PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
Asia Muhammadiyah 1 dan Syamsu Rijal 2 1. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar 2. Alumni Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Fandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Zaenab SMK Negeri 1 Pallangga Gowa

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Improving Student Activity Learning Class XI IPA SMA Katolik Rajawali Through Inquiry Approach Based on PBI of Buffer Solution Topic

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Firdaus Daud dan Muhammad Mifta Fausan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 12 JEMBER

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

Yusniar Rasjid STKIP Pembangunan Indonesia Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 99B Makassar

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA BLOK PECAHAN SISWA KELAS V

Ellinora Simamora ABSTRACT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

ISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

ABSTRAK MODEL ARIES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

Efektifitas Pembelajaran Induktif Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Makassar

p-issn : e-issn :

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Sudariyanti, Yustina, Nursal Phone:

DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BESUKI TAHUN PELAJARAN 2012 / Mirna Winarni 1 Nur Cholifatuzzahro, S.Pd. 2

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENERAPAN BELAJAR KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SD NEGERI KEPEK ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR Haris Munandar* dan Fandi Ahmad Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP Pembangunan Indonesia Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 99B Makassar 90222 *email: tanyaharismunandar@gmail.com Abstract: The Application of Learning Model of MURDER to Increase The Student Learning Outcomes in Grade XI SMA 12 Makassar. Thisis a class action research that aim to improve the quality of teaching practice in a classroom with the utilization oflearning model of MURDER. The subject of this research are the students of XI IPA5 in academic year 2014/2015 with the number of students are 43 people. The qualitative data obtained from observation and questionnaire, while quantitative data obtained from test results of the study. The results showed an increase in the percentage of student learning achievement. At the first cycle there are 19 students (44%) that didn t pass the test and 24 student (56%). At the second cycle, there are 39 students (91%) who passed the test and 9 students (9%) didn t pass the test. Abstrak: Penerapan Model Pembelajaran MURDER untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 12 Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas dengan penerapan model pembelajaran MURDER. Subjek penelitian ini siswa kelas XI IPA5 tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 43 orang. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitaif. Data kualitatif diperoleh dari observasi dan pemberian angket, sementara data kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan prestasi belajar siswa, yaitu dimana pada siklus I ada 19 siswa nilainya tidak tuntas dengan persentase 44%,dan siswa yang tuntas ada 24 siswa dengan persentase 56% dan pada siklus II mengalami peningkatan siswa yang tuntas. dan mengalami penurunan siswa yang tidak tuntas. Siswa yang tuntas ada 39 siswa dengan persentase 91%, siswa yang tidak tuntas ada 4 siswa dengan persentase 9%. Kata kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Pembelajaran MURDER, dan Hasil Belajar A. PENDAHULUAN Pendidikan biologi merupakan bagian dari pendidikan sains dan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah yang diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yang ada. Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan sikap serta bertanggung jawab kepada lingkungan. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam dan makhluk hidup secara sistematis sehingga pembelajaran biologi bukan hanya penguasaan kumpulan-kumpulan fakta tetapi juga proses penemuan. Namun pada kenyataan yang ada dalam pendidikan sains atau biologi belum adanya peningkatan mutu pendidikan karena dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas penggunaan model pembelajaran yang bervariatif masih sangat rendah. Hal ini bukan sebuah indikasi bahwa anak, mempunyai kompotisi belajar yang lemah, tetapi hal ini di sebabkan oleh kurangnya inovasi dan kreatifitas pendidik dalam mendidik siswa. Demikian halnya SMA Negeri 12 Makassar terkhusus kelas XI IPA.5, sekolah yang merupakan salah satu lembaga yang berfungsi sebagai tempat pelaksanaan proses belajar mengajar, setelah diadakan observasi, menurut informasi oleh beberapa siswa dan dengan melihat rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru bidang studi Biologi kelas XI IPA.5 SMA Negeri 12 Makassar, maka model yang paling sering di gunakan dalam proses 76

