NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan

KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA FILM 3600 DETIK

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER PERCAYA DIRI PADA FILM

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

UPAYA MEMBANGUN KARAKTER PERCAYA DIRI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (Analisis Isi pada Film Taare Zameen Par)

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

KONTRUKSI KARAKTER KERJA KERAS DAN RELA BERKORBAN DALAM FILM BIDADARI-BIDADARI SURGA UNTUK KEPERLUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(Analisis Isi 2014/2015) persyaratan. Sarjana S-1. Diajukan Oleh: A

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA DAMAI DALAM FILM DI TIMUR MATAHARI (Analisis Semiotik dalam Perspektif PPKn)

PESAN NILAI KESETIAKAWANAN SOSIAL PADA FILM RUMAH TANPA JENDELA NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

PENGGAMBARAN KARAKTER KERJA KERAS PADA FILM MENEBUS IMPIAN (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

PENGUATAN PEDULI LINGKUNGAN HIDUP MELALUI GERAKAN PRAMUKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 1 Sragen) NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara kita Indonesia sejak dua tahun belakangan ini banyak dihembusi oleh

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN KERJA KERAS PADA ANAK-ANAK KELUARGA PEDAGANG. (Studi Kasus di Pasar Raya Gentan, Baki, Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI

KARAKTER RELIGIUS PADA FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER KERJA KERAS KAJIAN ISI CERITA FILM SEMESTA MENDUKUNG UNTUK PEMBELAJARAN PKn

BAB III METODE PENELITIAN

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

IMPLEMENTASI KARAKTER GOTONG ROYONG DAN PEDULI SOSIAL DALAM KERJA BAKTI MINGGUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

KURNIASIH A

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN KARAKTER KEJUJURAN PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

SIKAP TOLERANSI TERHADAP SISWA PENYANDANG DISABILITAS DALAM SEKOLAH INKLUSI (Studi Kasus Pada Siswa SMA Muhammadiyah 5 Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

PENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN. Anik Marijani

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB DAN KERJA KERAS DI DESA JATI KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menjadi media hiburan juga berfungsi sebagai media informasi dan sarana

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL PERSPEKTIF PPKn (Analisis Semiotik pada Film Alangkah Lucunya (negeri ini)

BAB I PENDAHULUAN. dari segi budaya, social maupun ekonomi. Sekolah menjadi suatu organisasi yang

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PERUBAHAN FISIKA SERTA MENGEMBANGKAN KARAKTER KOMUNIKATIF, KERJA KERAS, DAN RASA INGIN TAHU SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

IMPLEMENTASI KARAKTER MANDIRI DAN KERJA KERAS DALAM MASYARAKAT NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa/

Diajukan Oleh: LUKLUK SALAMAH A

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus pada Remaja Masjid di Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono Kabupaten Batang)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, guru

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

NASKAH PUBLIKASI MUATAN DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

PENGEMBANGAN SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN REMAJA ( studi kasus kegiatan rohis di SMA Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013)

PENANAMAN NILAI KESETIAKAWAN SOSIAL DI SEKOLAH (Studi Kasus di SMP Negeri 26 Surakarta)

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu)

KETAATAN HUKUM PETUGAS PARKIR (Studi Kasus pada Petugas Parkir Pasar Gedhe Hardjonagoro Surakarta)

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah sebagaimana Cress well mendefinisikannya sebagai suatu

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PELANGGARAN NORMA AGAMA. (Studi Kasus di MTs Mahadul Muta alimin Katerban

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. dari keluarga serta perhatian orang tua yang akan dibutuhkan anak ketika di dalam

KENDALA DAN SOLUSI PEMBENTUKAN KARAKTER KERJA KERAS PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PELAKSANAAN ADOPSI ANAK MELALUI PENGADILAN AGAMA (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA KARANGANYAR) NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT. (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Berdasarkan. Perda No. 11-A Tahun 2012 Tentang BPMKS)

