BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Akad Kerjasama antara Pemilik Modal. dengan Pemilik Perahu di Desa Pengambengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

BAB IV ANALISIS PRAKTIK PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV. suatu transaksi. Pembiayaan yang terjadi yaitu pembiayaan mura>bah}ah bi alwaka>lah.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB IV ANALISIS HUKUM SLAM TERHADAP TRANSAKSI SHARE SWAP DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB III PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Akad Bai Bitsaman Ajil dalam Fiqh Muamalah

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran Islam adalah petunjuk bagi manusia ( Hudan li al-nâs) untuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUNGA KAMBOJA KERING MILIK TANAH WAKAF DI DESA PORONG KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SEWA MENYEWA TAMBAK YANG DIALIHKAN SEBELUM JATUH TEMPO MENURUT HUKUM ISLAM. A. Analisis Terhadap Akad Sewa Menyewa Tambak

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Terhadap Modernisasi Mahar Nikah di KUA Jambangan Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN AKIBAT HUKUM ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR OBJEK JAMINAN GADAI

online. Mulai dari pencarian campaign hingga transfer uang donasi dapat dilakukan Website Kitabisa menawarkan kepada setiap orang yang ingin melakukan

BAB IV ANALISIS JUAL BELI MESIN RUSAK DENGAN SISTEM BORONGAN DI PASAR LOAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN PASAL 106 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI TANAH MILIK ANAK YANG DILAKUKAN OLEH WALINYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB IV REKSADANA EXCHANGE TRADED FUND DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

BAB V PENUTUP. yang dapat kita ambil dari pembahasan tesis ini. Yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB VI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI GADAI SAWAH DI DESA MORBATOH KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG

BAB III TINJAUAN UMUM AQAD MURABAHAH DALAM FIQH MUAMALAH. Kata aqad dalam kamus bahasa arab berasal dari kata ع ق د - ی ع ق د - ع ق د ا yakni

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN UANG MUKA. Secara bahasa, murābahah berasal dari kata ar-ribhu ( الر بح ) yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pemberlakuan tarif parkir progressif di

BAB IV STOCK INDEX FUTURE TRADING DI CENTRAL CAPITAL FUTURES DALAM PERSPEKTIF MADZHAB SYAFI I

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI MOTOR KREDIT MACET DI DESA JRAGUNG, KECAMATAN KARANGAWEN, KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya. Begitu pula dalam hal jual beli.

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HIBAH DALAM KEADAAN SAKIT DI DUSUN MOYORUTI DESA BRENGKOK KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA A. Analisis Terhadap Proses Jual Beli Motor Melalui Pihak Ke-Tiga Di UD. Rabbani Motor Surabaya Penulis telah menjelaskan bagaimana proses jual beli motor melalui pihak ketiga yang telah dilakukan oleh seorang konsumen yang membeli di UD. Rabbani Motor Surabaya. Akan tetapi, konsumen tersebut membeli motor di distributor lainnya atau didaeler yang menyediakan kendaraan bermotor yang baru. Konsumen membeli kendaraan bermotor melalui UD. Rabbani Motor. Pembelian secara tunai (cash) tipe vario CBS ISS dengan harga Rp. 17.000.000,- pada di dealer. Konsumen membeli kepada UD. Rabbani Motor, membeli kendaraan bermotor dengan tipe vario CBS ISS dan warna putih. Mereka melakukan tawar harga dan bersepakat untuk melakukan perjanjian. Setelah itu langsung menuju dealer untuk memilih kendaraan yang diinginkan oleh konsumen. Yang mana perjanjian tersebut mempunyai persyaratan, yang sudah dijelaskan pada bab 3: 1 1 Bapak Zam zam, Wawancara, 10 November 2013. 59

60 Dan sepakatan harga tersebut mempunyai potongan harga Rp. 1.500.000,- dari harga yang ditentukan oleh pihak dealer (Rp. 17.000.000,-) dan konsumen harus membayar secara tunai (cash) kepada UD. Rabbani Motor seharga Rp. 15.500.000,- dengan persyaratan BPKB (Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor) ditahan selama 1 tahun. Jadi, UD. Rabbani Motor mengkredit kembali kendaraan konsumen kepada leasing. Uang yang diberikan oleh konsumen sebagian digunakan untuk uang muka pembayaran kredit dan untuk kebutuhan bisnis UD. Rabbani Motor. Dengan demikian, menurut penulis UD. Rabbani Motor melakukan jual beli motor yang bisa merugikan konsumen atau pembeli motor tersebut. Sebab, apabila terjadi wanprestasi yang dilakukan oleh UD. Rabbani Motor, maka yang akan dimintai pertanggungjawabkan oleh leasing adalah konsumen, yangmana BPKB motor tersebut beratas namakan konsumen. B. Analisis Hukum Bisnis Islam Tentang Jual Beli Motor Melalui Pihak Ke- Tiga Di UD. Rabbani Motor Surabaya Di UD. Rabbani Motor adalah tempat jual beli kendaraan bermotor secara purna jual. Sistem penjualan yang dilakukan oleh UD. Rabbani Motor adalah jual beli secara tunai dan kredit. Selain itu, UD. Rabbani Motor juga melakukan jual beli motor melalui pihak ketiga. Yangmana UD. Rabbani Motor sebagai pihak ketiga dalam jual bli motor melalui pihak ketiga. Dan dia melakukan hal tersebut untuk menambahkan modal bisnisnya. Dan sesungguhnya pada hukum

61 Islam jual beli pihak ketiga belum ada yang menjelaskan sah atau tidaknya akad jual beli motor melalui pihak ketiga ini. Dan dengan sebab itu, penulis akan menggali hukum jual beli motor melalui pihak ketiga dengan menggunakan hukum Islam. Apakah jual beli motor melalui pihak ketiga yang dilakukan UD. Rabbani Motor dengan konsumen diperbolehkan atau tidak oleh hukum Islam. Pada dasarnya hukum jual beli adalah mubah (boleh), karena jual beli itu termasuk Muamalah adalah hubungan manusia dengan manusia untuk mendapatkan alat-alat yang dibutuhkan jasmaninya dengan cara yang sebaikbaiknya, sesuai dengan ajaran dan tuntunan agama. 2 Sebagaimana kaidah berikut: األ ص ل في ا أل ش ي اء ا إل ب اح ة ح ت ى ي د ل الد ل ي ل ع ل ى الت ح ر ي م Artinya: hukum asal segala sesuatu itu adalah kebolehan sampai ada dalil yang menunjukkan keharamannya. 3 Di dalam hukum jual beli memiliki persyaratan tersendiri dalam pelaksanaan transaksi tersebut. karena Allah SWT menjelaskan tersendiri perihal jual beli di dalam firmannya, yakni pada surat al-baqarah ayat 275 dan surat an-nisa< ayat 29, yang menerangkan tentang diperbolehkannya jual beli dan bagaimana cara melakukan jual beli. 2 Ibnu Mas ud, dan Zainal Abidin, Fiqih Mazhab Syafi i (Edisi lengkap) buku 2: muamalah, Munakahat, Jinayat,19. 3 A. Djazuli, kidah-kaidah fikih, (Jakarta: Perdana media group, 2011), 52.

