BAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab (Pasal 3, Undang-undang nomor 20 tahun 2003).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. membantu penyelesaian masalah pembangunan yang ada. Upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum program keahlian teknik kendaraan ringan 1) menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PEDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Selain itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

Las busur listrik atau las listrik : Proses penyambungan logam dengan menggunakan tegangan listrik sebagai sumber panas.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tugas Negara yang amat penting. pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu usaha untuk sadar mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KELISTRIKAN

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS LAS LISTRIK PADA SUDUT KAMPUH V GANDA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN IMPACT DARI MATERIAL ST 37

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk

Penerapan Contextual Teaching and Learning terhadap pembelajaran praktek konstruksi kayu bagi guru SMK di Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hasim Bisri, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal

PENGARUH BESAR ARUS LISTRIK DAN PANJANG BUSUR API TERHADAP HASIL PENGELASAN.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Mulyasa (2010) bahwa, pembangunan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan kesuksesan masa depan masyarakat semuanya yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk:

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. selain jenisnya bervariasi, kuat, dan dapat diolah atau dibentuk menjadi berbagai

LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penyambungan antara drum dengan tromol menggunakan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I LAS BUSUR LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

Pengaruh Jenis Elektroda Pada Pengelasan Dengan SMAW Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pada Baja Profil IWF

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB I PENDAHULUAN. proses pengelasan. Pada proses pengelasan terdapat berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ivo Aulia Putri Yatni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu

EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Afif Miftah Amrullah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan menuntut tersedianya sumber daya manusia yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional Indonesia berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3, Undang-undang nomor 20 tahun 2003). Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai tujuan khusus yaitu memberikan bekal pemahaman dan keterampilan untuk mempersiapkan lulusannya terjun ke lapangan pekerjaan. Upaya pengembangan kurikulum telah dilaksanakan agar tujuan tersebut dapat tercapai. Dalam hal ini SMK berorientasi pada dunia kerja, meliputi kemampuan pemahaman pada teori dan keterampilan praktek, maka diharapkan lulusan SMK mempunyai bekal untuk memenuhi tuntutan lapangan pekerjaan. Salah satu bekal yang perlu di kuasai Siswa Sekolah Menengah Kejuruan jurusan Teknik Kendaraan Ringan adalah keterampilan las busur listrik guna mendukung kemampuan ketika terjun di dunia kerja nantinya, terutama jenis pekerjaan yang banyak terkait dengan pekerjaan konstruksi logam. Dalam kurikulum KTSP 2006 keterampilan las dapat dimasukkan dalam mata pelajaran muatan lokal. 1

2 Materi yang akan dipelajari dalam penelitian ini adalah praktik las busur listrik dasar. Jenis las busur listrik yang digunakan adalah las busur listrik dengan elektroda terbungkus atau Shielded Metal Arc Welding (SMAW), proses las busur ini menggunakan elektroda berselaput sebagai bahan tambah yaitu berupa kawat elektroda logam yang dibungkus dengan fluks. Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan dasar yang disambung akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian permukaan bahan dasar, selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda, kawah las, busur listrik dan daerah las sekitar busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Keterampilan las busur listrik dasar pada hakekatnya adalah terampil dalam menyambungkan beberapa kontruksi logam yang sejenis menggunakan mesin las busur listrik. Dari konsep tersebut maka keterampilan las busur listrik merupakan suatu hal yang sangat penting baik waktu sekarang maupun waktu yang akan datang. Berdasarkan observasi peneliti terhadap Kelas X Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Di SMK Swasta YP. Dharma Karya T.P 2015/2016 pada saat peneliti melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) selama kurang lebih 3 bulan (Agustus-November 2015), siswa kurang memahami langkah-langkah dasar dalam membuat sambungan las busur listrik, teknik membuat sambungan las mereka kurang tepat, hasil tidak rapi, tidak mandiri dalam praktik, dan tidak kreatif. Menurut data hasil belajar pengelasan dari guru bidang studi, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas X TKR selama 2 tahun terakhir dilihat

3 pada tabel sebagai berikut: Tabel 1. Tingkat Keberhasilan Keterampilan Las Busur Listrik Dasar Tahun Ajaran Persentase Keberhasilan Pengelasan 2013/2014 18% dari 35 siswa 2014/2015 10% dari 34 siswa Dari jumlah keseluruhan 34 siswa, yang mencapai nilai KKM 7,5 adalah sekitar 10%, sehingga perlu perbaikan baik melalui penugasan tertulis atau praktek untuk memenuhi KKM yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena siswa tidak memperhatikan pentingnya lembar persiapan kerja sebelum melaksanakan kegiatan praktik, sehingga dalam melaksanakan praktik tidak sesuai dengan prosedur langkah-langkah kerja yang benar. Rendahnya pemahaman langkahlangkah dalam teknik membuat sambungan las dengan las busur listrik yang dikuasai siswa tersebut perlu diperbaiki. Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan pada jurusan TKR, yaitu: bengkel tersebut memiliki keterbatasan alat dan bahan dan kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi, penyebab utamanya terletak pada mesin las busur listrik itu sendiri yang mempunyai sifat drop voltage, nyala busur listrik pada mesin las tidak dapat stabil sehingga menuntut siswa untuk dapat menyesuaikan arus dengan panjang busur dan kecepatan pengelasan. Pada dasarnya panjang busur dan kecepatan pengelasan merupakan suatu kebiasaan yang sulit diubah dan untuk menyeimbangkannya siswa harus menemukan arus yang sesuai dengan karakteristik pengelasannya. Siswa yang mahir membuat sambungan las busur

4 listrik, maka dengan mudah akan dapat membuat produk konstruksi logam yang memerlukan banyak sambungan logam. Walaupun teori-teori dan ide-ide disain produk konstruksi logam sudah banyak dimunculkan, namun bila tidak memiliki kemampuan membuat sambungan las busur listrik yang baik maka akan sulit untuk mengembangkan karya nyatanya bagi orang lain. Berdasarkan masalah di atas maka peneliti memberikan beberapa solusi berupa pendekatan pembelajaran agar siswa dapat meningkatkan keterampilan las busur listrik dasar yaitu : (1) Contextual Teaching Learning (CTL), (2) PBL (Problem Based Learning), dan (3) Pendekatan Inquiry. Adapun Contextual Teaching Learning (CTL) adalah konsep mengajar dan belajar yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi nyata dan yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Untuk itu peneliti memilih menggunakan strategi pembelajaran berbasis Contextual Teaching Learning (CTL) dalam meningkatkan keterampilan las busur listrik dasar. Alasan peneliti memlilih strategi pembelajaran berbasis Contextual Teaching Learning (CTL) karena pembelajaran ini lebih banyak mengajak siswa mengalami dan memperaktikkan sendiri keterampilan las busur listrik dasar yang diterapkan di kelas dan bengkel yang bertujuan agar siswa mampu memberdayakan dan mendorong siswa untuk memecahkan masalah las busur listrik dasar dalam mata pelajaran Pengelasan secara mandiri. Atas dasar pemikiran tersebut, peneliti menetapkan Penelitian Tindakan

5 Kelas (PTK) ini dengan judul Meningkatkan Keterampilan Las Busur Listrik Dasar Melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya T.A 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya kemampuan siswa untuk memahami teori keterampilan las busur listrik dasar. 2. Siswa kurang memperhatikan lembar praktik kerja las busur listrik dasar. 3. Siswa tidak mandiri dalam praktik kerja las busur listrik dasar. 4. Hasil pembelajaran praktek las busur listrik siswa masih rendah. 5. Belum digunakannya metode pembelajaran yang inovatif dalam proses pembelajaran. C. Batasan Masalah Untuk memfokuskan masalah dalam penelitian ini maka dibuat pembatasan masalah sebagi berikut: 1. Memperbaiki keterampilan las busur listrik dasar siswa. 2. Menerapkan pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dalam setiap siklus.

6 D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan penelitian tindakan kelas ini adalah Apakah dengan menggunakan Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan Keterampilan Las Busur Listrik Dasar pada siswa Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya T.A 2016/2017? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk meningkatan keterampilan las busur listrik dasar melalui pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) pada siswa Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya T.A 2016/2017. 2. Untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam keterampilan las busur listrik dasar dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) pada siswa Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya T.A 2016/2017. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi :

7 a. Guru Bagi para guru di SMK Swasta YP. Dharma Karya yang terlibat, khususnya guru Jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Penelitian tindakan ini dapat memberikan referensi dan mengembangkan dalam memberikan pembelajaran kepada siswa melalui berbagai pendekatan terutama melalui pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL). b. Peserta Didik Peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajarnya dengan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) sehingga siswa lebih mudah untuk memahami materi yang diberikan oleh peneliti mengenai keterampilan las busur listrik dasar dan dapat meningkatkannya dari dalam dirinya di kehidupan sehari-hari. c. Peneliti Bagi peneliti, hasil penelitian ini adalah bagian dari pengabdian yang dapat dijadikan refleksi untuk terus mencari dan mengembangkan inovasi dalam hal pembelajaran menuju hasil yang lebih baik. d. Sekolah Bagi pihak sekolah, penelitian ini dapat menjadi acuan dan peningkatan kualitas dalam pembelajaran di sekolah terutama dalam meningkatkan keterampilan las busur listrik dasar melalui pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL).

8 2. Manfaat Konseptual Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan dan menambah referensi di bidang pendidikan teknik mesin pada khususnya yang berkaitan dengan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) dalam meningkatkan Keterampilan Las Busur Listrik Dasar pada siswa Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya.