BAB V PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Responden menurut Usia. sisanya merupakan kelompok remaja awal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

BAB I PENDAHULUAN. masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan. perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial. Buku-buku Pediatri

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. Periode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi

KETELAN. Oleh: PUTRI J Disusun Fakultas

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita di masa pubertas sekitar usia tahun. Menarche merupakan

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dengan usia 6-14 tahun saat sedang duduk di bangku SD

PERBEDAAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN ASUPAN LEMAK PADA REMAJA PUTRI MENARCHE DINI DAN NORMAL DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu. perkembangan tersebut adalah perkembangan hormone Gonadotropin

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. periode transisi dari masa anak menuju masa dewasa. Dalam masa remaja ini

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa, hasil

PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE DINI PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 3 Oktober 2017 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

Hubungan Antara Status Gizi (IMT) dengan Usia Menarche pada Remaja Putri Usia Tahun di SMPN 1 Pace Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI KELAS V DAN VI DI SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penduduk adalah berusia tahun (BKKBN, 2003) Leutinizing Hormon (LH) yang signifikan (Aulia, 2009).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK

BAB I PENDAHULUAN. semakin menghawatirkan. Tidak hanya di Indonesia, penelitian di berbagai negara

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial, dan perilaku. Perubahan fisik yang dominan terjadi selama proses ini, diikuti

HUBUNGAN KONSUMSI JUNK FOOD DAN MEDIA INFORMASI TERHADAP MENARCHE DINI PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga konsep pengertian tersebut adalah :

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa, yang berawal dari usia 9 tahun dan berakhir di usia 18

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dimana remaja merupakan populasi terbesar di Indonesia yang tercatat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pubertas merupakan suatu tahap penting dalam proses tumbuh kembang

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

BAB I PENDAHULUAN. menjadi fakta bahwa makanan cepat saji sudah membudaya di masyarakat

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. menuju dewasa dimana terjadi proses pematangan seksual dengan. hasil tercapainya kemampuan reproduksi. Tanda pertama pubertas

BAB I PENDAHULUAN. antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Menurut WHO (World

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

HUBUNGAN ANTARA SIARAN TELEVISI DAN STATUS GIZI TERHADAP STATUS MENARCHE PADA SISWI SMP NEGERI 5 TINAMBUNG KABUPATEN POLMAN ABSTRACK

BAB I PENDAHULUAN. senam aerobik yang sangat diminati ibu-ibu dan remaja putri baik di kota

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Fase remaja merupakan fase dimana fisik seseorang terus tumbuh dan

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TERJADINYA MENARCHE PADA REMAJA. (CORRELATION NUTRITIONAL STATUS AND OCCURRED OF MENARCHE AT ADOLESCENT) Elita Rosdiyanti

BAB I PENDAHULUAN. Data Demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah populasi remaja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE. Nita Monica. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Siliwangi ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses. kematangan manusia. Pada masa ini merupakan masa transisi antara masa

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

BAB I PENDAHULUAN. lebih memilih makanan instan yang biasa dikenal dengan istilah fast food. Gaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa.

KUESIONER PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) MEDAN TAHUN /../..

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang

BAB II TINJAUAN TEORI. konsep yang relatif baru dalam kajian psikologi. Di negara-negara barat, istilah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Selatan. Sapi pesisir dapat beradaptasi dengan baik terhadap pakan berkualitas

Anatomi/organ reproduksi wanita

Lampiran 1 Kuesioner Gambaran Keterpaparan Pornografi dan Perilaku Seksual Siswa di SMA Al Azhar Medan Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dikatakan istemewa karena jumlah populasinya yang lebih besar dari pada

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE DI SMPN 7 BANJARMASIN. Erni Yuliastuti

Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

USIA MENARCHE, INDEKS MASA TUBUH, FREKUENSI KONSUMSI, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA SISWI SLTP DI PINGGIR DAN PUSAT KOTA, KOTA SEMARANG

I. KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Nomor Responden : (diisi oleh peneliti) 2. Jenis Kelamin : 3. Usia :

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Jalan Kebon Raya 1, Gang Haji Sanusi Taming Nomor 100A

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dunia. Menurut World Health Organization sekitar seperlima dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. menstruasi dan gangguan menstruasi sering terjadi (Lee dkk, 2006) dengan menstruasi yang abnormal, seperti sindrom premenstruasi dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan adanya pubertas

BAB I PENDAHULUAN. lebih di Indonesia terjadi di kota-kota besar sebagai akibat adanya

Universitas Lampung. Abstrak CORRELATION BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND MENARCHE AGE IN TEENAGE GIRLS AT SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gangguan Hormon Pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. SMP Muhammadiyah 10 Surakarta terletak di Jl. Srikoyo No.

BAB 1 PENDAHULUAN. akan mendapatkan ciri-ciri fisik dan sifat yang memungkinkan mampu

Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon)

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik Responden menurut Usia Karakteristik usia responden menunjukan distribusi tertinggi adalah usia 9-11 tahun sebanyak 16 responden (53%) dan sisanya 14 responden (47%) berusia 12-15 tahun. Distribusi tersebut menunjukkan bahwa distribusi tertinggi responden adalah tergolong dalam usia anak-anak, dan sisanya merupakan kelompok remaja awal. Usia responden tersebut sesuai dengan pendapat Pardede (2002) yang menyatakan bahwa remaja putri yang menginjak pada usia 9 sampai 15 tahun adalah remaja telah memasuki masa pubertas yaitu terjadinya perubahan dalam tubuh remaja khususnya perubahan fisik remaja, diantaranya menarche (haid pertama). 2. Karakteristik Responden Menurut Pengalaman dan Sumber Tontonan Tayangan Dewasa Karakteristik pengalaman menonton tayangan dewasa responden menunjukkan menunjukkan bahwa sebanyak 27 responden (90%) menyatakan pernah menonton film dewasa dan sisanya 3 responden (10%) menyatakan belum pernah. Selanjutnya dari 25 responden (93%) yang menyatakan pernah menonton tayangan dewasa mengetahui dan mendapatkannya dari teman atau saudara. 39

40 Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Barus (dalam Anni Kartika, 2009) memperlihatkan bahwa remaja putri yang terpapar media elektronik untuk dewasa (55,9%) cenderung lebih cepat mengalami menarche dibandingkan dengan remaja putri yang tidak terpapar (44,1%), demikian juga dengan responden yang terpapar media cetak khusus orang dewasa. B. Analisis Univariat 1. Distribusi Konsumsi Junk Food Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa konsumsi junk food responden menunjukkan bahwa sebanyak 18 responden (58%) responden memiliki frekuensi mengkonsumsi junk food dalam kategori sering yaitu dan sisanya 13 responden (42%) memiliki pola frekuensi mengkonsumsi junk food jarang. Tingkat keseringan mengkonsumsi junk food yang tinggi pada responden meliputi konsumsi makanan-makanan seperti mie instans, sosis, fried chicken, dan makanan cepat saji lainnya. Tingginya pola konsumsi junk food pada remaja dipengaruhi pula oleh pola perilaku masyarakat yang memilih makanan praktis, mudah didapat dan siap saji. Kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji dikarenakan pesatnya perdagangan, industri pengolahan pangan, jasa dan informasi yang mengubah gaya hidup dan pola konsumsi makan masyarakat, terutama di daerah perkotaan. Melalui rekayasa ilmu pengetahuan dan teknologi maka selera terhadap produk teknologi pangan tidak lagi bersifat lokal, tetapi menjadi

41 global, sehingga dalam waktu singkat telah diperkenalkan pola makan gaya junk food yang populer di seluruh negara dunia (Baliwati, 2004). 2. Distribusi Media Informasi Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa media informasi yang diterima oleh responden setiap harinya adalah normal (5-6 jam per hari) yaitu sebanyak 16 responden (53%) dan sering (>6 jam per hari) sebanyak 14 responden (47%), dimana rata-rata perhari mereka menggunakan sarana media informasi selama 6,46 jam. Penggunaan media informasi tersebut disebabkan oleh mudahnya remaja mengakses informasi dari berbagai media massa yang terdapat di masyarakat serta karakteristik remaja yang labil, rasa ingin tahu lebh tinggi dan mudah dipengaruhi oleh temannya. Media-media tersebut mulai dari media cetak (majalah dan koran), media elektronik (televisi, komputer, dan media internet) yang selain dapat diakses melalui komputer juga dapat diakses melalui telepon gengam (handphone). Hal tersebut sesuai dengan penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa dari remaja yang berumur antara 8-13 tahun sebesar 44% menyaksikan tayangan televisi, 17% memilih mendengarkan radio, sedangkan sisanya gemar menggunakan komputer, melihat-lihat gambar dan bermain video games (Louge, 2006). 3. Distribusi Usia Menarche Hasil dari tendensi sentral data usia menarche dini responden menunjukkan bahwa usia terendah responden mengalami menarche adalah

42 9 tahun, usia tertinggi 10 tahun, rata-rata usia menarche dini 9,8 tahun dan standar deviasi adalah 0,4. Sedangkan bila ditinjau dari distribusi frekuensi usia menarche, maka distribusi tertinggi adalah usia 10 tahun yaitu sebanyak 25 responden (81%) dan sisanya 6 responden (19%) mengalami menarche pada usia 9 tahun. Menarche dini adalah menstruasi yang datangnya lebih awal antara 10-11 tahun. Pertanda biologis dari menarche adalah kematangan seksualnya. Pada perempuan yang mengalami menarche dini, fungsi reproduksinya sama cepat dengan perempuan dewasa. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Noor (2011) mengenai hubungan antara status gizi dengan usia menarche yang menyebutkan bahwa usia menarche remaja putri telah bergeser ke usia yang lebih muda yaitu 10-11 tahun. Rata-rata usia menarche pada siswa SD dan SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan adalah 11,62 tahun. C. Hubungan Konsumsi Junk Food dengan Usia Awal Menarche Hasil uji korelasi Rank Spearman hubungan konsumsi junk food dengan usia menarche dini diperoleh nilai r hitung sebesar -0,497 dengan p-value 0,005. Karena nilai p-value lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan analisis tersebut disimpulkan bahwa terdapat hubungan konsumsi junk food dengan usia menarche dini pada siswi sekolah dasar di Surakarta. Konsumsi junk food pada remaja berpengaruh terhadap peningkatan gizi remaja. Umumnya makanan cepat saji umumnya mengandung kalori, kadar lemak, gula dan sodium (Na) yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin A,

43 asam akorbat, kalsium dan folat (Khomsan, 2004). Penelitian Karapanou dan Papadimitriou (2010) menyatakan bahwa lebih tinggi kadar lemak subkutan dan IMT pada usia pra pubertas (5-9 tahun) akan berkaitan dengan usia menarche dini (<11 tahun). Roveny (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pada remaja putri dengan kelebihan nutrisi (kelebihan berat badan), menarche juga terjadi lebih dini. Status gizi mempunyai peran penting dalam penurunan usia menarche pada remaja putri Hal tersebut sesuai dengan pendapat Ong Ken (2007) yang menyatakan bahwa penurunan usia menarche yang terjadi pada remaja putri disebabkan oleh terjadinya perubahan dalam percepatan pertumbuhan dan karakteristik dari kenaikan berat badan. Hal ini dikaitkan dengan kadar leptin yang disekresikan oleh kelenjar adiposa. Peningkatan kronik dari konsentrasi leptin di perifer turut memacu peningkatan serum Luteinizing Hormone (LH) yang berfungsi untuk sekresi estrogen dan progesteron dalam ovarium. Menurut Uche-Nwachi (2007), Luteinizing Hormone merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari di hipofisis anterior. Semakin tinggi kadar serum LH maka produksi esterogen dan progesteron di ovarium akan meningkat lebih dini dari seharusnya dan berdampak pada tanda-tanda seks sekunder yang tampak lebih cepat serta menarche. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian penelitian yang dilakukan oleh Rahayu Astuti dan Erma Handarsari (2010) menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna rata-rata usia menarche pada siswi

44 sekolah dengan rata-rata frekuensi konsumsi daging ayam, daging sapi, daging kambing (masing-masing p=0,000), ikan segar dan udang (p=0,023), ikan asin (p=0,010), ikan olahan (pindang, asap, ikan kaleng) (p=0,001) dan susu (p=0,000) pada siswi di pinggir kota dan di pusat kota. Sedangkan hasil penelitian terdahulu yang tidak mendukung yaitu penelitian yang dilakukan oleh Paramita Saraswati dan Clarissa D. Aileen (2008) mengenai pengaruh konsumsi fast food terhadap usia menarche. Hasil penelitian ini menyatakan rata-rata usia menarche adalah 11,4 tahun dengan kisaran antara 9,7 dan 13,3 tahun. Dari penelitian ini, disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi makanan cepat saji dan usia menarche, antara frekuensi konsumsi makanan cepat saji dan status gizi, antara status gizi dan usia menarche. D. Hubungan Media Informasi dengan Usia Menarche Dini Hasil uji korelasi Rank Spearman hubungan media informasi dengan usia menarche dini diperoleh nilai r hitung sebesar -0,457 dengan p-value 0,011. Karena nilai p-value lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan analisis tersebut disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara media informasi dengan usia menarche dini pada siswi sekolah dasar di Surakarta. Hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden menunjukkan bahwa informasi yang mereka terima khususnya tentang perilaku orang-orang dewasa mereka peroleh dari informasi teman atau saudara mereka. Seringkali mereka memperlihatkan foto-foto artis idola mereka yang mungkin diantara sedang beradegan berciuman dengan artis lainnya. Foto-foto atau film-film

45 tersebut, meskipun bukan merupakan film dewasa, namun secara tidak langsung foto-foto atau film tersebut meningkatkan keingintahuan mereka tentang perilaku seks. Remaja putri yang menerima rangsangan-rangsangan yang kuat dari luar, misalnya berupa tayangan sinetron yang menampilkan anak-anak berperan sebagai orang dewasa, film tentang seks (blue films), buku-buku bacaan (novel) dan majalah-majalah bergambar seks, godaan dan rangsangan dari laki-laki, pengamatan secara langsung terhadap perbuatan seksual. Rangsangan pancaindera diubah di dalam korteks serebri dan melalui nukleus amigdala disalurkan menuju ke hipotalamus, merangsang pembentukan dalam bentuk gonadotropin-releasing hormone (GnRH) yang merangsang hipofisis anterior dengan sistem portal sehingga kelenjar pituitari yang menghasilkan FSH (follicle-stimulating hormone) dan LH (luteinzing hormone) mengirimkan sinyal melalui gonadotropin (hormon yang merangsang kelenjar seks) menuju ovarium untuk menghasilkan hormon esterogen. Estrogen dengan konsentrasi rendah sudah mampu merangsang pertumbuhan payudara karena organ ini mempunyai reseptor untuk estrogen, khususnya pada glandulanya. Estrogen juga menimbulkan kematangan organ-organ reproduksi dan perubahan organ-organ seks sekunder, diantaranya: distribusi rambut, deposit jaringan lemak, dan akhirnya perkembangan endometrium di dalam uterus. Rangsangan estrogen yang cukup lama terhadap endometrium akhirnyaa perdarahan lucut pertama yang disebut menarche (Guyton, 2008).

46 Penelitian ini menunjukkan bahwa media informasi berhubungan terhadap usia menarche dini siswi sekolah dasar di Surakarta. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Harpenas (2012) tentang hubungan antara siaran TV dan status gizi terhadap status menarche pada siswi SMP Negeri 5 Tinambung menunjukkan bahwa dari menunjukkan bahwa dari 68 responden yang terpapar dengan siaran TV dengan status menarche dini adalah sebanyak 40 (100%) dan status menarche normal sebanyak 25 (89,3%) diikuti dengan yang tidak memiliki keterpaparan siaran TV dengan status menarche dini sebanyak 0 (0%) dan status menarche normal sebanyak 3 (10,7%). Sedangkan hasil penelitian terdahulu yang tidak mendukung yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nur Hafni (2006) mengenai hubungan karakteristik dan sumber informasi terhadap perilaku remaja dalam menghadapi menstruasi pertama pada siswi SMP Negeri I Batang Toru menunjukan bahwa tidak ada hubungan sumber media informasi terhadap sikap remaja dalam menghadapi menarche. E. Keterbatasan Penelitian 1. Penelitian dilakukan pada siswi sekolah dasar yang rata-rata berusia 9-10 tahun, seringkali mereka merasa malu untuk menjelaskan tentang usia menarche, pola makan junk food dan media informasi, hal ini menyebabkan peneliti harus membujuk responden agar mau menyatakan usia menarche mereka, pola makan junk food dan keterpaparan responden terhadap media informasi.

47 2. Peneliti meneliti pola makan responden berdasarkan frekuensi mereka mengkonsumsi junk food, sedangkan jenis dan ukuran junk food tidak diperhatikan. Hal ini memungkinkan bahwa responden yang mengkonsumsi junk food dengan frekuensi tinggi belum tentu mengkonsumsi volume junk food lebih tinggi dari responden yang mengkonsumsi sedikit junk food namun memiliki ukuran yang besar.