Munandar & Ahmad,Penerapan Model Pembelajaran MURDER 77 belajar mengajar adalah model pembelajaran konvensional dimana hasil belajar siswa berdasarkan nilai ulangan harian pada pokok bahasan sebelumnya menunjukan nilai rata-rata yang di peroleh siswa belum sesuai dengan harapan. Hal ini disebabkan kurangnya penguasaan guru terhadap model-model pembelajaran yang ada, sehingga timbul kejenuhan dari siswa, padahal penguasaan terhadap model-model pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Hasil belajar yang baik salah satunya didukung oleh penggunaan metode yang sesuai. Metode dan model pembelajaran yang baik adalah yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, kondisi siswa dan sarana yang tersedia Guru mengemban tugas utamanya adalah membangun dan membimbing peserta didik untuk belajar serta mengembangkan dirinya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki (berdasarkan kompetensi). Salah satu model pembelajaran yang menitik beratkan kepada siswa dan siswa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar adalah Strategi Pembelajaran MURDER. Strategi MURDER merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan sistem belajar yang efektif dan efisien untuk mengaktifkan siswa dengan merangsang kemampuan berfikir siswa. Strategi belajar MURDER yang diadaptasi dari buku Bob Nelson terdiri dari beberapa kata yang meliputi Mood, Understand, Recall, Digest, Expand, Review. Mood berarti suasana hati, dengan menciptakan suasana hati yang positif saat belajar, maka akan dapat menumbuhkan semangat belajar, sehingga tercipta kegiatan pembelajaran yang kondusif. Understand (pemahaman) dapat dilakukan dengan membaca kembali materi yang diberikan kemudian menandai bagian yang belum dimengerti. Recall (pengulangan) berarti menyusun kembali informasi yang telah diterima. Dengan demikian diharapkan penerapan strategi pembelajaran MURDERdalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas dengan penerapan model pembelajaran MURDER B. METODE Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Makassar pada semester genap dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas XI IPA.5 tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 43 orang. Desain penelitian yang di maksud adalah tindakan berupa tindakan pembelajaran MURDER terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA.5 SMA Negeri 12 Makassar. Dalam peningkatan pemahaman pembelajaran tersebut digunakan tindakan berulang atau siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleks, yang diikuti siklus berikutnya. pada penelitian ini rencana tindakan dalam minimal 2 siklus yang setiap siklus terdiri dari 4 kali pertemuan. Apabila proses pembelajaran tidak tuntas pada siklus I dan siklus ke II, peneliti akan melanjutkan ketahap siklus ke III. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes, observasi, dan angket. Data yang diperoleh dari hasil tes belajar merupakan data kuantitatif, sedangkan data yang diperoleh dari observasi dan angket merupakan data kualitatif. Penelitian tindakan kelas ini meliputi 4 tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap evaluasi, serta tahap refleksi. Sesuai dengan hakikat penelitian tindakan kelas, siklus kedua merupakan pelaksanaan perbaikan siklus pertama. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran MURDER dalam kelas, rumus yang digunakan yaitu: P = f N x 100% Keterangan: P = Angka persentase (kemampuan) f = Frekuensi (jumlah skor perlehan) N = Skor maksimum x = x N Keterangan: x = Rata-rata N = Frekuensi x = Jumlah skor

78 Jurnal Bionature, Volume 17, Nomor 2, Oktober 2016, hlm. 76-80 C. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tindakan siklus I dan siklus II dilaksanakan enam kali pertemuan, untuk setiap siklus dilakukan dengan tiga kali pertemuan yang terdiri dari dua kali pertemuan kegiatan belajar mengajar (KBM) dan satu kali pertemuan untuk tes akhir tindakan. Pada pelaksanaan tindakan observasi terhadap aktivitas siswa dan guru (peneliti) dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.berdasarkan hasil observasi siswa yang digambarkan pada Tabel 1, dapat diamati bahwa aktivitas siswa pada pertemuan pertama berada dalam kategori cukup dengan persentase 72,24% dan untuk pertemuan kedua berada dalam kategori baik dengan persentase 80,56%, sedangkan pada siklus II menunjukkan bahwa persentase nilai rata-rata (NR) aktivitas siswa pada pertemuan pertama berada dalam kategori baik dengan persentase 89,88% dan untuk pertemuan kedua berada dalam kategori sangat baik dengan persentase 91,65%. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru pada Tabel 2 menunjukkan bahwa siklus II persentase nilai rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan pertama berada dalam kategori cukup dengan persentase 74,24% dan untuk pertemuan kedua berada dalam kategori baik dengan persentase 82,56%, sedangkan pada siklus II menunjukkan bahwa persentase nilai rata-rata (NR) aktivitas gur pada pertemuan pertama berada dalam kategori baik dengan persentase 87,84% dan untuk pertemuan kedua berada dalam kategori sangat baik dengan persentase 90,68%. Berdasarkan data hasil belajar dan observasi guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran di tiap siklus, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dari siklus I hingga siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I, aktivitas siswa dan aktivitas guru untuk pertemuan 1 dan 2 berada pada kategori cukup dan baik. Pada siklus I ini, siswa belum bisa bekerjasama dengan baik bersama teman kelompoknya karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru (peneliti). Selain itu, sebagian siswa masih terlihat belum siap mengikuti pembelajaran, dikarenakan beberapa siswa datang terlambat saat jam pelajaran dimulai dan masih sibuk dengan kegiatan masing-masing. Siswa juga kurang memberikan tanggapannya mengenai materi yang disampaikan hal ini dikarenakan siswa merasa malu dan ragu-ragu untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru. Berdasarkan beberapa kondisi tersebut, Pada siklus II guru (peneliti) berusaha untuk tegas dalam meningkatkan kedisiplinan siswa yang sering terlambat masuk kelas, berusaha menciptakan suasana keakraban bersama siswa sehingga mereka tidak merasa takut dan malu untuk bertanya. Guru juga berusaha memotivasi siswa dalam mengungkapkan ide-ide mereka dan membangun kerjasama mereka melalui pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara setelah pelaksanaan tes hasil belajar siklus I, beberapa siswa masih merasa kurang paham dengan penyampaian materi yang disampaikan guru. Tabel 1. Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II Pertemuan Persentase Kategori Persentase Kategori Pertama (I) 72,24% Cukup 89,88% baik Kedua (II) 80.56% Baik 91,65% Sangat baik Tabel 2. Observasi Aktivitas Guru Siklus I Siklus II Pertemuan Persentase Kategori Persentase Kategori Pertama (I) 74,24% Cukup 87,84% baik Kedua (II) 82.56% Baik 90,68% Sangat baik

Munandar & Ahmad,Penerapan Model Pembelajaran MURDER 79 Analisis hasil belajar siswa dapat dilihat pada table 3. Tabel 3. Nilai Statistik Hasil Belajar Siswa Statistik Nilai Satistik Siklus I Siklus II Jumlah Sampel 43 43 Nilai Ideal 100 100 Nilai Tertinggi 83 92,5 Nilai terendah 57,5 67,5 Nilai rata-rata 73 80 Dari hasil analisis hasil belajar siswa siklus I masih menunjukkan hasil yang kurang baik, sementara pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini bisa ditunjukkan dari nilai tertinggi dan terendah yang diperoleh peserta didik untuk masing-masing siklus. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh melalui angket menunjukkan bahwa siswa terkesan senang dengan model pembelajaran MURDER yang diterapkan di kelas, karena menurut siswa, model pembelajaran ini membuat siswa lebih percaya diri dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Menurut siswa, hal ini dikarenakan model pembelajaran ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan adanya kerja sama dan saling berinteraksi dalam kelompok menuntut siswa saling menghargai pendapat dan saling bertukar pikiran untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, sehingga siswa bisa lebih mudah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Berdasarkan kategori, frekuensi, dan persentase hasil belajar siswa yang ditunjukkan dalam Tabel 4, dapat diamati bahwa ada peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa yang cukup signifikan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, jumlah siswa yang tidak tuntas cukup banyak yaitu sejumlah 19 orang. Frekuensi siswa yang tidak tuntas ini terbilang cukup banyak yang disebabkan karena siswa belum memahami dengan baik model pembelajaran yang diterapkan di kelas, sehingga banyak siswa yang kurang fokus saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pada siklus II terlihat jelas ada peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan ini dapat terjadi karena kekurangan-kekurangan pada siklus I dapat diminimalisir dengan melakukan perbaikan pada siklus II sesuai dengan rekomendasi pada siklus I. Tabel 4. Kategori, Frekuensi, dan Persentase Hasil Belajar Siswa Nilai Kategori Siklus I Siklus II % % < 70 Tidak tuntas 19 44 4 9 70 Tuntas 24 56 39 91 Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, terlihat bahwa penerapan model pembelajaran MURDER dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar biologi siswa yang mengalami peningkatan, yaitu dimana pada siklus I ada 19 siswa nilainya tidak tuntas dengan persentase 44%,dan siswa yang tuntas ada 24 siswa dengan persentase 56% dan pada siklus II mengalami peningkatan siswa yang tuntas. dan mengalami penurunan siswa yang tidak tuntas. Siswa yang tuntas ada 39 siswa dengan persentase 91%, siswa yang tidak tuntas ada 4 siswa dengan persentase 9%. D. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Strategi pembelajaran MURDER efektif dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA.5 SMA Negeri 12 Makassar. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata yang diperoleh siklus I dan siklus II. Nilai ratarata pada siklus I adalah 73 berada pada kategori sedang, dan pada siklus II meningkat menjadi 80 berada pada kategori tinggi. Hal ini juga terjadi pada persentase ketuntasan prestasi belajar siswa yang meningkat, yaitu dimana pada siklus I diperoleh persentase ketuntasan siswa sebesar 56% dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan persentase 91%.

80 Jurnal Bionature, Volume 17, Nomor 2, Oktober 2016, hlm.76-80 E. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Z. 2012. Perencanaan Pembelajaran.Yogyakarta: Pedagogia. Arif, dkk. 2006. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pustaka Insan Mandiri. Arikunto, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bina Aksara. Kunandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers. Maniam, Y. 2012. Advaced Learning Biologi Kelas XI. Bandung: grafindo. Martiyono. 2013. Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Nurkencana. W. 1990. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usia Nasional. Rahyubi,H. 2012. Teori Teori Belajar Dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.Bandung : Referens. Sanjaya,W.2006. Standar Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Bandung: Kencana Predana Media Group. Slameto. 2010. Belajar dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta. Rineka Cipta. Sudjana, N. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Bandung: Alfabeta.