BAB 1 PENDAHULUAN. independen sebagai pihak ketiga yaitu akuntan publik. eksistensinya dari waktu ke waktu semakin diakui oleh masyarakat bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada prinsip-prinsip independensi dan profesionalisme. Dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Auditor adalah seorang independent yang bertugas mengaudit atas laporan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. berarti adanya kebebasan perdagangan dan persaingan dagang di antara negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kunci dalam perkembangan dan kemajuan dunia bisnis. Profesi akuntan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survey pada Auditor pada KAP Wilayah Jawa Tengah)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH KUALITAS AUDITOR, INDEPENDENSI DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin meningkat, dan masalah yang dihadapi semakin UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. atas kewajiban laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak. memberikan informasi yang menyesatkan kepada masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis dituntut untuk lebih produktif dan memiliki kinerja yang baik

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, INDEPENDENSI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan, memperoleh kepercayaan dari klien

ARUM KUSUMAWATI B

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat. Dalam pasal 1 ayat (2) Kode Etik Ikatan Akuntan. integritas dan obyektivitas dalam melaksanakan tugasnya.

BAB I PENDAHULUAN. jasa audit di Indonesia pun meningkat. Faktor-faktor yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan akuntan. (Arens dan Loebbecke, 1996:4). keputusan. Para pemakai laporan keuangan selalu memeriksa dan mencari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

SKRIPSI. Oleh : MSY. FADHILAH DWINTASARI B

I. PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting untuk memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan perusahaan merupakan suatu informasi akuntansi yang paling

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. menyimpang jauh dari aktivitas moral, bahkan ada anggapan bahwa dunia

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara dibutuhkan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi

ABSTRAK. Kata kunci: profesionalisme, komitmen organisasi, etika profesi, dan pengalaman auditor

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan suatu alat. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bab pertama dari skripsi adalah pendahuluan yang mencakup gambaran

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang

BAB I PENDAHULUAN. relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. bersertifikat atau kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, setiap negara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, profesi akuntan publik menjadi sorotan dan perhatian di masyarakat. Profesi ini memang

BAB I PENDAHULUAN. Auditor independen ialah merupakan suatau akuntan publik yang

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. entitas yang wajib diaudit oleh Akuntan Publik kurang lebih entitas. Total

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. semua kepentingan menegakkan kebenaran, kemampuan teknis dan

BAB I PENDAHULUAN. di dalam bidang bisnis. Ada dua tanggung jawab akuntan publik dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat bertahan dalam proses seleksi alam ini. non keuangan, bagi para stockholder (pemegang saham) dan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. menanggapi informasi laporan keuangan yang diperoleh, ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya pengaruh dari lingkungan etika, pengalaman auditor dan kompleksitas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya persaingan di kalangan auditor dan berkembangnya profesi

ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, ETIKA AUDITOR, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berhasil mencapai visi dan misinya. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi

PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi para pengguna (Purn amasari dan Hernawati,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Financial Accounting Standard Board, terdapat dua karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seorang akuntan publik harus memperhatikan kualitas auditnya.

ABSTRAK. Kata Kunci : komitmen organiasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi, pengalaman auditor pada kinerja auditor

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP TINGKAT MATERIALITAS DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaannya. pihak internal maupun eksternal. Sudah menjadi kewajiban perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang

PENDAHULUAN. Perkembangan profesi akuntan publik disuatu negara sejalan dengan. berkembangnya perusahaan dan juga bentuk badan hukum perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002: 2). Kepercayaan yang besar dari

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit dianggap penting bagi para pengguna laporan keuangan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Audit atas laporan keuangan perusahaan oleh pihak ketiga sangat diperlukan untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan, sehingga memperoleh laporan keuangan yang dapat dipercaya oleh manajemen dan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Salah satu kebijakan yang sering ditempuh oleh perusahaan adalah dengan melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan dimana pihak independen sebagai pihak ketiga yaitu akuntan publik. Rosally dan Jogi (2013) menyatakan Profesi akuntan publik merupakan sebuah profesi dalam lingkungan bisnis, dimana eksistensinya dari waktu ke waktu semakin diakui oleh masyarakat bisnis itu sendiri. Hal itu menunjukkan bahwa profesi auditor kini menjadi salah satu profesi yang sangat berkembang dan maju dalam dunia bisnis. Pesatnya persaingan di kalangan auditor dan berkembangnya profesi auditor menuntut auditor untuk selalu meningkatkan kinerjanya, sehingga diyakini mampu menjadi auditor yang berkualitas dan mampu menghasilkan audit yang berkualitas tinggi. Penelitian ini dimotivasi oleh pentingnya kinerja auditor dalam menentukan kinerja Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berkualitas. Konflik peran merupakan suatu gejala psikologis yang dialami oleh anggota organisasi yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam 1

2 bekerja dan secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja sehingga bisa menurunkan kinerja secara keseluruhan. Konflik peran muncul karena adanya ketidaksesuaian antara pengharapan yang disampaikan pada individual di dalam organisasi dengan orang lain di dalam dan di luar organisasi (Tsai dan Shis, 2005). Konflik peran juga berhubungan dengan adanya perbedaan kepentingan atau pertentangan akibat adanya tekanan peraturan (Robbins,2002) dalam Hanif (2013). Auditor menghadapi konflik peran ketika melaksanakan tugasnya sering menerima dua perintah sekaligus. Perintah pertama datangnya dari KAP atau kode etik profesi, sementara yang lainnya berasal dari klien. Apabila seorang profesional bertindak sesuai dengan kode etik dan KAP maka auditor tersebut dapat menjadi auditor yang baik. Sebaliknya jika mengikuti prosedur yang ditentukan oleh klien, maka integritas dari auditor tersebut perlu dipertanyakan. Dalam penelitian Bamber, et al. (1989) dalam Hanif (2013) terdapat beberapa faktor yang diindikasikan menimbulkan konflik peran seperti koordinasi aliran kerja, kecukupan wewenang, kecukupan komunikasi, dan kemampuan auditor dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja. Menurut Hanna dan Firnanti (2013) konflik peran merupakan bentuk ketidaksesuaian antara mekanisme pengendalian birokrasi dan norma, aturan, etika, maupun kemandirian dari profesional. Penekanan dari gambaran konflik peran ini adanya ketidaksesuaian peran yang harus dilakukan oleh auditor dilihat dari tuntutan profesionalisme dari profesi

3 auditor. Ketidaksesuaian tersebut dinilai sebagai sebuah bentuk konflik peran. Selain konflik peran ketidakjelasan peran juga sangat berperan penting dalam pemeriksaan laporan keuangan perusahaan. Ketidakjelasan peran adalah keadaan di mana prosedur yang mengatur tugas dan tanggung jawab masing-masing individu di dalam organisasi ditiadakan, Robbins dan Timothy (2008:28). Dalam Trisnawati dan Badera (2015) Ketidakjelasan peran dapat mengakibatkan individu menjadi tidak tenang, tidak puas, dan menurunkan kinerja mereka. Auditor mengalami ketidakjelasan peran yang muncul akibat tidak cukupnya informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugastugas atau pekerjaan yang diberikan dengan cara yang memuaskan. Ketidakjelasan peran dapat mengurangi tingkat kepastian apakah informasi yang diperoleh dalam pemeriksaan telah objektif dan relevan serta dapat menyebabkan auditor mengalami tekanan dan penurunan kepuasan kerja (Koustelios, 2004) dalam Azhar (2013) Ketidakjelasan peran muncul karena tidak cukupnya informasi yang diperoleh untuk menyelesaikan tugas-tugas atau pekerjaan yang diberikan dengan cara yang memuaskan. Kondisi ini terjadi karena kadangkala klien juga meminta layanan lain yang dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Disini timbul konflik antara tugas yang diemban oleh auditor dan permintaan yang disampaikan klien sehingga mempengaruhi kinerja auditor (Zaenal Fanani et.al, 2008)

4 Selain konflik peran dan ketidakjelasan peran faktor yang berpengaruh terhadap kinerja auditor dalam penelitian ini adalah independensi. Seorang akuntan publik yang profesional dapat dilihat dari kinerja auditor dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Untuk menghasilkan kerja yang memuaskan seorang auditor harus memiliki sikap yang jujur atau independen dalam meaporkan hasil audit terhadap laporan keuangan (Trisnaningsih, 2007) Independensi memiliki arti penting bahwa seorang akuntan publik harus jujur tidak hanya dalam manajemen dan pemilik perusahaan, tetapi terhadap kreditur dan pihak lain dimana mereka meletakan keyakinan pekerjaan merekapada akuntan publik (Christiawan, 2002) dalam Putri (2013). Menurut Swanger et al. (2001) dalam Putri dan Saputra (2013) persaingan yang terjadi antar kantor akuntan publik telah menyebabkan stagnasi pendapatan audit, dalam upaya untuk mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas, perusahaan audit telah berusaha mencari alternatif sumber pendapatan dengan menawarkan berbagai jenis layanan profesional termasuk audit internal, hal ini tentunya dapat mengancam pada objektivitas dan independensi auditor yang telah mengalami kemunduran dari waktu ke waktu. Selain independensi komitmen organisasi juga berperan penting dalam pemeriksaan laporan keuangan perusahaan. Terkait dengan faktor psikologi yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang, komitmen

