BAB II TEORI TINDAKAN MAX WEBER. Ayahnya adalah seorang birokrat yang menduduki posisi yang relatif penting

dokumen-dokumen yang mirip
TEORI SOSIOLOGI KLASIK MAX WEBER

BAB II TINDAKAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL. paradigma yang ada yakni Fakta Sosial (Emile Durkheim) dan Perilaku

TINDAKAN SOSIAL MENURUT MAX WEBER. dalam Masyarakat Multikultural

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan

PERTEMUAN KE 8 POKOK BAHASAN

BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL JAMES S. COLEMAN DAN TEORI. KEBUTUHAN PRESTASI DAVID McCLELLAND. dianggap relevan untuk mengkaji permasalahan tersebut.

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL MAX WEBER. Pada bab dua ini akan membahas mengenai teori sosiologi yang relevan

BAB II KERANGKA TEORITIK. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan paradigma definisi sosial sebagai

BAB II. Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku. Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB II TINDAKAN SOSIAL - MAX WEBER. yang menonjol, dan setiap gagasan yang mengancamnya akan disingkirkan

Ida Nurnida. School of Communication & Business Telkom University

CERITAKAN MENGENAI JURNAL (+-5 ) KAITKAN DENGAN MATERI, SEBANYAK MUNGKIN PENGKAITAN YANG BENAR ANTARA MATERI JURNAL DENGAN TEORI MAKA MENDAPAT

BAB II TINDAKAN SOSIAL MARX WEBER. ketuhanan). Ia dididik dengan tradisi idealisme Jerman dan perduli

BAB II TINDAKAN SOSIAL - MAX WEBER. Peneliti menggunakan pemikiran dari Max Weber tentang Teori tindakan.

RASIONALITAS MEMILIH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) (STUDI KASUS DI DESA DINGIL KECMATAN JATIROGO KABUPATEN TUBAN)

KONSEP EKONOMI DAN MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGIS (MAX WEBER ) a. Struktur Ekonomi dan Masyarakat b. tindakan social c.

BAB II PERTUKARAN SOSIAL GEORGE CASPAR HOMANS

BAB I PENDAHULUAN. melakukan apapun untuk anaknya. Sebagian orang tua juga menganggap anak adalah

Pendi Putro Universitas Sebelas Maret

BAB V PENUTUP. Dimulai dari kehidupan sosial, budaya hingga perekonomiannya. Kesuksesan

TOKOH TOKOH ILMU SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk membimbing anak serta memenuhi kebutuhan hidup, baik kebutuhan fisik

BAB II KAJIAN TEORITIK

PEMANFAATAN DANA PENSIUN DINI UNTUK BERTAHAN HIDUP DI KALANGAN BURUH PT. GUDANG GARAM KEDIRI JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam

BAB I PENDAHULUAN. bekerja. Tanggapan individu terhadap pekerjaan berbeda-beda dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas maka

Menurut Knox (1985) terdapat tiga faktor yang menentukan kesiapan menikah, yaitu usia menikah, pendidikan, dan rencana karir. Pada dasarnya usia

RASIONALITAS ORANG TUA MEMILIH INTERNATIONAL CLASS PROGRAM (ICP) BAGI SISWA SD KHADIJAH II SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

Perilaku Mahasiswa dalam Menjaga Kebersihan Kampus (Study di Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Riau)

BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14

BAB 1V ANALISIS DATA. A. Pengaruh Regresi tentang Individu Bergelar Haji terhadap Interaksi. dikonsultasikan dengan r tabel dengan jumlah responden 96

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB IV KESIMPULAN. Setelah penulis melakukan penyebaran angket kepada pria dan wanita

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan judul penelitian ini, Motivasi Individu Bergabung dalam

