JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) C-130

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN WILAYAH PERAIRAN PESISIR SURABAYA TIMUR SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

Abstrak PENDAHULUAN. Pembuangan lumpur dalam jumlah besar dan secara terus-menerus ke Kali Porong

STUDI KONSENTRASI KLOROFIL-A BERDASARKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH

Visualisasi Perubahan Volume Dan Elevasi Permukaan Lumpur Dengan Citra Satelit Resolusi Tinggi Temporal Untuk Monitoring Lumpur Sidoarjo

ANALISA SEDIMEN TERSUSPENSI (TOTAL SUSPENDED MATTER) DI PERAIRAN TIMUR SIDOARJO MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT DAN SPOT

STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS

STUDI PERSEBARAN KONSENTRASI MUATAN PADATAN TERSUSPENSI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DI SELAT MADURA

Pola Sebaran Total Suspended Solid (TSS) di Teluk Jakarta Sebelum dan Sesudah Reklamasi

ANALISIS SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DI MUARA PERANCAK BALI DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

Analisa Perubahan Kualitas Air Akibat Pembuangan Lumpur Sidoarjo Pada Muara Kali Porong

ANALISIS KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONI DENGAN CITRA LANDSAT 8 (Studi Kasus: Laut Selatan Pulau Lombok, NTB)

PERUBAHAN DELTA DI MUARA SUNGAI PORONG, SIDOARJO PASCA PEMBUANGAN LUMPUR LAPINDO

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Identifikasi Sebaran Sedimentasi dan Perubahan Garis Pantai Di Pesisir Muara Perancak-Bali Menggunakan Data Citra Satelit ALOS AVNIR-2 Dan SPOT-4

ANALISIS DINAMIKA SEBARAN SPASIAL SEDIMENTASI MUARA SUNGAI CANTUNG MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT MULTITEMPORAL

JURNAL TEKNIK ITS Vol. X, No. X, (2016) ISSN: ( Print) 1

ANALISA PENENTUAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DENGAN PARAMETER FISIKA MAUPUN KIMIA MENGGUNAKAN CITRA TERRA MODIS DI DAERAH SELAT MADURA

Endang Prinina 1, Lalu Muhamad Jaelani 1, Salam Tarigan 2 1

Aninda Nurry M.F., Ira Mutiara Anjasmara Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

Studi Perubahan Fisik Kawasan Pesisir Surabaya dan Madura Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu Menggunakan Citra Satelit

Pola Spasial dan Temporal Total Suspended Solid (TSS) dengan Citra SPOT di Estuari Cimandiri, Jawa Barat

PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-572

Pemetaan Pola Hidrologi Pantai Surabaya-Sidoarjo Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu dan Peristiwa Lapindo Menggunakan Citra SPOT 4

CHLOROPHYLL-A SPREAD ANALYSIS USING MERIS AND AQUA MODIS SATTELLITE IMAGERY (Case Study: Coastal Waters of Banyuwangi)

Validasi Algoritma Estimasi Konsentrasi Chl-A pada Citra Satelit Landsat 8 dengan Data In-Situ (Studi Kasus: Perairan Selatan Pulau Lombok, NTB)

TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUIH NOPEMBER SURABAYA

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juni 2015, ISSN

Penginderaan Jauh Untuk Estimasi Kandungan TSS di Wilayah Pantai Timur Surabaya Akibat Pembuangan Lumpur Lapindo.

Analisa Kondisi Ekosistem Mangrove Menggunakan Data Citra Satelit Multitemporal dan Multilevel (Studi Kasus: Pesisir Utara Surabaya)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x, (2014) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-x Print) 1

VALIDASI ALGORITMA ESTIMASI KONSENTRASI CHL-A PADA CITRA SATELIT LANDSAT 8 DENGAN DATA IN-SITU (Studi Kasus: Perairan Selatan Pulau Lombok, NTB)

TUGAS AKHIR RG

Ayesa Pitra Andina JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemetaan Distribusi Spasial Konsentrasi Klorofil-a dengan Landsat 8 di Danau Towuti dan Danau Matano, Sulawesi Selatan

Deteksi Perubahan Garis Pantai Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo

Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi Dan Pemetaan Teristris

Abstrak

ANALISA SEDIMENTASI DI MUARA KALI PORONG AKIBAT PEMBUANGAN LUMPUR LAPINDO MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT ASTER

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (XXXX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1

KAJIAN SEBARAN SPASIAL PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN PADA MUSIM TIMUR DI PERAIRAN TELUK SEMARANG

Pemetaan Tingkat Kekeringan Berdasarkan Parameter Indeks TVDI Data Citra Satelit Landsat-8 (Studi Kasus: Provinsi Jawa Timur)

Pemanfaatan Data Landsat-8 dan MODIS untuk Identifikasi Daerah Bekas Terbakar Menggunakan Metode NDVI (Studi Kasus: Kawasan Gunung Bromo)

Jurusan Teknik Kelautan - FTK

Analisa Perubahan Garis Pantai Akibat Kenaikan Muka Air Laut di Kawasan Pesisir Kabupaten Tuban

Studi Persebaran Total Suspended Solid (TSS) Menggunakan Citra Aqua Modis Di Laut Senunu, Nusa Tenggara Barat

PENGGUNAAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5.000 KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN

Studi Akurasi Citra Landsat 8 dan Citra MODIS untuk Pemetaan Area Terbakar (Studi Kasus: Provinsi Riau)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan

PENDAHULUAN BAB Latar Belakang Masalah

Anita Dwijayanti, Teguh Hariyanto Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

BAB 4. METODE PENELITIAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN:

Pasang Surut Surabaya Selama Terjadi El-Nino

Analisa Ketelitian Geometric Citra Pleiades Sebagai Penunjang Peta Dasar RDTR (Studi Kasus: Wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-440

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan secara tepat tergantung peruntukkannya. perkembangan yang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh

Analisis Ketelitian Orthorektifikasi Citra Pleiades dan SPOT6 Untuk Pembuatan Peta Dasar RDTR Wilayah Pesisir (Studi Kasus: Kecamatan Jenu, Tuban)

SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA PROFIL VERTIKAL DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

3. METODOLOGI Waktu dan Lokasi Penelitian. Lokasi pengamatan konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan

STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI DI MUARA SUNGAI PORONG BAB I PENDAHULUAN

ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS

Abstrak PENDAHULUAN.

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di wilayah yang tercemar tumpahan minyak dari

Pemodelan Persamaan Hubungan Kualitas Perairan Menggunakan Citra Landsat 8 untuk Pendugaan Habitat Padang Lamun (Studi Kasus: Pantai Sanur, Bali)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Salinitas pada Indomix Cruise

Simulasi Arus dan Distribusi Sedimen secara 3 Dimensi di Pantai Selatan Jawa

CITRA MODIS RESOLUSI 250 METER UNTUK ANALISIS KONSENTRASI SEDIMEN TERSUSPENSI DI PERAIRAN BERAU KALIMANTAN TIMUR

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh: Aninda Nurry M.F ( ) Dosen Pembimbing : Ira Mutiara Anjasmara ST., M.Phil-Ph.D

Pemanfaatan Analisa Spasial Untuk Kesesuaian Lahan Tanaman Jarak Pagar (Studi Kasus: Kabupaten Sumenep Daratan)

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur Surabaya sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan

Analisis Ketelitian Geometric Citra Pleiades 1B untuk Pembuatan Peta Desa (Studi Kasus: Kelurahan Wonorejo, Surabaya)

EVALUASI PENGUKURAN ANGIN DAN ARUS LAUT PADA DATA SENTINEL-1, DATA BMKG, DAN DATA IN-SITU (Studi Kasus: Perairan Tenggara Sumenep)

Pemodelan Persamaan Hubungan Kualitas Perairan Menggunakan Citra Landsat 8 untuk Pendugaan Habitat Padang Lamun (Studi Kasus: Pantai Sanur, Bali)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Perubahan Nilai Konsentrasi TSM dan Klorofil-a serta Kaitan terhadap Perubahan Land Cover di Kawasan Pesisir Tegal antara Tahun

Analisa Kesehatan Mangrove Berdasarkan Nilai Normalized Difference Vegetation Index Menggunakan Citra ALOS AVNIR-2

Simulasi Arus dan Distribusi Sedimen secara 3 Dimensi di Pantai Selatan Jawa

EVALUASI PERUBAHAN LINGKUNGAN WILAYAH PESISIR SURABAYA TIMUR SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)

ANALISIS POLA SEBARAN SEDIMEN TERSUSPENSI MENGGUNAKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian yang meliputi pengolahan data citra dilakukan pada bulan Mei

Evaluasi Pengukuran Angin dan Arus Laut Pada Data Sentinel-1, Data Bmkg, dan Data In-Situ (Studi Kasus: Perairan Tenggara Sumenep)

SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DI PERAIRAN SEPANJANG JEMBATAN SURAMADU KABUPATEN BANGKALAN

Evaluasi Kesesuaian Tutupan Lahan Menggunakan Citra ALOS AVNIR-2 Tahun 2009 Dengan Peta RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2007

Studi Laju Sedimentasi Akibat Dampak Reklamasi Di Teluk Lamong Gresik

Pengaruh Perubahan UU 32/2004 Menjadi UU 23/2014 Terhadap Luas Wilayah Bagi Hasil Kelautan Terminal Teluk Lamong antara

Analisis Ketelitian Geometric Citra Pleiades 1A untuk Pembuatan Peta Dasar Lahan Pertanian (Studi Kasus: Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan)

APLIKASI CITRA ALOS AVNIR -2 UNTUK PEMETAAN DISTRIBUSI MUATAN PADATAN TERSUSPENSI (TOTAL SUSPENDED SOLIDS) DI MUARA SUNGAI OPAK YOGYAKARTA.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid

3. METODOLOGI. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Oktober Survei

STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI DI TELUK BUNGUS KOTA PADANG, PROVINSI SUMATERA BARAT BERDASARKAN ANALISIS CITRA SATELIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-130 Analisis Perubahan Konsentrasi Total Suspended Solids (TSS) Dampak Bencana Lumpur Sidoarjo Menggunakan Citra Landsat Multi Temporal (Studi Kasus: Sungai Porong, Sidoarjo) Syaiful Budianto dan Teguh Hariyanto Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: Syaifulbudi.a@gmail.com, teguh_hr@geodesy.its.ac.id Abstrak Sungai Porong merupakan area pembuangan Lumpur Lapindo, tidak menutup kemungkinan bahwa dengan adanya aliran lumpur lapindo mengakibatkan material lumpur tidak banyak mengendap di sepanjang sungai, tetapi mengendap di daerah muara Sungai Porong hingga ke sepanjang pantai. Oleh karena itu metode penginderaan jauh dengan citra satelit dapat menjadi solusi untuk melakukan penelitian masalah TSS (Total Suspended Solids) yang menjadi salah satu parameter dampak sedimentasi di daerah perairan tersebut. Citra satelit yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Landasat 8 L1T hasil perekemanan secara multi temporal pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 sehingga dapat diketahui nilai dan persebaran TSS (Total Sediment Solid). Penelitian ini menggunakan 3 algoritma untuk menentukan nilai TSS yaitu, algoritma Guzman dan Santaella (2009), algoritma Syarif Budiman (2004), dan algoritma Laili (2015). Waktu penelitian dilakukan pada musim penghujan yang dilakukan pada bulan april. Daerah penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Muara Sungai Porong yaitu di sepanjang pesisir pantai Surabaya Sidoarjo. Dari hasil pengolahan data dan analisis didapatkan nilai TSS dari tahun 2014 2016 bervariasi antara 1.4 mg/l 118 mg/l. Uji validasi nilai TSS yang paling baik dalam penelitian ini adalah perhitungan menggunakan algoritma Laili (2015) dengan Koefisien Determinasi (R) sebesar 73,81 % dan regresi linier (R2) sebesar 0.5449. Daerah yang mengalami dampak sebaran TSS tinggi adalah muara Sungai Porong, Pantai Pasuruan, muara Kali Alo, selatan Sungai Porong, dan daerah pantai utara Kali Alo. Nilai dan sebaran TSS dipengaruhi oleh pasang surut, arus, angin, dan gelombang. Hasil analisis dan pengolahan data ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelian selanjutnya. Kata kunci Algoritma Guzman-Santaella, Algoritma Laili, Algoritma Syarif Budiman, Citra Landsat-8 L1T, Muara Sungai Porong, TSS. B I. PENDAHULUAN ENCANA lumpur panas Sidoarjo, juga dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo atau Lumpur Sidoarjo (Lusi), adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc. di Dusun Balongnongo, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia, sejak tanggal 29 Mei 2006 [1]. Kali Porong merupakan area pembuangan Lumpur Lapindo, demikian dilakukan untuk mencegah jebolnya tanggul akibat penuhnya tanggul Lumpur Lapindo. Pembuangan material lumpur dalam jumlah yang besar dan terus menerus mengakibatkan terjadinya sedimentasi di Kali Porong, tidak menutup kemungkinan bahwa adanya aliran lumpur lapindo mengakibatkan material lumpur tidak banyak mengendap di sepanjang kali, tetapi mengendap di daerah muara Kali Porong, yang berada di Selat Madura [6]. TSS merupakan material yang halus di dalam air yang mengandung lanau, bahan organik, mikroorganisme, limbah industri dan limbah rumah tangga yang dapat diketahui beratnya setelah disaring dengan kertas filter ukuran 0.042 mm. Nilai konsentrasi TSS yang tinggi dapat menurunkan aktivitas fotosintesa dan penambahan panas di permukaan air sehingga oksigen yang dilepaskan tumbuhan air menjadi berkurang dan mengakibatkan ikan-ikan menjadi mati [7]. Oleh karena itu metode penginderaan jauh dengan citra satelit dapat menjadi solusi untuk melakukan penelitian masalah TSS (Total Suspended Solid) di daerah perairan Sidoarjo, tepatnya di Muara Kali Porong yang merupakan areal pembuangan lumpur Sidoarjo. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sedimentasi yang terjadi pada tahun 2013, 2014, dan 2015 akibat aliran lumpur tersebut. Melanjutkan dari penelitian-penelitian terdahulu, pada penelitian terdahulu, peneliti telah meneliti masalah sedimentasi menggunakan citra satelit Landsat-7 dengan hasil yang cukup bagus. Dengan adanya hasil yang didapat dari penelitian tersebut dirasa perlu melanjutkan penelitian dengan melakukan analisis menggunakan citra satelit Landsat-8, sehingga digunakan sebagai optimalisasi hasil penelitian sebaran TSS (Total Suspended Solid) untuk kualitas perairan di muara Kali Porong (Perairan Sidoarjo) dan bisa digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya. II. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dari penelitian ini adalah kawasan perairan yang dilalui oleh pembuangan lumpur sidoarjo meliputi sungai Delta Porong hingga Laut Jawa, di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Kawasan area perairan Lumpur Sidoarjo ini secara geografis terletak di antara 7 21'3.22"- 7 44'57.48 LS dan 112 47'53.59 113 22'36.48"BT.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-131 Gambar 1. Lokasi penelitian TSS perairan Sidoarjo (Sumber: Google Earth 2015) [8] B. Peralatan dan Data Adapun data yang digunakan dalam penelitian penelitian ini, antara lain: 1. Citra satelit Landsat-8 L1T multi temporal pada kawasan perairan terdampak lumpur Sidoajo scene path 118 row 65 tahun 2014,2015 dan 2016; 2. Data nilai TSS di 15 titik pengamatan di lapangan. Data ini akan digunakan sebagai data untuk melakukan validasi dan analisis nilai TSS citra. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Perangkat Keras (Hardware): - Notebook, - GPS navigasi/handheld, - Perahu motor, - Jam digital, - Botol sampel - Alat Tulis - Kamera Digital 2. Perangkat Lunak (Software): - Sistem Operasi Windows 10, - Microsoft Office 2013, - Google Earth - Oruxmaps Free - ArcGIS 10.3 - Beam VISAT 5.0 C. Metode Penelitian Tahapan yang akan dilaksanakan dalam penelitian penelitian ini adalah: Adapun tahap penelitian digambarkan secara umum dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah: i. Identifikasi Awal Identifikasi awal, bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam suatu penelitian. Adapaun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana sebaran konsentrasi beserta perubahan konsentrasi TSS (Total Suspended Solid) pada tahun 2014,2015, dan 2016 di wilayah perairan sidoarjo, selain itu dampak yang ditimbulkan dari perubahan TSS (Total Suspended Solids) tersebut di wilayah perairan sidoarjo akibat pembuangan lumpur. ii. Studi Literatur Bertujuan untuk mendapatkan referensi yang berhubungan dengan perhitungan sedimentasi (Total Suspended Solids) menggunakan citra Landsat-8 L1T. Kemudian cara mengklasifikasi citra landsat untuk memisahkan daratan dan perairan dengan algoritka tertentu, dan metode pengumpulan data di lapangan. Semua literatur dicari berdasarkan literatur yang mendukung, baik dari buku, jurnal, paper, makalah ilmiah, internet, dan lain sebagainya. 2. Tahap Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk mencari data-data yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian penelitian ini. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain Citra satelit Landsat-8 L1T multi temporal pada kawasan perairan terdampak lumpur Sidoajo scene path 118 row 65 tahun 2014,2015 dan 2016; dan data nilai TSS di 15 titik pengamatan di lapangan. 3. Tahap Pengolahan Data Pada tahapan ini dilakukan pengolahan dari data yang telah diperoleh dan data penunjang lainnya. 4. Tahap Analisis Data yang telah diolah kemudian dianalisis hingga menjadi peta sebaran TSS di perairan Sidoarjo 5. Tahap Akhir Penyusunan laporan merupakan tahap akhir dari proses penelitian ini sebagai laporan Penelitian ini disertai dokumentasi dari pelaksanaan Penelitian. D. Tahapan Pengolahan Data Penerapan 3 Algoritma Nilai TSS Adapun 3 Algoritma yang digunakan untuk menentukan nilai TSS (Total Suspended Solid), kemudian untuk hasil algoritma yang paling baik akan digunakan untuk menentukan nilai TSS di kawasan Sungai Poroing, ketiga algoritma itu adalah : Penerapan Algoritma Guzman & Santaella (2009) Pada perhitungan nilai TSS yang pertama akan digunakan Algoritma dari penelitian Guzman-Santaella tahun 2009 [3]. Algoritma ini menggunakan nilai reflektan Landsat 8 Band 4 (636-673 nm) dikarenakan panjang gelombang tersebut memberikan nilai reflektan yang baik untuk TSS. Rumus algoritma yang digunakan adalah sebagai berikut : Gambar 2. Diagram Alir Metode Penelitian TSS (mg/l) = 602.63 * (0.0007e 47.755*Landsat BAND 4 ) + 3.1481

