PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LSQ UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XV, No. 2, Tahun 2017 Bagas Dwi Pratomo & Sukanti 92-99

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No.1, Tahun 2014 Elisa Rahma Saputri 25-35

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Dicky Pradana 14-24

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2, Tahun 2013 Annisa Rahmawati & Isroah 91-98

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Agatha Saputri & Sukirno 10-24

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fenti Noor Endah Kurniawati & Rr. Indah Mustikawati 37-47

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN STAD BERBANTU PERMAINAN KOTAK-KATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2, Tahun 2013 Irfan Dwi Jayanto & Sukirno 1-10

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Lorentya Yulianti Kurnianingtyas & Mahendra Adhi Nugroho Halaman 66-77

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Septi Wuri Handayani 12-20

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Noni Istifar Rina & Sukanti 35-44

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI GUIDED DISCOVERY LEARNING

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Gandes Aknissholikah & Sukanti 21-34

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Skripsi. Oleh: Puput Dwi Maret Tanti K

IMPLEMENTASI METODE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN KERJA SAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VII B SMP NEGERI 2 DEPOK JURNAL

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PENGGUNAAN italc SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA BERKESULITAN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR

Ramli Nugroho Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI INFORMATION SEARCH

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

Kata kunci: Metode Simulasi, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS KHUSUS OLAHRAGA (KKO) SMA NEGERI 1 SEYEGAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI SDN PURO PAKUALAMAN ARTIKEL SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

ARTIKEL PENELITIAN PENERAPAN PENDEKATAN KONSTUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Transkripsi:

Penerapan Model Pembelajaran... (Chairunnisa Astari) 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LSQ UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA THE APPLICATION OF THE LSQ TYPE TO IMPROVE THE ACCOUNTING LEARNING ACTIVENESS Oleh: Chairunnisa Astari Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta nisa_astari@yahoo.com Sumarsih Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Keaktifan Belajar Akuntansi Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran (Active Learning) dengan Tipe Learning Starts With A Question (LSQ) Kelas XG SMA Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. hasil penelitian diketahui bahwa Penerapan Model Pembelajaran Aktif (Active Learning) dengan Tipe Learning Starts With A Question (LSQ) dapat Meningkatkan Keaktifan Belajar Akuntansi Siswa Kelas XG SMA Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Peningkatan keaktifan belajar siswa terlihat dari kenaikan persentase rata-rata keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi di kelas. Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa tersebut dapat dilihat dari rata-rata keaktifan belajar siswa pada siklus I menunjukkan 76,13% siswa telah aktif dan rata-rata keaktifan siswa pada siklus II meningkat menjadi 94,71%. Peningkatan keaktifan belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 18,58%. Jadi indikator keberhasilan pada keaktifan siswa kelas XG telah tercapai. Kata kunci: Learning Starts With A Question, Keaktifan Belajar Siswa. Abstract This study aims to improve the students learning activeness through the Active Learning model of the Learning Starts With A Question (LSQ) type Grade XG students of SMA Negeri 5 Yogyakarta in the 2015/2016 academic year. This was a classroom action research study conducted in two cycles. Each cycle consisted of four steps, namely: planning, action, observation, and reflection. The results of the study showed that the Application of The Active Learning Model of the Learning Starts With A Question (LSQ) type was capable of improving the learning activeness of Grade XG students of SMA Negeri 5 Yogyakarta in the 2015/2016 academic year. The improvement was manifested by the increase of the percentage of students learning activeness in accounting learning in the classroom. The increase of the students learning activeness could be seen from the average of the student s learning activeness in Cycle I it was 76.13% student s has active and the average of the students learning activeness in Cycle II it improved to 94.71%. The increase of the students learning activeness from Cycle I to Cycle II which improved by 18.58%. So an indicator of the success of the students learning activeness Grade XG had been reached. Keywords: Learning Starts With A Question, Students Learning Activeness PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Sugihartono dkk, 2012: 3). Setiap siswa memiliki cara dan metode yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan individu dalam mempelajari

2 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016 sesuatu. Menurut Hisyam Zaini dkk dalam Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan (2012: 2) pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif, artinya mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi selama pelaksanaan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) dan pengamatan pembelajaran Akuntansi di kelas XG SMA Negeri 5 Yogyakarta yang peneliti lakukan, bahwa keaktifan belajar siswa pada pembelajaran akuntansi rendah. Hal tersebut terlihat dari tingkah laku siswa ketika pelajaran akuntansi berlangsung. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan, ada siswa yang memilih berbicara dengan teman, ada siswa yang mengantuk, ada siswa yang tidak membaca materi pelajaran, siswa kurang aktif dalam bertanya mengenai materi yang sedang diajarkan, ada siswa yang tidak mengerjakan latihan soal yang diberikan. Hal tersebut tampak dari hasil persentase keaktifan belajar siswa hanya 29,25%. Selain itu ditinjau dari metode pembelajaran, metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi, masih menerapkan metode pembelajaran ceramah dan proes pembelajaran terpusat pada (teacher centered) yang belum melibatkan partisipasi siswa secara menyeluruh. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, yang artinya boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya. Penggunaan model pembelajaran yang tepat, maka akan mendorong keaktifan belajar siswa di kelas. Salah satu strategi belajar siswa yang menuntut keaktifan siswa yaitu model pembelajaran aktif (active learning). Model pembelajaran aktif (active learning) yaitu pembelajaran yang menuntut siswa agar aktif ketika pembelajaran di kelas. Model pembelajaran aktif mempunyai berbagai tipe yang salah satunya adalah Tipe Learning Starts With A Question (LSQ), yaitu tipe pembelajaran yang menggugah siswa untuk bertanya. Dalam Tipe Learning Starts With Question (LSQ) ini meningkatkan keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan apa yang mereka pelajari yaitu dengan memulai pembelajaran dengan bertanya. Dari permasalahan tersebut, peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Aktif (Active Learning) Tipe Learning Starts With A Question (LSQ) untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Akuntansi Siswa Kelas XG SMA Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

Penerapan Model Pembelajaran... (Chairunnisa Astari) 3 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto, 2008: 3). Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XG SMA Negeri 5 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Nyi Pembayun 39, Kotagede, Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan bulan November 2015 sampai Januari 2016. Target/Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XG SMA Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa. Prosedur Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan 1) Membuat Rencana Pelaksaan Pembe- lajaran (RPP) dengan Standar Kompetensi Memahami Ikhtisar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa yang akan diajarkan sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan. 2) Mempersiapkan materi pembela- jaran berupa modul dengan Standar Kompetensi Memahami Ikhtisar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa yang akan dipelajari sebagai dasar bagi siswa untuk bertanya pada setiap pertemuan. 3) Menyusun dan mempersiapakan lembar observasi mengenai keaktifan belajar siswa di kelas. 4) Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. 5) Pembuatan format catatan lapangan yang akan digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian saat proses pembelajaran ber-langsung. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini yaitu peneliti bersama dengan berkolaborasi untuk melaksanakan pembe- lajaran menggunakan Model Active Learning dengan Tipe Learning Starts With A Question berdasarakan pada RPP yang telah dibuat. c. Pengamatan Kegiatan pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung untuk merekam proses pembelajaran dan keaktifan belajar akuntansi siswa, sedangkan yang

4 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016 bersangkutan tetap bertindak sebagai pengajar materi akuntansi. d. Refleksi Data yang diperoleh pada tahap pelaksanaan dan pengamatan dianalisis untuk melihat kegiatan di kelas sesuai dengan strategi yang digunakan, kemudian dilakukan diskusi yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari pelaksanan tindakan dan untuk mencari jalan keluar terhadap masalah-masalah yang ada sehingga dibuat rencana tindakan pada siklus berikutnya agar siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan di kelas. 2. Siklus II Langkah-langkah siklus II sama dengan siklus I yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Namun dilakukan perbaikan atas kelemahan yang terjadi pada siklus I. Pada refleksi siklus II digunakan untuk membedakan apakah ada peningkatan keaktifan belajar siswa atau tidak, jika belum ada peningkatan maka siklus dapat diulang kembali Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan a). Data Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah 1. Observasi Menurut Marshal dalam Sugiyono (2013: 377) melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Observasi yang akan dilakukan oleh peneliti merupakan observasi partisipatif. Aspek yang diamati adalah proses pembelajaran akuntansi yang dirancang dengan menerapkan Tipe Learning Starts With A Question dengan mengamati berapa persen siswa yang berpartisipasi dan melakukan kegiatan-kegiatan aktif lainnya pada setiap pertemuan. 2. Dokumentasi Menurut Sugiyono (2013: 396) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karyakarya monumental seseorang. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai sekolah, jumlah siswa dan foto kegiatan keaktifan belajar siswa saat dilaksanakannya penelitian dan data administrasi sekolah lainnya 3. Catatan Lapangan Menurut Rochiati (2009: 125) Sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian tindakan kelas adalah catatan lapangan (field notes) yang dibuat oleh peneliti/mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi. Catatan lapangan digunakan untuk

