PENGERTIAN DASAR SEJARAH KEBUDAYAAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEBUDAYAAN & MASYARAKAT

Antropologi Psikologi

PERTEMUAN MINGGU KE 5

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Masyarakat & Budaya

KEBUDAYAAN. 1. Pengertian

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM ANTROPOLIGI: KEBUDAYAAN

GEOGRAFI BUDAYA Materi : 7

HUKUM KEBIASAAN & HUKUM ADAT

UAS-Basic Culture Social Sciences

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

KEBUDAYAAN. Sosped Fapet UHN

TEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia. SMA kelas X Semester 2 Tahun 2008/2009 Artmy Tirta Ikhwanto

Dampak Perubahan Sosial Budaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

Human Relations. Kebudayaan dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk budaya mengandung pengertian bahwa

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Anton M. Moeliono dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Analisis adalah 1.

KEBUDAYAAN DALAM ILMU ANTROPOLOGI

Pertemuan6 Peradaban; Wujud kebudayaan danunsur-unsur kebudayaan MATA KULIAH ANTROPOLOGI BUDAYA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB II TEORI DASAR 2.1 Konsep Hubungan Manusia Dengan Tanah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari keanekaragaman

Etnografi. Oleh : Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, dan dari kebiasaan itu yang nantinya akan menjadi kebudayaan.

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT Y E S I M A R I N C E, S. I P

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi

Kian Amboro, S.Pd., M.Pd

PERTEMUAN 5 Pengertian Kebudayaan MK ANTROPOLOGI BUDAYA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB II LANDASAN TEORI

Mata kuliah : Filsafat Kebudayaan Pertemuan : 2 (K2) : Ruang Lingkup Kebudayaan 1. Pengertian Kebudayaan 2. Unsur-unsur kebudayaan 3.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai berikut: Aceh, Gayo-Alas dan Batak, Nias dan Batu, Minangkabau,

Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM, MPH.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

Bahan ajar handout Komunikasi Politik (pertemuan 3 dan 4 ) KOMUNIKASI POLITIK 1 Oleh: Kamaruddin Hasan 2

MANUSIA DAN BUDAYA. A. MANUSIA 1. Pengertian Manusia. Ringkasan Tugas Ilmu Budaya Dasar:

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan wilayah yang sarat dengan ragam budaya serta di dukung oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Senakin kabupaten Landak Kalimantan Barat. Teori-teori tersebut dalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Arti budaya

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

Nama-nama suku bangsa di Indonesia.

TUGAS MATAPELAJARAN AGAMA ISLAM

Harmonisasi Cinta Antarbangsa Lewat Budaya (121/M) Oleh : Illi Apriliyadi Selasa, 21 Juni :44

Bandung, 2004 Penyusun.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang dimiliki, kebudayaan merujuk pada berbagai aspek manusia

BAB II KAJIAN TEORI. Kebudayaan berasal dari kata sansekerta budhayah, yaitu bentuk jamak


1. Proses percampuran dua unsur sosial atau budaya yang berlangsung secara damai dan akrab dalam waktu yang sangat panjang disebut... a.

BAB II DESKRIPSI TEORETIS DAN FOKUS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

Bab 1. Pendahuluan. Candrasengkala sebagai..., Meirissa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia

Kebudayaan (2) Pengantar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

- alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama) - organisasi kekuatan (politik)

Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya

UJI KOMPETENSI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (SOCIAL SCIENCE)

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

SOSIOLOGI AGAMA INTERELASI AGAMA DENGAN BUDAYA. Disusun oleh : Arif Setiawan

Budaya. Oleh: Holy Greata. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi


PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PERSIAPAN MENTAL GURU PAUD BERBASIC BUDAYA

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PASCA KONFLIK LAHAN ANTARA WARGA DENGAN TNI DI DESA SETROJENAR KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN RINGKASAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memerankan Yip Man ini adalah Donnie Yen. Tepatnya pada tanggal 18

Masyarakat (1) Pengatar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM KEWARISAN

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika

BAB II KAJIAN TEORI. "Adat" berasal dari bahasa Arab,عادات bentuk jamak dari عاد ة (adah), yang

Makalah dengan judul PROGRAM PEMBELAJARAN DI TK PERSPEKTIF BUDAYA LOKAL. Oleh : Joko Pamungkas.M.Pd.

14Ilmu. Komunikasi Antar Budaya. Asimilasi dan Akulturasi Budaya. Mira Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si. Komunikasi. Modul ke: Fakultas

1.1 Latar Belakang Budaya kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

01Ilmu. Komunikasi Antar Budaya. Pengantar Komunikasi Antar Budaya. Mira Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si. Komunikasi. Modul ke: Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

KEPEMIMPINAN BARU DALAM SUKU DI MINANGKABAU (Studi : Masyarakat Nagari Simalidu Kecamatan Koto Salak Kabupaten Dharmasraya) JURNAL OLEH:

Aneka Warna Masyarakat dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Sunda, Bugis, Batak, Padang, Madura dan lain-lain. Keberadaan kelompok etnik

BAB II KAJIAN TEORI 1. Pengertian Kebudayaan

KEBUDAYAAN. Pengantar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. beraneka ragam. Begitupun negara Indonesia. Dengan banyak pulau dan suku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. animisme dan dinamisme. Masyarakat tersebut masih mempercayai adanya rohroh

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. (machstaat). Dengan demikian, berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 negara

1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kurangnya kesadaran hukum di masyarakat? 2. Bagaimana upaya untuk mengubah Culture di masyarakat?

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

kebudayaan Cina Peranakan bagi peneliti maupun pemba BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dilepaspisahkan karena,

KURIKULUM DESKOMVIS BERCIRIKAN BUDAYA LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

Transkripsi:

PENGERTIAN DASAR SEJARAH KEBUDAYAAN Pengertian dasar sejarah kebudayaan yang dimaksudkan di sini adalah pembahasan umum mencakup pembahasan mengenai istilah dan definisi kebudayan, perbedaan kebudayaan dan peradaban, unsur-unsur dan wujud kebudayaan, kepribadian budaya bangsa, dinamika kebudayaan, pengertian sejarah budaya, sumber-sumber sejarah budaya, pembabakan sejarah budaya dan wilayah budaya Indonesia. Untuk topik-topik tertentu seperti unsur-unsur dan wujud kebudayaan, kepribadian budaya bangsa, dan dinamika budaya dibahas secara lebih umum karena dalam buku pelajaran Antropologi topik-topik tersebut dibahas lebih mendalam. A. Budaya dan Kebudayaan Untuk membedakan manusia dengan makhluk lain kita dapat melihatnya dari perilakunya. Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya karena perilakunya sebagian besar dikendalikan oleh budi atau akalnya. Kata berbudaya berasal dari kata Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari kata budhi yang berarti akal. Dalam bahasa asing lainnya terdapat kata-kata seperti culture (Inggris), cultuur (Belanda) atau Kultur (Jerman). Kata-kata itu sebenarnya berasal dari kata Latin coltere yang berarti pemeliharaan, pengolahan, dan penggarapan tanah menjadi tanah pertanian. Dalam arti kiasan kata-kata itu juga diberi arti "pembentukan dan pemurnian", misalnya pembentukan dan pemurnian jiwa. Menurut kaidah bahasa, culture (bahasa Inggris) atau cultuur (bahasa Belanda) diartikan menjadi "budaya" sedangkan cultural atau culturele menjadi "kebudayaan". "Budaya" merupakan kata benda sedangkan "kebudayaan" adalah kata sifat atau kata benda yang disifatkan. Kalau kata budaya dirunut dari arti kata majemuk budi daya atau kekuatan dari akal, akal atau budi itu mempunyai unsur-unsur cipta atau pikiran, rasa, dan karsa atau kehendak. Hasil dari ketiga unsur budi itulah yang disebut kebudayaan. Atau dengan kata lain, kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa. Hasil-hasil kebudayaan dapat berujud kebudayaan materi (misalnya dari kancing baju, pakaian adat sampai bangunan-bangunan candi, rumah adat, dan gedung-gedung pencakar langit) dan basil kebudayaan non-materi (misalnya adat istiadat, religi, kepercayaan, dan sebagainya). Sementara itu, pakar Antropologi menggunakan istilah kebudayaan dengan dua cara, yakni dalam pengertian umum dan dalam pengertian khusus. Penggunaan kata kebudayaan dalam pengertian umum untuk menunjukkan apa saja yang diperoleh manusia dengan belajar dan pengembangannya dalam pengetahuan, kelembagaan, kebiasaan, keterampilan, Universitas Gadjah Mada 1

