BAB I PENDAHULUAN. tenaga pendidik/ tenaga pengajar yang tugas utamanya adalah mengajar. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya

BAB V PENUTUP. dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: menggunakan alat peraga torso pada siklus I diperoleh rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan, agar dapat memperngaruhi siswa mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB V PENUTUP. 1. Penerapan model pembelajaran Think Pair-Share (TPS) pada mata

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran tim pendengar. Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar dipandang masih belum efektif. Indikasi kearah sana

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari kegiatan belajar mengajar, bertujuan untuk menghasilkan perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 1 Mengajar merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan metode

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, If Khoiru dkk Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran, tidak terkecuali

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal umum yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. 1 Untuk

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran maupun dalam mengatasi kesulitan- kesulitan belajar mereka.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa : a. Pengelolaan pembelajaran menggunakan metode eksperimen pada materi

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional tujuan pendidikan adalah agar siswa secara aktif. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga sesuai dengan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. Penggunaan media pembelajaran pada materi Fikih kelas XI di MAN 5

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Dari proses belajar yang

Oleh: Tutut Trinarmi Guru SDN 2 Krandegan, Trenggalek

B. KETERBATASAN PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dibuat kesimpulan yang

BAB V KESIMPULAN. maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap

BAB V PENUTUP. Berdasarkan seluruh uraian pembahasan skripsi di atas. Kiranya penulis

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. mengaktualisasikan atau menggali segenap potensi yang dibawanya sejak lahir. Abu Ahmadi

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Sekolah Dasar (SD)/Madrasyah Ibtidaiyah (MI),

BAB I PENDAULUAN. seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan dan

BAB I PENDAHULUAN. guru agar belajar lebih terarah dalam mencapai tujuan belajar. Guru memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan fisikomotor.

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

ABSTRAK. Kata Kunci: guided inquiry, hasil belajar, kooperatif

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN METODE ECLECTIC TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI MTS AN-NUR JAGASATRU CIREBON SKRIPSI.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, M Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pustaka Setia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2011/2012, dengan r x1y

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi Pustaka, 2007), hlm Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar: Untuk Fakultas. Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia

DAFTAR PUSTAKA. Al-Barry, Dahlan, Kamus Induk Istilah Ilmiah, Surabaya : Target Press, 2003

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH DAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA DENGAN PENERAPAN METODE TALKING STICK

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. didik sejak lahir, dan lingkungan yang mempengaruhi hingga bakat itu tumbuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada Siklus I, penerapan teknik Paired Storytelling (Bercerita

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: variabel dapat dikatakan memiliki korelasi sedang.

BAB I PENDAHULUAN. negara yang yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dari penelitian tentang pengembangan media chart tiga

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA

Meningkatkan Hasil Belajar dengan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan(Dengan Pendekatan Baru), PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dapat diketahui dari hasil belajar yang diperoleh dan menjadi

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI MTs AS-SUNNAH KOTA CIREBON SKRIPSI

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Minat Belajar terhadap Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. aspek organism atau pribadi. 1. interaksi dengan lingkungan. 2. interaksi dengan lingkungan. 3

BAB V PENUTUP. 1. Penerapan media pembelajaran video slideshow dapat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kependidikan merupakan suatu komponen yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelolah atau memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan, salah satu unsur tenaga kependidikan adalah tenaga pendidik/ tenaga pengajar yang tugas utamanya adalah mengajar. 1 Guru dalam proses belajar mengajar tidak hanya mentransferkan ilmu saja kepada peserta didik, akan tetapi guru juga harus mampu membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Seseorang guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif, baik itu merumuskan tujuan, memiliki bahan, memilih srategi atau metode, menerapkan evaluasi dan sebagainya. 2 Salah satu tugas guru dalam proses pembelajaran yaitu memilih srategi, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang tentang rangkain kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 3 Kesimpulan dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa begitu besarnya pengorbanan seorang guru dalam pendidikan. Apabila seorang guru 1 Oemar Hamalik, 2001, Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, h,9 2 Abu Ahmadi, 2002, Psikologi Belajar Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta, h. 106 3 Wina Sanjaya, 1987, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta Kencana. h. 124

