BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. Arsip berasal dari bahasa Yunani, yaitu arche yang kemudian berubah menjadi archea,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsip berasal dari bahasa Yunani Archivum yang artinya tempat untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. arsip agar dapat dengan cepat bila arsip bilamana arsip sewaktu-waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Karena itu sekarang terdapat 2 (dua) jenis arsip ditinjau dari sudut umum dan perundang-undangan, yaitu (Depkes, 1971: 43)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan, dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS INAKTIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Arsip Dinamis Arsip Statis

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam menyelesaikan tugas tugas pada Divisi Research and. dipertanggungjawabkan adalah sebagai berikut :

BAB III LANDASAN TEORI. terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan (Poerwadarminta,

PENGELOLAAN ARSIP SMA NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI

PENTINGNYA MANAJEMEN SISTEM PENYIMPANAN ARSIP. Oleh; Melizubaidah Mahmud Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut beberapa kutipan pengertian arsip:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Kantor dan Sistem Kearsipan. Menurut Maryati dalam bukunya Manajemen Perkantoran efektif.

BAB III LANDASAN TEORI

PELAKSANAAN PENYIMPANAN ARSIP OLEH PEGAWAI SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN DI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN KABUPATEN CIAMIS

BAB III LANDASAN TEORI. Tata Usaha dan Rumah Tangga PT PELABUHAN INDONESIAIII (PERSERO)

BAB II KAJIAN TEORI. memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka melaksanakan segala kegiatan pada kantor-kantor, lembaga-lembaga negara,

BAB III LANDASAN TEORI. Kata arsip berasal dari bahasa Belanda yakni archief, yang berarti tempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. atau rakitan komponen atau bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan yang utuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penyediaan informasi dengan cepat dan tepat mutlak menjadi harapan masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Kearsipan untuk Mewujudkan Tata Kelola Administrasi Perkantoran yang Efektif dan Efisien

PENTINGNYA PENATAAN KEARSIPAN DALAM MENUNJANG AKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR KEJAKSAAN TINGGI SULAWESI UTARA TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat


BAB II LANDASAN TEORI. merencanakan, dan mengontrol setiap aktivitas kantor, dimana hasil akhir

MANAJEMEN PERKANTORAN

MANAJEMEN KEARSIPAN. Oleh: Rr. Sarwendah Pancaningsih Arsiparis Pertama Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Soedarto, SH. Tembalang Semarang 50275

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini, manajemen kearsipan yang baik menjadi sangat penting

BAB II LANDASAN TEORI

PENYIMPANAN ARSIP DINAMIS AKTIF DI BAGIAN TATA USAHA SMA PERTIWI 1 KOTA PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan

BAB III LANDASAN TEORI. Dokumen perusahaan/organisasi adalah data, catatan dan/atau keterangan

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Pengurusan dan pengendalian surat adalah kegiatan-kegiatan mencatat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORETIS. Saiman (2000:16) pengelolaan adalah bermacam-macam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 menyatakan

TATA TERTIB PENGGUNAAN LABORATORIUM PERKANTORAN/KEARSIPAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

URGENSI KEARSIPAN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI SUMBER DAYA MANUSIA

BAB III PEMBAHASAN Landasan Teori Pengertian dan FungsiSurat A Pengertian

PERAN MANAJEMEN KEARSIPAN DALAM KEHIDUPAN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Informasi yang diperlukan oleh setiap organisasi yaitu untuk

MANAJEMEN ARSIP DINAMIS (AKTIF & IN AKTIF)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang modern seperti sekarang ini, peranan arsip

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2012, No SISTEMATIKA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. MAKSUD DAN TUJUAN C. RUANG LINGKUP D.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

KONSEP ARSIP DAN KEARSIPAN

SISTEM PENYIMPANAN ARSIP (FILLING SISTEM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Ta

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TATA CARA PEMBERKASAN ARSIP AKTIF

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS oleh :

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2006 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Untuk SMK/MAK. Modul Alat dan Bahan Kearsipan Semester i I

BAB I PENDAHULUAN. bantu untuk mengingat, baik untuk keperluan administrasi, hukum, dan keperluankeperluan

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi persaingan baru serta tuntutan standar sistem manajemen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. kebutuhan manusia akan informasi. Informasi mempunyai bermacam-macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAKSANAAN KEARSIPAN OLEH BAGIAN KESEKRETARIATAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN CIAMIS

BAB II LANDASAN TEORI. danmenggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. Dengan demikian, data dan informasi menjadi hal yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan pasti akan memiliki suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang

PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2005 SERI : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 21 Tahun 2005 TENTANG :

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. berkembang dan sangat beragam. Mulai dari dunia maya (internet), koran,

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan kebutuhan setiap orang. Adanya informasi karena terjadi

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Arsip Penulis mengutip beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengertian arsip. Adapun pengertian arsip yang penulis kutip adalah sebagai berikut: Sugiarto (2005) berpendapat bahwa, secara etimologi kata arsip berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata arche ke archea yang artinya dokumen atau catatan mengenai permasalahan. Menurut Gie dalam bukunya Administrasi Perkantoran Modern berpendapat bahwa, arsip adalah kumpulan dokumen yang disimpan secara sistematis agar setiap kali diperlukan dapat ditemukan secara cepat. Menurut Barthos (1989:1) Arsip atau record adalah setiap catatan tertulis baik dalam bentuk gambaran ataupun bagan yang membuat keterangan-keterangan mengenai suatu subyek atau pokok persoalan ataupun peristiwa-peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingat orang itu pula. Dari ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa arsip merupakan suatu kumpulan dokumen yang disusun dan disimpan secara teratur didalam lemari arsip agar setiap kali dibutuhkan dapat ditemukan dengan cepat dan mudah. 2.2 Pengertian Kearsipan Menurut Terry dalam bukunya Office Management and Control berpendapat bahwa, kearsipan adalah penempatan kertaskertas dalam tempat-tempat penyimpanan yang baik menurut aturan yang telah ditentukan terlebih dahulu sedemikian rupa, sehingga setiap

kertas atau surat, bila diperlukan dapat ditemukan kembali dengan cepat dan mudah. Seperti dikatakan oleh Sugiarto (2005) bahwa kearsipan merupakan dasar dari pemeliharaan surat mulai dari penyimpanan hingga penyusutan sehingga apabila diperlukan dapat ditemukan kembali. Menurut Moekijat (2002:75), Kearsipan adalah bagian pekerjaan kantor yang sangat penting berupa informasi-informasi tertulis yang tepat mengenai keputusan-keputusan, pikiran-pikiran, kontrak-kontrak, saham-saham, dan transaksi-transaksi harus tersedia apabila diperlukan, agar kantor dapat memberikan pelayanan yang diberikan. Dari ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kearsipan merupakan proses dari awal penyimpanan hingga penyusutan arsip yang dilakukan dan disimpan untuk kemungkinan dipergunakan pada waktu yang akan datang. 2.3 Pengertian Manajemen Kearsipan Laksmi (2008) berpendapat bahwa manajemen kearsipan adalah pelaksanaan pengawasan sistematik dan ilmiah terhadap semua informasi terekam yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi untuk menjalankan usaha atau kegiatan-kegiatan didalam organisasinya agar tercapai efektifitas maupun efisien. Menurut Sugiarto (2005:15), Manajemen kearsipan merupakan salah satu bagian dari Manajemen Perkantoran menitikberatkan pada pengurusan dokumen sedekimian rupa sehingga dokumen-dokumen yang dikelola dan para petugas kearsipan memang benar-benar akan membantu serta mendukung aktivitas manajemen secara keseluruhan. Dari kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen kearsipan merupakan suatu gabungan antara seni dan ilmu yang mengatur tentang kearsipan mulai dari penyimpanan hingga penyusutan yang disusun secara teratur agar dapat ditemukan kembali dengan cepat.

2.4 Jenis-Jenis Arsip Sugiarto (2005) berpendapat bahwa ada 8 (delapan) jenis arsip yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Adapun 8 (delapan) jenis arsip tersebut antara lain: 1. Arsip menurut subyek atau isinya Arsip menurut subyek atau isinya merupakan arsip yang dikelompokkan berdasarkan isi atau subjek dari surat yang disimpan. Contoh dari arsip ini adalah riwayat hidup pegawai, laporan keuangan, surat penawaran, daftar hadir siswa, dll. 2. Arsip menurut bentuk dan wujud fisik Arsip menurut bentuk dan wujud fisik merupakan arsip yang dikelompokkan berdasarkan fisik dari surat atau fisik lainnya dari arsip itu sendiri. Contoh dari arsip ini adalah surat, pita rekaman, mikrofilm, disket, compact disk (CD), dll. 3. Arsip menurut nilai atau kegunaannya Arsip menurut nilai atau kegunaannya merupakan arsip yang mempunyai nilai atau kegunaannya. Contoh dari arsip ini adalah undangan, surat keputusan, akte pendirian perusahaan, dll. 4. Arsip menurut sifat kepentingannya Arsip menurut sifat kepentingannya merupakan arsip yang mempunyai sifat kepentingan atau urgensi baik berupa vital, penting, berguna sampai tidak berguna. Contoh dari arsip ini adalah surat undangan, akte pendirian perusahaan, daftar gaji, dll. 5. Arsip menurut fungsinya Arsip menurut fungsinya didasarkan menjadi dua yaitu arsip dinamis yang sering digunakan sehari-hari dan arsip statis yang tidak digunakan lagi sehari-hari. 6. Arsip menurut tempat atau tingkat pengelolaannya Arsip menurut tempat atau tingkat pengelolaannya merupakan pengelolaan atau tempat yang akan menyimpan arsip misalnya arsip pusat yang biasa disebut dengan sentralisasi atau

arsip unit yang biasa disebut dengan desentralisasi atau berada diunit-unit setiap organisasi. 7. Arsip menurut keasliannya Arsip menurut keasliannya merupakan arsip asli yang langsung dibuat dengan hentakan mesin tik atau disebut dengan dokumen utama yang benar-benar memiliki keaslian yang tinggi. 8. Arsip menurut kekuatan hukum Arsip menurut kekuatan hukum merupakan arsip yang dilihat dari bukti keasliaannya. Arsip yang memiliki nilai keasliaannya yaitu arsip yang mempunyai tanda tangan asli dari atasan atau pimpinan suatu organisasi sebagai bukti sahnya arsip tersebut. 2.5 Peralatan dan Perlengkapan Arsip Seperti dikatakan oleh Sugiarto (2005) bahwa terdapat berbagai jenis peralatan dan perlengkapan arsip yang digunakan dalam proses kearsipan. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan tergantung kepada kebutuhan setiap organisasi pada saat mengarsipkan. Adapun peralatan dan perlengkapan yang digunakan antara lain: a. Peralatan arsip Peralatan arsip sering digunakan untuk menyimpan arsip dalam jumlah yang banyak. Peralatan dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu: 1. Alat penyimpanan tegak seperti lemari arsip. Lemari arsip dapat berupa 2 laci, 3 laci, 4 laci, 5 laci, dan 6 laci yang mempunyai kegunaan sebagai tempat gantungan folder. 2. Alat penyimpanan menyamping merupakan alat yang sama seperti alat penyimpanan tegak namun bedanya diletakkan menyamping bukan tegak. Alat ini biasa disebut dengan file lateral.

3. Alat penyimpanan berat merupakan alat yang mempunyai fungsi menyimpan arsip lebih banyak dan dapat digerakkan kedepan atau kebelakang dan sering disebut dengan Roll O- Pack. b. Perlengkapan arsip Penyimpanan arsip tidak hanya membutuhkan peralatan namun juga memerlukan perlengkapan yang dapat mendukung penyimpanan arsip. Perlengkapan arsip yang sering digunakan antara lain: 1. Map atau folder merupkan tempat yang berfungsi sebagai menyimpan arsip seperti map jepit, bantex, dll. Map berfungsi sebagai tempat menyimpan arsip sesuai dengan subjek atau perihal surat. 2. Pembatas atau guide merupakan penunjuk sekaligus tempat berkas-berkas disimpan dan pemisah antara berkas-berkas. Menurut Barthos (1989:199) Guide merupakan penunjuk sekaligus tempat berkas-berkas disimpan dan pemisah antara berkas-berkas.guide berbentuk segi empat panjang lazimnya dibuat dari kertas setebal ± 1 cm. Memiliki panjang 33-35 cm dan lebar 23-24 cm. Guide juga mempunyai tab (bagian yang menonjol) diantarnya panjang 8-9 cm dan lebar 2 cm. Tab berguna untuk menempatkan atau mencatumkan kode klasifikasi dan disusun secara berdiri. 2 cm 8-9 cm 23-24 cm 33-35 cm Gambar 2.1 Pembatas atau guide

3. Kata tangkap merupakan singkatan yang dibuat untuk mempermudah dalam pencarian arsip sebagai tanda pengingat arsip yang disimpan. 4. Perlengkapan lain merupakan alat-alat yang mendukung dalam penyimpanan arsip. Contoh dari perlengkapan lain ini berupa pensil, pena, penghapus, label, dll 2.6 Sistem Penyimpanan Arsip Menurut Sugiarto (2005:51), sistem penyimpanan warkat atau arsip ada 5 (lima) macam, yaitu: 1. Sistem abjad Sistem abjad adalah sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan susunan abjad dari kata tangkap atau nama dokumen yang bersangkutan. Contoh Sistem Penyimpanan Abjad: Gambar 2.2 Sistem Penyimpanan Abjad 2. Sistem subjek Sistem subjek dikelompokkan berdasarkan pokok soal atau masalah. Satu masalah dapat dipecahkan menjadi sub masalah sampai pada masalah yang terkecil. Contoh Sistem Penyimpanan Subjek: Gambar 2.3 Sistem Penyimpanan Subjek 3. Sistem nomor atau angka Pada sitem ini yang dijadikan kode surat adalah nomor yang ditetapkan sendiri oleh unit organisasi yang bersangkutan. Contoh Sistem Penyimpanan Nomor:

Gambar 2.4 Sistem Penyimpanan Nomor 4. Sistem kronologi Dalam sistem ini susunan arsip diatur berdasarkan waktu seperti tahun, bulan, dan tanggal. Contoh Sistem Penyimpanan Kronologi: Gambar 2.5 Sistem Penyimpanan Kronologi 5. Sistem wilayah atau daerah Dalam sistem ini susunan arsip diatur berdasarkan judul nama wilayah atau daerah menurut tingkat judul wilayah seperti negara, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan seterusnya. 2.7 Prosedur Penyimpanan Arsip Menurut Sugiarto (2005:33), prosedur penyimpanan arsip terdiri dari 2 (dua) macam penyimpanan yang terdiri dari: 1. Penyimpanan sementara Penyimpanan sementara adalah file yang dipergunakan untuk penyimpanan sementara sebelum suatu dokumen selesai diproses. 2. Penyimpanan tetap Langkah-langkah atau prosedur penyimpanan tetap adalah sebagai berikut: a. Pemeriksaan Sebelum dokumen disimpan sebaiknya diperiksa terlebih dahulu setiap lembar dokumen untuk memperoleh kepastian bahwa dokumen yang bersangkutan memang sudah siap untuk disimpan.

b. Mengindeks Mengindeks adalah pekerjaan menentukan pada subjek apa atau kata tangkap lainnya, surat akan disimpan. Penentuan kata tangkap ini tergantung kepada sistem penyimpanan yang digunakan c. Memberi tanda Langkah ini lazim disebut dengan pengkodean, dilakukan secara sederhana yaitu dengan memberi tanda garis atau lingkaran dengan warna mencolok pada kata tangkap d. Menyortir Menyortir adalah mengelompokkan dokumen-dokumen berdasarkan klasifikasi dan urutan yang sudah ditentukan untuk dipersiapkan ke langkah terakhir yaitu penyimpanan. e. Menyimpan Langkah terakhir adalah menyimpan, yaitu menempatkan dokumen sesuai dengan sistem penyimpanan dan peralatan yang digunakan 2.8 Ketepatan Sistem Kearsipan yang Diterapkan di Perusahaan Menurut Amsyah (2000:210) untuk mengetahui apakah sistem kearsipan yang diterapkan sudah baik, dapat dilakukan dengan cara: 1. Dengan rumus angka kecermatan Angka Kecermatan = Jumlah arsip yang tidak ditemukan x 100% Jumlah arsip yang Angka 3 % merupakan batas patokan untuk menentukan baik buruknya suatu arsip. Kalau angka kecermatan mempunyai persentase itu atau lebih, arsip yang bersangkutan adalah kurang baik. Arsip perlu ditinjau kembali. Arsip yang diakui benar-benar baik adalah kalau angka kecermatannya tidak lebih besar daripada ½%. 2. Dengan ukuran waktu tidak lebih dari 1 menit 2.9 Pengertian Canofile For Windows Canofile For Windows merupakan salah satu program komputer dari produk Canon yang berfungsi untuk menyimpan dokumen secara elektronik, memudahkan dan mempercepat pencarian dokumen (Copyright Canon Inc:2000).