MUATAN KARAKTER KERJA KERAS DAN SIKAP PANTANG MENYERAH PADA BUKU SEPATU DAHLAN (Analisis Isi Buku Sepatu Dahlan)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

IMPLEMENTASI KARAKTER PEDULI SOSIAL PADA PETANI (Studi Kasus Di Desa Tanjungsari Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Film berperan sebagai komunikasi bahasa. Film mengungkapkan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

NILAI PENDIDIKAN NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Transkripsi:

KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA FILM 3600 DETIK (Analisis Isi Penokohan Pemeran Utama Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Disusun oleh : SITI MUNTIAH A220110091 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

ABSTRAK KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA FILM 3600 DETIK (Analisis Isi Penokohan Pemeran Utama Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Siti Muntiah. A 220 110 091. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015. xv + 80 halaman (termasuk lampiran) Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mendeskripsikan karakter tanggung jawab pada Film 3600 Detik, 2) untuk mendeskripsikan karakter tanggung jawab pada Film 3600 Detik sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarga-negaraan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah film 3600 Detik. Objek penelitian adalah karakter tanggung jawab. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan studi kepustakaan. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik atau metode pengumpulan data. Analisis data menerapkan model interaktif melalui pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Karakter tanggung jawab pada Film 3600 Detik, yaitu a) Kemandirian pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, b) Kesadaran pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, c) Kemampuan pendidik dan peserta didik dalam menjalankan tugas dan kewajiban, 2) Karakter tanggung jawab pada Film 3600 Detik sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, yaitu film dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan sebuah pesan yang disampaikan kepada penonton. Film 3600 Detik merupakan salah satu film yang didalamnya terkandung karakter tanggung jawab, sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan khususnya untuk mengajarkan karakter tanggung jawab. Karakter tanggung jawab termuat dalam Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII SMP yaitu: 2.3. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin dan tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Kata kunci : Karakter tanggung jawab, film, analisis isi Surakarta, 28 Februari 2015 Penulis SITI MUNTIAH 1

PENDAHULUAN Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) bertujuan untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran dalam berbangsadan bernegara. PPKn adalah salah satu matapelajaran yang terpenting dari jenjang SD sampai perguruan tinggi gunanya untuk membentuk pribadi peserta didik dalam beretika baik. PPKn juga memegang peranan terpenting dalam hal penanaman nilai-nilai moral pada peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan tujuan membentuk setiap insan menjadi warganegara yang baik, taat akan hukum dan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mewujudkan tujuan PPKn tidak hanya menjelaskan materi di kelas tetapi dengan menayangkan film-film yang mendidik. Tanggung jawab merupakan suatu hal yang paling penting dalam pembelajaran. Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2008;1623), tanggung jawab merupakan keadaan wajib menanggung segala sesuatunnya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan). Karakter tanggung jawab termuat dalam Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII SMP yaitu: 2.3. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin dan tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Suatu pembelajaran membutuhkan tanggung jawab agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik antara guru dan pesertadidik. Tanggung jawab diperlukan untuk peserta didik dan pendidik. Tapi dalam kenyataannya, sekarang ini tanggung jawab peserta didik di sekolah mulai hilang. Salah satu contoh mulai lunturnya karakter tanggung jawab pada peserta didik adalah anaktidak mematuhi tata tertib di sekolah diantaranya tidak mengerkan tugas bahkan pekerjaan rumah (PR) yang diberikan oleh pendidik bahkan menyontek saat ulangan. Peserta didik cenderung tidak mau menyelesaikan tugas dan tidak mau bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya. Media pembelajaran perlu diberikan pada peserta didik agar peserta didik mengerti apa itu tanggung jawab. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam pembentukan karakter peserta didik. 2

Pendidik PPKn berperan penting untuk membentuk karakter peserta didik. Banyak media yang dapat digunakan oleh pendidik untuk membentuk karakter peserta didik. Salah satu media yang dapat digunakan untuk membentuk karakter peserta didik adalah melalui film. Menurut Ardianto dan Lukiati (2005:134), film adalah karya seni yang diproduksi secara kreatif dan memenuhi imajinasi orangorang yang bertujuan memperoleh estetika (keindahan) yang sempurna. Film dapat dijadikan media pembelajaran untuk membentuk karakter pada peserta didik. Film yang didalamnya mengandung karakter adalah film 3600 Detik. Karakter yang terkandung dalam film 3600 Detik adalah karakter tanggung jawab. Diharapkan dengan menggunakan media pembelajaran yang menayangkan sebuah film, peserta didik dapat tertanam karakter tanggung jawab. Film yang mencerminkan karakter tanggung jawab untuk media pembelajaranya itu film 3600 Detik. Film ini mengisahkan tentang tanggung jawab seorang guru dan sahabat yang dapat merubah seseorang menjadi lebih baik dan berguna bagi orang lain. Menjadikan film 3600 Detik sebagai media pembelajaran diharapkan anak dapat memahami tanggung jawabnya sebagai pesertadidik. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti mengambil judul Karakter Tanggung Jawab pada Film 3600 Detik (Analisis Isi pada Penokohan Pemeran Utama sebagai Media Pembelajaran PPKn). Peneliti bisa mengkaji agar memperoleh informasi tentang tanggung jawab anak yang terkandung dalam film 3600 detik. Sehingga penulis dapat menjadikan film 3600 detik sebagai media pembelajaran tanggung jawab dalam pelajaran PPKn. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mendeskripsikan karakter tanggung jawab pada film 3600 detik, dan 2) mendeskripsikan penggunaan media film 3600 Detik sebagai media pembelajaran PPKn dalam membentuk karakter tanggung jawab. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif menggunakan metode analisis isi. Menurut Bungin (2008:76), subjek penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah film 3600 Detik. Objek penelitian ini adalah karakter tanggung jawab. Sumber data primer 3

dalam penelitian ini adalah film 3600 Detik. Sumber data sekunder pada penelitian ini adalah artikel dari internet berkenaan dengan sinopsis film 3600 Detik. Menurut Sugiyono (2013:308), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dokumenentasi dan studi pustaka. Menurut Arikunto (2010:203), instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Penelitian ini menggunakan dua macam trianggulasi, pertama triangulasi sumber data yang berupa informasi dari DVD dan dokumen yang memuat catatan yang berkaitan dengan data yang dimaksud. Kedua, triangulasi teknik atau metode pengumpulan data yang berasal dari hasil dokumentasi, dan studi pustaka. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Isi Cerita Film 3600 Detik Film 3600 Detik menceritakan tentang kisah hidup dan persahabatan pelajar SMA. Awalnya Sandra (Shae) mempunyai keluarga yang harmonis, hangat, dan juga bahagia. Karena hidup Sandra selalu dikelilingi dengan kasih sayang dari ayahnya (Ponco Buwono). Kemana-mana dia selalu bersama ayahnya, sedangkan ibunya (Wulan Guritno) sibuk bekerja dari pagi hingga malam. Otomatis Sandra jarang ketemu dengan ibunya. Akhirnya ayah dan ibu sandra bertengkar sangat hebat sehingga mereka memutuskan untuk bercerai. Sandra kaget mendengar pertengkaran ibu dan ayahnya tersebut. Sampai akhirnya ayahnya memutuskan untuk pergi ke luar negeri menata hidup yang baru dan tega meninggalkan Sandra hanya dengan ibunya. Sandra sangat sedih, ketika dia butuh sahabat dan teman untuk diajak berbagi masalahnya, teman dan sahabatnya malah ikut pergi meninggalkan dia. Selama setahun Sandra marah dengan ibunya. Sandra bahkan selalu menyalahkan ibunya atas kepergian ayahnya. Setelah ibunya berpisah dengan ayahnya, ibunya memutuskan pindah rumah. Pindah rumah otomatis pindah sekolah juga, dan saat itu juga hidup Sandra jadi tidak sempurna lagi. Ketika 4

Sandra memasuki sekolah yang baru, dia langsung dipanggil oleh Wali kelasnya (Indra Birowo) karena dandanannya seperti preman. Sandra mengecat rambut dengan warna merah, kuku dikutek warna merah, sepatu pun merah, hidung ditindik dan kemana-mana memakai headset. Tidak hanya itu, Sandra juga merokok, sering ke kelab malam-malam dan suka bolos sekolah. Kehidupan Sandra berubah setelah dirinya mendapatkan teman sekaligus sahabat baru yang bernama Leon (Stefan William). Sandra dan Leon duduk bersebelahan, karena memang saat itu hanya tempat duduk Leon yang kosong. Leon dianggap anak aneh dan cupu di sekolah. Dibalik semua itu Leon merupakan siswa yang berprestasi di sekolah. Leon selalu mendapat rangking pertama, nilai ulangan selalu bagus, tidak pernah nyontek dan juga pandai bermain piano. Awal mulanya Leon hanya ingin menjadi teman Sandra, tapi beberapa kali Sandra menolaknya dan tidak mau berteman dengan Leon. Sandra menolak karena menurutnya Leon selalu melarang segala kebiasaan buruk yang ia sukai. Leon bersikeras tetap ingin menjadi teman Sandra walaupun Sandra berpenampilan kurang baik. Leon diterima menjadi sahabat Sandra setelah memenangkan taruhan bermain bilyar. Seiring berjalannya waktu akhirnya Leon dan Sandra menjadi sahabat dekat. Sandra mulai terbuka kepada Leon. Sandra menceritakan awal kehidupan hingga akhirnya ia memilih menjalani kehidupannya yang sekarang. Sandra mengakui kalau dulunya ia adalah anak baik-baik, akan tetapi semau itu berubah ketika orang tanya bercerai dan ayah yang sangat ia sayangi tega meninggalkan dirinya. Leon kini paham masalah yang dialami Sandra dan dirinya bertekad untuk membantu Sandra berubah menjadi lebih baik lagi. Atas perintah Pak Doni, Leon selalu mengajari Sandra pelajaran sekolah. Semua mata pelajaran yang Sandra tidak bisa, Leon selalu mengajari. Leon juga melarang Sandra untuk mencontek saat ulangan. Leon dan Sandra selalu pergi makan, main, belajar bersama-sama. Leon dan Sandra selalu pergi berdua. Sampai pada akhirnya Sandra merubah semua kehidupannya. Sandra berubah menjadi anak yang baik, tidak marah lagi dengan mamanya. Perubahan yang ada pada diri Sandra tidak lepas dari usaha yang dilakukan oleh Leon. Sampai pada suatu hari Leon tidak masuk sekolah. Sandra merasa khawatir dan bertanya pada salah seorang temannya. Dari temannya tersebut Sandra tahu bahwa Leon sedang sakit dan dirawat di rumah sakit. Leon memang anak yang kuat dan 5

tidak mau bercerita tentang penyakitnya kepada Sandra. Seusai pulang sekolah Sandra langsung ke rumah sakit dan bertemu dengan kedua orang tua Leon. Sandra bertanya kepada Ibu Leon (Febi Febiola) tentang sakit yang diderita Leon. Ternyata Leon menderita penyakit kanker sejak kecil. Leon selalu memberi Sandra semangat, hingga akhirnya Sandra menjadi anak yang lebih baik lagi. Akhirnya Sandra meminta izin kepada dokter dan orang tua Leon untuk pergi jalan jalan. Akhirnya mereka memberi izin dan akhirnya Leon berjalan-jalan dengan Sandra. Mereka pergi ke salah satu tempat wisata yaitu JungleLand. Mereka bermain dan makan malam disana. Sandra mengabulkan 3 permintaan Leon. Sampai akhirnya penyakit Leon kambuh, dan mengeluarkan darah dari hidungnya. Sandra panik, dan langsung membawa Leon pergi dari tempat wisata itu. Dipertengahan jalan, Leon muntah darah. Sandra tidak berhenti menangis dan memeluk Leon. Leon berkata Terima kasih untuk hari ini, dan terima kasih untuk 3600 detik yang dilaluinya secara bersama-sama, 3600 detik yang tak akan terlupakan oleh Leon. Akhirnya Leon meninggal dunia dan Sandra harus melanjutkan kehidupannya tanpa Leon. Seperti harapan Leon, Sandra akhirnya menjadi murid pintar di kelasnya. Ia bahkan menerima sebuah piala kejuaraan akademik dari sekolahnya. 2. Karakter Tanggung jawab pada Film 3600 Detik a. Kemandirian pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Sikap kemandirian dalam menyelesaikan persoalan mata pelajaran juga perlu diterapkan siswa. Akan tetapi disamping sikap kemandirian juga siswa dituntut untuk bisa bekerja secara kelompok hal tersebut dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang tentunya membutuhkan bantuan jika mendapatkan permasalahan yang sulit untuk dipecahkan, sikap sosial dan kemandirian merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Sikap kemandirian tidak hanya dituntut pada siswa saja, guru juga harus memiliki sikap kemandirian agar siswa dapat meneladani sikap tersebut. Kemandirian peserta didik juga terdapat di dalam film 3600 Detik. Berdasarkan adegan dan dialog yang ditemukan side A menit ke 29.04, dapat disimpulkan bahwa sebagai guru, Pak Doni tetap memberikan hukuman kepada Leon, sekalipun Leon tidak ikut membolos. Pak Doni ingin Leon mengajari Sandra dengan catatan setiap hari Leon harus menyerahkan hasil belajar Sandra kepadanya. Pak Doni bertanggung jawab atas nilai-nilai dan perilaku Sandra yang kurang baik di sekolah. Sebagai siswa, Leon bertanggung 6

jawab mengemban tugas dari Pak Doni untuk mengajari Sandra. Pak Doni ingin memastikan Leon mengajari Sandra dalam belajar agar nilai-nilainya tidak merah lagi. b. Kesadaran pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru dengan siswa tidak lepas dari apa yang dinamakan dengan komunikasi, karena dengan komunikasi yang tepat diterapkan oleh guru kepada peserta didik akan lebih memotivasi siswa untuk lebih giat belajar. Kesadaran pendidik sebagai guru dan peserta didik sebagai siswa dalam kegiatan belajar mengajar diharapakan mampu mempengaruhi kualitas belajar peserta didik sehingga berdampak kearah yang positif terhadap kualitas hasil belajar. Kesadaran pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar terlihat pada adegan dalam film 3600 Detik pada side A menit ke 19.35. c. Kemampuan pendidik dan peserta didik dalam menjalankan tugas dan kewajiban. Kemampuan pendidik dan peserta didik dalam menjalankan tugas dan kewajiban juga tergambar di dalam film 3600 Detik. Adapun adegan dan dialog yang menunjukkan karakter tanggung jawab dalam hal kemampuan pendidik dan peserta didik dalam menjalankan tugas dan kewajiban dapat dilihat pada side A menit ke 04.12 3. Karakter Tanggung jawab pada Film 3600 Detik sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Film 3600 Detik dapat dijadikan sebagai media pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan khususnya untuk mengajarkan karakter tanggung jawab. Melalui tokoh-tokoh utama yang terdapat di dalam film tersebut, karakter tanggung jawab dapat diperankan dengan baik. Karakter tanggung jawab termuat dalam Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII SMP yaitu: 2.3. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin dan tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Selain itu, sikap tanggung jawab lain yang terdapat dalam film 3600 Detik juga sesuai dengan indikator tanggung jawab yaitu: 7