dan sebagainya. Adapun dalam pengertian khusus istilah kebudayaan digunakan untuk menunjukkan bentuk kehidupan secara total dari anggotaanggota suatu kelompok atau komunitas tertentu, misalnya suku Badui, masyarakat kota, masyarakat desa dan sebagainya. Mengenai definisi kebudayaan, berikut ini akan diberikan beberapa contohnya. Ilmuwan yang pertama kali merumuskan definisi kebudayaan adalah E.B. Taylor (18321917). Pada tahun 1883 Ia diangkat menjadi guru besar Antropologi di Universitas Oxford. Pada tahun 1871, E.B. Taylor mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut: " Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan yang mencakup ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan, serta kebiasaankebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat". Beberapa ilmuwan Indonesia juga telah membuat definisi mengenai kebudayaan. Profesor Koentjaraningrat, misalnya, mendefinisikan kebudayaan sebagai "keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan, yang diperoleh melalui belajar dan tersusun dalam kehidupan masyarakat". Ki Hadjar Dewantara dalam pidato sambutan pemberian gelar Doktor Honoris causa di Universitas Gadjah Mada tahun 1956, juga mengemukakann definisi kebudayaan. Menurut beliau: "Kebudayaan yang berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh yang kuat yakni alam dan jaman atau kodrat dan masyarakat untuk mengatasi berbagai rintangan dalam kehidupannya, guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai". Atau dengan kata lain kebudayaan adalah buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat. Selain istilah kebudayaan, kita sering mendengar istilah peradaban. Istilah peradaban atau keluhuran budi dalam bahasa Inggris disebut civilization. Istlah tersebut lebih sering digunakan untuk mengungkapkan unsur-unsur kebudayaan yang lebih tinggi, halus, dan indah, seperti kesenian, ilmu pengetahuan, atau untuk menunjukkan suatu kebudayaan yang lebih maju dan kompleks seperti sistem teknologi, sistem kenegaraan, dan lain-lain. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia yang tidak diturunkan secara bilogis tetapi diperoleh melalui proses belajar. Kebudayaan didapat, didukung, dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan juga merupakan pernyataan atau perwujudan dari kehendak, perasaan, dan pikiran manusia. B. Unsur-Unsur dan Wujud Kebudayaan Kebudayaan umat manusia itu mempunyai unsur-unsur yang sifatnya universal dan unsur-unsur yang universal itu dianggap sebagai isi dari kebudayaan manusia. Unsurunsur kebudayaan dianggap universal karena terdapat dalam semua wujud kebudayaan, mulai dari Universitas Gadjah Mada 2

yang kecil, bersahaja sampai yang besar dan kompleks. Unsur-unsur kebudayaan itu juga dapat dijumpai di semua masyarakat di dunia. Bermacam-macam pandangan serta argumentasi dari beberapa ilmuwan mengenai unsur-unsur kebudayaan yang disebut cultural universals. Dari pandangan beberapa ilmuwan itu kemudian Prof. Dr. Kuntjaraningrat merumuskan unsur-unsur kebudayaan itu. Paling tidak terdapat tujuh unsur kebudayaan yang dapat dijumpai di semua masyarakat di dunia. Dengan memperhatikan bahwa unsur kebudayaan yang pertamakali dikuasi manusia adalah bahasa kemudian menyusul unsur-unsur lainnya, maka ketujuh unsur kebudayaan tersebut dapat diurutkan sebagai berikut. 1. Bahasa (bahasa lisan dan tertulis) 2. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusia atau sistem teknologi (alat-alat produksi, alat-alat distribusi dan transportasi, wadah dan tempat-tempat untuk menyimpan, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan, serta senjata) 3. Sistem mata pencarian hidup atau sistem ekonomi (berburu dan meramu, perikanan, bercocok tanam tanam, peternakan, dan perdagangan) 4. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial (kekerabatan, sistem kesatuan hidup, asosiasi dan perkumpulan-perkumpulan, dan sistem kenegaraan) 5. Sistem pengetahuan (pengetahuan tentang flora dan fauna, tentang waktu, ruang, dan bilangan, serta pengetahuan tentang tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia) 6. Sistem religi (sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunitas keagamaan, dan upacara keagamaan) 7. Kesenian (seni patung, relief, lukis dan gambar, rias, vokal, instrumental, kesusasteraan, dan drama) Ketujuh unsur kebudayaan tersebut masing-masing mempunyai tiga wujud kebudayaan. Adapun ketiga wujud kebudayaan itu menurut Prof. Dr. Kuntjaraningrat adalah, pertama berupa sistem budaya (Cultural system). Wujud kebudayaan pada tingkat ini bersifat abstrak karena berkaitan dengan suatu kompleks ide-ide, nilai-nilai, normanorma, dan lain Universitas Gadjah Mada 3

