BAB I PENDAHULUAN. terbukti dari banyak sekali karya sastra yang muncul, baik berupa puisi,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. emosional (Nurgiyantoro: 2007:2). Al-Ma ruf (2010:3) berpendapat bahwa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sekitar yang dituangkan dalam bentuk seni. Peristiwa yang dialami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, bahwa sastra merupakan cerminan. nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, fiksi berasal dari akar kata fingere (Latin) yang berarti berpurapura.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan atau kesenangan juga sebagai penanaman nilai edukatif.

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah karya sastra pada hakikatnya merupakan suatu pengungkapan kehidupan melalui bentuk bahasa.

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan karya sastra di Indonesia saat ini cukup pesat. Hal itu, terbukti dari banyak sekali karya sastra yang muncul, baik berupa puisi, cerpen, dan drama. Semua itu merupakan hasil karya sastra yang diciptakan oleh pengarang (penciptanya). Pengarang dalam menghasilkan sebuah karya sastra merupakan salah satu wujud kemajuan perkembangan dunia sastra di Indonesia. Kemajuan ini merupakan bukti bahwa di Indonesia saat ini banyak sekali para pencinta karya sastra. Sastra merupakan bentuk kegiatan yang menghasilkan sebuah karya sastra yang memiliki nilai-nilai keindahan yang mencerminkan kenytaan mengenai sosial atau masyarakat. Sastra merupakan gambaran dari kehidupan manusia yang didalamnya mempunyai sifat, tingkah laku, pemikiran, pengetahuan, dan imajinasi mengenai manusia itu sendiri. Sastra dapat dipandang sebagi suatu gejala sosial, sastra yang ditulis oleh pengarang pada umumnya langsung berkaitan dengan norma-norma dan adat istiadat jaman itu. Karya sastra merupakan suatu hasil karya manusia baik lisan maupun nonlisan (tulisan) yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki nilai keindahan. Karya sastra merupakan hasil hasil kreasi satrawaan melalui kontemplasi dalam lingkungan sosialnya. Fenomena dalam kehidupan 1

2 itu beranekaragam bai yang mengandung aspek sosial, budaya, politik, ekonomi, kemanusiaan, keagamaan, moral maupun jender. Karya sastra merupakan karya imajininatif bermediumkan bahasa yang berfungsi estetik dominan. Sebagai media ekspresi karya sastra, bahasa sastra dimanfaatkan oleh sastrawan guna mencapai efek estetik (Al-Ma ruf, 2009:1-2). Sastra sebagai hasil pekerjaan seni kreasi manusia tidak perna lepas dari nahasa yang merupakan media utama bagi karya sastra. Sastra dan manusia erat kaitannya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering bermula dari persoalan dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, kemudian dengan adanya imajinatif yang tinggi seorang pengarang tinggal menuangkan nasalah-masalah yang ada disekitar menjadi sebuah karya sastra. Penelitian terhadap karya sastra sangat penting dilakukan untuk mengetahui relevansi karya sastra dengan kenyataan yang ada daam masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra pada dasarnya mencerminkan realita sosial dan memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat. Dengan demikian, karya sastra digunakan untuk mengetahui realita soail yang diolah secara kreatif dan menarik oleh pengarang. Novel adalah karangan yang panjang yang berbetuk buku dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap tokoh. novel mngungkapkan suatu konsentrasi kehidupan pada suatu saat yang tegang yang memusatkan tentang kehidupan. Novel merupakan cerita rekaan yang

3 menyajikan tentang aspek kehidupan manusia lebih mendalam yang senantiasa berubah-ubah dan merupakan kesatuan dinamis bermakna (Santoso dan Wahyuningtyas, 2010:47) Novel mampu menghadirkan perkembangan satu karakter, situasi sosial yang rumit, hubungan yang melibatkan banyak atau sedikit karakter, dan berbagai peristiwa ruwet yang terjadi beberapa tahun silam secara lebih mendetail. Ciri khas novel terletak pada kemampuaanya untuk menciptakan satu semesta yang lengkap sekaligus rumit (Stanton, 2007:90). Novel Diary Pramugari dipilih dalam penelitian ini karena sangat menarik untuk diteliti dan dikaji. Novel ini menggambarkan tentang kehidupan seorang pramugari yang hidup diantara agama, seks yang dialaminya. Jingga yang dipertemuankan dengan dua sahabatnya yaitu Purie dan Anya, mereka dipertemukan saat diteriman menjadi pramugari dan hidup di kota Jakarta untuk melakukan masa pendidikan. Jingga mempunyai karakter kalem, lembut, taat beribadah harus hidup di tengah-tengah kehidupan antara seks yang dilakukan oleh Anya dan Purie. Jingga yang polos harus mempertahankan prinsip tentang hubungan seks hanya boleh dilakukan dalam ikatan pernikahan. Berbeda yang dilakukan oleh Anya dan Puri. Anya melakukan seks bersama kekasihnya tidak berdosa karena dilakukan berdasarkan saling suka dan tidak merugikan orang lain, sedangkan Puri mempunyai kebiasaan melakukan hubungan seks dengan laki-laki yang dekat bersamanya. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.

