PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PT X DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek

ANALISIS KINERJA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KEUANGAN DAN NON KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM

Prosiding Teknik Industri ISSN:

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance measurement. viii. Universitas Kristen Maranatha

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance. Universitas Kristen Maranatha

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PDAM LUMAJANG DENGAN BALANCED SCORECARD. Manik Ayu Titisari Teknik Industri UNKAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembanding. Penelitian yang dilakukan oleh M. Toha Zainal tahun yang meneliti pada PT. Madura Prima Interna.

Anies Fariztian

Keywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective, Internal Business Process Perspective, Learnings and growth Perspective.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan mengenai balanced scorecard. menunjukkan bahwasannya ada penurunan kinerja dari berbagai perspektif

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel

BAB II LANDASAN TEORI

Key Performance Indicators Perusahaan

TUGAS AKHIR PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN ANALISA KINERJA PADA PT. XYZ

ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA THE COFFEE BEAN AND TEA LEAF CABANG BALI

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard

ABSTRACT. Keywords: balanced scorecard, company performance effectiveness, strategic objectives, and grand strategic. vii

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

ABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PERSPEKTIF PELANGGAN DENGAN SASARAN STRATEGIS PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (BSC)

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Strategic Management System

MVC dengan BALANCED SCORECARD (BSC)

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

ANALISIS PROSES BISNIS PADA PT. TIRTA KURNIA JASATAMA SEMARANG MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD (BSC)

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BEST DENKI SURABAYA

BAB V ANALISA DATA. Perspektif keuangan memiliki bobot criteria sebesar 25,2%

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

ABSTRACT. Key Words: Total Quality Management, financial performance, return on assets, champion. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT ANALYSIS OF COMPANY PERFORMANCE MEASUREMENT USING BALANCED SCORECARD CONCEPT CASE STUDY AT PT. DIRGANTARA INDONESIA

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

SISTEM INFORMASI PENGUKURAN KINERJA UKM KERUPUK IKAN BERBASIS SISTEM MANAJEMEN STRATEGIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN BALANCE SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya memperhatikan prestasi dan sikap karyawan, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

Prepared by Yuli Kurniawati

KAJIAN KINERJA INDUSTRI KECIL DENGAN METODE BALANCE SCORE CARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA CV YAMAHA SINAR UTAMA HIDAYATULLAH SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

ABSTRAKSI. Kata kunci: sektor publik, kinerja, balance scorecard, PDAM

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENCAPAIAN VISI MISI PT SMART MULIA ABADI SIDOARJO

BAB III METODE PENELITIAN

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia

prestasi. Disisi lain, perbedaan juga tampak jelas pada sifat konsumen yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

PENGUKURAN KINERJA PDAM KABUPATEN BULELENG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD. I Ketut Artha Suryana NI Made Adi Erawati

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Farah Esa B

Kata Kunci : Penilaian Kinerja dan Balanced Scorecard

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian

Transkripsi:

1 PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PT X DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Ludo Siswanto Jurusan Teknik Industri Universitas Persada Indonesia ABSTRAK Perusahaan yang ingin berkembang dan menjadikan nya terdepan pada masing-masing indutri, membutuhkan suatu tolak ukur terhadap hasil yang telah dicapai dan yang belum dicapai oleh perusahaan itu sendiri. Yang diukur dalam hal ini adalah kinerja perusahaan itu sendiri dalam melakukan kegiatan nya untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. PT X adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan alat-alat elektrik yang mesuplai produk-produk tersebut kepada industry-indistri yang mebutuhkannya. Seperti perusahaan konvensional lainnya, PT X ini pun, hanya memperhatikan keuntungan yang didapat saja tanpa memperhatikan komponen-komponen lain nya dalam perusahaan tersebut Kinerja perusahaan merupakan suatu hasil dari suatu kegiatan dalam suatu kegiatan usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Banyak perspektif yang dapat dipakai untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Dalam Balanced Scorecard memakai 4 ( empat perspektif ), yaitu Perspektif Keuangan. Perspektif Pelanggan, Perspektif proses bisnis internal dan Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dari semua perspektif Balanced Scorecard dan melakukan penilaian pembobotan terhadap perspektif-perspektif tersebut untuk diurutkan menjadi urutan prioritas yang dapat dipakai oleh perusahaan sebagai strategi untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa penentuan bobot prioritas strategi level kriteria jatuh pada Kriteria keuangan ( 0,443 ), sedangkan jika dihitung secara global maka peningkatan pangsa pasar menduduki posisi pertama ( 0,1498 ), disusul dengan meningkatkan keuntungan (0,1385 ) dan posisi ketiga meningkatkan produktivitas karyawan ( 0,0943 ) Kata kunci : kinerja, efisiensi dan prioritas strategi