5 organisasi merupakan sikap untuk merefleksikan perasaan suka atau tidak suka terhadap organisasi tempat dia bekerja. Ketika seseorang menyukai organisasi tempat dimana dia bekerja maka dia akan memberikan kemampuan yang terbaik dan loyal untuk organisasinya tersebut, dengan kata lain anggota yang memiliki komitmen terhadap organisasinya maka dia akan lebih bertahan sebagai bagian dari organisasi dibandingkan anggota yang tidak memiliki komitmen terhadap organisasi. Luthans (2002) menyatakan: Komitmen organisasional merupakan sikap yang menunjukkan loyalitas karyawan dan merupakan proses berkelanjutan bagaimana seorang anggota organisasi mengekpresikan perhatian mereka kepada kesuksesan dan kebaikan organisasinya (dalam Hanna dan Firnanti, 2013, p. 16). Berdasarkan pendapat ini, maka komitmen organisasional bisa dipahami sebagai sebuah kesetiaan dari anggota organisasi dan melahirkan tindakantindakan positif sehingga bisa menyebabkan organisasi mencapai keberhasilan. Julianingtyas, (2012) menyatakan komitmen organisasi merupakan sikap untuk merefleksikan perasaan suka atau tidak suka terhadap organisasi tempat dia bekerja. Ketika seseorang menyukai organisasi tempat dimana dia bekerja maka dia akan memberikan kemampuan yang terbaik dan loyal untuk organisasinya tersebut, dengan kata lain anggota yang memiliki komitmen terhadap organisasinya maka

6 dia akan lebih bertahan sebagai bagian dari organisasi dibandingkan anggotayang tidak memiliki komitmen terhadap organisasi. Penelitian mengenai kinerja auditor ini dilakukan karena mengingat pentingnya peran auditor bagi para pemakai laporan keuangan, serta mengetahui perbedaan hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Penelitian ini mengacu pada penelitian Rosally dan Jogi (2015) yang meneliti tentang pengaruh konflik peran, ketidakjelasan peran, dan komitmen organisasi terhadap kinerja auditor. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada variabel independen dan populasinya. Peneliti menambah satu variabel yaitu independensi, selain itu, populasi dalam penelitian terdahulu adalah KAP yang berada di Surabaya, sementara dalam penelitian ini populasinya adalah KAP di Solo dan Semarang. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakuakn sebuah risert dengan mengambil judul PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, INDEPENDENSI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah yaitu : 1. Apakah konflik peran akan mempengaruhi kinerja auditor? 2. Apakah ketidakjelasan peran akan mempengaruhi kinerja auditor?

7 3. Apakah independensi akan mempengaruhi kinerja auditor? 4. Apakah komitmen organisasi akan mempengaruhi kinerja auditor? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis pengaruh konflik peran terhadap kinerja auditor. 2. Untuk menganalisis pengaruh ketidakjelasan peran terhadap kinerja auditor. 3. Untuk menganalisis pengaruh independensi terhadap kinerja auditor. 4. Untuk menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja auditor. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah agar penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori dan sebagai referensi bagi pembaca atau peneliti selanjutnya.

8 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Bagi peneliti guna memperluas wawasan dan menambah referensi mengenai komitmen organisasi agar diperoleh hasil yang bermanfaat bagi peneliti di masa yang akan datang dan juga ingin mengetahui seberapa jauh pengaruh yang terjadi antara struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran dan efektivitas penggunaan teknologi Informasi akuntasi terhadap kinerja auditor. b. Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) Bagi Kantor Akuntan Publik penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pihak perusahaan, dalam hal ini KAP, mengenai struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran dan efektivitas penggunaan teknologi Informasi akuntasi terhadap kinerja auditor. c. Bagi Auditor Bagi auditor penelitian ini dapat memberikan masukan pada auditor untuk menambah wawasan bagi diri mereka mengenai struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran, dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi terhadap kinerja auditor

9 E. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah BAB I PENDAHULUAN Bab ini mencakup latar belakang masalahyang menjelaskan mengenai alasan-alasan serta tujuan mengapa penelitian ini dilakukan, perumusan masalah, tujuan dilakukannya penelitian, manfaat yang diperoleh daripenelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan landasan teori yang berkaitan dengan variabel independen dan dependenyang digunakan dalam penelitian, penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian sekarang, kerangka pemikiran, dan pengembangan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian yang dilakukan, populasi dan sampel yang diteliti, metode pengumpulan data yang digunakan, definisi operasional dan pengukuran variabel, dan metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini mencakup hasil pengumpulan data, analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan. BAB V PENUTUP Bab ini berupa simpulan, keterbatasan penelitian, dan saran yang dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya