Ceramah Singkat Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga. Oleh: Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni MA

dokumen-dokumen yang mirip
Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Persiapan Menuju Hari Akhir

Berkawan dengan Orang Shalih

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Takwa dan Keutamaannya

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

Carilah Rezeki Yang Halal dan Jauhi Yang Haram

Melanggengkan Ketaatan Pasca Ramadhan

Surat Untuk Kaum Muslimin

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta

Mentadabburi Nama Allah, Al-Ghani (Maha Kaya)

Motivasi Agar Istiqomah

Bersama Orang Tua Menuju Surga

Menjadi Hakim Zhalim ????????????:

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

Malu Kepada Allah. Khutbah Pertama:

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

3 Wasiat Agung Rasulullah

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Jadikanlah Akhirat Sebagai Niatmu

Pengobatan dan Pemurnian Akidah

Sifat Surga dan Penghuninya

Petunjuk Nabi Dalam Menyebarkan Berita

Kewajiban Menunaikan Amanah

Sikap Seorang Muslim Terhadap Ahli Maksiat

Bukti Cinta Kepada Nabi

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Mengimani Kehendak Allah

Jangan Samakan Yang Baik dan Yang Buruk

Hukum Seputar Zakat Fitrah

===========================

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

Khutbah Jumat: Hakikat Takwa Kepada Allah

Agar Pohon Keimanan Tumbuh dan Berbuah

Perayaan Tahun Baru Islam

Riba, Dosa Besar Yang Menghancurkan

Ajari Anak Untuk Berdoa

Muhasabah dan Muraqabah, Jalan Menuju Takwa

Motivasi Untuk Bertaubat

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

Hidayah Adalah Karunia Ilahi

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Renungan Pergantian Tahun

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Suap Mengundang Laknat

Metode Bijak Memperbaiki Aib

Menahan Amarah. Menahan Marah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ????????????????????????????????????????????

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Hakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185

Shalat Berjamaah Tidak di Rumah

Nilai Harta Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

AL-JAMIL Yang Maha Indah

Penguasa Yang Maha Sempurna Dan Bergantung Kepada-Nya Segala Sesuatu. Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni, MA. Publication: 1435 H_2014 M

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Keutamaan Puasa Ramadhan

Ujian Dunia dan Ujian Akhirat

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Hari Perhitungan/Hisab

Pintu-Pintu Kebaikan dan Kewajiban Menjaga Lisan

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Janganlah Berlaku Zalim

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Memahami Maksud dan Tujuan Persaudaraan Seiman

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Kedudukan Dua Kalimat Syahadat Dalam Syariat Islam

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Keutamaan Membaca. Publication: 1434 H_2013 M KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT. Oleh: Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Kedudukan Shalat Dalam Islam

Merasakan Manisnya Keimanan

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Keindahan Nama-nama Allah. Oleh: Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni, M.A ا أ ج ز

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

Mendidik Anak dengan Teladan Shaleh

Musibah, Akibat dari Maksiat

Bismillahirrahmanirrahim


Transkripsi:

Ceramah Singkat Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga Oleh: Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni MA Alhadulillahi abbil alai ash-sholatu wassalau ala abiyyia Muhaad wa ala alihi wa shohbihi waait tabiahu ila yauiddi Setiap orang yang telah berkeluarga, tentu menginginkan kebaikan dan kebahagiaan dalam kehidupannya bersama istri dan anak-anaknya. Hal ini merupakan perwujudan rasa cintanya kepada mereka. Kecintaan ini merupakan fitrah yang Allah Azza wa Jalla tetapkan pada jiwa setiap manusia. Allah Azza wa Jalla berfirman: ا ل ي ا ل ا ل ل ا ي ي ا ل ل ا ل ا ل ل د ا ل د ل "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanitawanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)" [Ali 'Imrân/3:14] Bersamaan dengan itu, nikmat keberadaan istri dan anak ini sekaligus juga merupakan ujian yang bisa menjerumuskan seorang hamba dalam kebinasaan. Allah Azza wa Jalla mengingatkan hal ini dalam firman-nya: ا ل ي ا د ا د أ ا ا أ ل آ ل أ Hai orag-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kau terhadap ereka " at-taghâbun/64:14] Makna "menjadi musuh bagimu" adalah melalaikan kamu ke dalam perbuatan maksiat kepada Allah Azza wa Jalla. Salah Menempatkan Cinta dan Kasih Sayang Kita dapati kebanyakan orang salah menempatkan arti cinta dan kasih sayang kepada istri dan anakanaknya, dengan menuruti semua keinginan mereka meskipun bertentangan dengan syariat Islam, yang pada gilirannya justru akan mencelakakan dan merusak kebahagiaan hidup mereka sendiri. Ketika menafsirkan ayat tersebut di atas, Syaikh Abdur rahmân as-sa'di rahimahullah berkata: " Karea jiwa manusia memiliki fitrah untuk cinta kepada istri dan anak-anak, maka (dalam ayat ini) Allah Azza wa Jalla memperingatkan hamba-hamba-nya agar (jangan sampai) kecintaan ini menjadikan mereka menuruti semua keinginan istri dan anak-anak mereka dalam hal-hal yang dilarang dalam syariat. Dia memotivasi hamba-hamba-nya untuk (selalu) melaksanakan perintah-perintah-nya dan mendahulukan keridhaan-nya ". 1. Disalin dari www.khotbahjumat.com

Oleh karena itulah, seorang kepala keluarga yang benar-benar menginginkan kebaikan dalam keluarganya hendaknya menyadari kedudukannya sebagai pemimpin dalam rumah tangganya, sehingga dia tidak membiarkan terjadinya penyimpangan syariat dalam keluarganya, karena semua itu akan ditanggungnya pada hari kiamat kelak. Rasulullah shallallahu alaihi wa salla bersabda: ل ا أ ى ا ي ي ا ي أ ي ا ا ا "Ketahuilah, kalian semua adalah pemimpin dan kalian semua akan dimintai pertanggungjawaban tetag apa yag dipipiya seorag suai adalah peipi keluargaya da dia aka diitai pertanggungjawaban tentang (perbuatan) mereka". Cinta Sejati Yang Abadi Seorang kepala keluarga yang benar-benar mencintai dan menyayangi istri dan anak-anaknya hendaknya menyadari bahwa cinta dan kasih sayang sejati terhadap mereka tidak hanya diwujudkan dengan mencukupi kebutuhan duniawi dan fasilitas hidup mereka. Akan tetapi yang lebih penting dari semua itu adalah pemenuhan kebutuhan rohani mereka terhadap pengajaran dan bimbingan agama yang bersumber dari petunjuk al-qur-ân dan Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa salla. Inilah bukti cinta dan kasih sayang yang sebenarnya, karena diwujudkan dengan sesuatu yang bermanfaat dan kekal di dunia dan di akhirat nanti. Karena pentingnya hal ini, Allah Azza wa Jalla mengingatkan secara khusus kewajiban para kepala keluarga ini dalam firman-nya: ي ا ق ا ل د ق ي ا ل أ ا أ ل ل آ ل أ Hai orag-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu" [at-tahrîm/66:6] Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu ketika menafsirkan ayat di atas berkata: "(Maknanya): Ajarkanlah kebaikan untuk dirimu dan keluargamu". Syaikh Abdur rahmân as-sa'di rahimahullah berkata: "Memelihara diri (dari api neraka) adalah dengan mewajibkan bagi diri sendiri untuk melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla dan menjauhi larangan- Nya, serta bertobat dari semua perbuatan yang menyebabkan kemurkaan dan siksa-nya. Adapun memelihara istri dan anak-anak (dari api neraka) adalah dengan mendidik dan mengajarkan kepada mereka (syariat Islam), serta memaksa mereka untuk melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla. Maka, seorang hamba tidak akan selamat dari siksaan neraka kecuali jika dia benar-benar melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla (dalam ayat ini) kepada dirinya sendiri dan pada orang-orang yang dibawa kekuasaan dan tanggung jawabnya". Demikian juga dalam hadits yang shahîh ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa salla melarang Hasan bin 'Ali Radhiyallahu anhu memakan kurma sedekah, padahal waktu itu Hasan Radhiyallahu anhu masih 2. Disalin dari www.khotbahjumat.com

kecil, Rasulullah shallallahu alaihi wa salla bersabda: "Hekh.hekh" agar Hasa ebuag kura tersebut, kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah kamu tidak mengetahui bahwa kita (Rasulullah shallallahu alaihi wa salla dan keturunannya) tidak boleh memakan sedekah? [6]". Imam Ibnu Hajar rahimahullah menyebutkan di antara kandungan hadits ini adalah bolehnya membawa anak kecil ke mesjid dan mendidik mereka dengan adab yang bermanfaat (bagi mereka), serta melarang mereka melakukan sesuatu yang membahayakan mereka sendiri, (yaitu dengan) melakukan hal-hal yang diharamkan (dalam agama), meskipun anak kecil belum dibebani kewajiban syariat, agar mereka terlatih melakukan kebaikan tersebut. Kemudian, hendaknya seorang kepala keluarga menyadari bahwa dengan melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla ini, berarti dia telah mengusahakan kebaikan besar dalam rumah tangga tangganya, yang dengan ini akan banyak masalah dalam keluarganya teratasi, baik masalah antara dia dengan istrinya, dengan anak-anaknya ataupun dengan sesama keluarganya. Bukankah penyebab terjadinya bencana secara umum, termasuk bencana dalam rumah tangga, adalah perbuatan maksiat manusia? Allah Azza wa Jalla berfirman: ي ا د أ ا ا أ Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan (dosa)mu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu) [asy-syûra/42:30] Inilah makna ucapan salah seorang ulama salaf yang mengatakan: "Sungguh, ketika aku bermaksiat kepada Allah Azza wa Jalla, maka aku melihat pengaruh buruk perbuatan maksiat tersebut pada tigkah laku istriku ". Barangsiapa yang mengharapkan cinta dan kasih sayangnya terhadap keluarganya kekal abadi di dunia sampai di akhirat nanti, maka hendaknya dia melandasi cinta dan kasih sayangnya karena Allah Azza wa Jalla semata-semata, dengan cara saling menasehati dan tolong menolong dalam ketaatan kepada-nya. Allah Azza wa Jalla berfirman: د ا ا ا ل Orang-orang yang berkasih sayang pada waktu itu (di akhirat) menjadi musuh satu sama lainnya, kecuali orang-orang yang bertaqwa [az-zukhruf/43:67] Ayat ini menunjukkan bahwa semua jalinan cinta dan kasih sayang di dunia yang bukan karena Allah Azza wa Jalla. Maka di akhirat nanti berubah menjadi kebencian dan permusuhan, dan yang kekal abadi hanyalah jalinan cinta dan kasih sayang karena-nya. Lebih daripada itu, dengan melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla ini seorang hamba dengan izin Allah Azza wa Jalla akan melihat pada diri istri dan anak-anaknya kebaikan yang akan menyejukkan pandangan matanya dan menyenangkan hatinya. Ini merupakan harapan setiap orang beriman yang menginginkan kebaikan bagi diri dan keluarganya. Oleh karena itulah Allah Azza wa Jalla memuji hamba-hamba-nya yang bertakwa ketika mereka mengucapkan permohonan ini kepada-nya, dalam firman-nya: 3. Disalin dari www.khotbahjumat.com

ل ا أ ق ي ل ي ل ا ل أ ل ل ي ل Dan (mereka adalah) orang-orang yang berdoa: "Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri dan keturunan kami sebagai penyejuk (pandangan) mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa [al-furqân/25:74] Imam Hasan al-bashri rahimahullah ketika ditanya tentang makna ayat di atas, beliau berkata: "Allah Azza wa Jalla akan memperlihatkan kepada hambanya yang beriman ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla pada diri istri, saudara dan orang-orang yang dicintainya. Demi Allah Azza wa Jalla, tidak ada sesuatupun yang lebih menyejukkan pandangan mata seorang Muslim dari pada ketika dia melihat anak, cucu, saudara dan orang-orang yang dicintainya taat kepada Allah Azza wa Jalla ". Akhirnya, kami menutup tulisan ini dengan berdoa kepada Allah Azza wa Jalla agar Dia senantiasa melimpahkan taufik-nya kepada kita semua dalam menjalankan perintah-nya dan menjauhi larangan- Nya pada diri kita sendiri maupun keluarga kita. Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri dan keturunan kami sebagai penyejuk (pandangan) mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 03/Tahun XIII/1430/2009M. 4. Disalin dari www.khotbahjumat.com

Aplikasi Yufid: Aplikasi DOA Sehari-hari untuk anak-anak iphone and ipad Ready Developed by: Lihat aplikasi lainnya di www.yufid.org

Yufid Network: DOWNLOAD Mp3 Ceramah Islam GRATIS Developed by: Lihat website lainnya di www.yufid.com