MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

Pratama Ilham Safitrie B

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu. Salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL. (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo)

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu. terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. besar. Oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Perusahaan akan dapat hidup dan berkembang pesat jika

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MAYA PURNASARI B

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang dilaksanakan oleh tim anggaran

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Agar anggaran itu tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan. kinerja yang baik antara atasan dan bawahan, pegawai dan pimpinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget) yang

(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. antara fakta dan teori. Keputusan tersebut merupakan penafsiran dari hal-hal

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN. (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Surakarta dan Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL

CHRISTINE PRAMITA W.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan organisasi. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN BIDANG KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. persaingan global akan menyebabkan suatu ketidakpastian dalam lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Anggaran merupakan kata benda, yaitu hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan

: DHIAN SARI UTAMININGSIH B.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai dampak yang besar terhadap perencanaan tujuan dan

TEGUH SETYA NUGROHO B

BAB 1 PENDAHULUAN. finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari karyawan atas hasil pekerjaanya yang

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya

SKRIPSI. Oleh : ARIFAH NUR SABRINA B

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan

BAB II LANDASAN TEORI. Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodic

BAB I PENDAHULUAN. disfungisional terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi (Indriantoro dan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dinyatakan dalam satuan moneter standar. Anggaran dapat berupa rencana jangka

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. efisian sehingga tujuan organisasi dapat tercapai (Mardiasmo, 2002 :45).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menghadapi pergeseran. Salah satu komponen penting

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi

SKRIPSI. Oleh : CITRA WIDASTINING TYAS /FE/AK. Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

BAB I PENDAHULUAN. fleksibel dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

Diajukan Oleh : Nieke wijayanti /FE/AK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

BAB I PENDAHULUAN. akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, dan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan, dan perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri (Anthony

SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN LIMA VARIABEL MODERATING

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA SWALAYAN LUWES DI PATI JAWA TENGAH

Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. angka-angka, target dan estimasi akan langsung muncul dipikiran kita saat

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan organisasi hingga tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Dalam anggaran haruslah memuat kerangka kerja organisasi yang

PERAN ANGGARAN PARTISIPATIF

BAB II TELAAH TEORI. Locke, Teori ini menjelaskan hubungan antara tujuan yang ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi sektor publik pada dasarnya membutuhkan sebuah

Transkripsi:

MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Wilayah Eks Karesidenan Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: ARI SULISTIO B 200 030 372 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha yang semakin global menuntut manajemen untuk beroperasi dan mengelola perusahaan seefisien dan seefektif mungkin. Terwujudnya efisiensi bagi perusahaan tidak lepas dari kemampuan manajemen dalam perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian berbagai aktivitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dalam melaksanakan fungsinya, manajemen seringkali membutuhkan alat bantu. Salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget) yang secara umum merupakan suatu perencanaan formal dari seluruh kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam satuan angka. Peranan anggaran bagi seorang manajer perusahaan terutama digunakan sebagai alat pengendalian (Trisnawati, 2000). Untuk meningkatkan efektifitas anggaran, suatu anggaran haruslah memperhatikan aspek aspek perilaku manusia agar anggaran tersebut mampu memotivasi manajer pelaksana untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam anggaran. Para manajer maupun karyawan secara bersama-sama atau sendiri-sendiri mempunyai kepentingan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Oleh karenanya, efektifitas dalam penyusunan staf, penciptaan iklim kerja yang baik dan pemberian motivasi secara positif bisa membawa sukses bagi kebanyakan perusahaan.

Motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan (Reksohadiprojo, 1990 dalam Trisnaningsih, 2003). Motivasi yang diberikan bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah. Sedangkan motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan-kekuatan (Heidjrachman dan Husnan, 2000). Gullerman (1994) menyatakan bahwa ada 3 hal penting yang bisa diambil dengan adanya motivasi dalam suatu anggaran antara lain: 1. Dapat sungguh-sungguh mengarahkan pada operasi yang lebih menguntungkan, paling tidak akan mengarah pada suatu keluwesan yang lebih besar dalam penyesuaian diri terhadap perubahan yang akan mempertinggi kemampuan. 2. Motivasi merupakan cara terbaik untuk mencegah penolakan terhadap perubahan dan pemogokan. 3. Motivasi merupakan cara yang paling potensial dari semua penggunaan sumber daya manusia yang efektif yang merupakan persoalan pokok manajemen. Pada sistem partisipasi dalam penyusunan anggaran, persiapan skedul anggaran akan dimulai dari hirarki yang lebih rendah. Dalam pembahasan ini

yang dimaksud dengan partisipasi adalah pengikusertaan (pengambil bagian). Partisipasi manajer dalam penetapan anggaran adalah pengikutsertaan manajer dalam penyusunan anggaran. Penyusunan anggaran dengan menggunakan pendekatan partisipasi merupakan pendekatan yang lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan lainnya (Lestari dan Sudaryono, 1994). Milani (1975) dalam Sya ban (2004) menyatakan bahwa dengan penyusunan anggaran secara partisipasif diharapkan kinerja para manajer dibawahnya akan meningkat. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa ketika suatu tujuan atau standar yang dirancang secara partisipasif disetujui, karyawan akan bersungguh-sungguh dalam mencapai tujuan atau standar yang telah ditetapkan, dan karyawan juga memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya karena ikut serta terlibat dalam penyusunannya. Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, yang menunjukan perbedaan antara banyaknya gaji yang diterima pekerja dengan yang diyakini oleh pekerja. (Robbins, 1996). Kepuasan kerja mencerminkan kegembiraan atau sikap emosi positif yang berasal dari pengalaman kerja seseorang. Luthans (1995) dalam Kamal dan Na im (2000) menyatakan bahwa kepuasan kerja memiliki tiga dimensi. Pertama, kepuasan kerja adalah tanggapan emosional seseorang terhadap situasi kerja. Hal ini tidak dapat dilihat tetapi hanya dapat diduga. Kedua, kepuasan kerja sering ditentukan oleh sejauh mana hasil kerja memenuhi harapan seseorang. Ketiga, kepuasan kerja mencerminkan hubungan dengan berbagai sikap lainnya daripada individual.

