BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan sektor yang mendapat perhatian dalam setiap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. indikator perkembangan ekonominya. Perkembangan ekonomi yang telah

2015 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA INDUSTRI KREATIF SUBSEKTOR KERAJINAN KERAMIK

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis yaitu jalur Purwakarta - Jakarta, Purwakarta - Bandung dan

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Barat yang terletak diantara 107º30 107º40 Bujur Timur dan 6º25 6º45

PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1

Lampiran 1. Indikator Pendidikan di Kabupaten Purwakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fina Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai dasar pertimbangan yang kuat untuk memberikan

PENDAHULUAN. Hutan sebagai sumberdaya alam mempunyai manfaat yang penting bagi

Evaluasi dan Rencana Pembangunan Perkebunan Tahun Dinas Pangan dan Pertanian Kabupten Purwakarta

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 10 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG

2015 PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dari tanah liat. Keramik pada awalnya berasal dari bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Rekapitulasi Data Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri kecil di perdesaan dikenal sebagai tambahan sumber pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif.

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang

ARAHAN PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN KEGIATAN AGRIBISNIS DI KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR. Oleh : NURUL KAMILIA L2D

BAB I PENDAHULUAN. andalan untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Sektor ini sebagai penyumbang. pertanian memberi andil sekitar 13,39 %, (BPS, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Setiap wilayah di permukaan bumi memiliki karakteristik dan ciri khasnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di Asia

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. satu usaha untuk meningkatkan pembangunan ekonomi adalah pembangunan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Purwakarta, dan merupakan tempat penulis melakukan penelitian.

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Purwakarta Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. berdampak pada semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Persoalan pengangguran dan kemiskinan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, menaikan devisa negara serta mengangkat prestise nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat perekonomian nasional mengalami stagnasi, usaha mikro, kecil

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendapatan secara merata. Pembangunan dewasa ini tidak bisa lepas

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis data primer dan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. kerja harus terus diusahakan agar standar kehidupan yang layak dapat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2014 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia setiap tahunnya. Sektor pertanian telah

BAB I PENDAHULUAN. berdekatan dengan kota Bandung, sehingga mempunyai kedudukan strategis

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan pemerataan distribusi hasil-hasil pembangunan, UMKM juga berperan dalam penyerapan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, baik berupa perdagangan barang maupun jasa. pasar yang mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan UMKM di Indonesia dari tahun telah. Tabel 1.1. Jumlah Unit UMKM dan Industri Besar

II. TINJAUAN PUSTAKA. termasuk kegiatan rancang bangun industri dan perekayasaan industri. Industri dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri 2008

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Dalam arti luas industri mencakup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wenni Febriani Setiawati, 2015

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2017 (dalam US$ juta)

BAB II TARGET DAN LUARAN

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN

pengolahan produksi serta menunjang pembangunan wilayah (Antonius,1993).

2014 IMPLEMENTASI D ATA ENVELOPMENT ANALYSIS (D EA) UNTUK MENGUKUR EFISIENSI INDUSTRI TAHU D I KABUPATEN SUMED ANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

x j dan HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam di sektor pertanian dan perkebunan. Adapun produksi di

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengelola alam bagi peningkatan kesejahteraannya. Pembangunan

2015 PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN MENDONG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, peranan Industri Kecil Menengah (IKM) dikaitkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Data Bank Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai peranan yang sangat penting

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Industri Kecil Menengah (IKM). Sektor industri di Indonesia merupakan sektor

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya

BAB II KONDISI DESA ADIREJA WETAN. Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Desa Adireja Wetan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup manusia, banyak jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. yang meliputi seluruh kehidupan manusia, bangsa dan negara, untuk. Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan masyarakat adil makmur

II. TINJAUAN PUSTAKA. mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Ekonomi Pertanian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat.

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. di Indonesia, pemerintah membuat kebijakan salah satunya

I. PENDAHULUAN. Karet di Indonesia merupakan salah satu komoditas penting perkebunan. selain kelapa sawit, kopi dan kakao. Karet ikut berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

2014 EKSISTENSI INDUSTRI KERIPIK PISANG DI PROVINSI LAMPUNG

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Keadaan Anggota Kelompok Wanita Tani Menurut Umur. Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Pakel Jaluk juga merupakan

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

GAMBARAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor industri merupakan sektor yang mendapat perhatian dalam setiap pelaksanaan pembangunan di negara-negara berkembang. Demikian juga di Indonesia. Pembangunan sektor industri diarahkan pada peningkatan kemajuan dan kemandirian perekonomian nasional serta kesejahteraan masyarakat, memperkokoh struktur ekonomi nasional dan mendorong pengembangan wilayah dan juga pemerataan hasil-hasil pembangunan. Dilihat dari posisi sosio ekonomi sektor industri kecil di Indonesia menunjukan bahwa sebagian besar kegiatannya berlokasi di daerah pedesaan dengan sifat dan metode pengusahaan yang tradisional, selain itu sektor industri kecil ini pada umumnya masih sangat tergantung pada pasaran lokal. Salah satu karakteristik industri kecil di pedesaan ialah perkembangan unit usaha yang banyak dan tersebar (meluas). Industri tersebut beragam dalam tingkat perkembangannya, banyak industri kecil di pedesaan mempunyai potensi yang lebih baik untuk berkembang sehingga menarik untuk diteliti. Beragamnya perkembangan industri kecil, dikarenakan beragamnya kondisi dan karakteristik daerah tempat industri kecil itu tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu produk dari industri kecil dari setiap daerah memiliki ciri khas masingmasing dan memiliki keunggulan yang sulit ditiru dan dikembangkan di daerah 1

2 lain dan hal ini pula yang dapat menjadikan identitas untuk daerah yang bersangkutan. Keramik merupakan salah satu industri unggulan dari Kabupaten Purwakarta. Daerah yang terkenal sebagai sentra industri keramik adalah Desa Anjun Kecamatan Plered. Kerajinan keramik di Desa Anjun sudah ada pada tahun 1904, dimana pada waktu itu sudah dibuat gerabah kasar untuk kebutuhan rumah tangga. Keramik asal desa Anjun Purwakarta di kenal dengan nama keramik Plered. (Profil Industri Keramik Plered, 2009). Tabel 1.1 Jenis Industri Unggulan Kabupaten Purwakarta Tahun 2009 No Kecamatan Jenis Industri/Produksi 1 Bungursari Mebel, opak ketan 2 Cibatu Mebel, penggilingan padi, sale, keripik pisang dan singkong 3 Campaka Topi, anyaman pandan 4 Purwakarta Simping, 5 Pasawahan Opak singkong, penggilingan padi 6 Pondok Salam Keripik pisang 7 Wanayasa Manisan pala 8 Kiara Pedes Batu templek, mebel 9 Bojong Gula aren, penggilingan padi 10 Darangdan Teh hijau 11 Plered Keramik 12 Tegal Waru Genteng, anyaman bambu 13 Maniis Karet 14 Sukatani Penggilingan padi, batako 15 Jatiluhur Keripik singkong, pisang, bawang 16 Sukasari Penggilingan padi 17 Babakan Cikao Opak ketan, roti Sumber: Data Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta 2009 Berdasarkan survei yang dilakukan oleh UPTD Litbang Keramik pada tahun 2008-2009 terdapat sekitar 286 unit usaha dengan mempekerjakan sekitar 3000 orang dengan nilai produksi berkisar 17,5 milyar. Produksinya selain untuk

3 permintaan pasar lokal juga diekspor ke berbagai negara di antaranya ke Jepang, Taiwan, Korea, Australia, New Zealand, Belanda, Kanada, Saudi Arabia, Amerika Serikat dan Latin, Inggris, Spanyol, dan Italia. (Profil Industri Keramik Plered, 2009). Industri keramik mempunyai andil yang besar bagi perekonomian masyarakat di Kabupaten Purwakarta, khususnya di Kecamatan Plered. Sektor industri merupakan pilihan terbanyak bagi penduduk Desa Anjun. Hal ini dapat dimengerti mengingat potensi tanah liat (lempung) yang cukup besar untuk mengusahakan industri keramik, menurut penelitian Balai Keramik Bandung, persediaan tanah liat (lempung) sebagai bahan keramik di wilayah Plered tidak akan habis dalam waktu kurang lebih 50 tahun mendatang dan apabila habis masih tersedia cadangan di daerah sekitarnya. Tabel 1.2 Komposisi Penduduk Desa Anjun Berdasarkan Mata Pencaharian No Mata Pencaharian Penduduk Prosentase (Jiwa) (%) 1 Petani 26 1,13 2 Buruh tani 15 0,65 3 Industri 2000 87,00 4 Buruh Bangunan 25 1,09 5 Pedagang 152 6,61 6 Angkutan/ Sopir 22 0,96 7 Keuangan 2 0,09 8 PNS 24 1,04 9 ABRI 3 0,13 10 Perorangan 30 1,30 Jumlah 2299 100 Sumber: Kecamatan Plered Dalam Angka 2010. Tabel 1.2 di atas menunjukan bahwa mata pencaharian penduduk di Desa Anjun didominasi oleh sektor industri baik sebagai pengrajin maupun buruh

4 industri keramik. Industri keramik di Desa Anjun, telah mampu memperluas kesempatan kerja dan menyerap tenaga kerja, serta mampu menunjang pembangunan daerah dan memanfaatkan SDA dan SDM yang ada. Kehidupan sosial masyarakat Anjun cenderung dipengaruhi oleh pola kehidupan ekonomi mereka. Stratifikasi sosial atau kelas sosial masyarakat Anjun cenderung ditentukan oleh pekerjaan dan penghasilan yang diperoleh dari kegitan wiraswasta di bidang kerajinan keramik, sedangkan pendidikan cenderung kurang menentukan diri seseorang untuk masuk dalam kategori kelas sosial, karena ratarata pendidikan SD. Kebanyakan anggota masyarakat Anjun bersifat pragmatis, dari pada sekolah tingg-tinggi lebih baik membantu orang tua dalam mengelola keramik. (Corak dan Pola Kehidupan Sosial Ekonomi Pedesaan Studi Tentang Kewiraswastaan Pada Masyarakat di Plered, 1995) Dengan tingkatan kelas sosial masyarakat kurang ditentukan oleh pendidikan tetapi ditentukan oleh pekerjaan dan pendapatan, diverensiasi pekerjaan pada masyarakat Anjun kurang begitu bervariasi, pekerjaan masyarakat Anjun sangat didominasi oleh pekerjaan sebagai pengrajin keramik. Sedangkan pendapatan ditentukan oleh jabatan pekerjaannya. Dengan demikian keberadaan industri keramik telah memberikan sumbangan terhadap pendapatan masyarakat desa Anjun. Pendapatan (income) adalah total penerimaan (uang dan bukan uang) seseorang atau suatu rumah tangga selama periode tertentu. Salah satu sumber penerimaan rumah tangga yaitu pendapatan dari gaji dan upah. Gaji dan upah adalah balas jasa terhadap kesediaan menjadi tenaga kerja. Besar gaji atau upah

5 seseorang secara teoritis sangat tergantung dari produktivitasnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas pengrajin yaitu: a) Keahlian (Skill), makin tinggi jabatan seseorang, keahlian yang dibutuhkan semakin tinggi, karena itu gaji atau upahnya juga semakin tinggi, b) mutu modal manusia (human capital), keahlian dan kemampuan yang dimiliki seseorang baik karena bakat bawaan maupun hasil pendidikan dan penelitian, c) Kondisi kerja (Working conditions) adalah lingkungan dimana seseorang bekerja. Tingkat pendapatan merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan pengrajin. Tingkat kesejahteraan merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan pembangunan di suatu negara dan konsumsi adalah salah satu penunjangnya. Makin besar pengeluaran untuk konsumsi barang dan jasa, maka makin tinggi tahap kesejahteraan keluarga tersebut. Konsumsi rumah tangga berbeda-beda antara satu dengan lainya dikarenakan pendapatan dan kebutuhan yang berbeda-beda pula. Setiap orang atau keluarga mempunyai skala kebutuhan yang dipengaruhi oleh pendapatan. Kondisi pendapatan seseorang akan mempengaruhi tingkat konsumsinya. Makin tinggi pendapatan makin banyak jumlah barang yang dikonsumsi. Pendapatan pengrajin keramik ditentukan oleh jabatan pekerjaannya. Pendapatan yang diperoleh sebagai pengusaha tentunya memiliki tingkatan penghasilan yang tinggi dibandingkan dengan pekerja (buruh). Bertitik tolak dari berbagai kenyataan di atas penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Tingkat Kesejahteraan Pengrajin Industri Keramik di Desa Anjun Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta.