a. Belajar atas kemauan sendiri. Hal ini ditunjukkan oleh Sandra ketika Leon sedang sakit, Sandra memiliki tanggung jawab sendiri terhadap perbaikan nilai-nilainya. Tanpa diminta ibunya, Sandra mau belajar di rumah demi keberhasilan ujiannya. b. Tidak suka menunda waktu, rajin tidak putus asa. Sikap tidak suka menunda waktu dan tidak berputus asa ditunjukkan oleh Pak Doni yang selalu membantu memperbaiki sikap dan penampilan Sandra. Demikian juga Leon, tidak pernah mengulur-ulur waktu jika belajar kelompok. Leon selalu mengingatkan Sandra jam-jam mereka belajar kelompok. c. Mempunyai kemampuan berfikir yang keras untk mencapaian tujuan hidupnya. Hal ini juga ditunjukkan sikap Leon yang tidak pernah menyontek dan berusaha keras mengajari Sandra agar tidak mendapat nilai merah lagi. d. Mempunyai ide atau gagasan, percaya dengan kemampuan diri sendiri, selalu optimis terhadap kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan tugas atau kewajiban. Rasa optimis Sandra muncul ketika untuk pertama kalinya ia memperoleh nilai ulangan yang tidak merah lagi. Bermula dari itu ia semangat belajar dan yakin bahwa dirinya juga bisa memperbaiki nilai-nilainya yang merah jika mau belajar giat. Percaya akan kemampuan diri sendiri juga ditunjukkan oleh Leon. Leon tidak pernah sekalipun mencontek saat ulangan. Sikap Leon yang tidak mencontek tersebut karena Leon percaya akan kemampuan yang dimilikinya. e. Tidak suka tergantung pada orang lain.hal ini ditunjukkan oleh Sandra yang menyadari bahwa ia tidak bisa bergantung terus pada Leon. Ketika Leon sakit dan tidak bisa membantunya belajar lagi, Sandra harus belajar sendiri, ke sekolah dan mengerjakan tugas-tugas sekolahnya sendiri. Beberapa sikap yang termasuk dalam karakter tanggung jawab di atas diharapkan juga dimiliki oleh generasi muda bangsa khususnya para pelajar. Karakter tanggung jawab pada peserta didik yang semakin rendah diharapkan mampu dibangkitkan dan ditingkatkan kembali melalui film 3600 Detik. 8

KESIMPULAN 1. Karakter Tanggung jawab pada Film 3600 Detik Karakter tanggung jawab yang ditunjukkan oleh tokoh-tokoh utama dalam Film 3600 Detik adalah sebagai berikut: a. Kemandirian pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. b. Kesadaran pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. c. Kemampuan pendidik dan peserta didik dalam menjalankan tugas dan kewajiban. 2. Karakter Tanggung Jawab pada Film 3600 Detik sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Karakter tanggung jawab termuat dalam Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII SMP yaitu: 2.3. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin dan tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut. 1. Kepada Masyarakat a. Masyarakat merupakan elemen penting bagi terwujudnya suatu pendidikan yang bersih. Masyarakat menciptakan generasi muda belajar tentang pendidikan khususnya karakter tanggung jawab, masyarakat diharapkan memberi contoh yang baik terkait dengan karakter tanggung jawab. b. Masyarakat diharapkan selalu memberi perhatian kepada generasi muda berkaitan dengan upaya pembelajaran pendidikan karakter tanggung jawab dan mengarahkan generasi muda pada hal-hal yang bersifat positif. 2. Kepada Pemuda dan Mahasiswa a. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa harus memahami realita sosial dan pendidikan di negeri ini sebagai bekal untuk membangun negeri ini dengan usaha nyata. b. Mahasiswa diharapkan mampu memanfaatkan media elektronik khususnya televisi melalui film sebagai media pembelajaran. 9

DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. 2005. Komunikasi Masa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 10