi sehari-hari, tetapi juga digunakan untuk pembuatan lagu-lagu yang

BAB V PENUTUP. hasil evaluasi peneliti dari penelitian ini. menyimpulkan, yang pertama, jenis- jenis dan fungsi tindak tutur yang

BAB I PENDAHULUAN. sikap terhadap apa yang dituturkannya. kegiatan di dalam masyarakat. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai gejala

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian bahasa Jawa juga memiliki dialek yang tidak sedikit. dialek Banyuwangi, dialek Surabaya, dan dialek Jogjakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN. menanyakan sesuatu, mengekspresikan diri, dan mempengaruhi orang lain. penting bagi manusia untuk berinteraksi dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi jual-beli. Hal ini dapat ditemukan dalam setiap transaksi jual-beli di

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam semua aktivitas kehidupan masyarakat disana. Variasi bahasa ini

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan yang menjadi konteks dan tempat tuturan itu tejadi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan luar. Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar merupakan tempat bertemunya pembeli dan pedagang. Pasar juga tempat untuk bertransaksi, sedangkan transaksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dalam memasarkan produk. Transaksi dapat terjadi ketika syarat-syarat terpenuhi, adapun syarat dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, pedagang atau penjual, pembeli atau konsumen, dan yang terakhir ada kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun. Ketika bertransaksi, penjual dan pembeli tentu saja menggunakan bahasa sebagai media. Komunikasi dapat diwujudkan melalui sebuah kalimat. Komunikasi dapat berjalan dengan lancar apabila ada penutur dan mitra tutur. Selain dua hal tersebut peristiwa tutur sangat menentukan keberhasilan suatu komunikasi. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur merupakan gejala individu, dan keberlangsungan tuturan ditentukan oleh kemampuan berbahasa si penutur dalam menghadapi situasi tuturan. Pertuturan dapat diartikan sebagai perbuatan berbahasa yang diwujudkan sesuai dengan kaedah pemakaian unsur tuturan. ujaran yang bermakna dihasilkan dari bunyi bahasa secara beraturan.

2 Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terjadi pada suatu proses yaitu komunikasi menurut Chaer (995: 6). Lebih lanjut Chaer menjelaskan tujuan dari komunikasi itu dengan singkatan SPEAKING (Setting, Participant, Ends, Act, Key, Instrumentalities, Norms, Genre). Saat berkomunikasi, keberhasilan seorang komunikator dalam berkomunikasi apabila pesan yang disampaikan cepat diterima oleh komunikan sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh si komunikator. Keberhasilan seorang pelaku humor ketika stimulus humor yang dilancarkan diterima oleh penerima humor sebagaimana yang dimaksud oleh pelaku humor tersebut. Stimulus humor adalah kelucuan yang mengharapkan senyum atau tawa sebagai efek dari penerima humor, hal tersebut diutarakan oleh Widjaja (993: 35). Rahmanadji (Bahasa dan Seni, Tahun 35, Nomor 2, Agustus 2007) mengklasifikasikan humor dalam berbagai kriteria. Berikut ini klasifikasi humor menurut Rahmanandji:. Humor menurut kriteria inderawi berupa: a. Humor verbal; b. Humor visual; c. Humor auditif. 2. Humor menurut kriteria bahan berupa: a. Humor politis; b. Humor seks;

3 c. Humor sadis; d. Humor teka-teki. 3. Humor kriteria etis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Humor sehat/humor yang edukatif; b. Humor yang tidak sehat. 4. Humor berdasarkan kriteria estetis dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu: a. Humor tinggi (yang lebih halus dan tak langsung); b. Humor rendah (yang kasar, yang terlalu eksplisit). Alasan peneliti mengkaji unsur humor dalam transaksi karena kajian makna verbal dalam tuturan pedagang. Penelitian ini difokuskan pada tuturan pedagang dalam kalimat-kalimat yang mengandung unsur humor yang ada di pasar, karena dalam pemakaian bahasa di pasar tidak memiliki struktur bahasa yang lengkap akan tetapi diucapkan secara langsung sehingga pembeli dan penjual dapat berinteraksi secara lancar, oleh karena itu peneliti mengambil judul Wacana Transaksional Para pedagang di Pasar Gemolong: Kajian Unsur Humor. Jaya Suprana sebagaimana dikutip oleh Rahmanadji (Bahasa dan Seni, Tahun 35, Nomor 2, Agustus 2007) mengatakan bahwa: Dalam situasi yang tidak tepat, humor bukan sesuatu yang lucu. Bahkan humor belum tentu menyebabkan orang tertawa, misalnya humor seks. Bagi sebagian orang yang puritan, humor jenis itu dianggap tabu dan kampungan sehingga dianggap tidak lucu dan tidak menyebabkan tertawa. Humor menjadi kurang ajar bila

4 menggunakan kondisi fisik orang sebagai objek. Humor yang baik adalah humor yang bisa membawa atau menuju kepada kebaikan. Percakapan dalam penelitian ini difokuskan pada ujaran yang digunakan oleh pembeli dan pedagang pada saat melakukan transaksi jual beli. Semakin kaya kosakata yang dikuasai pembeli dan pedagang, maka semakin kaya pula variasi kalimat yang digunakan dalam berkomunikasi. Pemakaian bahasa yang digunakan pedagang dalam percakapan mempunyai tujuan-tujuan tertentu tanpa ada perencanaan terlebih dahulu. Bahasa yang digunakan para pedagang merupakan bahasa spontan yang dikuasai saat itu juga. Peneliti ingin meneliti unsur humor dalam transaksi para pedagang di pasar Gemolong, Sragen. Peneliti menggunakan teori pragmatik sebagai landasan teori untuk menganalisis humor yang timbul dalam transaksi para pedagang. Pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji aturan pemakaian bahasa yaitu pemilihan bentuk bahasa dan makna sehubungan dengan maksud pembicaraan sesuai konteks (Nababan 987: 2). Senada dengan pernyataan tersebut Rohmadi (2004: 9) mengatakan bahwa: Pragmatik dan sosiolinguistik dalam praktiknya terlepas dari konteks tuturan yang digunakan Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengambil judul Wacana Transaksional Para Pedagang di Pasar Gemolong: Kajian Unsur Humor. Penelitian ini dilakukan di Pasar Gemolong, Sragen.

5 B. Rumusan Masalah. Bagaimanakah bentuk humor para pedagang dalam bertransaksi di pasar Gemolong? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi humor para pedagang di pasar Gemolong? C. Tujuan Penelitian. Mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk humor para pedagang dalam bertransaksi di pasar Gemolong. 2. Mendeskripsikan dan menjelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi humor para pedagang di pasar Gemolong. D. Manfaat Penelitian. Manfaat Teoretis Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi khasanah keilmuan cabang pragmatik, yaitu dalam peristiwa transaksi para pedagang yang mengandung unsur humor pada pedagang di pasar. 2. Manfaat Praktis a. Memperdalam pengetahuan tentang wacana humor yang digunakan oleh para pedagang. b. Dapat digunakan oleh para pengguna bahasa agar dalam menggunakan bahasa Indonesia tidak terlalu jauh melenceng dari kaedah yang berlaku.