2 dalam proses pembelajaran menggunakan strategi dalam mengajar, maka tujuan yang diinginkan akan tercapai dengan baik. Tujuan proses pembelajaran secara ideal adalah agar bahan yang dipelajari dikuasai sepenuhnya. Penguasaan penuh terhadap bahan pelajaran tersebut dikenal dengan Mastery Learning atau belajar tuntas. Belajar tuntas termasuk strategi pembelajaran yang dianggap ideal untuk penguasaan penuh terhadap materi pelajaran dan dapat mempengaruhi minat dan prestasi belajar siswa. 4 Strategi belajar tuntas mampu meningkatkan prestasi belajar siswa dapat dibuktikan dengan berdasarkan hasil penelitian, terutama yang dilakukan oleh James Blok bahwa strategi belajar tuntas yang dikembangkan oleh Bloom ternyata sangat efektif, dapat membangkitkan minat belajar siswa dan bersikap positif terhadap pelajaran 5. Dengan adanya minat untuk belajar maka siswa akan mendapat prestasi yang bagus dalam proses pembelajran. Seorang guru mampu memberikan segala kemampuan jika dapat bekerja sama dengan siswa sehingga siswa berminat untuk mempelajari suatu pelajaran dengan baik, dengan demikian strategi pembelajaran pada belajar tuntas dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dan strategi belajar tuntas akan meningkatkan kinerja guru, baik itu yang menyangkut perbaikan dirinya sendiri maupun untuk siswanya sehingga dengan begitu siswa dapat berperan aktif dalam 4 Muhammad Ali, 2010, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung : Sinar Baru Algensindo Offset. h. 94 5 Ibid, h. 103

3 proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Jadi dapat diindikasikan bahwa siswa tersebut akan mendapatkan hasil belajar yang bagus dalam belajar. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang. 6 Prestasi belajar adalah apa yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar, meliputi tiga aspek yaitu: kognitif, afektif, psikomotor. 7 Dalam hal ini apabila kita kaitkan dengan proses pembelajaran, maka siswa yang berprestasi dalam belajar, dia akan aktif dalam proses pembelajaran dengan ikut serta atau aktif bertanya tentang materi yang disampaikan oleh guru. Oleh sebab itu guru dalam proses belajar mengajar berusaha untuk dapat meningkatkan prestasi siswa dalam belajar agar tujuan yang diinginkan tercapai. Strategi belajar tuntas sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan individual, artinya bahwa antara individu-individu itu terdapat berbagai kesamaan, akan tetapi lebih banyak perbedaannya. Perbedaan itu terutama tampak pada stabilitas, emosional, dan prestasi.perbedaan dan kesamaan itu sulit ditelusuri lebih rinci, karena suatu individu sangat kompleks. Itu sebabnya, kita tidak mungkin menuntut hal yang sama kepada semua siswa. Karena itu perlu mempertimbangkan dan memperhatikan perbedaan individual dalam stuasi pengajaran. 8 6 Abu Ahmadi dan Widodo Supriono, 2004, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, h. 22 7 Tohirin, 2003, Psikologi Pembelajaran Agama Islam, Pekanbaru: Sarana Mandiri Offset Pekanbaru, h, 118 8 Oemar Hamalik, 2008 Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, h. 179

4 Dalam pola ini ditentukan bahwa siswa yang mempelajari unit suatu pelajaran tertentu dapat berpindah keunit satuan pelajaran berikutnya, jika siswa yang bersangkutan misalnya telah menguasai sekurang-kurangnya 75% dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan. 9 Hasil yang dicapai dalam bidang kognitif adalah bahwa jumlah murni dan mendapat angka tertinggi atas dasar penguasaannya yang tuntas mengenal bahan pelajaran tertentu jika sebelumnya hanya sekitar 10-20% saja memperoleh angka tertinggi, maka mastery learning ini jumlah itu dapat ditingkatkan menjadi 80% dan untuk mata pelajaran tertentu bahkan sampai 90%. 10 Bila dapat diketahui bagaimana cara yang tepat untuk membantu setiap anak secara individual persentase itu dapat ditingkatkan lagi. Strategi pengajaran yang menganut konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan individual.atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan mengarah kepada siswa belajar secara individual. Secara umum pengajaran dengan strategi belajar tuntas tercermin dari bagaimana pelaksanaannya. 11 Menurut Penulis usaha guru dalam proses pembelajaran telah dilakukan dengan memggunakan berbagai metode atau strategi, yang mana seorang guru akan membawa, membimbing serta berperan aktif dalam prores pembelajaran, dengan demikian diharapkan siswa mampu meningkatkan hasil belajar siswa, dan 9 Kunandar, 2007, Guru Propesional Implementasi KTSP dan Persiapan Menghadapi Setifikasi Guru, Jakarta: PT Raja Gravindo Persada,h. 309 10 Nasution. S, 1984, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bina Aksara. h. 56 11 Muhammad Ali, 2010, Op.Cit, h. 99

5 menurut penulis dengan diterapkan strategi belajar tuntas maka hasil belajar Fiqih siswa akan lebih menigkat dibandingkan hasil belajar sebelumnya. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di MTs Ubudiyyatussalam diketahui bahwa hasil belajar Fiqih siswa terlihat masih rendah, dengan gejala-gejala sebagai berikut: a. Sebagian besar siswa tidak dapat mengerjakan sosal yang diberikan guru. b. Masih banyak siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. c. Masih ditemukan rendahnya nilai harian dan hasil belajar siswa yang tidak memuaskan d. Sebagian besar siswa tidak memperhatikan ketika guru menerangkan pelajaran. e. Strategi yang digunakan guru belum bervariasi. Berdasarkan gejala-gejala di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Tuntas Terhadap Hasil Belajar Fiqih Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Ubudiyatussalam Lipat Kain Utara.

6 B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalah pahaman maka penulis menegaskan beberapa istilah yang ada kaitan dengan penelitian ini : 1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu ( orang dan sebagainya) yang berkuasa atau berkekuatan. Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini ialah daya atau pengaruh yang timbul dari strategi belajar tuntas terhadap hasil belajar siswa. 12 2. Strategi adalah pilihan pola kegiatan belajar mengajar yang diambil untuk mencapai tujuan secara efektif. 13 3. Mastery Learning atau belajar tuntas artinya penguasaan penuh, maksudnya penguasaan terhadap materi pelajaran yang disajikan sebelum berpindah kepada pelajaran berikutnya. 14 Jadi strategi belajar tuntas adalah suatu pola kegiatan belajar mengajar agar siswa mengusai materi secara penuh atau tuntas. 4. Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah perubahan tigkah laku 12 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, h. 37-38 13 Abu Hamadi, dkk, 2005, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: pustaka setia, h. 11 14 Mustakim, dkk, 2003, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, h. 112

7 yang diinginkan pada diri siswa. 15 Belajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. 16 5. Fiqih adalah himpunan hukum-hukum amaliah yang disyari atkan dalam Islam. 17 Sedangkan fiqih yang dimaksudkan disini adalah mata pelajaran fiqih yang menjadi komponen pendidikan agama Islam di setiap madrasah. C. Identifikasi Masalah Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah, maka persoalan-persoalan yang mengitari kajian ini diidentifikasi sebagai berikut: 1. Apakah strategi belajar tuntas berpengaruh terhadap hasil belajar Fiqih di MTs. Ubudiyatussalam Lipat Kain? 2. Bagaimanakah pengaruh strategi belajar tuntas terhadap hasil belajar fiqih di MTS. Ubudiyatussalam Lipat Kain? 3. Bagaimanakah hasil belajar fiqih di MTs. Ubudiyatussalam Lipat Kain? C. Batasan Masalah Disebabkan begitu banyaknya masalah yang dikemukakan di atas, maka peneliti membatasi masalah penelitian yakni: Pengaruh penerapan strategi belajar tuntas terhadap hasil belajar fiqih di MTs. Ubudiyatussalam Lipat Kain. 15 Nana Sudjana, 2009, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, h.3 16 Arif S. Sadiman, dkk, 2011, Media Pedndidikan, Jakarta : Rajawali Pres, h. 2 17 Tengku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, 2001, Pengantar Fiqih Muamalah, Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, h. 5

8 D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka masalah yang akan ditelliti dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah ada pengaruh penerapan strategi belajar tuntas terhadap hasil belajar Fiqih MTs. Ubudiyatussalam Lipat Kain? E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara garis besar bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi belajar tuntas terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs. Ubudiyatussalam. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi guru, tindakan yang dilakukan pada penelitian diharapkan dapat dilaksanakan dalam proses pembelajaran. b. Bagi sekolah tindakan yang dilakukan pada penelitian diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan masukan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan MTs Ubudiyahtussalam Lipat Kain. c. Bagi peneliti, hasil penelitian diharapakn menjadi landasan berpijak dalam rangka menindak lanjuti penelitian ini dengan ruang lingkup yang lebih luas. d. Bagi siswa, tindakan yang dilakukan pada penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih siswa kelas VIII MTs Ubudiyahtussalam Lipat Kain.