BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (classroom action research) yang artinya suatu kegiatan ilmiah yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. and Satisfaction) ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. 1 Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

Transkripsi:

151550 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas 26. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam bahasa inggris classroom action research adalah tindakan sekelompok guru yang memperbaiki kondisi praktek pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri 27. Para guru tersebut dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran mereka dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. PTK secara umum bertujuan untuk memberikan sumbangan bagi peningkatan profesionalitas guru, menyiapkan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tentang perilaku guru mengajar dan siswa belajar. Model penelitian ini menuntut kerjasama antara peneliti dengan guru lain (teman sejawat). Peneliti sebagai perencana penelitian, pengumpul data, penganalisis data. Teman sejawat bertindak sebagai observator penelitian, dan pelaksana tindakan. 26 Basrowi, Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor:Ghalia Indonesia,2008), hal 25 27 Rochiati Wiriatmadja. Metode Penelitian Tindakan Kelas. (Bandung: Remaja Rosdakarya,2007). hal 13 50

51 Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah peneliti memilih menggunakan alur model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi, yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Adapun proses alurnya dimulai dari peneliti yang mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi. Kebanyakan penelitian tindakan kelas mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Langkah selanjutnya adalah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas menggunakan beberapa siklus. Masingmasing siklus mempunyai tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi 28. Secara umum, Kemmis dan Taggart menggambarkan alur PTK sebagai berikut: 28 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta : Rineka Cipta,2006), hal. 93

52 Gambar 3.1 Bagan Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan dst. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Singkatnya PTK merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas yang bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada. Kennis dan Carr mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya 29. Dalam penjelasannya lebih lanjut terhadap definisi tersebut 29 Kennis, Carr, Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta:Indeks, 2012), hal 42

53 bidang pendidikan masuk dalamnya. Itu berarti bahwa guru diharapkan ikut terlibat dalam pelaksanaan penelitian tindakan. Kedua pakar ini menyatakan bahwa situasi tidak akan berubah secara cepat seperti yang diharapkan para guru, namun mereka akan belajar sesuatu tentang proses perubahan itu sendiri, yaitu bahwa mereka memerlukan orang lain dalam proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek yakni perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus difahmi, bukan sebagai langkah-langkah yang statis terselesaikan dengan sendirinya, tapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Para ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda-beda, Zainal Arifin dalam Metodologi Penelitian Pendidikan secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu Perencanaan ( planning ), Tindakan ( acting ), pengamatan (observing), dan refleksi ( reflecting ) 30. Penelitian Tindakan Kelas ini dipilih dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart dikarenakan setiap siklusnya mempunyai 4 tahapan yakni tahap perencanaan, pelaksanaan dan observasi serta refleksi diharapkan bisa untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa di MI Thoriqul Ulum Pungging Mojokerto. Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa dilakukannya tindakan kelas adalah dalam rangka guru untuk introspeksi, bercermin, merefleksikan diri 30 Zainal Arifin, Metodologi Penelitian Pendidikan (Surabaya: Lentera Cendekia, 2008), hal 168.

54 atau mengevaluasi diri sehingga kemampuannya sebagai seorang guru diharapkan cukup profesional dan untuk selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya yang sekaligus dapat meningkatkan kwalitas dari anak didiknya. B. Setting dan Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK sebagai berikut : a. Tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Thoriqul Ulum Ngrame kecamatan Pungging kabupaten Mojokerto b. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester genap, yaitu pada bulan Juli 2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik MI Thoriqul Ulum Ngrame kecamatan Pungging kabupaten Mojokerto, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas. c. Siklus PTK PTK ini dilaksanakan sampai menunjukkan peningkatan ratarata aktivitas belajar siswa sesuai dengan perencanaan. Setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Melalui siklus tersebut dapat diamati peningkatan aktivitas belajar siswa pada

55 materi faktorisasi bilangan melalui strategi pembelajaran Make A Match. 2. Subjek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang, terdiri dari 9 siswa laki laki dan 7 siswa perempuan. C. Variabel yang Diselidiki Variabel variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu : 1. Variabel input : Siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Thoriqul Ulum Ngrame Pungging Mojokerto 2. Variabel proses : Strategi pembelajaran Make A Match 3. Variabel output : Peningkatan aktivitas belajar siswa pada materi faktorisasi bilangan D. Rencana Tindakan Adapun penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan dengan satu kali pertemuan, setiap siklus terdiri atas kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

56 1) Observasi awal Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh siswa kelas IV yang berkaitan dengan aktivitas belajar. Kegiatan tersebut diantaranya : a. Observasi terhadap strategi pembelajaran yang digunakan di kelas IV, serta buku-buku yang dipakai. b. Meneliti siswa secara individual dan mencatat semua masalah yang dihadapi selama dalam proses belajar mengajar. c. Melakukan diskusi dengan para pengamat bahwa pembelajaran yang akan digunakan adalah Make A Match 2. Siklus I a. Tahap perencanaan 1) Menentukan materi pembelajaran. 2) Menyusun rencana pembelajaran. 3) Membuat lembar observasi aktivitas belajar siswa. 4) Membuat lembar angket siswa. 5) Membuat soal-soal dan jawaban dengan menggunakan kartu. b. Tahap pelaksanaan Secara garis besar pada tahap pelaksanaan adalah : 1) Guru membagi siswa menjadi empat kelompok, kelompok A kelompok B,kelompok C dan kelompok D. 2) Guru menyampaikan indikator yang hendak dicapai dalam pembelajaran.