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-132 Penerapan Algoritma Syarif Budiman (2004) Pada perhitungan nilai TSS yang kedua akan digunakan algoritma dari penelitian Syarif Budiman (2004) [2]. Rumus algoritma yang digunakan adalah sebagai berikut : TSS (mg/l) = 8.1429 * (exp (23.704* 0.94* Band4)) Penerapan Algoritma Laili (2015) Pada perhitungan nilai TSS yang ketiga akan digunakan algoritma dari penelitian Nurahida Laili (2015) [5]. Rumus algoritma yang digunakan adalah sebagai berikut : TSS (mg/l) = 31.42 * ((Log (RRS2) / (Log (RRS4)) -12.719 CITRA LANDSAT 8 L1T PEMOTONGAN CITRA KALIBRASI RADIOMETRIK KOREKSI ATMOSFERIK PEMISAHAN LAUT DAN DARATAN (NDWI) PERHITUNGAN 3 ALGORITMA NILAI TSS Gambar 3. Diagram Alir Pengolahan Data OVERLAY DATA IN SITU DAN CITRA UJI KETELITIAN (KORELASI LINIER) CITRA SEBARAN TSS KLASIFIKASI CITRA CITRA TERKLASIFIKASI MULTITEMPORAL III. HASIL DAN ANALISIS SAMPEL AIR LAUT PENGOLAHAN SAMPEL AIR LAUT KANDUNGAN TSS (DATA IN SITU) OVERLAY CITRA LAYOUTING PETA PETA SEBARAN TSS A. Perbandingan Nilai TSS Citra 10 Januari 2016 menggunakan 3 algoritma dengan TSS In Situ 1. Perbandingan TSS Citra 10 januari 2016 menggunakan Algoritma TSS Guzman dan Santaella (2009), Algoritma TSS Syarif Budiman (2004), dan Algoritma TSS Laili (2015) dengan TSS In Situ. Tabel 1. Nilai Konsentrasi TSS Menggunakan 3 Algoritma Berbeda. Koordinat Geografis TSS Citra Tahun TSS Citra Tahun TSS Citra Tahun TSS In 2016 (Algoritma 2016 (Algoritma 2016 (Algoritma No X Y Situ mg/l Guzman)mg/l Laili)mg/l Budiman S)mg/l 1 112.8786-7.5577 48.00 16.709 17.650 13.192 2 112.8786-7.5507 28.00 16.611 18.275 13.172 3 112.8798-7.5425 42.72 15.156 17.044 12.912 4 112.8801-7.5337 72.00 20.480 18.582 13.802 5 112.8693-7.5153 74.00 17.973 22.863 13.406 6 112.8769-7.5194 80.00 24.790 20.749 14.419 7 112.8802-7.5231 70.00 27.150 21.475 14.728 8 112.8825-7.5308 72.00 23.710 20.090 14.273 9 112.8888-7.5387 18.00 19.624 18.463 13.671 10 112.8847-7.5476 84.00 27.470 20.631 14.774 11 112.8855-7.5553 88.00 30.547 22.281 15.140 12 112.8874-7.5621 118.00 38.610 22.383 16.049 13 112.8945-7.569 74.00 36.572 21.521 15.830 14 112.9032-7.589 42.00 27.726 20.149 14.804 15 112.8947-7.5804 68.00 22.277 19.922 14.070 B. Validasi Hasil Pengolahan Citra dengan Data Lapangan. Uji validasi dilakukan menggunakan data Citra Landsat 8 L1T pada tanggal 10 Januari 2016, sedangkan untuk pengambilan data In Situ diambil pada tanggal 20 April 2016. Akan tetapi data In Situ ini dianggap sama dengan waktu pengambilan citra untuk kemudian menjadi bahan identifikasi maupun analisis pada kegiatan penelitian ini. Pada uji validasi dilakukan perhitungan korelasi dengan membandingkan data olahan citra dengan data hasil ground truth TSS yang ada di lapangan. Hal ini digunakan untuk melihat sejauh mana kedekatan atau kebaikan data citra yang digunakan. Pada uji validasi ini dihasilkan nilai koefisien determinasi sebagai berikut: Uji korelasi data lapangan TSS (Total Suspended Solid) dengan data hasil olahan TSS (Total Suspended Solid) Citra Landsat 8 L1T menggunakan Algoritma Guzman dan Santaella (2009) mempunyai nilai koefisien korelasi sebesar 69.35 %. Hal ini menjelaskan bahwa ada hubungan antara nilai TSS data citra dengan nilai TSS data In Situ yang baik. Uji korelasi data lapangan TSS (Total Suspended Solid) dengan data hasil olahan TSS (Total Suspended Solid) Citra Landsat 8 L1T menggunakan Algoritma Syarif Budiman (2004) mempunyai nilai koefisien korelasi sebesar 69.32 %. Hal ini menjelaskan bahwa ada hubungan antara nilai TSS data citra dengan nilai TSS data In Situ yang baik. Uji korelasi data lapangan TSS (Total Suspended Solid) dengan data hasil olahan TSS (Total Suspended Solid) Citra Landsat 8 L1T menggunakan Algoritma Nurahida Laili (2015) mempunyai nilai koefisien korelasi sebesar 73,81 %. Hal ini menjelaskan bahwa ada hubungan antara nilai TSS data citra dengan data In Situ yang paling baik apabila dibandingkan dengan 2 algoritma sebelumnya dengan nilai R = >0,5 0,75 atau bisa disebut Korelasi kuat (Sarwono, 2006). Berikut adalah grafik uji validasi antara data lapangan dengan data citra:

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-133 Gambar 4. Uji Validasi Nilai TSS Algoritma Guzman dan Santaella (2009) Tabel 5. Nilai TSS tahun 2014-2016 Koordinat Geografis Nilai TSS Per-Tahun di Tiap Titik TSS No Titik X Y 2014 2015 2016 Lapangan 1 112.8786-7.5577 19.506 18.832 17.650 48.00 2 112.8786-7.5507 17.794 19.443 18.275 28.00 3 112.8798-7.5425 17.725 18.638 17.044 42.72 4 112.8801-7.5337 19.467 21.977 18.582 72.00 5 112.8693-7.5153 20.560 22.718 22.863 74.00 6 112.8769-7.5194 20.200 23.234 20.749 80.00 7 112.8802-7.5231 22.901 23.530 21.475 70.00 8 112.8825-7.5308 20.058 22.654 20.090 72.00 9 112.8888-7.5387 19.544 22.867 18.463 18.00 10 112.8847-7.5476 21.123 23.096 20.631 84.00 11 112.8855-7.5553 20.363 23.204 22.281 88.00 12 112.8874-7.5621 22.497 23.446 22.383 118.00 13 112.8945-7.569 22.163 23.762 21.521 74.00 14 112.9032-7.589 20.891 22.303 20.149 42.00 15 112.8947-7.5804 18.977 20.892 19.922 68.00 Gambar 5. Uji Validasi Nilai TSS Algoritma Syarif Budiman (2004) Gambar 7. Grafik Nilai TSS Tahun 2014 2016 Berikut ini akan dijelaskan luas sebaran TSS per tahun hasil pengolahan citra Landsat-8 Tahun 2014-2016: Tabel 6. Nilai TSS tahun 2014-2016 Gambar 6. Uji Validasi Nilai TSS Algoritma Nurahida Laili (2015) C. Nilai dan Luas Sebaran TSS Hasil Pengolahan Citra Landsat-8 Tahun 2014-2016 Selanjutnya dilakukan perhitungan Nilai dan luas sebaran TSS Landsat 8 tahun 2014 hingga tahun 2016, dengan menggunakan algoritma yang paling baik diantara ketiga algoritma yang telah diuji ketelitiannya. Algoritma yang dipakai yaitu algoritma Laili (2015). Adapun data citra dan hasil luas sebaran TSS seperti berikut: Luas Sebaran TSS Per-Tahun di Tiap Titik Nilai Pengamatan (Ha) TSS mg/l 2014 2015 2016 0-10 1858.14 6983.46 4026.96 10 30 4595.04 4723.02 10733.04 30-50 243.36 7730.64 12390.57 >50 0.0081 5523.48 2168.1 Jika disajikan dalam bentuk grafik akan menjadi sebagai berikut : Tabel 4. Tanggal Akuisis Data Citra Landsat 8 No Tanggal Akuisisi Nama File 1 25 Maret 2014 LC81180652014084LGN00_B1.data 2 29 April 2015 LC81180652015119LGN00_B1.data 3 10 Januari 2016 LC81180652016010LGN00_B1.data Dari tabel 3 dapat dilihat nilai TSS pada tiap titik dan pada tiap tahun. Nilai TSS tiap titik pengamatan tiap tahun tidak selalu naik secara linier, namun kadang juga mengalami penurunan di beberapa titik pengamatan. Untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam gambar 3: Gambar 8. Luas Sebaran TSS Tahun 2014 2016 Dari grafik diatas dapat diejlaskan bahwa luas sebaran pada tahun 2014 hingga tahun 2016 tidak selalu naik secara linier,