2 ABSTRACT Companies that want to grow and make his way on each indutry, need a benchmark against which results have been achieved and that has not been achieved by the company itself. Measured in this case is the performance of the company itself in carrying out his activities to achieve the goals of the company. PT X company sells sales tools supply for electrical products to the industries needed. Like other conventional company, PT X, also noticed benefit alone without regard to other components in the company The company's performance is a result of an activity within a given business activities in achieving the objectives that have been defined. Many perspectives that can be used to assess the performance of a company. In the Balanced Scorecard using 4 (four perspectives), namely the Financial Perspectives. The perspective of the customer, internal business processes Perspective and the pe The purpose of the research is to know the performance of all the Balanced Scorecard perspectives and conducting assessments of the weighting of such perspective to perspectivesorted into priority order which can be used by companies as a strategy to achieve better company.rspective of learning and growth. The results of the research can be inferred that the determination of the priorities of the strategy level weighting criteria falls on keuanga Criteria (0,443), whereas if calculated globally then increased the market share occupied the first position (0,1498), followed by increasing profits (0,1385) and the third position improves employee productivity (0,0943) keywords: performance, efficiency and prioritization strategies

3 Keuangan Meningkatkan keuntungan Likuiditas Meningkatkan dan menerapkan efektivitas operasi Proses pembayaran cepat Pengembalian Modal Efektif dalam penggunaan aktiva perusahaan Pengembalian Investasi Peningkatan hubugan yang baik dengan pelanggan Meningkatkan Pangsa Pasar Inovasi promosi dan penjualan Pelanggan Kepuasan Pelanggan Minimasi Komplain Meningkatkan kualitas pelayanan Menjaga kualitas produk Prioritas strategi Efektifitas Penjualan Kualitas Pelayanan Standar operasi Penangan Barang Rusak dan Memberikan Garansi Proses Bisnis Internal Pengiriman Tepat Waktu Jumlah Produk Membuat standar operasi kerja Meningkatkan jumlah item produk Infrastruktur Proses purna jual Pembelajaran dan Pertumbuhan Produktifitas Karyawan Kapabilitas Karyawan Kepuasan karyawan Peningkatan Kemampuan Karyawan Peningkatan Peran Karyawan Suasana Kerja Hormonis Stabilitas karyawan Penempatan Karyawan yang Sesuai

4 Tabel 4.60 Prioritas Sasaran Strategi Balanced Scorecard PT. X Sasaran Strategi Perspektif Bobot Bobot Global Prioritas Meningkatkann pangsa pasar Pelanggan 0,599 0,1498 1 Meningkatkan Keuntungan Keuangan 0,554 0,1385 2 Meningkatkan produktivitas Pertumbuhan dan karyawan pembelajaran 0,377 0,0943 3 Pengiriman tepat waktu Bisnis Internal 0,362 0,0905 4 Peningkatan kualitas pelayanan Bisnis Internal 0,356 0,089 5 Pertumbuhan dan Meningkatkan kualitas karyawan pembelajaran 0,322 0,0805 6 Likuiditas Keuangan 0,22 0,055 7 Meningkatkan kepuasan pelanggan Pelanggan 0,191 0,0478 8 Pertumbuhan dan Meningkatkan kepuasan karyawan pembelajaran 0,188 0,047 9 Pengembalian modal Keuangan 0,157 0,0393 10 Manambah jumlah produk baru Bisnis Internal 0,157 0,0393 11 Meningkatkan infrastruktur sistem informasi Bisnis Internal 0,124 0,031 12 meminimasi jumlah komplain Pelanggan 0,123 0,0308 13 Pertumbuhan dan Meningkatkan stabilitas karyawan pembelajaran 0,113 0,0283 14 meningkatkan efektivitas Penjualan Pelanggan 0,087 0,0218 15 Meningkatkan Pengembalian Modal Pemegang Saham Keuangan 0,069 0,0173 16

5 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di PT X dalam penilaian kinerja nya hanya melihat satu sisi, yaitu keuangan saja. Untuk itu dibutuhkan analisa yang comprehensive untuk dipakai sebagai strategi perusahaan dalam mencapai tujuannya. B. Perumusan Masalah Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, pengukuran terhadap kinerja perusahaan sangat dibutuhkan. Selama ini PT X belum memiliki sistem pengukuran kinerja yang komperhensif untuk mengukur kinerja perusahaan secara menyeluruh. Selain itu, Perusahaan sulit untuk menentukan strategi mana yang harus diutamakan demi meningkatkan kinerja perusahaan secara optimal. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan Laporan ini adalah : a. Mengukur dan menentukan kinerja perusahaan yang dilihat dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelangggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan b. Menentukan bobot masing-masing perspektif terhadap kinerja perusahaan. c. Menentukan prioritas strategi terpilih untuk meningkatkan kinerja perusahaan. II. LANDASAN TEORI Pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada dalam organisasi. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerukan penyesuaian-penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian. berikut : Balanced Scorecard menyajikan suatu pengukuran kinerja yang lengkap, dengan perspektif sebagai a. Perspektif Keuangan b. Perspektif Pelanggan c. Perspektif Proses Bisnis Internal

6 d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Sedangkan Metode AHP atau Proses Analisi Hirarki merupakan salah satu metode pengambilan keputusan dimana faktor-fakto logika, intuisi, pengalaman, pengetahuan, emosi, dan rasio dicoba untuk dioptimalisasikan dalam suatu proses yang sistematis. Dengan metode AHP ini dapat memecahkan masalah yang kompleks dimana aspek atau kriteria yang diambil cukup banyak sebagai acuan untuk menentukan prioritas strategi yang akan diambil perusahaan. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Studi Lapangan Dalam tahap ini dilakukan observasi yaitu terjun langsung pada tempat penelitian dan penyebaran kuesioner kepada responden PT X B. Studi Pustaka Yaitu pengumpulan data melalui buku-buku, catatan-catatan, literatur-literatur, dan dokumentasidokumentasi yang terkait dengan pengukuran kinerja perusahaan yang menggunakan metode Balanced Scorecard dan penentuan prioritas strategi dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process C. Perumusan Masalah Bertujuan untuk meumuskan masalah serta memprioritaskan permasalahan yang dianggap penulis meupakan masalah yang paling penting dan harus segera diselesaikan, sehingga apa yang akan dibahas menjadi lebih terarah dan jelas pemecahan nya. Perumusan masalah yang penulis rumuskan dalam tugas akhir ini adlah mencoba untuk menerapkan metode Balanced Scorecard dengan memperhatikan empat perspektif yang terdapat didalam nya, sehingga dapat dilakukan implementasi system peningkatan kinerja perusahaan yang dijalankan oleh manajemen perusahaan yang terfokus pada pencaaian visi, misi dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. D. Pengumpulan Data Data-data dikumpulkan dari data perusahaan, diantaranya yaitu sejarah perusahaan, struktur organisasi dan ketenagakerjaan, kemudian pelayanan mutu terhadap konsumen. Data-data lain diperoleh juga dari wawancara dengan karyawan yang ahli dibidangnya, melakukan observasi dengan mencatat peristiwa yang terjadi selama penelitian berlangsung, dan menyebarkan kuisioner dalam dua tahap. Kuesioner tahap I dilakukan untuk menentukan sub kriteria dari empat kriteria Balanced Scorecard.

7 E. Pengolahan Data Tahapannya adalah merancang system pengukuran kinerja dengan metode Balanced Scorecard berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan pada tahapan-tahapan sebelumnya. Perancangan pengukuran berdasarkan pada empat perspektif yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Kemudian dilakukan penentuan standar awal, target pencapaian, pembobotan dan membuat matriks. F. Analisis Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap pengolahan data tersebut. Analisis dilakukan disesuaikan dengan hasil pengolahan dari masing-masing perspektif Balance Scorecard, dengan tujuan untuk mengetahui kondisi kerja di PT X. Setelah dilakukan pengukuran dengan metode Balance Scorecard, maka dari kondisi tersebut penulis akan memberikan suatu usulan pengimplementasian Balanced Scorecard dalam tahapan perencanaan strategi baru serta penyusunan program pebaikan kinerja yang disesuaikan dengan setiap perspektif. G. Kesimpulan Dan Saran Setelah analisis dan pembahasan terhadap hasil dilakukan, kemudian diambil kesimpulan dari hasil penelitian dan memberikan saran atau masukan yang berguna bagi pihak perusahaan. IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA A. Pengumpulan Data Pengumpulan data disini dimulai dari mengumpulkan data yang berasal dari perusahaaan seperti:sejarah perusahaan, visi, misi, tata tertib, dan lain sebagainya yang diberikan perusahaan terhadap peneliti.pengumpulan data berikutnya adalah hasil dari jawaban responden terhadap kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti. 1) Data Perspektif keuangan Data perspektif keuangan yang digunakan antara lain : pendapatan bersih perusahaan, penjualan bersih perusahaan, total aset perusahaan, aktiva lancar, pasiva lancar, hutang jangka panjang, laba ditahan, persediaan, rata-rata modal pemegang saham. Pada penelitian ini data perspektif keuangan yang digunakan adalah dari periode 2007 2011

8 Laba Bersih Perusahaan Periode 2007 2011 No Periode Laba Bersih (Rp) 1 2007 438.431.494 2 2008 579.132.500 3 2009 837.521.194 4 2010 1.098.851.234 5 2011 1.508.923.756 Penjualan Kotor Perusahaan Periode 2007 2011 No Periode Penjualan Kotor (Rp) 1 2007 4.165.099.193 2 2008 4.980.539.500 3 2009 6.700.169.552 4 2010 8.241.384.255 5 2011 11.015.143.419 Total Asset Perusahaan Periode 2007 2011 No Periode Total Asset (Rp) 1 2007 2.861.177.928 2 2008 3.349.590.000 3 2009 4.050.254.328 4 2010 4.786.214.808 5 2011 5.615.085.072 Aktiva Lancar Perusahaan Periode 2007 2011 No Periode Aktiva Lancar (Rp) 1 2007 512.102.682 2 2008 584.251.270 3 2009 748.415.311 4 2010 893.426.764 5 2011 1.104.300.064 Pasiva Lancar Perusahaan Periode 2007 2011 No Periode Pasiva Lancar (Rp) 1 2007 1.280.256.705 2 2008 1.360.628.175 3 2009 1.571.038.278 4 2010 1.833.566.910 5 2011 1.960.750.160

9 Pendapatan Operasi Perusahaan Periode 2007 2011 No Periode Pendapatan Operasi (Rp) 1 2007 2.499.059.516 2 2008 2.988.323.700 3 2009 4.020.101.731 4 2010 4.944.830.553 5 2011 6.609.086.051 Persediaan Perusahaan Periode 2007 2011 No Periode Persediaan (Rp) 1 2007 102.420.536 2 2008 97.375.212 3 2009 187.103.828 4 2010 223.356.691 5 2011 220.860.013 Modal Pemegang Saham Periode 2007 2011 No Periode Pemengang Saham (Rp) 1 2007 1.430.588.964 2 2008 1.674.795.000 3 2009 2.025.127.164 4 2010 2.393.107.404 5 2011 2.807.542.536 2) Data Perspektif Pelanggan Data perspektif pelanggan yang digunakan antara lain : pangsa pasar, kemampuan mencari pelanggan baru, kemampuan mempertahankan pelanggan, indeks kepuasan pelanggan, jumlah komplain dan tingkat profitabilitas pelanggan. Pada penelitian ini data perspektif pelanggan yang digunakan adalah dari periode 2007 2011. Penguasan Pangsa Pasar Periode 2007 2011 No Periode Pangsa Pasar (%) 1 2007 14.0 2 2008 17.5 3 2009 20.2 4 2010 25.8 5 2011 26.6

10 Pelanggang Baru Periode 2007 2011 No Periode Pelanggan Baru (perusahaan) 1 2007 0 2 2008 5 3 2009 7 4 2010 10 5 2011 14 Kemampuan Mempertahankan PelangganPeriode 2007 2011 No Periode Mempertahankan Pelanggan (%) 1 2007 80 2 2008 85 3 2009 87 4 2010 90 5 2011 95 Jumlah Komplain Periode 2007 2011 No Periode Kepuasan Pelanggan (%) 1 2007 80 2 2008 85 3 2009 87 4 2010 90 5 2011 95 Jumlah Komplain Periode 2007 2011 No Periode Jumlah Komplain 1 2007 20 2 2008 15 3 2009 13 4 2010 10 5 2011 7 Tingkat Profitabilitas Periode 2007 2011 No Periode Tingkat Profitabilitas (Rp) 1 2007 4.291.766.892 2 2008 5.024.385.000 3 2009 6.075.381.492 4 2010 7.179.322.212 5 2011 8.422.627.608

11 3) Data Perspektif Bisnis Internal Data perspektif proses bisnis internal yang digunakan antara lain : pengiriman tepat waktu, jumlah produk baru, respon terhadap komplin dan menjalin hubungan dengan pelanggan. Pada penelitian ini data perspektif proses bisnis internal yang digunakan adalah dari periode 2007 2011. Pengiriman Tepat Waktu Periode 2007 2011 No Periode Pengiriman Tepat Waktu (%) 1 2007 80 2 2008 83 3 2009 86 4 2010 92 5 2011 95 Jumlah Produk Baru Periode 2007 2011 No Periode Jumlah Produk Baru ( item) 1 2007 0 2 2008 1 3 2009 2 4 2010 3 5 2011 5. 4) Data perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Data perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yang digunakan antara lain : jumlah karyawan dan training. Pada penelitian ini data perspektif proses bisnis internal yang digunakan adalah dari periode 2007 2011. No Periode Jumlah Karyawan (orang) 1 2007 25 2 2008 28 3 2009 30 4 2010 30 5 2011 35 Jumlah Karyawan Periode 2007 2011

12 Training Periode 2007 2011 No Periode Training (jam) 1 2007 1000 2 2008 1120 3 2009 1200 4 2010 1200 5 2011 1400 B. Pengolahan Data 1. Penentuan Subkriteria a. Keuangan 1) Meningkatkan keuntungan 2) Meningkatkan likuiditas 3) Meningkatkan pengembalian investasi 4) Meningkatkan pengembalian modal pemegang saham b. Pelanggan 1) Mempertahankan pangsa pasar 2) Meningkatkan kepuasan pelangan 3) Minimasi jumlah komplain 4) Meningkatkan efektivitas penjualan c. Proses Bisnis Internal 1) Meningkatkan kualitas pelayanan 2) Pengiriman tepat waktu 3) Manambah jumlah produk baru 4) Meningkatkan pengembangan infrastruktur sistem informasi d. Pembelajaran dan Pertumbuhan 1) Meningkatkan produktivitas karyawan 2) Meningkatkan kapabilitas karyawan 3) Meningkatkan kepuasan karyawan 4) Meningkatkan stabilitas karyawan

13 a. Perspektif Keuangan Tabel. 4.21 Indikator Hasil dan Kinerja Pada Perspektif Keuangan N Sasaran o strategi 1 Meningkatkan keuntungan Indikator Hasil Rasio profitabilitas Indikator pemacu Kinerja Peningkatan pendapatan Berkurangnya biaya 2 Meningkatkan likuiditas Rasio lancar Quick ratio Bauran pendapatan 3 Meningkatkan pengembalian investasi ROI 4 Meningatkan ROE pengembalian modal pemegang saham. Sumber : Data perusahaan Peningkatan Pendapatan Peningkatan Pendapatan Berkurangnya Biaya b. Perspektif Pelanggan Tabel. 4.22 Indikator Hasil dan Kinerja Pada Perspektif Pelanggan No Sasaran strategi 1 Meningkatk an pangsa pasar 2 Meningkatk an kepuasan pelanggan 3 Minimasi jumlah komplain 4 Meningkatk an efektivitas Indikator Hasil Pangsa pasar meningkat Indeks kepuasan pelanggan Jumlah kecil Jumlah Transaksi Indikator pemacu Kinerja Peningkatan pendapatan Peningkatan pangsa pasar Bertahannya atau dapat pelanggan baru Jumlah komplain menurun Peningkatan Pangsa Pasar

14 c. Perspektif Bisnis Internal Tabel. 4.23 Indikator Hasil dan Kinerja Pada Perspektif Bisnis Internal No Sasaran strategi 1 Peningkatan kualitas pelayanan Indikator Hasil Minimasi keluhan pelanggan Indikator Pemacu Kinerja Peningkatan pendapatan Jumlah pelanggan bertambah 2 Pengiriman tepat waktu 3 Manambah jumlah produk baru 4 Meningkatkan infrastruktur sistem informasi Sesuai dengan kontrak Produk Baru Portofolio bisnis Kepercayaan pelanggan dapat dijaga Pendapatan meningkat Peningkatan Portofolio e. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Tabel. 4.24 Indikator Hasil dan Kinerja Pada Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran No Sasaran strategi 1 Meningkatkan produktivitas karyawan 2 Meningkatkan kualitas karyawan. 3 Meningkatkan kepuasan karyawan 4 Meningkatkan stabilitas karyawan Indikator Hasil Indeks produktivitas meningkat Jam pelatihan bertambah Dihargai Turn over kecil Indikator Pemacu Kinerja Peningkatan pendapatan Kapabilitas karyawan meningkat Produktivitas meningkat Pendapatan meningkat Kenyamanan bekerja. Produktivatas naik Pendapatan bertambah

15 2. Penentuan Prioritas Sasaran Strategi Dalam Setiap Perspektif a. Penyusunan Matriks Perbandingan Berpasangan Perhitungan Analytical Hierarchy Proccess (AHP) - Perhitungan AHP Pada Tingkat Kriteria Hasil Perhitungan Kriteria : Keuangan : 0,443 = 44,3 % Pelanggan : 0,319 = 31,9 % Proses Bisnis Internal : 0,148 = 14,8 % Pembelajaran dan Pertumbuhan 0,09 = 9 % - Perhitungan AHP Pada Subkriteria Keuangan Hasil perhitungan kriteria keuangan sebagai berikut: Meningkatkan keuntungan : 0,554 = 54,4 % Meningkatkan Likuiditas : 0,220 = 22 % Meningkatkan Pengembalian Investsi : 0,157 = 15,7 % Meningkatkan Pengembalian Modal Pemegang Saham : 0,069 = 6,9 % - Perhitungan AHP Pada Subkriteria Pelanggan Hasil perhitungan kriteria Pelanggan sebagai berikut: Meningkatkan pangsa pasar : 0,599 = 59,9 Meningkatkan kepuasan pelanggan : 0,191 = 19,1 % Menurunkan jumlah komplain : 0,123 = 12,3 % Meningkatkan efektivitas : 0,087 = 8,7 % - Perhitungan AHP Pada Subkriteria Bisnis Internal Hasil perhitungan kriteria Bisnis Internal sebagai berikut: Peningkatan kualitas pelayanan : 0,356 = 35,6 % Pengiriman tepat waktu : 0,362 = 36,2 % Manambah jumlah produk baru : 0,157 = 15,7 % Meningkatkan infrastruktur sistem informasi:0,124 = 12,4%

16 - Perhitungan AHP Pada Subkriteria Pertumbuhan dan Pembelajaran Hasil perhitungan kriteria Bisnis Internal sebagai berikut: Meningkatkan produktivitas karyawan : 0,377 = 37,7 % Meningkatkan kualitas karyawan : 0,322 = 32,2 % Meningkatkan kepuasan karyawan : 0,188 = 18,8 % Meningkatkan stabilitas karyawan : 0,113 = 11,3 % b. Perhitungan Bobot Antara Kriteria Dan Sub Kriteria Setelah dilakukan perhitungan bobot diatas berdasarkan matrik perbandingan berpasangan, maka prioritas tingkat kepentingan setiap perspektif Balanced Scorecard dan prioritas sasaran-sasaran strategi pada setiap perspektifnya dapat diketahui. Tabel 4.55 Nilai Bobot Setiap Kriteria Perspektif Bobot Prioritas Keuangan 0,443 1 Pelanggan 0,319 2 Proses Bisnis Internal 0,148 3 Pembelajaran dan Pertumbuhan 0,09 4 Sumber : Pengolahan data Tabel 4.56 Nilai Bobot Pada Sub Kriteria Keuangan Sub Kriteria Bobot Prioritas Meningkatkann Keuntungan 0,554 1 Meningkatkan Likuiditas 0,220 2 Meningkatkan Pengembalian Investasi 0,157 3 Meningkatkan Pengembalian Modal Pemegang Saham 0,069 4 Sumber : Pengolahan data Tabel 4.57 Nilai Bobot Pada Sub Kriteria Pelanggan Sub Kriteria Bobot Prioritas Meningkatkan Pangsa Pasar 0,599 1 Meningkatkan Kepuasan Pelanggan 0,191 2 Menurunkan jumlah komplain 0,123 3 Meningkatkan efektivitas Penjualan 0,087 4 Sumber : Pengolahan data