62 Sebagaimana yang telah penulis jelaskan di atas, bahwa hukum jual beli itu boleh. Akan tetapi, bolehnya jual beli tersebut haruslah memenuhi beberapa unsur yang telah ditetapkan oleh syara. Di antaranya adalah rukun dan syaratsyarat jual beli. Penulis tidak akan menjelaskan lagi unsur-unsur jual beli yang telah ditetapkan oleh syara tersebut, karena penulis telah menjelaskan pada bab sebelumnya. Disebutkan juga bahwasannya jual beli ada yang dilarang oleh syara, di antaranya adalah gharar. Karena telah jelas nash yang melarang jual beli tersebut. Dengan demikian penulis akan menjelaskan lebih terperinci tentang jual beli motor melalui pihak ketiga di UD. Rabbani Motor Surabaya, sebagai berikut: 1. Akad yang terjadi pada jual beli motor melalui pihak ketiga di UD. Rabbani Motor Surabaya Akad yang terjadi pada jual beli motor di UD. Rabbani motor hampir sama dengan akad-akad yang terjadi pada transaksi jual beli pada umumnya. Namun menurut penulis akad yang mereka lakukan mempunyai perbedaan yakni terdapat 2 akad dalam transaksi jual beli motor tersebut. Akad yang pertama dilakukan oleh konsumen yang ingin membeli motor dengan pemilik showroom UD. Rabbani Motor yang berakadkan jual beli motor dengan cara tunai dan konsumen mendapatkan potongan harga dari UD. Rabbani Motor dengan syarat BPKB motor akan diserahkan 1 (satu) tahun kemudian. Sedangkan akad yang kedua dilakukan oleh konsumen dengan dealer atau leasing yang berakadkan jual beli motor dengan cara kredit. Akan tetapi, yang

63 membayar pelunasan kredit motor adalah UD. Rabaani Motor, karena konsumen telah membayar lunas motor dalam jual beli motor tersebut di UD. Rabbani Motor. Di dalam hukum Islam, akad berarti perikatan dan secara terminologi fiqih akad adalah pertalian ijab dan qabul sesuai dengan kehendak syariat yang berpengaruh pada objek perikatan. 4 Akad dalam jual beli adalah salah satu rukun yang harus dilaksanakan oleh para pelaku jual beli, dan cara berakadnya pun harus dengan cara yang dibenarkan oleh syara. Suatu transaksi itu dianggap tidak sah atau tidak lengkapnya sebuah akad, bila terjadi salah satu atau lebih faktor-faktor berikut yaitu: 5 1. Rukun dan syarat tidak terpenuhi 2. Terjadi ta allauq 3. Terjadi two in one Dengan demikian, apabila akad tersebut tidak sesuai dengan syara, maka jual beli tersebut batal. Berdasarkan hal tersebut penulis akan membahas akad yang terjadi pada jual beli motor di UD. Rabbani Motor. Penulis telah menyebutkan di atas, bahwasannya terdapat dua akad yang terjadi di sana. Yakni akad tunai yang dilakukan konsumen dengan pemilik UD. Rabbani Motor, yang kedua akad kredit yang dilakukan oleh konsumen dan dealer atau leasing. Adiwarman Karim telah menjelaskan pada bukunya bank 4 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, 97. 5 Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, 49.

64 Islam : analisis fiqih dan keuangan, bahwasannya two in one terjadi apabila suatu transaksi diwadahi oleh dua akad sekaligus, sehingga terjadi ketidakpastian mengenai akad mana yang harus digunakan. Apabila ditinjau dari penjelasan Adiwarman Karim tersebut, maka jual beli yang terjadi pada jual beli motor UD. Rabbani Motor adalah jual beli yang mempunyai dua akad yakni tunai dan kredit. Tetapi, para pelaku jual beli motor di UD. Rabbani Motor terdapat tiga pihak, yakni konsumen, pemilik UD. Rabbani Motor dan dealer atau leasing. Dan dari ketiga pihak tersebut yang paling tidak mendapatkan kepastian dari akad tersebut adalah konsumen. Karena pada dasarnya konsumen telah melakukan akad jual beli secara tunai dengan UD. Rabbani Motor. Sedangkan UD. Rabbani Motor melakukan akad kredit kepada leasing yang beratasnamakan konsumen. Jadi, meskipun konsumen telah membawa motor hasi jual belinya dengan UD. Rabbani Motor, tetapi konsumen masih belum bisa memiliknya secara keseluruhan. Karena dokumen resmi motornya (BPKB) masih berada di pihak leasing, sedangkan objek jual beli yang mempunyai dokumen resmi ketika penyerahan haruslah bersamaan antara benda dan dokumen resminya. Selain ketidakpastian yang diterima oleh konsumen, konsumen juga memikul resiko mempertanggungjawabkan motornya apabila UD. Rabbani Motor melakukan wanprestasi atas pembayaran kredit motor tersebut. Karena konsumen pernah didatangi oleh pihak leasing untuk menyita motor konsumen

65 yang disebabkan penunggakan dua bulan kreditan belum dibayarkan oleh UD. Rabbani Motor. 6 Akad jual beli yang tidak mempunyai unsur ketidakpastian disebut sebagai jual beli gara<r. Karena gara<r tersebut terjadi apabila sesuatu yang seharusnya pasti menjadi tidak pasti. 7 Dalam syariat Islam, jual beli gara<r hukumnya adalah dilarang. Sebagaimana Rasulullah bersabda yang artinya: Dari Ibnu Mas ud r.a., ia berkata, rasulullah bersabda: janganlah kamu membeli ikan didalam air karena jual beli semacam itu mengandung penipuan. 8 Pada dasarnya jual beli gara<r terdapat unsur memakan harta orang lain dengan cara ba<t{il. Padahal Allah telah jelas melarang memakan atau mengambil harta orang lain dengan cara ba<t{il sebagaimana dijelaskan pada firman Allah surah al Baqarah ayat 188. Menurut penulis, akad jual beli yang terjadi pada jual beli motor di UD. Rabbani Motor mempunyai unsur ketidakpastian, sebagaimana penulis jelaskan di atas bahwasannya konsumen dalam kepemilikan motornya masih belum pasti karena dokumen resmi motornya masih dikreditkan di leasing oleh UD. Rabbani Motor. Hal tersebut yakni ketidakpastian kepemilikan motor oleh konsumen mempunyai karateristik yang sama dengan ketidakpastian dalam jual 6 Manna, Wawancara, 22 Juni 2013. 7 Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, 32. 8 Ibnu Mas ud dan Zainal Abidin, Fiqih Mazhab Syafi i, 36-37.

66 beli gara<r. Sedangkan gara<r hukumnya adalah dilarang dan akad jual belinya pun juga tidak sah. Penulis juga memperkuat pendapat penulis mengenai hukum jual beli motor di UD. Rabbani Motor ini dengan sebuah kaidah: د ف ع ال م ف اس د م ق د م ع ل ى ج ل ب ال م ص ال ح Artinnya: menolak mafsadah didahulukan dari pada meraih maslahat Maksud penulis dengan kaidah tersebut adalah menolak jual beli motor yang terjadi di UD. Rabbani Motor yang berakibatkan ketidakpastian pada konsumen, meskipun konsumen juga mendapatkan maslahat berupa potongan harga yang diberikan oleh UD. Rabbani Motor. Dengan demikian menurut penulis, jual beli motor di UD. Rabbani Motor adalah termasuk jual beli yang berbeda dengan jual beli yang terjadi pada umumnya. Karena jual beli motor di UD. Rabbani Motor, bisa berbahaya bagi konsumen, yang mana jual beli tersebut dikreditkan oleh UD. Rabbani Motor dan beratas namakan konsumen, padahal konsumen sudah melunasi motornya kepada UD. Rabbani Motor. Penulis telah menjelaskan juga, bahwa fakta di lapangan, menunjukkan UD. Rabbani Motor pernah melakukan wanprestasi dalam pelunasan kredit. Dan yang dimintai pertanggungjawaban oleh pihak leasing adalah konsumen, karena pengkreditan tersebut beratas namakan konsumen. Oleh sebab itu, penulis berpendapat bahwa jual beli yang demikian itu termasuk pada bai gara<r atau jual beli yang mempunyai unsur

67 ketidakpastian yang diterima konsumen atas motornya. Karena jual beli motor di UD. Rabbani Motor mempunyai karakteristis yang hampir sama dengan bai al-gara<r. Maka jual beli motor di UD. Rabbani Motor dengan potongan harga penulis anggap tidak sah.