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-134 namun kadang juga mengalami penurunan sebaran TSS pada konsentrasi tertentu. Pada tahun 2014 luas sebaran terbesar terjadi pada konsentrasi nilai TSS 10 30 mg/l sebesar 4594.04 hektar. Pada tahun 2015 luas sebaran terbesar terjadi pada konsentrasi nilai TSS 30 50 mg/l sebesar 7730.64 hektar. Sedangkan pada tahun 2016 luas sebaran tebesar terjadi pada konsntrasi TSS 30 50 mg/l dengan luas sebaran 12390.57 hektar D. Analisis Perbandingan Nilai TSS Citra Landsat-8 pada 10 Januari 2016 dengan Data Lapangan. Nilai R 2 yang didapat dari rumus regresi linear menjelaskan bahwa koefisien determinasi dari data citra untuk dapat menggambarkan data di lapangan yang paling baik adalah sebesar 73,81%. Dari hubungan ini dijelaskan bahwa sebagian besar TSS di lapangan dapat dijelaskan oleh citra, sedangkan sisanya sebesar 26,19% adalah faktor-faktor lain yang tidak diamati oleh citra. Dengan demikian nilai korelasi yang dihasilkan pada penelitian ini memenuhi syarat yang ditentukan yaitu R 70%. Untuk perhitungan TSS menggunakan algoritma lainnya memiliki perbedaan yang cukup menonjol antara citra dan data lapangan hal ini dapat disebabkan karena : 1. Perbedaan waktu perekaman citra dan waktu pengambilan data. Waktu perekaman citra adalah Tanggal 10 Januari 2016 sedangkan waktu pengambilan data lapangan adalah Tanggal 16 April 2016. Akan tetapi data In Situ dalam penelitian ini dianggap sama untuk kemudian dilakukan analisis dan identifikasi. Dapat dilihat selang waktu yang cukup menonjol terjadi. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan / dinamika kondisi perairan yang mengakibatkan perubahan nilai dan sebaran TSS 2. Pengaruh radiometrik Perbedaan nilai TSS citra dan In Situ dapat disebabkan karena pengaruh radiometrik / gangguan perambambatan gelombang di udara. E. Analisis Sebaran TSS Tahun 2014 2016 Gambar 10. Peta Sebaran TSS Tahun 2015 Gambar 11. Peta Sebaran TSS Tahun 2016 Dari peta sebaran TSS tahun 2014-2016 hasil pengolahan citra Landsat 8 di atas dapat dianalisis bahwa nilai dan sebaran TSS di Perairan Sidoarjo yang dikarenakan buangan material lumpur dari kali porong terbilang cukup besar yaitu mencapai 118 mg/l. Daerah yang terkena dampak paling besar adalah di muara Kali Porong karena merupakan tempat bertemunya aliran sungai dan laut (gelombang dan arus) sehingga ada banyak material TSS yang terkonsentrasi di daerah tersebut. Gambar 9. Sebaran TSS Tahun 2014 IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Berdasarkan hasil analisis penelitian ini yang telah di kemukakan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-135 1. Dari peta sebaran TSS tahun 2014-2016 hasil pengolahan citra Landsat 8 di atas dapat dianalisis bahwa nilai TSS di Perairan Sidoarjo yang dikarenakan buangan material lumpur dari kali porong terbilang cukup besar yaitu mencapai 118 mg/l yang didapatkan dari uji lab TSS menggunakan metode gravimetri. Persebaran konsentrasi TSS terjadi pada muara Kali Porong karena merupakan tempat bertemunya aliran sungai dan laut (gelombang dan arus) sehingga ada banyak material TSS yang terkonsentrasi di daerah tersebut. 2. Dari peta sebaran TSS tahun 2014-2016 hasil pengolahan citra Landsat 8 di atas dapat dianalisis bahwa nilai TSS di Perairan Sidoarjo yang dikarenakan buangan material lumpur dari kali porong terbilang cukup besar yaitu mencapai 118 mg/l yang didapatkan dari uji lab TSS menggunakan metode gravimetri. Persebaran konsentrasi TSS terjadi pada muara Kali Porong karena merupakan tempat bertemunya aliran sungai dan laut (gelombang dan arus) sehingga ada banyak material TSS yang terkonsentrasi di daerah tersebut. 