BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyesuaian impedansi (matching impedance) adalah suatu upaya untuk menyesuaikan impedansi antena dengan impedansi karakteristik saluran.agar transfer energi dari pemancar ke antena lewat kabel dapat berlangsung secara efisien (tidak ada energi yang terbuang atau terpantul), impedansi antena harus sesuai. Efek terburuk dari impedansi yang tidak sama adalah timbulnya daya pantul (reflected power) dari antena. Daya pantul yang kembali ke pemancar akan merusak rangkaian pemancar. Agar tidak terjadi kerusakan, perlu dilakukan penyesuaian impedansi (matching impedance) pada antena sehingga sesuai dengan impedansi pemancar.nilai voltage standing wave ratio (VSWR) mengindikasikan seberapa baik penyesuaian impedansi yang dilakukan.vswr atau SWR yang tinggi menunjukkan bahwa sinyal yang dipantulkan masih lebih besar daripada sinyal yang dipancarkan antena. Teknik penyesuaian impedansi yang dapat digunakan untuk impedansi antena yaitu feeding methods, stub dan baluns. Pada umumnya feeding methods diuraikan menjadi dua, yaitu folded dipole dan shunt feed methods. Sedangkan stub terdiri atas single stub, balanced stubs, double dan triple stub matching. Beberapa jenis baluns yaitu bazooka balun, colinear balun, folded balun. Teknik penyesuaian impedansi single stub mungkin yang paling banyak digunakan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam saluran transmisi. Antena mikrostrip merupakan salah satu jenis antena yang pengembangannya dimulai sejak tahun 1970an dan hingga kini masih menjadi
jenis antena yang terus dikembangkan.berbagai aplikasi komunikasi radio tidak luput dari penggunaan antena ini.hal yang menjadi alasan dalam pemilihan antena mikrostrip pada berbagai aplikasi adalah bahannya yang sederhana dan murah tetapi mampu memberikan unjuk kerja (performance) yang cukup baik. Antena mikrostrip pada umumnya memiliki saluran yang telah terintegrasi dengan patchnya, sehingga dapat digunakan untuk menghubungkan piranti-piranti elektronika yang berjarak cukup dekat. Saluran mikrostrip merupakan saluran transmisi yang bentuk fisiknya tidak berupa kabel yang berupa lentur akan tetapi bersifat kaku. Jenis saluran transmisi ini umumnya dipergunakan untuk bekerja pada daerah frekuensi gelombang mikro (GHz). Sebuah antena mikrostrip dapat dikatakan bekerja dengan baik jika memiliki nilai VSWR 2 atau return loss -10dB. Nilai VSWR yang paling ideal adalah VSWR = 1. Semakin baik nilai VSWR (semakin mendekati 1) maka sinyal yang akan dilewatkan ke antenanya akan semakin optimal. Untuk memperbaiki nilai VSWR ada banyak teknik penyesuaian impedansi yang dipergunakan, diantaranya adalah teknik penyesuaian impedansi dengan metode single stub dan double stub. Pada Tugas Akhir ini, membahas tentang analisis perbandingan teknik penyesuaian impedansi pada saluran mikrostrip antara metode single stub dan double stub untuk memperbaiki nilai VSWR dan return loss dari antena mikrostrip tertentu.
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu: 1. Apa yang dimaksud dengan penyesuaian impedansi? 2. Apa yang dimaksud dengan saluran mikrostrip? 3. Apa yang dimaksud dengan metode single stub? 4. Apa yang dimaksud dengan metode double stub? 5. Bagaimana menyesuaikan impedansi saluran mikrostrip dengan metode single stub dan double stub untuk memperbaiki nilai VSWR dan return loss? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah menganalisis perbandingan teknik penyesuaian impedansi pada saluran mikrostrip dengan metode single stub dan double stub untuk memperbaiki nilai VSWR dan return loss dari antena mikrostrip. 1.4 Batasan Masalah Agar pembahasan lebih terarah, maka pembahasan dibatasi sebagai berikut: 1. Saluran transmisi yang dibahas hanya saluran mikrostrip patch segi empat dengan frekuensi kerja 2.45 GHz (2,4 2,5 GHz) dan Z 0 = 50 Ω. 2. Teknik penyesuaian impedansi yang digunakan hanya single stub dan double stub. 3. Parameter antena mikrostrip yang hendak diperbaiki dengan menggunakan metode single stub dan double stub hanya VSWR dan return loss.
1.5 Metodologi Penulisan Metode penulisan yang dilakukan pada penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Studi Literatur Berupa studi kepustakaan dan kajian dari buku-buku dan tulisan-tulisan lain yang terkait serta dari layanan internet berupa jurnal-jurnal penelitian. 2. Diskusi Berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing dan teman-teman mahasiswa mengenai masalah-masalah yang timbul pada tugas akhir ini. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran mengenai tugas akhir ini, secara singkat dapat diuraikan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metodologi penulisan, serta sistematika penulisan. BAB II ANTENA MIKROSTRIP Bab ini berisi penjelasan tentang antena mikrostrip secara umum dan penjelasan tentang antena mikrostrip patchsegi empat, parameter pada antena mikrostrip, teknik pencatuan, softwareansoft High Frequency Structure Simulator v10, dan aplikasi mikrostrip.
BAB III TEKNIK PENYESUAIAN IMPEDANSI Bab ini berisi tentang teknik penyesuaian impedansi, jenis-jenis teknik penyesuaian, dan penyesuaian impedansi dengan menggunakan metode single stub dan double stub. BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA METODE SINGLE STUB DAN DOUBLE STUB Bab ini berisi tentang analisis perbandingan teknik penyesuaian impedansi pada saluran mikrostrip dengan metodesingle stub dan double stub, perhitungan single stub dan double stub, analisis VSWR dan return loss sebelum dan setelah menggunakan single stub dan double stub, dan hasil simulasi menggunakan software Ansoft High Frequency Structure Simulator v10. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan-pembahasan sebelumnya.