Penelitian yang menguji hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kepuasan kerja telah banyak dilakukan. Hasil penelitian yang telah dilakukan Trisnawati (2000), Lestari dan Sudaryono (1994) menemukan bahwa ada hubungan positif dan signifikan diantara keduanya. Pengaruh signifikan partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap prestasi kerja manajer. Sedang penelitian yang dilakukan Sudaryono (1994) menunjukan bahwa tingkat partisipasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengendalian manajemen. Secara singkat partisipasi anggaran mendorong manajer mengidentifikasi tujuan, menerima anggaran tersebut dan bekerja untuk mencapai sasaran anggaran tersebut. Sementara hasil penelitian Sya ban (2004) menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif dan tidak berpengaruh signifikan partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Sedangkan beberapa penelitian yang lain melaporkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut bertolak belakang atau negatif (Sterdy, 1960, Bryan, 1967, Locke, 1967, dalam Riyadi, 2000). Govindarajan (1986) dalam Riyadi (2000) mengemukakan bahwa untuk menyelesaikan perbedaan dari penelitian tersebut, bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan kontijensi. Pendekatan ini secara sistematis mengevaluasi berbagai kondisi atau variabel yang dapat mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kenerja manajerial. Variabel ini dipandang sebagai variabel moderating atau intervening. Faktor moderating dan intervening menjelaskan bahwa faktor moderating adalah faktor atau variabel yang mempengaruhi hubungan antara dua variabel.

Sedangkan variabel intervening adalah faktor atau variabel yang dipengaruhi oleh suatu variabel, dan mempengaruhi variabel lainnya (Murray, 1990, dalam Riyadi 2000). Pada penelitian Riyadi (2000) motivasi tidak mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Hal ini berbeda dengan penelitian Mia (1988) dalam Riyadi (2000) yang menunjukan secara signifikan motivasi mampu bertindak sebagai variabel moderating dalam hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Menurut Milani (1975) mengajukan hipotesis bahwa partisipasi akan meningkatkan kepuasan kerja yang akibatnya berpengaruh positif terhadap kinerja. Penelitian ini menemukan bahwa kepuasan kerja tidak mempunyai pengaruh signifikan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Hal ini berbeda dengan penelitian Horison (1966) dalam Kamal dan Naim (2000) yang menunjukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Temuan ini didukung oleh penelitian Kamal dan Naim (2000). Penelitian ini merupakan replikasi dari Riyadi (2000) dan Kamal dan Na im (2000). Penelitian ini menggunakan motivasi dan kepuasan kerja sebagai variabel moderasi (replikasi dari Kamal dan Na im). Alasan penggantian pelimpahan wewenang dengan kepuasan kerja karena penelitian ini mengukur prestasi manajer dengan mendekatkan pada faktor psikologis (Motivasi dan kepuasan kerja) dan bukan dari segi struktur organisasi. Dengan

adanya kepuasan tersebut akan mendorong indvidu untuk bertahan pada satu perusahaan dan berkarier jangka panjang. Kedua, wilayah yang berbeda (Riyadi meneliti wilayah Jawa timur, sedangkan penulis menggunakan wilayah sekarisidenan Surakarta). Yang membedakan Jawa timur (misalnya; Surabaya) dengan Surakarta adalah tingkat upah minimum regional di Surakarta lebih rendah dari pada upah yang diperoleh di Jawa timur. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan uraian dimuka, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah motivasi yang berfungsi sebagai variabel moderating mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial? 2. Apakah kepuasan kerja yang berfungsi sebagai variabel moderating mempengaruhi hubungan partisipasi penyusunan amggaran dengan kinerja manajerial? C. Tujuan Penelitian Tujuan ini adalah untuk menguji secara empiris sejauh mana motivasi dan kepuasan kerja yang berfungsi sebagai variabel moderating mempengaruhi hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial.

D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut: 1. Memberikan bukti empiris tentang ada tidaknya hubungan antara partisipasi manajer dalam penetapan anggaran dengan kepuasan kerja. 2. Menambah referensi pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. E. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi ini disusun sebagai berikut: Bab I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II TINJAUAN PUSTAKA Memuat teori secara konseptual yang diharapkan mampu mendukung pokok-pokok perumusan masalah yang diteliti. Penelitian terdahulu berkisar antara teori tentang motovasi, kepuasan kerja, partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Bab III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan bagian metodologi penelitian yang berisi lingkup penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, kriteria responden, variabel penelitian, pengukuran variabel, teknik pengumpulan data dan penganalisisan data.

Bab IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan gambaran umum penelitian, pengujian data, uji validitas, uji reliabilitas, pengujian asumsi klasik, dan hasil pengujian hipotesa. Bab V PENUTUP