6 B. Rumusan Masalah Merujuk pada permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka hal yang paling mendasar dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan melalui pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana profil pengrajin industri keramik di Desa Anjun Kecamatan Plered? 2. Bagaimana tingkat kesejahteraan pemilik usaha industri keramik di Desa Anjun Kecamatan Plered? 3. Bagaimana tingkat kesejahteraan pekerja industri keramik di Desa Anjun Kecamatan Plered? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui profil pengrajin industri keramik di Desa Anjun Kecamatan Plered. 2. Mengidentifikasi tingkat kesejahteraan pemilik usaha industri keramik di Desa Anjun Kecamatan Plered 3. Mengidentifikasi tingkat kesejahteraan pekerja industri keramik di Desa Anjun Kecamatan Plered

7 D. Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, mudah-mudahan dengan penelitian ini dapat bermanfaat tidak hanya teoritis saja tetapi ada tindak lanjut untuk selanjutnya 1. Manfaat teoritis a. Dapat memperkaya wawasan tentang teori dan konsep yang dapat digunakan dalam pelajaran geografi tentang sub pokok bahasan industri di SMP dan SMA. b. Untuk menambah wawasan pengetahuan yang bersifat kegeografian bagi mahasiswa yang mempelajarinya. 2. Manfaat praktis a. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi penentu kebijakan dalam rangka pembinaan dan pengemabangan industri pedesaan, khususnya industri keramik di daerah penelitian b. Bahan informasi bagi yang memerlukan terutama tentang industri kecil. c. Diharapkan dapat menjadi informasi yang faktual dan aktual mengenai tingkat kesejahteraan masyarakat. d. Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya. E. Definisi Operasional Judul penelitian ini adalah Tingkat Kesejahteraan Pengrajin Industri Keramik di Desa Anjun Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta. Untuk memperjelas maksud judul di atas maka perlu kiranya mengemukakan penjelasan beberapa istilah dari judul tersebut, yaitu:

8 1. Industri Keramik Merupakan suatu kegiatan keterampilan masyarakat atau penduduk setempat dalam pembuatan barang jadi dengan bahan baku tanah liat sehingga menghasilkan keramik. 2. Kesejahteraan Berdasakan kamus Webster s New Internatioanal Dictionary (dalam Solih, 1983: 14) yakni menggambarkan situasi kerja yang menunjukan kesuksesan, kemakmuran dan meliputi juga kebahagiaan karena terdapatnya nasib yang baik. Dalam penelitian ini menggunakan indikator menurut BPS tahun 2009 dan menurut Shaleh C, yaitu pendapatan, Kesehatan ( dalam hal ini yaitu tempat pengobatan), pola konsumsi rumah tangga, serta kondisi rumah (dalam hal ini yaitu kondisi fisik rumah) 3. Pengrajin Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, pengrajin adalah orang yang pekerjaannya (profesinya) membuat barang kerajinan. Pengrajin yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah orang yang mata pencahariaanya bergerak dalam industri keramik. Pengrajin dalam hal ini meliputi pengusaha dan pekerja industri keramik di Desa Anjun. 4. Pembagian Kerja Menurut Durkheim ( http://id.shvoong.com/social-sciences/ sociology/ 2180253-pengertian-konsep-pembagian-kerja-emile/ ), pembagian kerja adalah sesuatu yang memiliki makna tersendiri dalam perkembangan sosial. Pembagian kerja adalah bagian dari fakta sosial yang bersifat material, dalam hal ini yang

9 menggambarkan tingkat dan batasan tanggung jawab maupun kewenangan. Pembagian kerja dalam penelitian ini meliputi pembentukan, dekorasi, pengeringan, pembakaran, finishing. 5. Desa Anjun Desa Anjun, yang berada di Kecamatan Plered dan terletak sekitar 15 km dari Kota Purwakarta, masyarakatnya selain dikenal sebagai masyarakat petani sawah, juga dikenal sebagai pengrajin barang-barang kerajinan alat rumah tangga yang dibuat dari tanah liat (keramik).