DASAR ILMU SOSIAL. Dosen Pengampu : Rosalia Prismarini N, S.Sos., M.A. Presentasi TOKOH-TOKOH ILMU SOSIAL oleh : 1. Muhammad Iqsan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang sangat luar biasa, karena anak akan menjadi generasi penerus dalam keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. matang baik secara mental maupun secara finansial. mulai booming di kalangan anak muda perkotaan. Hal ini terjadi di

Sinopsis Mata Kuliah Jurusan Sosiologi

BAB IV KESIMPULAN. Dengan harga rata-rata 600 ribu/ Drum (Per Drum berisi 250 liter) 2. Latar belakang masyarakat melakukan penambangan karena faktor

BAB II TEORI FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ. akademik di Universitas Vienna, Austria dengan mengambil bidang ilmuilmu

POLA PREFERENSI PENDIDIKAN PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung

BAB V PENUTUP. A. KESIMPULAN 1. Bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada Mantan Pekerja Seks Komersial

Strategi Orangtua Dalam Membantu Anak Pra Ujian Nasional Di Kota Jombang STRATEGI ORANGTUA DALAM MEMBANTU ANAK PRA UJIAN NASIONAL DI KOTA JOMBANG

2016 FENOMENA CERAI GUGAT PADA PASANGAN KELUARGA SUNDA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) M A T A K U L I A H P E N G A N T A R S O S I O L O G I

BAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

Jurnal Equilibrium. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi Volume IV No. 1 Mei 2016 ISSN e p Fenomena Plagiarisme Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

ALASAN PEMILIHAN JURUSAN PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN 2012)

Model-model Bimbingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe tindakan sosial.tindakan rasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan saat yang menyenangkan dan di nanti-nantikan, tetapi juga dapat

BAB III STANDAR PROSES

Weber: Nabi Etika Protestan, Bapak Verstehen

KAPITALISME, SOSIALISME DAN KEMISKINAN (Perspektif Materialisme Karl Mark dan Idealisme Max Weber) Oleh : Ade Subarkah, SST, MPS.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB I PENDAHULUAN. untukmemenuhi berbagai kebutuhan manusia tersebut dalam kehidupan seharihari

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia sejak era orde baru hingga saat ini buruh migran Indonesia ikut

FAKTOR PENDORONG ORANGTUA MENGIZINKAN ANAKNYA MELAKUKAN PERKAWINAN PADA USIA REMAJA DI DESA AGUNG JAYA KECAMATAN AIR MANJUTO KABUPATEN MUKOMUKO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Masyarakat berasal dari kata musyarak (arab), yang artinya bersama-sama, yang

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

PERILAKU PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA (Studi Kasus Guru Sosiologi SMA di Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, perilaku dan hasil dari perilaku manusia yang baik, baik yang imateril

TEORI ORGANISASI. Definisi UMUM: Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak ketinggalan dalam perkembangan zaman. Seseorang harus memiliki kualitas

TINJAUAN MATA KULIAH... MODUL 1: PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK

LOCAL GENIUS DAN SEMANGAT KERJA: INTROSPEKSI DIRI ATAS IKLAN LOWONGAN KERJA NON-HINDU DI BALI Oleh Dr. Drs. I Gde Made Metera, M.Si.

BAB V PENUTUP. pada bab sebelumnya, maka berbagai kesimpulan yang diberikan penulis antara

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Persoalan perselingkuhan dalam hubungan pernikahan merupakan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tri Fina Cahyani,2013

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat

Awal beliau menekuni bidang Aura tentu saja dikarenakan karena Bakat Lahir yang beliau miliki dalam melihat dan merasakan Aura seseorang.

SOSIOLOGI KOMUNIKASI. KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran

Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01. Rahmawati Z, M.I.Kom

BAB II KAJIAN TEORETIK. daya tarik baginya. Menurut Slameto (Djamarah, 2008) minat adalah suatu

Seputar Prinsip Organisasi. 1. Perumusan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL DALAM PERSPEKTIF JAMES S. COLEMAN

PERGESERAN PERSEPSI KEADILAN DI KALANGAN MUSLIM DALAM ARISAN INDEKS

TIPE RASIONALITAS PERILAKU EKONOMI PEDAGANG

BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT MEAD. dahulu dikemukakan oleh George Herbert Mead, tetapi kemudian dimodifikasi oleh

Rasionalitas Orang Tua Dalam Memilih Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. bahkan kalau bisa untuk selama-lamanya dan bertahan dalam menjalin suatu

MODEL SOSIALISASI NILAI KEBANGSAAN MELALUI PELAJARAN KEWARGANEGARAAN DI SMA MUHAMMADIYAH 1 GRESIK

BAB III METODE PENELITIAN. duka cita dan strategi coping stres pada wanita dewasa awal atas kematian ayah,

BAB II LANDASAN TEORI

Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik

TINDAKAN SOSIAL IBU TERHADAP ANAK PENGGUNA SMARTPHONE BLACKBERRY

Transkripsi:

32 BAB II TEORI TINDAKAN MAX WEBER A. Biografi Max Weber Max Weber lahir di Erfurt Jerman, pada tanggal 21 April 1864. Pemikiran dan psikologis seorang Max Weber banyak dipengaruhi oleh perbedaan antara orang tuanya, yang mempunyai latar belakang berbeda. Ayahnya adalah seorang birokrat yang menduduki posisi yang relatif penting dan ibunya adalah seorang wanita yang sangat religius. Sehingga pemikiran antara ayah dan ibu Max Weber ini tidak bisa bertemu yang mana ayahnya adalah sorang birokrat yang mapan dalam segala hal termasuk politik sedangkan ibunya adalah orang yang asketis yang tidak mau terlibat banyak dengan kenikmatan duniawi yang malah dalam hal inilah yang didambakan oleh suaminya. Melihat latar belakang yang bertolak belakang antara kedua orang tuanya tersebut Max Weber dihadapkan dengan pilihan yang sulit yakni lebih cenderung kepada ayahnya ataukah ibunya. Pada awalnya Max Weber lebih cenderung kepada ayahnya namun kemudian lebih deekat dengan ibunya. Pada umur 18 tahun Max Weber meninggalkan rumah sementara waktu untuk belajar di Universitas Heidelberg, disana Max Weber berkembang mengikuti jejak ayahnya yakni mengarah kearah hukum. Setelah tiga tahun kemudian Max weber meninggalkan Heidelberg untuk menjalani wajib militer dan pada tahun 1884 kembali ke berlin dan rumah orang tuanya

33 untuk mengambil kuliah di Unversitas Berlin, yang kemudian mendapatkan gelar doktor dan menjadi pengacara. Pada tahun 1896, Max Weber mendapatkan gelar profesor ekonomi di Heidelberg, namun pada tahun 1897 ketika karirnya sedang berkembang ayahnya meninggal dunia setelah bertengkar hebat denganya. Sehingga seorang Max Weber mengalami keruntuhan mental, sehingga ia sering kali tidak mau tidur dan bekerja. Namun pada tahun 1904 ia kembali bangkit dan kembali dalam kehidupan akademis. Pada tahun 1905 ia menerbitkan salah satu karyanya yang terkenal yakni The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism. Dalam karyanya ini ia banyak menyatakan kesalehan ibunya yang diwarisinya pada level akademik, Weber banyak mempelajari agama meskipun secara pribadi ia tidak religius. 16 B. Teori Tindakan Max Weber Teori yang dipakai peneliti sebagai acuan penelitian dalam penelitian ini yakni teori tindakan dari Max Weber, karena peneliti melihat fenomena pekerja anak ini sangat relevan dengan teori tindakan dari Max Weber teresebut. Karena setiap hal yang dilakukan adalah sebuah tindakan, begitu juga dengan langkah atau keputusan seseorang dalam kehidupanya, termasuk para pekerja anak yang memutuskan untuk bekerja juga sedangkan ia masih bersekolah, disini peneliti menganggap para pekerja anak telah melakukan sebuah tindakan yang dipilih dalam kehidupanya sehari-hari. 16 George Ritzer & Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi, (Bantul: Kreasi Wacana, 2011), 124

34 Dalam konteks ini peneliti akan mengidentifikasi tindakan dari pekerja anak ini tergolong dalam tindakan yang mana karena Max Weber menggolongkan tindakan seseorang menjadi empat tipe, diantaranya yakni : 1. Tindakan rasionalitas instrumental Yang dimaksud dengan tindakan rasionalitas instrumental yakni tindakan yang dilakukan dengan melalui pemikiran yang rasional dengan melakukan sesuatu upaya sehingga dapat mecapai tujuan yang ia harapkan. 2. Tindakan rasionalitas nilai Yang dimaksud dengan tindakan rasionalitas nilai yakni tindakan yang dilakukan dengan melalui pemikiran secara rasional dengan memperahatikan berbagai macam nilai-nilai yang ada. 3. Tindakan tradisional Yang dimaksud dengan tindakan tradisional yakni tindakan yang dilakukan secara spontan dalam artian tanpa melalui pemikiran lebih lanjut, karena tindakan ini dilakukan sejak lama atau turun temurun. Menurut Max Weber tindakan tradisional ini tidak melalui pemikiran yang rasional. 4. Tindakan afektif Yang dimaksud dengan tindakan afektif yakni tindakan yang dilakukan karena dorongan emosi, tentunya tindakan ini dilakukan tanpa melalui pemikiran yang rasional. 17 17 George Ritzer & Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi, (Bantul: Kreasi Wacana, 2011), 137

35 Dari keempat macam tindakan menurut Max Weber diatas, menurut peneliti yang relevan dengan kondisi yang dialami oleh pekerja anak pada home industry sandal di Desa Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo adalah tindakan rasionalitas instrumental. Para pekerja anak yang masih bersekolah dan memutuskan untuk bekerja juga, ternyata ia mempunyai tujuan yang ingin dicapai yang tidak bisa capai jika hanya bersekolah saja. Diantara tujuan pekerja anak tersebut yakni : a. bisa membantu perekonomian keluarganya b. bisa membiayai sekolah sendiri c. bisa memiliki uang jajan sendiri d. tidak menjadi beban orang tua lagi (mandiri) e. ada juga yang orientasinya hanya untuk mengisi waktu kosong saja. Tujuan yang ingin dicapai oleh pekerja anak diatas peneliti melihat sesuai dengan kondisi yang dialaminya, karena mayoritas yang menjadi pekerja anak kondisi ekonomi keluarganya tergolong kondisi ekonomi menengah kebawah, sehingga apa yang dilakukan oleh pekerja anak memang sesuatu hal yang menurut peneliti dibutuhkan oleh dirinya maupun keluarganya. Dalam hal ini peneliti melihat tindakan yang dilakukan oleh pekerja anak tergolong dalam tindakan rasionalitas instrumental karena pekerja anak memiliki sebuah tujuan yang ingin dicapai yakni sesuai dengan yang peneliti sebutkan diatas yang kemudian melakukan sebuah

36 tindakan yang berupa menambah kesibukan dirinya selain sebagai pelajar namun ia juga sebagai pekerja sehingga tujuan yang ingin dicapai diatas bisa tercapai. Dalam hal tindakan pekerja anak ini apakah sudah melewati pemikiran yang rasionalitas ataukah tidak, peneliti melihat pekerja anak sudah melewati tahap pemikiran yang rasional karena sudah mempertimbangkan berbagai hal, meskipun yang menjadi pertimbangan pekerja anak tersebut belum dipertimbangkan secara matang, dalam artian apakah tindakan yang dipilihnya itu tidak mengganggu salah satu dari keduanya ataukah malah keduanya tidak bisa berjalan dengan maksimal, entah urusan sekolahnya yang terganggu ataukah urusan pekerjaan yang terganggu.