I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat

dokumen-dokumen yang mirip
I PENDAHULUAN. kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK. mendukung kebutuhan dan aktifitas sehari hari. Sepeda motor merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis di Era globalisasi seperti sekang ini,

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. volume penjualan (Wahyuni, 2008). Usaha untuk dapat memenangkan. berkembang dan berubah-ubah (Kotler, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. produk yang ditunjang dengan teknologi yang canggih.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. ada pada produk yang telah di berikan perusahaan kepada konsumen. Sepeda

I. PENDAHULUAN. transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan yang semakin ketat ini setiap perusahaan seperti. yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk mengembangkan kinerja bisnisnya dengan melakukan. konsumen yang potensial. Menurut Sigit (2002:6) mengatakan:

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi khususnya roda dua akhir-akhir tahun ini sangat diminati

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah ketat. Setiap perusahaan berusaha dan berlomba-lomba untuk dapat

I. PENDAHULUAN. kebutuhan manusia yang semakin kompleks, kebutuhan-kebutuhan tersebut

I. PENDAHULUAN. Konsumen akan memilih produk yang sesuai dengan kriteria yang di ingikan. Di

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB I PENDAHULUAN. bisa menarik konsumen, menawarkan produk yang berkualitas dan. memperhatikan merek sertai juga harga yang ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer untuk menunjang segala aktifitas masyarakat di Kabupaten Karawang.

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup, gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut pada setiap individu.

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dimana sering terjadi perubahan ditandai dengan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. kaum hawa. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor faktor seperti

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT - ATRIBUT PRODUK SEPEDA MOTOR HONDA VARIO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ( STUDI EMPIRIK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

ANALISA FAKTOR PSIKOLOGIS YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO. Tesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB I PENDAHULUAN. di pasar domestik (nasional) maupun dipasar internasional atau global.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global

I. PENDAHULUAN. Kehidupan dunia bisnis yang mengalami perkembangan dan perubahan. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi pada saat ini sangatlah

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan para kompetitornya dengan menerapkan strategi atau metode pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diera perdagangan saat ini dengan semakin banyaknya kompetitor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah bergulirnya ekonomi global sekarang ini mengakibatkan persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya kebutuhan akan trend gaya hidup yang saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan tehnologi dan tingginya tingkat persaingan diantara perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis saat ini, menyebabkan semakin. barang atau jasa. Oleh sebab itu peran pemasaran bertujuan memuaskan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan jumlah kendaraan pada tahun Sumber : bps.go.id, 28 Oktober 2014

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia merupakan rangkaian kegiatan dari program-program

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis, konsumen juga lebih rasional dan bersikap hati-hati dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal mobilitas dari satu tempat ketempat lain. Hal. favorit masyarakat karena dianggap paling efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, baik itu berupa kebutuhan material maupun non- material. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk. dialami oleh seorang konsumen dalam melakukan pembelian.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

BAB I PENDAHULUAN. cara menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimilki produk tersebut. Bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif khususnya sepeda motor, menimbulkan persaingan di antara

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor penting untuk mencapai sukses. Tujuannya yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. terlihat tingginya nilai penjualan otomotif. Hal ini disebabkan karena tingginya

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Banyak aktifitas yang harus dilakukan dari satu tempat ke

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah perubahan perekonomian dunia yang semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah merek. terjadi bukan lagi masalah perang kualitas produk melainkan perang merek

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB 1 PENDAHUL UAN. diketahui karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat merebut market share.

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1,49 persen per tahun (BKKBN). Dan tingkat ekonominya pada periode

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. tidak lagi menjadi objek dari aktivitas pembangunan brand, namun sudah

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat khususnya sepeda motor, timbulnya terobosan-terobosan dan inovasi baru secara umum merupakan hasil kerja dari para pemasar yang berusaha memahami keragaman dan kesamaan konsumen dalam berperilaku agar mampu memasarkan produknya dengan baik. Para pemasar yang mengerti perilaku konsumen akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap informasi yang diterimanya dan dapat mempengaruhi perilaku konsumen dengan yang diinginkan para pemasar. Persaingan antar produk akan semakin tajam dalam merebut konsumen. Bagi konsumen, pasar menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang banyak. Konsumen bebas memilih produk dan merek yang akan dibelinya. Keputusan membeli ada pada diri konsumen. Konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk dan merek tertentu. Diantaranya ialah ia akan membeli produk yang sesuai kebutuhannya, seleranya dan daya belinya.

