BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah-tengah masyarakat, apalagi

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh:

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh: DEWI WIJAYANTI A.

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

PENGARUH KEDISIPLINAN MENGGUNAKAN WAKTU BELAJAR DAN PERILAKU SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disusun oleh: MULYONO A

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. mengenai konsep dan perkembangan politik serta bagaimana cara berpolitik

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR. SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pkn SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAMBANG SUPAGI A

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

PERAN ORGANISASI BRAJA JATI DALAM PENGEMBANGAN DEMOKRASI DAN DEMOKRASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA URUSAN PEMBANGUNAN DESA DALAM MEWUJUDKAN PEMBERDAYAAN MASYAKARAT DESA

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan AGUS PRASETYO A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berhubungan dengan manusia lain. Timbulnya hubungan ini didukung oleh

PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DAN INTENSITAS BIMBINGAN MORAL OLEH ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KESADARAN BAHAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu yang berharga yang dapat diwariskan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada tantangan baru dan berkembang cepat, karenanya perlu kesiapan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Laporan Penelitian Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun Oleh: SUPRIYANTO A

PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 DELANGGU

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merugikan baik untuk diri sendiri maupun orang lain yang berada di

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN Laporan Penelitian Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kebudayaan masyarakat yang telah berabad-abad lamanya suatu kebudayaan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia, mitos dan ritual saling berkaitan. Penghadiran kembali pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh pemerintah, masyarakat dan pengelola pendidikan pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERAN DAN CITRA PERPOLISIAN MASYARAKAT STUDI KASUS DI MASYARAKAT DESA SENTONO KECAMATAN KARANGDOWO KABUPATEN KLATEN 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki banyak obyek wisata unggulan seperti makam Yosodipuro, wisata alam

BAB I PENDAHULUAN. 9 kecamatan, 11 kelurahan, dan 132 desa. Masyarakat Kudus tergolong

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu ke waktu. Kemajuan suatu bangsa diukur dari tingkat kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa

BRIAN KARTIKASARI PUTRI A

PERANAN DINAS KESEJAHTERAAN RAKYAT PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERANCANA DALAM UPAYA PENANGANAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jenjang pendidikan dasar, sekolah seyogyanya dikembangkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mungkin belum sepenuhnya dimengerti dan dihayati sehingga perbincangan

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan kegiatan pengembangan model pembelajaran dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. nantinya akan membawa bangsa menuju kearah kemajuan karena di. taraf kemajuan peradapan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

PROSESI ADAT MITONI DI TINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN MORAL

WACANA PENDIDIKAN POLITIK DALAM FILM GIE (ANALISIS SEMIOTIK KONSTRUKTIVISME)

HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. tertanam dalam diri pribadi sangatlah berperan penting.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dalam mengajar. Ketersediaan bahan ajar pada setiap satuan pendidikan diatur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya, ras, agama, dan bahasa. Keragaman yang ada inilah yang menjadikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya masyarakat menilai mutu pendidikan dari hasil belajar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN...

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA SWALAYAN LUWES DI PATI JAWA TENGAH

DI INDONESIA PADA SISWA KELAS XI TKR 2

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

USAHA PENINGKATAN KESIAPAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK (PTK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai jenis program studi dengan spesifikasi masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Diperlukan penanganan yang serius agar suatu perusahaan mampu

Sistematika penyusunan skripsi meliputi: bagian awal, bagian tengah dan bagian akhir.

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Oleh : LESTARI HIDAYAH A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1: Skema Hubungan Empati dengan Perilaku Prososial... 26

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang mendorong dirinya agar memperoleh sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk individu, sosial dan sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah-tengah masyarakat, apalagi diikuti dengan reformasi yang menuntut perubahan di segala bidang kehidupan manusia, baik bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan meningkatkan kemampuan, wawasan, daya pikir dan pemahaman terhadap segala sesuatu yang dialami dan dihadapi dalam kehidupannya, salah satunya malalui jalan pendidikan. Melalui dunia pendidikan seseorang akan mendapat berbagai pemahaman, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang akan diperoleh ketika seseorang tersebut sudah masuk dalam dunia pendidikan. Pemahaman dan pengetahan dapat diperoleh seserang dalam usahanya menggali ilmu pengetahuan yang lebih bersifat toeri, pengalaman dan keterampilan diperoleh dalam usaha menggali ilmu yang bersifat terapan. Dalam usaha untuk menggali ilmu pengetahuan tersebut tidak lepas dari masalah kemandirian belajar yang merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan seseorang dalam dunia pendidikan. Kemandiran belajar secara skiptis merupakan suatu bentuk motivasi dari dalam diri seseorang dalam mengupayakan dirinya sendiri untuk melakukan kegiatan belajar yang diusahakan tanpa bantuan dari orang lain, bentuk motivasi dalam kemandirian belajar merupakan suatu bentuk yang sebenarnya merupakan 1