17 Tabel 4.58 Nilai Bobot Pada Sub Kriteria Bisnis Internal Sub Kriteria Bobot Prioritas Meningkatkan Kualitas Pelayanan 0,356 2 Pengiriman tepat waktu 0,362 1 Manambah jumlah produk baru 0,157 3 Meningkatkan infrastruktur sistem informasi 0,124 4 Sumber : Pengolahan data Tabel 4.59 Nilai Bobot Pada Sub Kriteria Pembelajaran dan Pertumbuhan Sub Kriteria Bobot Prioritas Meningkatkan Produktifitas Karyawan 0,377 1 Meningkatkan Kapabilitas Karyawan 0,322 2 Meningkatkan Kepuasan Karyawan 0,188 3 Meningkatkan Stabilitas Karyawan 0,113 4 Sumber : Pengolahan data c. Prioritas Sasaran dan Strategi Dari hasil perhitungan dengan menerpakan metode Analitycal Hierarchy Procces (AHP) untuk mengetahui kriteria mana yang menjadi prioritas dari keempat prespektif yang ada pada Balance Scorcard. Selanjutnya dari keempat prespektif tersebut diurai lagi menjadi subkreteria sehingga pada akhirnya diketahui kreteria dan subkreterai yang prioritas. Prioritas tersebur berdasarkan nilai bobot global dari setiap sasaran strategi. Prioritas sasaran dan strategi Balanced Scorecard dapat dilihat pada tabel berikut : V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Diantara Kriteria, perspektif keuangan yang mendapatkan bobot paling besar dengan angka 0,443 2. Sedangkan dengan melihat bobot secara global pada sub criteria, maka yang menjadi prioritas utama adalah meningkatkan pangsa pasar dengan bobot global sebesar 0,1498. 3. Meningkatkan keuntungan menjadi prioritas kedua dengan bobot global sebesar 0,1385. 4. Meningkatkan produktivitas karyawan menjadi prioritas ketiga dengan bobot global sebesar 0,0943

18 B. SARAN Setelah dilakukan pengolahan data, kemudian menganalisis, membahas serta menyimpulkan, maka penulis memberikan saran sehubungan dengan tujuan Tugas Akhir ini. Saran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan sebaiknya menerapkan Balanced Scorecard dalam pengukuran kinerja perusahaan dan kemudian melakukan evaluasi secara terus menerus terhadap rancangan Balanced Scorecard tersebut. 2. Untuk meningkatkan dan mempertahankan performansi kerja maka perusahaan harus melaksanakan inisiatif strategi pada setiap perspektif dalam Balanced Scorecard. Setelah itu perusahaan juga harus membentuk tim evaluasi jika rancangan Balanced Scorecard tersebut telah dijalankan setiap jangka waktu tertentu. DAFTAR PUSTAKA 1) Dermawan, Rizki, 2005. Model Kuantiutatif Pengambilan Keputusan dan Perencanaan Strategis. Bandung : Alfabeta. 2) Kaplan, Robert S dan David P. Norton 2000. Balanced Scorecard. Jakarta : Erlangga. 3) Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta : PT Grasindo. 4) Mulyadi.2001. Balanced Scorecard. : Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatgandaan kinerja keuangan perusahaan. Jakarta : Salemba Empat 5) Saaty, L Thomas. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin Dengan Proses AHP. Jakarta : Salemba Empat.