sebagainya yang memberikan semangat pada masyarakat pendukungnya. Wujud kebudayaan kedua adalah sistem sosial atau social system, yakni keseluruhan aktivitas dan tindakan manusia yang berpola di dalam masyarakat. Wujud kebudayaan pada tingkat ini bersifat konkret karena dapat dilihat, misalnya upacara-upacara keagamaan. Adapun wujud ketiga dari kebudayaan adalah kebudayaan fisik. Pada tingkat ini wujud kebudayaan sifatnya lebih konkret karena berkaitan dengan hasil dari aktivitas manusia yang berupa benda-benda konkret yang tidak hanya dapat dilihat tetapi juga dapat diraba dan dirasakan. C. Wilayah Budaya Indonsia Pembatasan wilayah budaya sebenarnya sulit dilakukan karena kebudayaan itu selalu berkembang dan bergerak dinamis. Batas-batas wilayah budaya juga tidak dapat disamakan dengan batas-batas wilayah seperti sekarang ini, ada propinsi Jawa Barat, Daerah Istimewa Aceh, dan seterusnya. Berdasarkan penjelasan dalam UUD 1945 disebutkan bahwa kebudayaan bangsa adalah kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerahdaerah di seluruh Indonesia. Dengan begitu, wilayah kebudayaan nasional adalah meliputi seluruh wilayah Indonsia. Kebudayaan lama dan asli sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah sebagian besar didukung oleh satu kelompok masyarakat atau etnis tertentu. Dari uraian di atas, sekalipun tidak seluruhnya tepat benar, dapat dibuat pembatasan wilayah-wilayah budaya Indonsia dengan mengikuti klasifikasi sistem lingkaranlingkaran hukum adat yang disusun oleh Van Vollenhoven. Tiap wilayah hukum adat terdapat satu atau bahkan lebih suku bangsa yang masing-masing suku bangsa mempunyai adat-istiadat dan ciri-ciri budaya yang berbeda. Kalau mengikuti pembagian tersebut maka wilayah budaya Indonesia dapat dibagi menjadi sembilan belas wilayah. Berikut ini kesembilanbelas wilayah budaya Indonsia dengan mengikuti klasifikasi sistem lingkaran hukum adat. Urutan berikut ini disesuaikan dengan peta : 1. Wilayah budaya Aceh 2. Wilayah budaya Gayo, Alas, dan Batak 2a. Nias dan Batu 3. Wilayah Minangkabau 3a. Mentawai 4. Wilayah Sumatra Selatan 4a. Enggano 5. Wilayah Melayu 6. Wilayah Bangka dan Belitung 7. Wilayah Kalimantan Universitas Gadjah Mada 4

8. Daerah Minahasa 8a. Sangir dan Talaut 9. Wilayah Gorontalo 10. Wilayah Toraja 11. Wilayah Sulawesi Selatan 12. Wilayah Ternate 13. Wilayah Ambon 13a.Kepulauan Baratdaya 14. Wilayah Irian Barat 15. Wilayah Timor 16. Wilayah Bali dan Lombok 17. Wilayah Jawa tengah daan Jawa Timor 18. Wilayah Surakarta dan Yogyakarta 19. Wilayah Jawa Barat Universitas Gadjah Mada 5