Volume 15, Nomor 2, Hal. 51-56 Juli Desember 2013 ISSN:0852-8349 KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI Ahmad Yani Noferdiman dan Afzalani Fakultas Peternakan Universitas Jambi Kampus Pinang Masak, Mendalo Darat Jambi 36361 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan sampah organik dalam pakan komplit sebagai pakan ternak ruminansia melalui teknologi fermentasi dengan penggunaan probiotik untuk menggantikan penggunaan hijauan rumput Gajah dalam penyusunan pakan komplit. Penelitian ini dilaksanakan di Fapet Farm Fakultas Peternakan Universitas Jambi selama 3 (tiga) bulan. Penelitian ini menggunakan sapi Bali sebanyak 16 ekor sapi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap 4 x 4.Terdiri dari empat ulangan dan empat perlakuan. Keempat perlakuan yaitu Perlakuan I (Pakan Komplit Rumput Gajah), Perlakuan II (Pakan Komplit Sampah Organik), Perlakuan III (Silase Pakan Komplit), Perlakuan IV (Silase Pakan Komplit Probiotik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penggantian rumput Gajah dengan sampah organik dalam bentuk pakan komplit baik dalam bentuk silase atau yang diberi probiotik tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi bahan kering dan konsumsi bahan organik, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik, pertambahan bobot badan sapi bali serta konversi pakan. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah pemberian sampah organik baik dalam bentuk segar maupun yang dibuat silase sebagai hijauan penyusun pakan komplit dapat menggantikan hijauan rumput Gajah yang ditandai dengan tidak adanya perbedaan terhadap semua peubah yang diamati. Kata Kunci : Sampah Organik, Silase, Probiotik, Sapi Bali PENDAHULUAN Kebutuhan akan daging terutama daging ternak ruminansia setiap tahun selalu meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan kesadaran akan kebutuhan akan protein hewani. Dengan demikian populasi ternak ruminansia harus meningkat karena terjadi tingkat pemotongan hewan yang besar. Namun pada kenyataannya tingkat kebutuhan akan daging yang lebih besar dibandingkan peningkatan jumlah populasi ternak ruminansia, walaupun pemerintah sudah mencanangkan swasembada daging sapi pada tahun 2010, namun sampai saat ini kita masih mengandalkan impor daging sapi dari negara lain terutama Australia. Peningkatan populasi ternak sapi sulit dicapai karena banyak permasalahan, antara lain rendahnya produktivitas ternak ruminansia. Terdapat tiga unsur utama produktivitas ternak ruminansia yaitu Breeding, Feeding, Management. Faktor feeding atau pakan adalah faktor 51
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains utama yang sering dihadapi. Pakan komplit adalah campuran konsentrat dan hijauan menjadi suatu bentuk ransum tunggal. Pemberian pakan komplit pada ternak sapi dapat menghindari seleksi bahan pakan oleh ternak dan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan terutama untuk usaha peternakan sapi potong. Pakan komplit yang dihasilkan melalui fermentasi menjadi silase merupakan pakan yang mengandung probiotik yang berisi mikroorganisme-mikroorganisme yang dapat berguna dan meningkatkan kesehatan ternak. Probiotik adalah istilah yang digunakan pada mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek baik atau kesehatan pada organisme lain atau inangnya. Diharapkan pemanfaatan sampah organik sebagai bahan baku pengganti rumput dalam pembuatan pakan komplit melalui teknologi fermentasi yang menggunakan probiotik dapat mengatasi masalah pengadaan pakan dalam usaha peternakan, menyajikan pakan yang berkualitas dan mengandung probiotik untuk kesehatan ternak, menghindari seleksi bahan pakan untuk ternak serta mengatasi masalah sampah terutama di daerah perkotaan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Fapet Farm Fakultas Peternakan Universitas Jambi selama 3 (tiga) bulan, terdiri dari pembuatan silase dilakukan digudang Fapet Farm selama 1 (satu) bulan, sedangkan percobaan ke ternak sapi dilakukan di kandang sapi Fapet Farm selama 2 (dua) bulan. Penelitian ini menggunakan sapi Bali sebanyak 16 ekor sapi. Hijauan yang digunakan yaitu rumput gajah (Pennisetum purpureum) yang diperoleh di kebun rumput di Fapet Farm (sebagai control), dan sampah organik berupa sayuran yang diperoleh dari pasar induk Angso Duo Pasar Kota Jambi. Ternak sapi yang digunakan diberi ransum imbangan hijauan dengan konsentrat 60% : 40%. Hijauan 60% berupa rumput Gajah, sampah organik, silase sampah organik. Konsentrat yang diberikan terdiri dari dedak, bungkil kelapa, jagung dan garam disusun berdasarkan kebutuhan makanan ternak sapi. Probiotik yang digunakan yaitu merek Yakult yang mengandung bakteri Lactobacillus casei. Alat yang digunakan adalah timbangan pakan merek Ohaus kapasitas 3,61 kg dengan ketelitian 0,1 g, timbangan sapi merek Salter kapasitas 200 kg dengan ketelitian 0,5 kg. pemotong rumput, parang, silo drum plastic dan silo plastic jenis venyletiline, seperangkat alat-alat untuk analisis bahan kering dan bahan organik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap 4 x 4.Terdiri dari empat ulangan dan empat perlakuan. Keempat perlakuan yaitu : Perlakuan I : Pakan Komplit Rumput Gajah ( Rumput Gajah 60% dan Konsentrat 40%) Perlakuan II : Pakan Komplit Sampah Organik (Sampah Organik 60% dan Konsentrat 40%) Perlakuan III : Silase Pakan Komplit (Silase Sampah Organik 60% dan Konsentrat 40%) Perlakuan IV : Silase Pakan Komplit Probiotik (Sampah Organik 60% dan Konsentrat 40% serta Probiotik 1 ml/1 kg pakan) Percobaan uji biologis pada ternak sapi dibagi dalam 3 periode yaitu adaptasi, pendahuluan dan periode koleksi data. Pakan diberikan 2 kali 56
Ahmad Yani., dkk: Konversi Sampah Organik Menjadi Silase Pakan Komplit Dengan Penggunaan Teknologi Fermentasi dan Suplementasi Probiotik Terhadap Pertumbuhan Sapi Bali sehari sesuai perlakuan pada pagi hari dan sore hari. Air minum diberikan ad libitum. Analisis ragam digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati. Jika terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan (Steel dan Torrie, 1991). Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi bahan kering dan bahan organik (kg/hari), kecernaan bahan kering dan bahan organik (%), pertambahan bobot badan (kg/hari) dan konversi pakan. Pembuatan silase sampah organik Pakan Komplit Sampah yang diperoleh dari pasar Induk Angso Duo Pasar Kota Jambi dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Sampah organik yang terdiri Perlakuan dari daun-daunan dan sayur-sayuran dan hijauan lainnya kemudian dibersihkan dengan air, kemudian dikeringkan selama satu hari. Setelah itu dicacah atau dihaluskan dengan parang, lalu dicampur dengan konsentrat dan probiotik Yakulk sebanyak 1 ml/1 kg pakan dari dimasukkan kedalam silo untuk difermentasikan selama 21 hari. Konsentrat terdiri atas dedak halus 50%, tepung jagung 15%, tepung ikan 15 %, bungkil kelapa 20%. Dalam penelitian ini jumlah campuran hijauan dan konsentrat ( pakan komplit) yang digunakan untuk masing-masing unit perlakuan adalah 2 kg. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh perlakuan silase pakan komplit berbahan dasar sampah organik yg diberi probiotik terhadap konsumsi pakan tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Rataan Konsumsi Bahan Kering dan Bahan Organik Ternak Sapi Bali Yang diberi Perlakuan Silase Pakan Komplit Sampah Organik. Peubah Konsumsi BK Konsumsi BO Kg/ekor/hari (%/kgbb/hari) Kg/ekor/hari (%/kgbb/hari) I 4.74 2.89 4.12 2.27 II 4.73 2.50 3.88 2.05 III 4.70 2.20 3.81 1.88 IV 4.73 2.40 3.78 1.92 Analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian silase pakan komplit sampah organik tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi bahan kering dan konsumsi bahan organik baik dalam jumlah maupun dalam persen bobot badan ternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pakan yang diberi pakan komplit berbahan hijauan rumput Gajah sama dengan pakan komplit berbahan sampah organic. Artinya sampah organic dapat menggantikan peran dari rumput Gajah sebagai sumber hijauan dari pakan tersebut. Juga pembuatan pakan menjadi silase melalui proses fermentasi tidak mempengarungi konsumsi pakan pada ternak. Sampah organik yang diperoleh dari pasar induk Angso Dua terdiri dari limbah sayur-sayuran berupa daun kol, daun sawi, daun kulit jagung dan lain- 55
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains lain yang fungsinya sama dengan hijauan makanan ternak. Bahan bahan tersebut sebagian telah digunakan sebagai pakan ternak yang cukup disukai ternak atau palatable, sehingga konsumsi pakannya relatif sama dibandingkan dengan hijauan rumput Gajah. %. Konsumsi bahan kering perlakuan I (pakan komplit berbahan dasar rumput Gajah) sebesar 4,74 kg/ekor/hari, sama dengan perlakuan lainya yaitu 4,73 kg/ekor/hari (pakan komplit berbahan dasar sampah organik), 4,70 kg/ekor/hari (silase pakan komplit sampah organik) dan 4,73 kg/ekor/hari (silase pakan komplit sampah organik + probiotik). Hasil penelitian ini lebih rendah dibandingkan Tabel 2. Rataan Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik, Pertambahan Bobot Badan dan Konversi Pakan Sapi Bali Yang diberi Perlakuan Silase Pakan Komplit Sampah Organik. Perlakuan Kecernaan Analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian silase pakan komplit sampah organik tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kecernaan bahan kering dan konsumsi bahan organik, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Hasil ini sejalan dengan konsumsi bahan kering dan konsumsi bahan organik. Tidak berpengaruhnya perlakuan disebabkan karena hijauan rumput Gajah dengan sampah organik relatif mempunyai kandungan zat nutrisi yang hampir sama. Kecernaan bahan kering pakan komplit rumput gajah (perlakuan I) sebesar 45,16% dan kecernaan bahan dengan hasil penelitian Amin (2003) yang menunjukkan sapi PO yang digembalakan di tempat sampah akhir menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering pada sapi peranakan Ongole yang digembalakan di tempat sampah sebesar 8,156 kg/hr. Hal ini disebabkan karena perbedaan jenis ternak sapi yang digunakan. Uji Biologis Kualitas pakan dapat ditentukan melalui uji biologis pada ternak yang bersangkutan. Pengaruh perlakuan silase pakan komplit berbahan dasar sampah organik yg diberi probiotik terhadap konsumsi pakan tertera pada Tabel 2. organik sebesar 39,29%, hasil ini sama dengan perlakuan lainnya yaitu pakan komplit sampah organik menghasilkan kecernaan bahan kering sebesar 46,14% dan bahan organik sebesar 37,84%, Peubah Pbb BK (%) BO(%) (kg/hari) silase pakan komplit sampah organik menghasilkan kecernaan bahan kering sebesar 45,76% dan bahan organik sebesar 37,06%, pakan komplit silase sampah organik dengan probiotik menghasilkan kecernaan bahan kering sebesar 43,26% dan bahan organik sebesar 34,61 %. KESIMPULAN Konversi Pakan I 45.16 39.29 0.45 12.99 II 46.14 37.84 0.43 11.31 III 45.76 37.06 0.43 10.92 IV 43.26 34.61 0.39 12.26 Pemberian sampah organik baik dalam bentuk segar maupun yang dibuat silase sebagai hijauan penyusun pakan komplit dapat menggantikan hijauan rumput Gajah yang ditandai dengan 56
Ahmad Yani., dkk: Konversi Sampah Organik Menjadi Silase Pakan Komplit Dengan Penggunaan Teknologi Fermentasi dan Suplementasi Probiotik Terhadap Pertumbuhan Sapi Bali tidak adanya perbedaan terhadap semua peubah yang diamati yaitu konsumsi pakan, kecernaan bahan kering dan bahan organik, pertambahan bobot badan serta konversi pakan. DAFTAR PUSTAKA Amin, D.M.A. 2003. Pengaruh Pemberian sampah Organik Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan dan Konversi Pakan Sapi Peranakan Ongole Di Desa Randusari Mojosongo Surakarta.Thesis. UniversitasMuhamadiah Malang. BPS.2010. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2009.Jambi : Badan Pusat Statistik Kota Jambi. Jambi. Endang Purbowati. 2009. Usaha Penggemukan Domba. Penebar Swadaya. Bogor. Ensminger, M.E. and Olentine, C.G. 1978. Feed and Nutrition Complete. The Ensminger Publishing Co. Clevis. Fikar, S. dan Ruhyadi, D. 2010. Beternak dan Bisnis Sapi Potong. AgroMedia Pustaka. Jakarta. Guntoro, S. 2002. Membudidayakan Sapi Bali.Kanisius. Yogyakarta. Laconi, E.B. 1992. Pemanfaatan manure ayam sebagai suplement non protein nitrogen (NPN) dalam pembuatan silase jerami padi untuk ternak kerbau. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. McDonald, P. 1983. The Biochemistry of Silage. Longman Jhon Wiley and Sons, Ltd. New York. Prayitno, E. 2007.Fermentabilitas Silase Sampah Organik dalam.rumen sebagai Pengganti Rumput Lapangan Pada Domba Lokal Jantan. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Semarang. Rukmana, R. 2001. Silase dan Permen Ternak Ruminansia.Kanisius. Yogyakarta. Rukmana, R. 2005.Rumput Unggul Hijauan Makanan Ternak. Kanisius. Yogyakarta. Siregar, DA. 1996. Usaha Ternak Sapi.Kanisius. Yogyakarta. Salmet, J.S. 2002. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. Yulianto, P. dan Saparinto, C. 2009. Pembesaran Sapi Potong Secara Intensif. Penebar Swadaya. Bogor. 55
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains 56
Ahmad Yani., dkk: Konversi Sampah Organik Menjadi Silase Pakan Komplit Dengan Penggunaan Teknologi Fermentasi dan Suplementasi Probiotik Terhadap Pertumbuhan Sapi Bali 55