4 Peneliti memilih aspek moral dalam novel Diary Pramugari karena di dalam cerita banyak mengandung nilai-nilai moral. Kehidupan menjadi seorang Pramugari sering kali memberikan gambaran tentang kehidupan glamor dimata masyarakat. Novel ini menceritakan perjuangan untuk mempertahankan moral di tengah kehidupan metroplitan yang penuh dengan kebebasan. Novel ini mempunyai pesan moral sehingga dapat megubah pandangan masyarakat tentang seorang pramugari yang identik dengan kehidupan bebas. Berkaitan dengan sastra, semiotik merupakan ilmu bantu yang relevan karena dari proses karya sastra dapat di ambil ajaran dan kaidah semiotik. Dalam menganlisis moral novel Diary Pramugari karya Agung Webe peneliti menggunakan pendekatan semiotik karena manusia dapat mengetahui nilainilai kehidupan dalam suatu karya sastra melalui petanda, tanda, dan simbol. Peneliti memilih menerapkan di SMA karena novel Diary Pramugari karya Agung Webe sangat relevan untuk digunakan sebagai materi pembelajaran sastra di SMA. Sesuai dengan standar kompetensi membaca 7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/terjemahan dan kompetensi dasar 7.2 menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan. Aspek moral dalam novel Diary Pramugari diharapkan memberikan moral positif untuk terus melakukan perbuatan baik. Novel Diary Pramugari termasuk dalam novel best seller. Kelebihan dari novel Diary Pramugary ini bahasanya yang mudah dimengerti membuat pembaca terbawa dalam alur cerita. Tokoh-tokoh dalam novel Diary

5 Pramugary mempunyai karakter yang berbeda-beda sehingga memperkuat cerita yang ada dalam novel. Bahasa yang digunakan dalam novel tidak bertele-tele sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca (http://ekhaanhi. blogspot.com/2012/10/analisis-novel-karya-agung-webe.html). Agung Webe sebagi penulis Diary Pramugari ini mampu menghipnotis pembaca ikut larut dalam kehidupan yang dialami oleh Jingga sehingga lebih menarik jika novel Diary Pramugari dianalisis menggunakan aspek moral yang dialami oleh tokoh dalam cerita tersebut. Agung Webe mempunyai beberapa karya penanya yang berjumlah 13 buku, yang terdiri dari buku motivasi dan pengembangan diri. Buku yang berjudul Javanases Wisdom mengangkat kearifan leadership dari Jawa, telah menjadi kajian dan koleksi di National Library of Australia di Canbera. Agung Webe juga menemukan metode menata kembali program pemikiran yang dinamakan Recollecions. Lewat pelatihan dan seminar yang diselengggarakan, baik itu inhous training bagi instansi perusahaan maupun Publik training. Agung Webe sudah menginspirasi banyak orang untuk menemukan potensi, mengubah hidupnya menjadi lebih baik dan merai apa yang diimpikan (Webe, 2012:350-351). Pendekatan semiotik berpijak pada pandangan bahwa karya sastra sebagai karya seni, merupakan suatu sistem tanda (sign) yang terjalin secara bulat dan utuh. Sebagai sistem tanda ia mengenal dua aspek yakni penanda (signifiant) dan petanda (signifie) (Al-Ma ruf, 2009:90).

6 Berdasarkan uraian di atas, alasan-alasan yang menjadi dasar pentingnya penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut. 1. Persoalan yang diangkat dalam novel Diary Pramugary tentang aspek moral dengan tokoh utama Jingga yang memperjuangkan dan mempertahankan mahkota seorang wanita di tengah-tengah pergaulan dengan sahabat-sahabatnya yang hidup di kota metropolitan. 2. Gambaran keadaan tokoh Jingga yang dijelaskan dalam novel didahului dengan analisis struktur yang meliputi tema, alur, tokoh, dan latar. 3. Analisis novel Diary Pramugary karya Agung Webe dengan tinjauan semiotik sastra digunakan untuk memahami aspek moral yang terdapat dalam novel, serta implementasinya sebagai bahan ajar di SMA. 4. Novel Diary Pramugari karya Agung Webe dapat dijadikan sebagai bahan ajar sastra di SMA, khususnya dalam apresiasi novel karena novel ini mengandung aspek moral yang kuat, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan ajar mengenai pengetahuan moral yang baik maupun yang kurang baik. Berdasarkan urian diatas, peneliti ingin melihat lebih dalam mengenai permaslahan-permaslahan mengenai aspek moral yang dialami oleh Jingga dalam novel Diary Pramugari karya Agung Webe yang dikaji dengan menggunakan pendekatan semiotik dan implementasinya sebagi bahan ajar sastra di SMA. Gambaran keadaan tokoh yang dijelaskan di dalam novel Diary Pramugari akan didahului dengan analisis struktur yang meliputi tema, tokoh, alur, latar. Analisis aspek moral tokoh dalam novel Diary Pramugari

7 karya Agung Webe yang akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan semiotik. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan agar peneliti ini dapat mengarah saerta mengena pada sasaran yang diinginkan. Sebuah peneliti perlu dibatasi ruang lingkup agar wilayah pengkajiannya tidak terlalu luas untuk yang berakibat penelitian tidak fokus. Pembatasan masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Sesuai dengan kajian dalam penelitian yang ditinjau dari semiotik, maka kajian struktural dalam penelitian ini dibatasi pada fakta-fakta cerita cerita dan tema. 2. Penelitian ini dibatasi pada aspek moral dalam novel Diary Pramugari karya agung webe. 3. Penelitian ini mendeskripsikan implementasi aspek moral yang terkandung dalam pembelajaran sastra di SMA. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahn sebagi berikut. 1. Bagaimana latar sosio-historis Agung Webe? 2. Bagaimana struktur novel Diary Pramugari karya Agung Webe? 3. Bagaimana aspek moral dalam novel Diary Pramugari karya Agung Webe? 4. Bagaimana implementasi aspek moral dalam novel Diary Pramugari karya Agung Webe sebagia bahan ajar sastra di SMA?

8 D. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagi berikut. 1. Mendeskripsikan latar sosial-historis Agung Webe. 2. Mendeskripsikan struktur novel Diary Pramugari karya Agung Webe. 3. Mendeskripsikan aspek moral dalam novel Diary Pramugari karya Agung Webe. 4. Mendeskripsikan implemntasi asek moral dalam novel Diary Pramugari karya Agung Webe. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis a. Penelitian ini diharapkan mampu memperluas ilmu pengetahuan terutama bidang Bhasa dan Sastra Indonesia, khususnya bagi pembaca dan pecinta sastra. b. Sebagai acuan bahan pembelajaran khususnya Bahasa dan Ssatra Indonesia untuk menanamkan nilai-nilai moral. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru hasil penelitian ini diharapakan, dapat berguna dan bermanfaat sebagai tambahasn referensi dalam menggunakan media pembelajaran. b. Bagi peserta didik penelitian dapat menambah wawasan dalam mengekspresikan novel sebagai salah satu karya sastra. D. Sistematis Penulisan Sistematis dalam penulisan sangat penting karena dapat memberikan gambaran secara jelas mengenai langkah-langkah penelitian dan permasalahan

9 yang akan dibahas dalam peneliti. Sistematis dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut. Bab I Pendahuluan, meliputi latar belakang, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjuan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematis penulisan. Bab II latar belakang sosial budaya karya sastra, meliputi biografi pengarang, riwayat hidup pengarang, latar belakang sosial budaya, ciri karya pengarang dan karya-karya yang dihasilkan pengarang. Bab III membahas analisis stuktural pada novel Diary Pramugari karya Agung Webe. Bab IV membahas aspek moral dalam novel Diary Pramugari karya Agung Webe tinjauan semiotik. Bab V adalah penutup, meliputi kesimpulan dan saran. Pada bagian akhir disertakan daftar pustaka dan lampiran.