Penerapan Model Pembelajaran... (Chairunnisa Astari) 5 mendeskripsikan suasana kelas ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung dari awal hingga akhir. 4. Wawancara Menurut Wina Sanjaya (2015: 98) wawancara dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu. Wawancara dilaksanakan secara insidental yaitu jenis wawancara yang dilaksanakan sewaktu-waktu bila dianggap perlu. Wawancara digunakan untuk mengetahui respon siswa dengan model pembelajaran yang diterapkan pada tahap refleksi. b). Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kuantitatif dengan persentase. 1. Menentukan kriteria pemberian skor terhadap masing-masing deskripsi pada setiap indikator keaktifan belajar siswa 2. Menjumlahkan skor untuk masingmasing indikator keaktifan belajar siswa 3. Mempersentasekan skor Keaktifan Belajar Siswa dengan rumus : (Sugiyono, 2015: 143-144) 4. Menyajikan data dalam bentuk grafik dan tabel 5. Penarikan kesimpulan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Umum a. Sejarah SMA Negeri 5 Yogyakarta b. Fasilitas dan Sarana Prasarana c. Potensi Siswa, Guru, serta Karyawan d. Organisasi Siswa dan Ekstrakurikuler e. Kondisi Umum Kelas XG 2. Deskripsi Data Khusus a. Diskusi dan Observasi Awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa masih terdapat masalah-masalah yang dihadapi siswa kelas XG selama proses pembelajaran akuntansi yaitu keaktifan belajar siswa masih kurang. Tabel 1. Hasil Penilaian Pra Penelitian Keaktifan Belajar Siswa No. Indikator Yang Diukur 1 Siswa aktif membaca materi pelajaran Siswa mengajukan 2 pertanyaan kepada Siswa mencari 3 informasi untuk pemecahan masalah Siswa terlibat 4 pemecahan masalah Siswa dapat 5 memecahkan masalah 6 Siswa melaksanakan diskusi kelompok Persentas e 43,75% 29,68% - - - -

6 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016 sesuai petunjuk latihan, kunci jawaban, lembar 7 8 9 Siswa memperhatikan penjelasan Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan Siswa dapat menyelesaikan soal latihan yang diberikan Rata-rata keaktifan belajar siswa 56,25% 70,31% 63,28% 29,25% pengamatan, dan kelengkapan lain. Guru berperan sebagai pengajar dan fasilitator. Dalam pengamatan penelitian ini juga dibantu oleh 3 rekan peneliti sebagai observer yaitu Anbar Maulidina, Anindita Laksmi Suhita dan Ade Prahmadia Fuad. b. Perencanaan Informasi yang diperoleh dari hasil diskusi dan observasi kelas bahwa keaktifan belajar siswa belum tergali secara optimal, maka dibuat rencana pembelajaran yang menarik. Dari berbagai model pembelajaran, solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang terjadi di kelas XG SMA Negeri 5 Yogyakarta adalah Active Learning. c. Penyusunan Perencanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 siklus dengan 1 Standar Kompetensi yaitu Memahami Ikhtisar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa. Penelitian ini bersifat kolaborasi, peneliti sebagai pengamat juga membuat semua perangkat yang diperlukan untuk penelitian seperti RPP, modul pembelajaran, soal d. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran 1) Laporan Siklus I a) Perencanaan Tindakan Siklus I Membuat RPP, Modul Pembelajaran Mekanisme Debit/Kredit, menyusun latihan soal dan kunci jawaban, mepersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan. b) Pelaksanaan c) Pengamatan Pada Hari Jum at, 8 Januari 2016 pukul 07.15 WIB. Tabel 2. Hasil Penilaian Penelitian Keaktifan Belajar Siswa Siklus I No Indikator Yang Diukur 1 Siswa aktif membaca materi pelajaran 2 Siswa mengajukan pertanyaan kepada 3 Siswa mencari informasi untuk Persentas e 85,94% 70,31% 66,41%

Penerapan Model Pembelajaran... (Chairunnisa Astari) 7 pemecahan masalah 4 Siswa terlibat pemecahan masalah 5 Siswa dapat memecahkan masalah 6 Siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk 7 Siswa memperhatikan penjelasan 8 Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan 9 Siswa dapat menyelesaikan soal latihan yang diberikan Rata-rata keaktifan belajar siswa 75,78% 64,84% 68,75% 67,19% 91,41% 94,53% 76,13% Tercapainya indikator keberhasilan siklus I ini belum di dukung oleh pencapaian minimal pada setiap indikator yaitu indikator siswa mengajukan pertanyaan kepada, siswa mencari informasi untuk pemecahan masalah, siswa dapat memecahkan masalah, siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk dan siswa memperhatikan penjelasan belum mencapai pencapaian minimal 75%. d) Refleksi Dalam siklus II merencanakan perbaikan dengan cara memberi arahan kepada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran yaitu apabila masih banyak siswa yang belum bertanya maka akan mendatangi siswa untuk bertanya, agar siswa aktif berdiskusi maka siswa diberi waktu yang lebih untuk berdiskusi dan semua anggota kelompok ikut terlibat dalam mencari informasi, sehingga siswa dapat mencari informasi untuk pemecahan masalah, siswa dapat memecahkan masalah, siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk dan agar siswa fokus ketika menjelaskan siswa diperintahkan untuk menulis dan menambahkan materi yang tidak ada di modul ketika menjelaskan. 2) Laporan Siklus II a) Perencanaan Tindakan Siklus II Menyusun RPP, Membuat modul pembelajaran Jurnal umum, menyusun latihan soal dan kunci jawaban, lembar observasi dan catatan lapangan b) Pelaksanaan Pada Hari Jum at, 15 Januari 2016 pukul 10.00 WIB. c) Pengamatan Tabel 3. Hasil Penilaian Penelitian Keaktifan Belajar Siswa Siklus II

8 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016 No Indikator Yang Diukur Persent a-se 1 Siswa aktif membaca 98,39% materi pelajaran 2 Siswa mengajukan 89,51% pertanyaan kepada 3 Siswa mencari informasi 90,32% untuk pemecahan masalah 4 Siswa terlibat pemecahan 95,16% masalah 5 Siswa dapat memecahkan 96,77% masalah 6 Siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai 97,58% petunjuk 7 Siswa memperhatikan 88,70% penjelasan 8 Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan 96,77% 9 Siswa dapat menyelesaikan soal latihan 99,19% yang diberikan Rata-rata keaktifan belajar siswa 94,71% Berdasarkan pengamatan siklus II, semua indikator keaktifan belajar akuntansi siswa telah mencapai kriteria minimal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75%. d) Refleksi Hasil pengamatan siklus II menunjukkan adanya peningkatan skor indikator keaktifan belajar siswa. Rencana perbaikan yang direncanakan pada siklus I dapat dilaksanakan dengan baik pada siklus II. indikator keaktifan belajar akuntansi siswa telah mencapai kriteria minimal yang telah ditentukan yaitu sebesar 75%. Gambar 1. Analisis Data Keterangan: A = Siswa aktif membaca materi pelajaran B = Siswa mengajukan pertanyaan kepada C = Siswa mencari informasi untuk pemecahan masalah D = Siswa terlibat pemecahan masalah E = Siswa dapat memecahkan masalah F = Siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk G = Siswa memperhatikan penjelasan H = Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan I = Siswa dapat menyelesaikan soal latihan yang diberikan Semua indikator keaktifan belajar siswa dapat meningkat setelah diterapkannya Model Active Learning dengan Tipe Learning Starts With A Question. Peningkatan keaktifan belajar siswa tersebut

Penerapan Model Pembelajaran... (Chairunnisa Astari) 9 membuat siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran akuntansi sehingga pelajaran dapat diterima dengan mudah oleh siswa dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran akuntansi dengan penerapan Model Active Learning dengan Tipe Learning Starts With A Question. Peningkatan keaktifan siswa ditunjukkan pada rata-rata keaktifan belajar siswa dengan penerapan Model Active Learning dengan Tipe Learning Starts With A Question sebesar 76,13% pada pelaksanaan siklus I meningkat menjadi 94,71% pada pelaksanaan siklus II. Peningkatan keaktifan belajar siswa sebesar 18,58% dari siklus I ke siklus II dapat dikatakan bahwa pembelajaran akuntansi pada Standar Kompetensi Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa pada materi mekanisme debit/kredit dan jurnal umum dengan menggunakan Model Active Learning dengan Tipe Learning Starts With A Question dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini diperkuat dengan tercapainya rata-rata keaktifan siswa yang mencapai 94,71%, pada siklus II yang telah memenuhi kriteria keberhasilan minimal. Dari hasil pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa Model Active Learning dengan Tipe Learning Starts With A Question dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Keaktifan yang disebabkan penerapan Model Active Learning dengan Tipe Learning Starts With A Question menimbulkan adanya interaksi yang terjadi antara siswa dan seluruh komponen yang menjadi lingkungan belajarnya, hal ini membuat siswa lebih mampu dan memahami semua yang siswa pelajari. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat diambil kesimpulan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Aktif (Active Learning) dengan Tipe Learning Starts With A Question (LSQ) dapat Meningkatkan Keaktifan Belajar Akuntansi Siswa Kelas XG SMA Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Peningkatan keaktifan belajar siswa terlihat dari kenaikan persentase rata-rata keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi di kelas. Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa tersebut dapat dilihat dari rata-rata kekatifan belajar siswa pada siklus I menunjukkan 76,13% siswa telah aktif dan rata-rata keaktifan siswa pada siklus II meningkat menjadi 94,71%. Peningkatan keaktifan belajar siswa dari siklus I ke skilus II

10 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016 sebesar 18,58%. Jadi indikator keberhasilan pada keaktifan siswa kelas XG telah tercapai Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru a. Dari hasil penelitian terhadap keaktifan belajar siswa, indikator siswa memperhatikan penjelasan memperoleh skor paling rendah yaitu 88,70%, sehingga diharapkan dapat mengkolaborasikan model pembelajaran ini dengan model pembelajaran lain untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam memperhatikan penjelasan materi, misalnya siswa diberi tugas untuk merangkum penjelasan dari. b. Penggunaan model Active Learning dengan Tipe Learning Starts With A Question dapat dijadikan salah satu alternatif dalam proses pembelajaran akuntansi. Model pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan variasi dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. 2. Bagi Siswa a. Siswa hendaknya meningkatkan keaktifan belajarnya sehingga dapat berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran. b. Siswa hendaknya memiliki keberanian dan rasa percaya diri saat mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran sehingga dapat berjalan dengan optimal. c. Siswa hendaknya memperhatikan penjelasan dari saat proses pembelajaran di kelas, sehingga siswa dapat memahami materi yang dipelajari. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Peneliti yang akan melakukan tindakan kelas, khususnya dengan Tipe Learning Starts With A Question hendaknya mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, terutama komunikasi dengan mata pelajaran yang bersangkutan. b. Untuk penelitian yang akan datang, peneliti diharapkan dapat lebih teliti dalam observasi sehingga dapat diperoleh data yang benar-benar mewakili kondisi siswa selama proses pembelajaran berlangsung. DAFTAR PUSTAKA Rochiati Wiriaatmadja. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugihartono, dkk. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Penerapan Model Pembelajaran... (Chairunnisa Astari) 11 Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Wina Sanjaya. (2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenadamedia Group. Zainal Arifin dan Adhi Setiawan. (2012). Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT. Yogyakarta: Skripta Media Creative.