2 motivasi yang berasal dari dalam individu tanpa adanya pengaruh yang berarti dari orang lain. Secara teori banyak faktor yang menentukan kemandirian belajar seseorang, seseorang dikatakan mandiri apabila orang tersebut telah dapat mengerjakan segala sesuatu yang dia butuhkan secara mandiri dan meminimalkan bantuan dari orang lain. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kemandirian belajar dapat terbentuk karena adanya pengaruh atau dorongan yang berasal dari orang lain yang dapat berwujud pemberian motivasi dan bimbingan belajara dari orang lain, khususnya motivasi dan bimbingan belajar dari orang tua. Motivasi merupakan salah satu bentuk dukungan yang diberikan orang tua kepada anaknya dengan tujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar. Motivasi dari orang tua dapat tercapai tujuannya kepada anak apabila menggunakan caracara yang sesuai dan tepat dalam menyampaikan atau mengarahkan bentuk motivasi tersebut. Dengan demikian intensitas pemberian moivasi dari orang tua merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kemandirian belajar anak. Intensitas bimbingan belajar dapat diartikan seberapa sering seorang anak diberikan pemahaman, nasihat, pengertian, gambaran akan arti penting kegiatan belajar yang dalam prosesnya diberikan dari orang lain, dalam hal ini adalah orang tua. Dalam kemandirian belajar, intensitas bimbingan belajar yang diberikan orang tua juga merupakan salah satu bentuk faktor yang ikut menentukan kemandirian belajar anak. Semakin sering seoarang anak diberikan bimbingan dari orang lain maka semakin besar pula kemandirian belajar anak tersebut. Sebaliknya, kurangnya pemberian bimbingan belajar dari orang lain dapat

3 berakibat kurangnya kemandirian belajara anak tersebut. Intensitas pemberian motivasi dan bimbingan belajar dari orang tua memang bukan faktor penentu kemandirian belajar, tetapi intensitas pemberian motivasi dan bimbingan belajar juga merupakan faktor yang cukup berpengaruh dalam meningkakan kemandirian belajar siswa, jadi dari hal tersebut peneliti bermaksuk mengkaji seberapa besar pengaruh yang diberikan dari intensitas pemberian motivasi dan bimbingan belajar orang tua terhadap kemandirian belajar siswa. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Pengaruh Intensitas Pemberian Motivasi dan Bimbingan Belajar oleh Orang Tua terhadap Kemandirian Belajar pada Siswa Kelas XII SMA Negeri Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/ 2011. B. Identifikasi Masalah Kemandirian belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling terkait, baik faktor yang berasal dari dalam siswa (intern), maupun faktor yang berasal dari luar siswa (ekstern), diantaranya adalah intensias pemberian motivasi belajar, intensitas pemberian bimbingan belajar, kelengkapan sarana dan prasarana belajar yang dignakan, media dan metode pembelajaran oleh guru, fasilitas belajar, lingkungan belajar, gaya belajar, suasana lingkungan belajar, keadaan psikis dan kejiwaan siswa, beban ekonomi keluarga dan lain-lain. Artinya tidak ada faktor tunggal yang secara otomatis menentukan kemandirian belajar siswa. Dalam

4 konteks ini tentu saja masih banyak lagi yang dapat dikemukakan dan dapat mempengaruhi kemandirian belajar siswa. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai tentang Pengaruh Intensitas Pemberian Motivasi dan Bimbingan Belajar oleh Orang Tua terhadap Kemandirian Belajar pada Siswa Kelas XII SMA Negeri Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/ 2011. C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang dikaitkan dengan judul di atas sangat luas, sehingga tidak mungkin terjangkau dan terselesaikan semua, oleh karena itu perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah ini diperlukan juga untuk menghindari kesalahfahaman dan penyimpangan penafsiran terhadap judul di atas, sekaligus pemfokusan masalah, agar permasalahan yang dikaji menjadi jelas. Untuk itu penulis membatasi ruang lingkup dan fokus masalah sebagai berikut: 1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah aspek-aspek dari subjek penelitian yang menjadi sasaran penelitian, meliputi: a. Intensitas pemberian motivasi belajar oleh orang tua. b. Intensitas pemberian bimbingan belajar oleh orang tua. c. Kemandirian belajar siswa Kelas XII SMA Negeri Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2010/ 2011.