57 3) Guru memberikan kartu soal kepada kelompok A dan kelompok C dan kartu jawaban kepada kelompok B dan kelompok D. 4) Kelompok A berpasangan dengan kelompok B, Dan kelompok C berpasangan dengan kelompok D. 5) Kelompok siswa yang mendapat kartu soal mencari/mencocokkan dengan kelompok jawaban dan sebaliknya. 6) Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas bagi siswa yang sudah menemukan pasangannya. 7) Guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran pasangan tersebut. 8) Guru memberikan pekerjaan rumah. c. Tahap pengamatan Dalam kegiatan pengamatan observer mengumpulkan serta menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran yaitu : 1) Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran 2) Respon siswa terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Make A match. d. Tahap refleksi Hasil observasi yang telah dilaksanakan kemudian dianalisis. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada refleksi adalah : 1) Merefleksi proses pembelajaran yang telah terlaksana. 2) Mencatat kendala kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran.

58 3) Mengadakan dialok dengan siswa yang mengalami keterlambatan belajar yang dikarenakan kurang respon serta kurang aktifnya dalam pembelajaran. 3. Siklus II a. Tahap perencanaan Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap perencanaan pada siklus II ini adalah : 1) Menyusun rencana pembelajaran 2) Menentukan materi pembelajaran 3) Membuat lembar observasi aktivitas belajar siswa. 4) Membuat lembar angket siswa. 5) Membuat soal-soal dan jawaban dengan menggunakan kartu. b. Tahap pelaksanaan Guru melaksanakan RPP sesuai dengan hasil refleksi pada siklus I yaitu 1) Guru membagi siswa menjadi empat kelompok, kelompok A kelompok B, kelompok C, kelompok D, dan setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. 2) Guru menyampaikan indikator yang hendak dicapai dalam pembelajaran. 3) Guru memberikan kartu soal kepada kelompok A dan kelompok C dan kartu jawaban kepada kelompok B dan kelompok D 4) Kelompok A berpasangan dengan kelompok B, Dan kelompok C berpasangan dengan kelompok D

59 5) Kelompok siswa yang mendapat kartu soal mencari/mencocokkan dengan kelompok jawaban dan sebaliknya. 6) Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas bagi siswa yang sudah menemukan pasangannya. 7) Guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran pasangan tersebut. 8) Guru memberikan pekerjaan rumah c. Tahap pengamatan Dalam tahap pengamatan observer mengumpulkan serta menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. Adapun yang dilakukan oleh observer adalah untuk mengetahui : 1) Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. 2) Respon siswa terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Make A match. d. Tahap refleksi Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua seperti pada siklus pertama, serta menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan strategi pembelajaran Make A Match dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi faktorisasi bilangan di Madrasah Ibtidaiyah Thoriqul Ulum Ngrame Pungging Mojokerto.

60 E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Data Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen dokumen baik dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian yang dimaksud 31. Dengan demikian, maka penelitian ini menggunakan data Kuantitatif yaitu data yang penyajiannya dalam bentuk angka angka 32. Adapun yang termasuk dalam data kuantitatif pada penelitian ini adalah data data tentang aktivitas belajar siswa yang menggunakan skala presestase dan data siswa tentang respon terhadap strategi pembelajaran Make A Match. Pada data respon siswa ini dengan menggunakan angket respon siswa. 2. Cara Pengumpulan Data Pada pengumpulan data dilakukan setiap siklus dimulai dari awal sampai akhir pembelajaran. Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan teknik yaitu observasi dan angket respon siswa. a. Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian 33. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung yakni sebanyak 16 31 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal 87. 32 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal 97 33 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hal 158.

61 siswa dengan cara dibagi menjadi 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi partisipatif, dimana peneliti ikut serta mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui lembar observasi siswa. b. Angket adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh siswa yang ingin diselidiki 34. Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Make A Match pada materi faktorisasi bilangan. 3. Analisis Data Analisis data dilakukan untuk mengetahui keefektifan strategi dalam kegiatan pembelajaran. Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif. a. Analisis data Aktivitas siswa Analisis data hasil observasi aktivitas siswa dilakukan secara deskriptif menggunakan teknik persentase dengan analisis tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Rata-rata = 34 Bimo Walgito,Arti kata angket,2010, hal 72

62 b. Analisis data respon siswa Dengan menggunakan angket respon siswa yang berisikan 10 item pertanyaan, untuk mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan strategi Make A Match pada materi faktorisasi bilangan di Kelas IV MI Thoriqul Ulum Ngrame Pungging Mojokerto, dengan menggunakan rumus : Persentase tiap pilihan = 100% A = Banyaknya siswa yang menjawab satu pilihan ya atau tidak B = Banyaknya siswa yang memberi tanggapan F. Indikator Kinerja Aktivitas belajar siswa dapat dikatakan meningkat apabila rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan pada siklus I ke siklus II. G. Tim Peneliti dan Tugasnya Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaborasi yang mana guru sebagai peneliti bekerjasama dengan teman sejawat. Dalam hal ini yang menjadi kolaborator (guru yang bersangkutan) adalah guru mata pelajaran matematika. Adapun tim dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Ihwanul Kirom S.Pd : sebagai guru mata pelajaran. 2. Jainun : sebagai peneliti. 3. Hj. Nurul Hudah : sebagai observer.