2 Diakui pula oleh beberapa pakar pemasaran, bahwa trend pemasaran internasional abad 21 akan bergeser dari pendekatan transaksional ke pendekatan relasional dengan berfokus pada pemenuhan kebutuhan, kepuasan, dan kesenangan pelanggan. Artinya setelah transaksi selesai, konsumen tidak selalu dibiarkan begitu saja, yang nantinya akan mudah diambil oleh perusahaan lain. Akan tetapi bagaimana perusahaan dapat menciptakan kesetiaan bagi pelanggan (customer loyalty) dengan memahami apa sebenarnya yang diinginkan oleh pelanggan itu sendiri. Cara ini di dalam konsep pemasaran yang baru disebut sebagai relationship marketing. Perilaku konsumen (customer behaviour) memberikan wawasan dan pengetahuan tentang apa yang menjadi kebutuhan dasar konsumen, mengapa mereka membeli, dimana konsumen itu suka berbelanja, siapa yang berperan dalam pembelian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan proses pengambilan keputusannya dalam pembelian suatu barang. Sepeda motor merupakan barang kebutuhan individu dimana keberadaannya mencerminkan gaya hidup yang didukung oleh model dan fitur yang ditawarkan oleh perusahaan sepeda motor matic sehingga dalam kepribadian diri seseorang akan muncul rasa nyaman untuk menggunakan dan mengendarainya, maka dalam keputusan pembeliannya, faktor psikologis sangat berpengaruh seperti faktor persepsi dan pembelajaran. Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang yang termotivasi bertindak akan dipengaruhi oleh persepsi terhadap situasi tertentu. Sehingga pepsepsi yang akan muncul dipikiran

3 seseorang adalah merek yang sudah beredar dipasaran. Begitu juga dengan pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang akan timbul dari pengalaman. Kendaraan jenis sepeda motor matic merupakan suatu terobosan dan inovasi baru di dalam dunia sepeda motor. Sepeda motor matic merupakan salah satu alat transportasi alternatif roda dua selain kendaraan sepeda motor jenis lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut Bilson Simamora (2002;3) mengatakan bahwa makhluk ekonomi yang selalu berusaha memaksimalkan kepuasannya dan selalu bertindak rasional. Para konsumen akan berusaha memaksimalkan kepuasannya selama kemampuan finansialnya memungkinkan. Mereka memiliki pengetahuan tentang alternatif produk yang dapat memuaskan kebutuhan mereka. Kendaraan jenis sepeda motor matic merupakan salah satu transportasi alternatif selain kendaraan jenis sepeda motor. Sepeda motor dibutuhkan bukan hanya untuk alat transportasi saja, tetapi sepeda motor dapat juga digunakan sebagai sarana untuk berolahraga. Dengan bentuknya yang hanya berkapasitas dua orang, sepeda motor sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya di Bandar Lampung. Persaingan dari masing-masing merek sepeda motor dalam meningkatkan besarnya pangsa pasar membuat perusahaan harus terus mengembangkan produknya agar sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen, maka dari masingmasing perusahaan sepeda motor pun harus terus mengembangkan produknya

4 mulai dari model, fitur, kombinasi warna yang semakin atraktif sampai memiliki keunggulan yang ekonomis. Pengembangan produk pada industri sepeda motor saat ini telah menghasilkan suatu produk sepeda motor matic yang merupakan salah satu produk inovasi atau pengembangan di dalam industri sepeda motor. Berikut data penjualan sepeda motor matic di Bandar Lampung pada tahun 2009: Tabel 1. Penjualan Sepeda Motor Matic di Bandar Lampung Tahun 2009 BULAN HONDA VARIO YAMAHA MIO SUZUKI SPIN TOTAL (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) Januari 31 58 4 93 Februari 54 73 10 137 Maret 27 41 7 75 April 44 79 12 135 Mei 68 92 17 177 Juni 69 86 14 169 Juli 70 98 19 187 Agustus 113 136 21 270 September 4 11 2 17 Oktober 78 95 18 191 November 97 110 13 220 Desember 81 117 15 213 GRAND 736 996 152 1884 TOTAL Sumber: PAMMOR (Persatuan Mobil Motor) LAMPUNG, 2010 Gambar 1 : Persentase Penjualan Sepeda Motor Matic di Bandar Lampung Suzuki 8% Honda 39% Yamaha 53%

5 Sumber: PAMMOR (Persatuan Mobil Motor), 2010 Berdasarkan data penjualan sepeda motor matic di Bandar Lampung pada tahun 2009 penjualan sepeda motor matic telah mencapai 1884 unit, dari beberapa merek sepeda motor Jepang, yaitu Honda, Suzuki dan Yamaha. Tingginya angka penjualan Yamaha Mio yang mencapai 996 unit atau sebesar 53% dari total penjualan tahun 2009. Penjualan ini merupakan angka tertinggi dari sepeda motor Honda Vario yang mencapai 736 unit atau sebesar 39%, dan Suzuki yang hanya mencapai 142 unit atau sebesar 8%. Di sini dapat terlihat bahwa pasar sepeda motor matic di Bandar Lampung dipimpin oleh sepeda motor Yamaha Mio. Gambar 2 : Penjualan Sepeda Motor Matic di Bandar Lampung 160 140 120 100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Berdasarkan data pada penjualan sepeda motor matic di Bandar Lampung tahun 2009 secara Sumber: umum PAMMOR mengalami (Persatuan peningkatan Mobil dari Motor), setiap 2010 bulannya hanya saja ada beberapa bulan yang mengalami penurunan yaitu pada bulan Maret dan September. Penurunan ini terjadi pada semua jenis merek sepeda motor matic, hal ini terjadi menurunnya tingkat beli masyarakat terhadap sepeda motor matic. Contohnya yang terjadi pada bulan September yang mengalami penurunan sangat

6 tinggi tetapi pada bulan sebelumnya mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh datangnya bulan ramadhan yang mana bagi umat muslim mereka disibukan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk lebaran mulai dari pakaian, kue, mudik dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Peningkatan maupun penurunan pada angka penjualan sepeda motor matic di Bandar Lampung merupakan suatu gambaran yang terjadi pada masyarakat akan kebutuhan alat transportasi khususnya sepeda motor matic. Kebutuhan akan transportasi menjadi sangat penting dalam menghadapi perkembangan zaman, dimana kebutuhan konsumen terhadap transportasi yang lebih cepat, efektif dan efisien menjadi sangat penting, sebagai alat transportasi konsumen suatu tempat ketempat lainnya. Ketertarikan pemilihan merek tersebut semakin diminati tidak hanya dikalangan wanita tetapi juga seluruh kalangan anak muda.. Dalam kondisi seperti ini, keputusan memilih merek turut berperan dalam gaya hidup modern, sehingga keinginan untuk membeli produk yang bermerek turut mewarnai pola konsumsi seseorang. Kehidupan masyarakat modern memiliki implikasi pada peran merek, artinya konsumen tidak sekedar menginginkan produk, tetapi juga merek. Merek yang telah mapan biasanya dijadikan simbol sebagai suatu produk yang sukses, sehingga ekuitas merek turut berpengaruh terhadap kondisi emosional konsumen. Meskipun di pasar banyak beredar produk-produk yang sejenis terutama produk pesaing, semuanya itu akan tergantung dari ekuitas konsumen

7 terhadap merek. Artinya jika konsumen telah memahami benar tentang merek yang diyakininya, maka kepribadian merek dibenak konsumen akan semakin kuat. Ekuitas merek merupakan persepsi total konsumen terhadap merek yang dapat dibentuk melalui informasi baik dari, pendapat teman atau pengalaman sendiri. Jika konsumen memiliki persepsi yang baik terhadap merek akan mempengaruhi terbentuknya pilihan produk yang akan dibeli, selanjutnya akan membentuk sikap positif yang pada gilirannya akan mempengaruhi keputusan pembelian. Perilaku pembelian maupun mengkonsumsi suatu produk yang sedang trend pada saat itu akan menjadi pandangan dimasyarakat sebagai orang tidak ketinggalan zaman. Pembelian sepeda motor yang sedang trend saat itu baik high class maupun low class akan menunjukan gaya hidup bagi konsumen tersebut. Perilaku pembelian ini tentu mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu faktor sosial budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya khusus, kelas social dan referensi seta keluarga. Faktor yang lain adalah faktor psikologis yang terdiri atas motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap. Selanjutnya perilaku konsumen tadi sangat menentukan dalam proses pengambilan keputusan membeli yang tahapnya dimulai dari pengenalan masalah yaitu berupa desakan yang membangkitkan tindakan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan. Selanjutnya tahap mencari informasi tentang produk atau jasa yang dibutuhkan yang dilanjutkan dengan tahap evaluasi alternatif yang berupa penyelesaian.

8 Tahap berikutnya adalah tahapan keputusan pembelian dan diakhiri dengan perilaku sesudah pembelian di mana membeli lagi atau tidak tergantung dari tingkat kepuasan yang didapat dari produk atau jasa. 1.2 Batasan Masalah Perilaku pembelian terdiri dari faktor budaya (kultur, Sub-kultur, dan kelas sosial), faktor sosial (kelompok acuan, keluarga, peranan dan status), faktor pribadi (usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian), faktor kejiwaan (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan pendirian). Pada penelitian ini memfokuskan pada dua faktor pribadi dan dua faktor kejiwaan, yaitu faktor gaya hidup, dan faktor kepribadian serta faktor persepsi dan pembelajaran, adapun faktor lain tidak diperhitungkan. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat dilihat bagaimana kebutuhan konsumen yang semakin meningkat, industri sepeda motor yang terus mengembangkan produknya. Inovasi pada industri sepeda motor telah banyak memberikan kepuasan bagi konsumen dengan menawarkan fasilitas sarana dan prasarana dengan berbagai tipe, fitur, kombinasi warna yang atraktif dan mesin yang berteknologi tinggi, yang semuanya itu di sesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Kebutuhan konsumen akan alat trasnportasi sudah menjadi sangat penting. Banyak pilihan-pilihan berbagai merek dan tipe yang bisa didapat dengan uang muka yang terjangkau, hal ini tentu mempermudah konsumen untuk membeli atau

9 memiliki sepeda motor terutama sepeda motor matic. Perilaku pembelian ini mempunyai beberapa faktor pandangan atau pengaruh dalam mengkonsumsinya baik itu sebagai faktor gaya hidup, faktor pekerjaan ataupun lain sebagainya. Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu: Apakah faktor gaya hidup, kepribadian, persepsi dan pembelajaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic di Universitas Lampung? 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui pengaruh faktor gaya hidup, kepribadian, persepsi dan pembelajaran terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic di Universitas Lampung. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak lain: a. Penulisan ini bermanfaat untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga konsumen merasa puas. Hal ini menjadi sumber keunggulan daya saing yang berkelanjutan bagi perusahaan sepeda motor matic.

10 b. Untuk menambah ilmu dan pengetahuan serta pengalaman dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh di perkuliahan. c. Penulisan skripsi ini dapat sebagai bahan kajian pustaka atau referensi bagi penelitian-penelitian yang akan datang. 1.5 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Aspek Teknis: Melengkapi penelitian terdahulu mengenai perilaku pembelian konsumen dan sebagai bahan referensi bagi kalangan akademisi serta praktisi dalam melakukan penelitian selanjutnya. b. Aspek Praktis: Sebagai evaluasi, informasi serta bahan masukan bagi industri sepeda motor dalam mengambil kebijakan produksi dan pemasaran. 1.6 Kerangka Pemikiran Perilaku konsumen merupakan perilaku pembelian konsumen yang terakhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal. Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk. Mengetahui perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti jumlah yang dibelanjakan, kapan dengan siapa, oleh siapa dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Juga termasuk variabel-variebel yang tidak dapat diamati seperti nilai-nilai yang dimiliki konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, bagaimana mereka mengevaluasi alternatif dan apa yang mereka rasakan tentang kepemilikan dan penggunaan produk yang bermacam-macam. Perilaku

11 konsumen akan menggunakan karakteristik-karakteristik tertentu untuk melakukan suatu pembelian. Dalam perilaku pembelian oleh konsumen ada banyak faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian oleh konsumen. Faktor-faktor perilaku keputusan pembelian oleh konsumen yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis. Pada penelitian ini penulis hanya memfokuskan pada dua faktor pribadi dan dua faktor kejiwaan yaitu gaya hidup, dan kepribadian,serta faktor persepsi dan pembelajaran dikarenakan membeli sepeda motor matic yang sedang trend pada saat itu supaya dipandang teman sebagai orang yang gaul dan tidak ketinggalan zaman, membeli sepeda motor matic untuk menunjukan gaya hidupnya, alasan-alasan pembelian ini berhubungan dengan faktor pribadi. Dalam perilaku konsumen, memahami karakteristik pribadi konsumen akan sangat bernilai bagi pemasar, bila seorang pemasar mengetahui perilaku konsumen yang bersifat lebih permanen maka dia dapat menjadikan hal tersebut menjadi peluang bisnis, karena karakteristik pribadi dapat dijadikan dasar untuk memposisikan produknya dipasar. Empat karakteristik yang mempengaruhi perilaku pembelian sepeda motor matic di Bandar Lampung, yaitu sebagai berikut : 1. Gaya hidup Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda, Gaya hidup seseorang menunjukan pola kehidupan orang yang bersangkuatn yang tercermin

12 dalam kegiatan, minat dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen. Menurut Ujang Sumarwan (2003:58) mengatakan bahwa faktor gaya hidup lebih menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang dimiliki dalam aktifitas (actifity), minat (interst), dan opininya (opinion). Jadi faktor gaya hidup relevan untuk digunakan pada penelitian ini. 2. Kepribadian Kepribadian sangat bermanfaat untuk menganalisis perilaku konsumen bagi beberapa pilihan produk atau merek. Menurut Ujang Sumarwan (2003:47) faktor kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri (inner psychological characteristic) manusia yang menggambarkan ciri unik dari masingmasing individu dan mempengaruhi respon individu terhadap lingkungannya secara konsisten. Jadi faktor kepribadian relevan untuk digunakan pada penelitian ini. 3. Persepsi Persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi, diorganisasi dan diinterprestasikan. Persepsi setiap orang terhadap suatu obyek akan berbeda-beda oleh karena itu persepsi mempunyai sifat subyektif. Proses persepsi yang subyektif adalah hal-hal yang senyatanya terjadi di masyarkat. Persepsi yang dibentuk oleh seseorang dipengaruhi

13 oleh isi memorinya. Jadi faktor persepsi relevan untuk digunakan pada penelitian ini. 4. Pembelajaran Belajar menggmbarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu. Menurut Swastha dan Handoko (1 987:84) definisi belajar adalah : Belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai basil akibat adanya pengalaman perubahan-perubahan perilaku tersebut, bersifat tetap atau permanen dan bersifat iebih fleksibel. Jadi faktor pembelajaran relevan untuk digunakan pada penelitian ini. Pada penelitian ini penulis ingin melihat apakah gaya hidup, kepribadian, persepsi dan pembelajaran mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor matic di Bandar lampung. Berikut kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4: Gaya Hidup (X1) Kepribadian (X2) Keputusan Pembelian (Y) Persepsi (X3)

14 Pembelajaran (X4) Gambar 4 : Kerangka Pemikiran 1.7 Hipotesis Berdasarkan uraian latar belakang, permasalahan dan kerangka pikir maka hipotesis yang dirumuskan adalah : Ada pengaruh gaya hidup (X1), kepribadian (X2), Persepsi (X3) dan Pembelajaran (X4) dalam keputusan pembelian sepeda motor matic (Y) di Universitas Lampung.