5 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah semua siswa Kelas XII SMA Negeri Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2010/ 2011 yang keseluruhan berjumlah 183 siswa yang terdiri dari 68 siswa putra dan 115 siswa putri. D. Perumusan Masalah Perumusan masalah atau problematika merupakan bagian yang penting yang akan diteliti dan harus ada dalam penulisan suatu karya ilmiah. Oleh karena itu seorang peneliti sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada. Dengan adanya permasalahan yang jelas, maka proses pemecahannya akan terarah dan terfokus. Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Adakah pengaruh positif yang berarti (signifikan) dari intensitas pemberian motivasi dan bimbingan belajar oleh orang tua terhadap kemandirian belajar pada siswa Kelas XII SMA Negeri Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2010/ 2011?. E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan titik pijak untuk merealisasikan aktivitas yang akan dilaksanakan, sehingga perlu dirumuskan secara jelas. Dengan tujuan penelitian maka akan diperoleh gambaran-gambaran serta manfaat dari penelitian tersebut. Berdasarkan latar belakang, identifikasi, pembatasan, dan perumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:

6 1. Untuk mengetahui intensitas pemberian motivasi belajar oleh orang tua pada siswa Kelas XII SMA Negeri Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2010/ 2011. 2. Untuk mengetahui intensitas pemberian bimbingan belajar oleh orang tua pada siswa Kelas XII SMA Negeri Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2010/ 2011. 3. Untuk mengetahui kemandirian belajar pada siswa Kelas XII SMA Negeri Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2010/ 2011. 4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif yang berarti (signifikan) dari intensitas pemberian motivasi dan bimbingan belajar oleh orang tua terhadap kemandirian belajar pada siswa Kelas XII SMA Negeri Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2010/ 2011. F. Manfaat atau Kegunaan Penelitian 1. Manfaat atau kegunaan teoritis a. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun masyarakat pada umumnya mengenai pengaruh intensitas pemberian motivasi dan bimbingan belajar oleh orang tua terhadap kemandirian belajar pada siswa Kelas XII SMA Negeri Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2010/ 2011. b. Menambah pengetahuan dan wawasan, khususnya mengenai pengaruh intensitas pemberian motivasi dan bimbingan belajar oleh orang tua

7 terhadap kemandirian belajar pada siswa Kelas XII SMA Negeri Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2010/ 2011. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian yang sejenis. 2. Manfaat atau kegunaan prakis a. Menyebarluaskan informasi tentang arti pentingnya intensitas pemberian motivasi dan bimbingan belajar oleh orang tua terhadap kemandirian belajar pada siswa Kelas XII SMA Negeri Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2010/ 2011. b. Sebagai calon pendidik pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian ini dapat ditrasformasikan kepada peserta didik pada khususnya, serta bagi masyarakat luas pada umumnya. c. Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran agar lebih baik dan berkualitas. G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isi proposal ini, maka dipandang perlu mengemukakan sistematikanya. Adapun sistematika penyususan skripsi ini adalah sebagaimana uraian berikut ini. Bagian awal meliputi: Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Halaman Pengesahan, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Lampiran, dan Abstrak.

8 Bagian pokok skripsi ini terperinci dalam lima bab. Bab I Pendahuluan mencakup: Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat atau Kegunaan Penelitian, serta Sistematika Penulisan. Bab II Landasan Teori diawali dengan Tinjauan Pustaka yang mengemukakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Selanjutnya Kerangka Teoritik yang dimulai dengan Tinjauan Teoritis mengenai Intensitas Pemberian Motivasi Belajar oleh Orang Tua yang berisi uraian: Pengertian Intensitas, Pengertian Motivasi, Bentuk-bentuk Motivasi, Fungsi Motivasi, Komponen-komponen Motivasi, Pengertian Belajar, dan Aktivitas-aktivitas Belajar. Selanjutnya uraian Intensitas Pemberian Bimbingan Belajar oleh Orang Tua yang berisi uraian: Pengertian Bimbingan Belajar, Unsurunsur Bimbingan Belajar, Prinsip-Prinsip Bimbingan Belajar, Pihak-pihak yang Berperan dalam Bimbingan Belajar, dan Bimbingan Belajar oleh Orang Tua. Kemudian uraian mengenai Kemandirian Belajar mencakup: Pengertian Kemandirian, Pengertian Kemandirian Belajar, Langkah-langkah Kemandirian Belajar, Aspek-aspek Kemandirian Belajar, Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar dan Pola-pola gaya belajar. Kerangka Teoritik terakhir adalah uraian tentang Intensitas Pemberian Motivasi dan Bimbingan Belajar oleh Orang Tua kaitannya dengan Kemandirian Belajar pada Siswa, yang dilanjutkan dengan penyusunan Kerangka Pemikiran serta Hipotesis. Bab III Metode Penelitian berisi: Tempat dan Waktu Penelitian; Populasi, Sampel, Sampling, dan Prosedur Pengambilan Sampel; Variabel-Variabel

9 Penelitian; Metode dan Teknik Pengumpulan Data; Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen; Teknik Uji Persyaratan Analisis; serta Teknik Analisis Data. Bab IV Hasil Penelitian berisi: Deskripsi Data yang mencakup Data Hasil Uji Coba (try out) Validitas dan Reliabilitas Instrumen berserta Analisisnya maupun Data Hasil Penelitian, Pengujian Persyaratan Analisis, Analisis Data dan Pengujian Hipotesis, serta Pembahasan Hasil Analisis Data. Bab V Kesimpulan, Implikasi serta Saran-Saran, kemudian bagian akhir dari skripsi ini berisi uraian Daftar Pustaka, Lampiran-Lampiran dan Daftar Ralat (bila ada).