3. Uji korelasi data lapangan TSS (Total Suspended Solid) dengan data hasil olahan TSS Citra Landsat 8 L1T menggunakan Algoritma Guzman dan Santaella (2009) mempunyai nilai koefisien determinasi sebesar 69.35 %, Algoritma Syarif Budiman (2004) mempunyai nilai koefisien determinasi sebesar 69.32 %, dan Algoritma Nurahida Laili (2015) mempunyai nilai koefisien determinasi sebesar 73,81 %. Dari data uji korelasi antara data lapangan dengan data citra didapatkan 2 algoritma yang mempunyai hubungan kurang baik / belum memenuhi syarat. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti waktu pengambilan data In Situ dengan data citra yang berbeda, penggunaan algoritma yang kurang sesuai dengan daerah penelitian, dan lain sebagainya. 4. Penggunaan citra satelit Landsat 8 pada penelitian konsentrasi nilai TSS pada tahun 2014 hingga 2016 ini menghasilkan nilai R 2 paling baik dihasilkan dengan menggunakan algoritma laili (2015), menghasilkan koefisien determinasi sebesar 73,81%. Nilai koefiseien determinasi yang mendekati satu atau 100% menunjukkan hubungan yang positif, sebaliknya jika R 2 mendekati nol, maka memiliki hubungan jelek. Dengan demikian citra Landsat 8 dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi Perairan Sidoarjo seperti pada kondisi yang ada di lapangan. Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian ini yang telah di kemukakan, adapun saran yang diberikan penulis; 1. Pengaruh pasang surut, arus, dan angin. Selama selang perbedaan waktu perekaman citra dan pengambilan data lapangan harus diperhatikan peristiwa-peristiwa perubahan pasang surut, arus, dan angin agar tidak mempengaruhi hasil perhitungan konsentrasi nilai TSS. 2. Pengambilan data In Situ sebaiknya dilakukan pada tanggal atau waktu yang sama dengan akuisisi data citra yang akan digunakan. 3. Perlu perhatian dan penanganan khusus dalam masalah TSS ini karena jika dibiarkan terus menerus akan menghasilkan dampak sedimentasi yang parah pada Perairan Sidoarjo. DAFTAR PUSTAKA [1] Akbari, A. M., & Hariyanto, T. (2012). PERHITUNGAN VOLUME SEMBURAN DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA. Surabaya: Teknik Geomatika ITS. [2] Budiman, S. (2004). Mapping TSM Concentrations from Multisensor Satellite Images in Turbid Tropical Coastal Waters of Mahakam Delta. In M. Thesis. Netherland. [3] Guzman, V. R dan Santaella, F. G. 2009. Using MODIS 250 m Imagery to Estimate Total Suspended Sediment in a Tropical Open Bay. International Journal of System Applications, Engineering & Development. Issue 1, Volume 3. [4] Krisna, T. C. (2011). Analisis Sebaran TSS (Total Suspended Solid) Dengan Menggunakan Citra Satelit Aqua Modis Tahun 2005-1011. Surabaya: Teknik Geomatika ITS. [5] Nurahida Laili, L. J. (2015). Development Of Water Quality Parameter Retrieval Algorithms For Estimating Total Suspended Solids And Chlorophyll-a Concentration Using Landsat-8 Imagery at Poteran Island Water. 55-62. [6] Walhi, J. (2006). Walhi jatim Tolak Pembuangan Lumpur Lapindo ke Badan Sungai dan Laut. Sidoarjo. [7] Wirasatriya, A. (2011). Pola Distribusi Klorofil-a dan Total Suspended Solid (TSS) di teluk Toli Toli, Sulawesi. UNDIP. [8] 2015. Google Earth, <URL : https://earth.google.com/ Dikunjungi pada tanggal 15 maret 2016, jam 21:33.