Studi Kasus Penyebaran Panas Bumi Non Vulkanik Sekitar Sumber Air Panas Hantakan, Kalimantan Selatan

dokumen-dokumen yang mirip
Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN WADYA GRAHA I PEKANBARU

SURVEI GEOLISTRIK METODE RESISTIVITAS UNTUK INTERPRETASI KEDALAMAN LAPISAN BEDROCK DI PULAU PAKAL, HALMAHERA TIMUR

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

IDENTIFIKASI PENYEBARAN LIMBAH CAIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS 3D (MODEL LABORATORIUM)

Identifikasi Sistem Panas Bumi Di Desa Masaingi Dengan Menggunakan Metode Geolistrik

IDENTIFIKASI ZONA KONDUKTIF DI DAERAH PROSPEK PANASBUMI LARIKE AMBON MALUKU

Penyelidikan Struktur Pondasi Jembatan Lamnyong Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger

Analisis Reservoar Daerah Potensi Panasbumi Gunung Rajabasa Kalianda dengan Metode Tahanan Jenis dan Geotermometer

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 2, April 2013 ISSN

Penentuan Lapisan Bawah Permukaan di Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPAS) Banjarbaru dengan Metode Geolistrik

PENDUGAAN RESERVOIR DAERAH POTENSI PANAS BUMI PENCONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 2, Nomor 2, Juni 2010, Halaman ISSN:

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

Nurun Fiizumi, Riad Syech, Sugianto.

PENENTUAN RESISTIVITAS BATUBARA MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DAN VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING

PENENTUAN LAPISAN PEMBAWA AIR DENGAN METODE TAHANAN JENIS DI DAERAH ATAS TEBING LEBONG ATAS BENGKULU

SURVEI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DENGAN METODE SELF POTENTIAL UNTUK MENGETAHUI POTENSI PANAS BUMI (STUDI KASUS OBYEK WISATA GUCI, JAWA TENGAH)

PENENTUAN POLA SEBARAN INTRUSI AIR LAUT DI PESISIR PANTAI BATAKAN KALIMANTAN SELATAN DENGAN METODE GEOLISTRIK

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 33-37

IDENTIFIKASI BATUAN GRANIT KECAMATAN SENDANA KOTA PALOPO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS (RESISTIVITY)

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

Investigasi Bidang Gelincir Tanah Longsor Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis di Desa Kebarongan Kec. Kemranjen Kab.

PEMANFAATAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MENGETAHUI STRUKTUR GEOLOGI SUMBER AIR PANAS DI DAERAH SONGGORITI KOTA BATU

STUDI BIDANG GELINCIR SEBAGAI LANGKAH AWAL MITIGASI BENCANA LONGSOR

ANALISIS KEBERADAAN BIJIH BESI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK 2D DI LOKASI X KABUPATEN LAMANDAU KALIMANTAN TENGAH

PEMODELAN INVERSI DATA GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN STRUKTUR PERLAPISAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH PANASBUMI MATALOKO. Abstrak

NILAI RESISTIVITAS DENGAN VARIASI JARAK DI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH GUNUNG KUPANG BANJARBARU

Indonesian Journal of Applied Physics (2017) Vol.7 No.2 halaman107

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

Pemodelan Inversi Data Geolistrik untuk Menentukan Struktur Perlapisan Bawah Permukaan Daerah Panasbumi Mataloko

APLIKASI GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE DIPOLE UNTUK PENDUGAAN ASBUTON

Penerapan Metode Geolistrik Untuk Identifikasi Pola Penyebaran Zona Asin Di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah

PENENTUAN SEBARAN DAN KANDUNGAN UNSUR KIMIA KONTAMINASI LIMBAH CAIR BAWAH PERMUKAAN DI TPA CAHAYA KENCANA, KABUPATEN BANJAR

Identifikasi Sebaran Aquifer Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis Di Desa Bora Kecamatan Sigi Biromari Kabupaten Sigi

Peta Geologi Porong-Sidoarjo

IDENTIFIKASI KEDALAMAN DAN KANDUNGAN KROMIT DI DESA KIRAM KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR

PENENTUAN KEDALAMAN AKUIFER BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

IDENTIFIKASI POLA AKUIFER DI SEKITAR DANAU MATANO SOROAKO KAB. LUWU TIMUR Zulfikar, Drs. Hasanuddin M.Si, Syamsuddin, S.Si, MT

METODE EKSPERIMEN Tujuan

PROFIL RESISTIVITAS 2D PADA GUA BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER (STUDI KASUS GUA DAGO PAKAR, BANDUNG)

PENDUGAAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI DESA TELLUMPANUA KEC.TANETE RILAU KAB. BARRU SULAWESI-SELATAN

EKSPLORASI ENERGI PANAS BUMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOFISIKA DI LAPANGAN PANAS BUMI TAMBU, KABUPATEN DONGGALA, SULAWESI TENGAH.

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI TEMPAT WISATA BANTIR SUMOWONO SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA LONGSOR

PENYELIDIKAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DAN GEOLISTRIK

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

Riad Syech, Juandi,M, M.Edizar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Pekanbaru ABSTRAK

Muhammad Kadri and Eko Banjarnahor Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK. Kata Kunci: metode resistivitas, XRD, dan batu kapur.

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

PENYELIDIKAN GEOLISTRIK DI DAERAH PANAS BUMI SONGA WAYAUA, KABUPATEN HALMAHERA SELATAN, PROVINSI MALUKU UTARA

Interpretasi Bawah Permukaan. (Aditya Yoga Purnama) 99. Oleh: Aditya Yoga Purnama 1*), Denny Darmawan 1, Nugroho Budi Wibowo 2 1

UJI NILAI TAHANAN JENIS POLUTAN AIR LAUT DENGAN METODE OHMIK DAN GEOLISTRIK TAHANAN JENIS SKALA LABORATORIUM

Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner Untuk Menentukan Struktur Tanah di Halaman Belakang SCC ITS Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

MENENTUKAN AKUIFER LAPISAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN GRIYO PUSPITO DAN BUMI TAMPAN LESTARI

IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DI DESA PANCUMA KECAMATAN TOJO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK HAMBATAN JENIS

Cross Diagonal Survey Geolistrik Tahanan Jenis 3D untuk Menentukan Pola Penyebaran Batuan Basal di Daerah Pakuan Aji Lampung Timur

Jurnal Fisika Unand Vol. 1, No. 1, Oktober 2012 ISSN

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP KESTABILAN JEMBATAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

III. METODE PENELITIAN

PENENTUAN POTENSI KEDALAMAN DAN KANDUNGAN BIJIH BESI DI DESA AJUNG KABUPATEN BALANGAN KALIMANTAN SELATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data geolistrik dan GPS (akusisi data oleh Pusat Survei Geologi)

Cristi * ), Kerista Sebayang * ), Mester Sitepu ** ) Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara, MEDAN

SURVEI RESISTIVITAS UNTUK MENENTUKAN DISTRIBUSI TAHANAN JENIS BATUAN BAWAH PERMUKAAN CEKUNGAN DAERAH SEDIMENTASI KUWU

IDENTIFIKASI KEDALAMAN AQUIFER DI KECAMATAN BANGGAE TIMUR DENGAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

IDENTIFIKASI SEBARAN BATUBARA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK HAMBATAN JENIS DI DESA LEMBAN TONGOA

Identifikasi Jalur Patahan Dengan Metode Geolistrik Hambatan Jenis Di Wilayah Palu Barat

SURVAI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER DI DESA BANJAR SARI, KEC. ENGGANO, KAB.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Identifikasi Daya Dukung Batuan untuk Rencana Lokasi Tempat Pembuangan Sampah di Desa Tulaa, Bone Bolango

Identifikasi Intrusi Air Laut Menggunakan Metode Geolistrik Di Desa Kampung Baru, Tanah Bumbu

PENDETEKSIAN INTRUSI AIR LAUT DENGAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI WENNER DI DESA CANDIKUSUMA KABUPATEN JEMBRANA BALI

Dinisa Hanifa 1, Ibrahim Sota 1, Simon Sadok Siregar 1

FOTON, Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Volume 18, Nomor 2, Agustus 2014

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

Kabupaten Banjar. Meirani Agustina, Sri Cahyo Wahyono, Tetti Novalina Manik Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-10

Optimalisasi Desain Parameter Lapangan Untuk Data Resistivitas Pseudo 3D

ρ i = f(z i ) (1) V r = ρ ii 2π ρ a = K V AB 2

PENGGAMBARAN PSEUDOSECTION BAWAH PERMUKAAN DARI SUATU PROSES EVAPOTRANSPIRASI TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN PROGRAM RES2DINV

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER- SCHLUMBERGER UNTUK SURVEY PIPA BAWAH PERMUKAAN

Maulana Malik*, Irzal Nur*, Asran Ilyas* *Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin

Identifikasi Sumber Air Tanah dalam Berdasarkan Analisis Data Resistivitas di Daerah Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah

PENENTUAN LITOLOGI BATUAN DAN MUKA AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER DI DAERAH LANDFILL PLTU LABUHAN ANGIN SIBOLGA

Unnes Physics Journal

SURVEI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI KELURAHAN BONTO RAYA KECAMATAN BATANG KABUPATEN JENEPONTO

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

INVESTIGASI BAWAH PERMUKAAN DAERAH RAWAN GERAKAN TANAH JALUR LINTAS BENGKULU-CURUP KEPAHIYANG. HENNY JOHAN, S.Si

ABSTRAK

PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Interpretasi Data Geolistrik untuk Memetakan Potensi Air Tanah dalam Menunjang Pengembangan Data Hidrogeologi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur

Transkripsi:

Studi Kasus Penyebaran Panas Bumi Non Vulkanik Sekitar Sumber Air Panas Hantakan, Kalimantan Selatan Simon Sadok Siregar, Sri Cahyo Wahyono dan Nurlina Abstract: The measurement had been conducted about an identification of geothermal fluid in heated pool tourist territory Murung B village, Hantakan subdistrict, Hulu Sungai Tengah regency. This research aims to find out litolhogy soil/rock in the area around the hot water pool, knowing the value detainees soil type/rock containing geothermal fluid and determine the distribution methods of arrest. Electrode configuration used method Schlumberger (1D) and pole-pole (3D). Referring to the results of the processing of Progress program can be made two-dimensional crosssection to find out manually litolhogy coating model soil / rock which then correlated with ploting 3D models of Res3Dinv program. Geoelectric research results indicate that the geothermal fluid in the surrounding in heated pool tourist territory, Hantakan subdistrict, Hulu Sungai Tengah regency has a range of resistance values between 108-663.60 Ωm, in the depths of 14.67-90.2 m from the point G-3 - G-1. Geothermal fluid distribution direction at the research area is spread laterally from the point G-3 - G-1 where a layer of sand mixed with clay and granite rock fragments as an area of conductive layers and clay as cover. Keywords: heated pool, resistance, geothermal PENDAHULUAN Kalimantan Selatan memiliki salah satu daerah objek wisata air panas yang terletak di Desa Murung B, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Wisata Air Panas berada di kaki pegunungan Meratus dan berjarak sekitar 15 km dari ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Keberadaan manifestasi kolam air panas di Kecamatan Hantakan ini seyogyanya harus dikaji dengan data penelitian ilmiah tentang kondisi alam daerah sekitar kolam air panas. Salah satu bukti ilmiah yang harus dikaji yaitu dengan melakukan penelitian berupa identifikasi penyebaran fluida geotermal di daerah tersebut. Penelitian ini merupakan kajian pendahuluan tentang penyebaran fluida geotermal melalui lapisan bawah permukaan tanah. Penelitian dilakukan untuk mengetahui struktur lapisan bawah permukaan tanah (litologi), karakteristik fisik lapisan tanah/batuan daerah sekitar kolam air panas. Metode yang digunakan diharapkan dapat mendelineasi struktur lapisan-lapisan tanah/batuan bawah permukaan bumi Staf Pengajar Program Studi Fisika FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. 75

Siregar, S. S., dkk, Studi Kasus Penyebaran... 76 dan mengetahui karakterisitik parameter-parameter utama yang berperan dalam penyebaran fluida geotermal bawah permukaan tanah. Metode yang diterapkan adalah metode tahanan jenis, metode ini sudah banyak dilakukan sebelumnya, antara lain penyelidikan geolistrik tahanan jenis di daerah panas bumi Pincara, Kabupaten Masamba Sulawesi Selatan (Suhanto dan Bakrun, 2005) dan metode geolistrik untuk menentukan pola penyebaran fluida geotermal di daerah potensi panas bumi Gunung Rajabasa Kalianda Lampung Selatan (Haerudin, 2008). Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah gambaran kondisi litologi tanah/batuan daerah sekitar kolam air panas. Berdasarkan kondisi tersebut akan dilakukan analisis tentang implikasinya terhadap arah penyebaran fluida geotermal bawah permukaan tanah. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan/ rekomendasi teknis kepada pengelola kolam air panas dan instansi pemerintah setempat untuk menyusun berbagai upaya tentang pengembangan lokasi wisata air panas yang lebih baik.adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana litologi tanah/batuan daerah sekitar kolam air panas dan bagaimana menentukan arah penyebaran fluida geotermal daerah sekitar kolam air panas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui litologi tanah/batuan daerah sekitar kolam air panas, mengidentifikasi nilai tahanan jenis tanah/batuan terhadap penyebaran fluida geotermal daerah sekitar kolam air panas dan menentukan arah penyebaran fluida geotermal bawah permukaan tanah. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan seperangkat alat pengukur resistivitas, GPS, termometer, soil tester, ph indikator universal. Metode yang digunakan yaitu pengukuran tahanan jenis pada lokasi penelitian dan penggukuran suhu dan ph air kolam air panas, suhu dan ph tanah di sekitar kolam air panas. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat pengukur resistivitas yang terdiri dari satu buah Resistivitymeter OYO McOhm Mark-2 model 2115A, empat buah elektroda (dua buah elektroda arus dan elektroda potensial), empat buah gulungan kabel listrik, dua buah gulungan meteran, satu buah baterai aki, empat buah palu, GPS untuk menentukan koordinat dan ketinggian lokasi pengambilan data

77 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 8 No.1, Pebruari 2011 (75 84) serta termometer, soil tester dan ph indikator universal untuk mengukur suhu dan ph air kolam air panas serta suhu dan ph tanah di sekitar kolam air panas. Penelitian ini menggunakan metode tahanan jenis 1D dan 3D. Objek dari penelitian ini adalah fluida geotermal yang berada di sekitar kolam air panas desa Murung B. Kecamatan Hantakan, kabupaten Hulu Sungai Tengah. Fluida geotermal tersebut berada dibawah permukaan dan dapat terdeteksi dari nilai tahanan jenisnya. Pengambilan data pada objek penelitian tersebut dilakukan dengan cara mengalirkan arus ke dalam tanah melalui titik elektroda, dan kemudian mengukur harga potensial dengan elektroda lain yang segaris atau dekat dengan arus yang dialirkan. Panjang lintasan untuk pengukuran tahanan jenis 1D memiliki bentangan AB/2 sejauh 200 m, jenis konfigurasi yang digunakan yaitu Schlumberger, sedangkan untuk pengukuran tahanan jenis 3D menggunakan teknik cross diagonal survey menggunakan konfigurasi pole-pole 5x5 dengan spasi antar elektroda 5 m. Data yang diambil berupa tahanan jenis yang terukur pada alat Resistivitymeter. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan Program Progress (1D) dan Res3Dinv (3D) untuk memperoleh penampang litologi tanah/batuan di sekitar kolam air panas. Dari pengolahan data 1D akan dikorelasikan antara titik-titik sounding untuk memperoleh penampang litologi tanah/batuan secara dua dimensi. Selain data nilai tahanan jenis tanah/batuan, data suhu dan ph air kolam air panas dan suhu dan ph tanah disekitar kolam air panas pada tiap kolam juga diperlukan sebagai data pendukung dalam penelitian ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Daerah wisata kolam air panas Desa Murung B. Kecamatan Hantakan memiliki manifestasi panas bumi berupa mata air panas yang tersebar pada empat kolam air panas dengan suhu air pada kolam bervariasi antara 37 40,6 0 C, ph netral 6 7 dan suhu tanah bervariasi antara 29,3 35,4 0 C, ph 6-6,5. Jumlah titik pengukuran tahanan jenis 1D pada penelitian adalah 3 titik sounding (G-1, G-2, G-3) dan satu buah areal survei tahanan jenis 3D.

Siregar, S. S., dkk, Studi Kasus Penyebaran... 78 Gambar 1. Variasi kedalaman terhadap tahanan jenis pada titik G-1 Gambar 2. Variasi kedalaman terhadap tahanan jenis pada titik G-2 Berdasarkan harga tahanan jenis pada lokasi pengukuran pertama pada titik G-1 diperoleh litologi batuan dengan harga tahanan jenis sebesar 60,64 Ωm yang berada pada kedalaman kurang dari 6.8 meter yang

79 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 8 No.1, Pebruari 2011 (75 84) diperkirakan merupakan lapisan penutup (top soil) berupa lempung. Sedangkan pada lapisan selanjutnya diperoleh harga tahanan jenis antara 245.46 405.79 Ωm yang berada pada kedalaman lebih dari 6.8 meter dan diperkirakan merupakan lapisan pasir dan fragmen batuan granit. Berdasarkan harga tahanan jenis pada lokasi pengukuran kedua pada titik G-2 diperoleh litologi batuan dengan harga tahanan jenis sebesar 64,06 Ωm yang berada pada kedalaman kurang dari 6.1 meter yang diperkirakan merupakan lapisan penutup (top soil) berupa lempung. Sedangkan pada lapisan selanjutnya diperoleh harga tahanan jenis antara 200.06 607.73 Ωm yang berada pada kedalaman lebih dari 6.1 meter dan diperkirakan merupakan lapisan pasir dan fragmen batuan granit. Gambar 3. Variasi kedalaman terhadap tahanan jenis pada titik G-3 Berdasarkan harga tahanan jenis pada lokasi pengukuran ketiga pada titik G-3 diperoleh litologi batuan dengan harga tahanan jenis sebesar 25,71 Ωm yang berada pada kedalaman kurang dari 5.64 meter yang diperkirakan merupakan lapisan penutup (top soil) berupa lempung. Sedangkan pada lapisan selanjutnya diperoleh harga tahanan jenis antara

Siregar, S. S., dkk, Studi Kasus Penyebaran... 80 108.66 663.60 Ωm yang berada pada kedalaman lebih dari 5.64 51.22 meter dan diperkirakan merupakan lapisan pasir dan fragmen batuan granit. Sedangkan pada lapisan selanjutnya diperoleh harga tahanan jenis antara 663.60 2903.39 Ωm yang berada pada kedalaman lebih dari 51.22 meter dan diperkirakan merupakan batuan granit. Gambar 4. Penampang 2D bawah permukaan tanah dari data tahanan jenis 1D Gambar 5. Kontur tahanan jenis setelah disusun berlapis

81 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 8 No.1, Pebruari 2011 (75 84) Tabel 1. Litologi Tanah/Batuan Tahanan jenis 3D No Kedalaman Nilai Tahanan jenis Litologi 1 0,00 3.50 m 56.7 85.7 Ωm Tanah penutup (top soil) berupa lempung 2 3.50 7.53 m 56.7 130 Ωm Tanah penutup (top soil) berupa lempung bercampur pasir 3 7.53 12.2 m 130 296 Ωm Pasir dan fragmen batuan granit 4 12.2 17.5 m 196-448 Ωm Pasir dan fragmen batuan granit 5 17.5 23.6 m 448-1025 Ωm Pasir dan fragmen batuan granit 6 23.6 30.6 m >1025 Ωm Batuan granit Secara geografis, lokasi wisata air panas berada di daerah batuan granit gabungan dengan granodiorit dan diorit. Hasil interpretasi data memperlihatkan bahwa litologi daerah penelitian semakin dalam menuju bawah permukaan tanah maka lapisan tanah/batuan semakin keras, secara umum litologi daerah penelitian terdiri diri dari lempung, pasir, fragmen batuan granit dan batuan granit. Nilai tahanan jenis tanah/batuan antara 60.64 607.73 Ωm diduga sebagai zona lemah/pelapukan sedangkan nilai tahanan jenis tanah/batuan antara 663.60 2903.39 Ωm diperkirakan sebagai zona batuan keras yaitu batuan granit. Hasil pengolahan data tahanan jenis 3D juga menunjukkan adanya litologi serupa dengan data tahanan jenis 1D. Data tahanan jenis 3D mendeteksi lapisan bawah permukaan tanah sampai dengan kedalaman 30.6 meter. Lokasi pengambilan data tahanan jenis 3D saat akusisi data terlalu basah akibat hujan yang turun sebelum pengambilan data sehingga hasil pengukuran pada lapisan tanah/batuan paling atas kurang optimal karena tanah permukaan terlalu lembab, tetapi untuk pengukuran pada lapisan tanah/batuan yang lebih dalam cukup optimal dan data yang didapatkan cukup akurat. Korelasi antara nilai tahanan jenis dengan anomali fluida geotermal seyogyanya menunjukan nilai tahanan jenis tanah/batuan <100 Ωm, karena nilai tersebut menunjukkan bahwa lapisan tanah/batuan tersebut mengandung fluida yang cukup konduktif untuk menghantarkan arus listrik. Penampang 2D memperlihatkan bahwa nilai tahanan jenis tanah/batuan <100 Ωm hanya terdapat di kedalaman antara 0 6.88 meter yang diduga merupakan lapisan lempung. Nilai tahanan jenis tanah/batuan antara 108 325.65 Ωm di kedalaman 14.67 90.2 m dari arah titik G-3 G-1 terdapat lapisan pasir bercampur lempung, pada lapisan ini cukup

Siregar, S. S., dkk, Studi Kasus Penyebaran... 82 potensial untuk menyimpan fluida. Lapisan berikutnya dengan nilai tahanan jenis tanah/batuan antara 405.79 662.29 Ωm diduga merupakan jenis lapisan pasir yang bercampur fragmen batuan granit, lapisan ini juga cukup potensial untuk mendukung keterdapatan fluida di bagian lapisan atas. Gambar 6. Penampang 2D dan 3D dengan geologi daerah penelitian Penampang 3D memperlihatkan nilai resitivitas tanah/batuan <100 Ωm berada dikedalaman <7.53 m, lapisan ini diduga sebagai lempung yang menjadi tanah penutup lapisan pasir bercampur lempung dan fragmen batuan granit yang ada di bawahnya. Nilai tahanan jenis tanah/batuan antara 130 448 Ωm diduga sebagai lapisan pasir yang bercampur lempung dan fragmen batuan granit berada dikedalaman >7.53 m, dugaan ini cukup bersesuaian dengan nilai tahanan jenis tanah/batuan pada penampang 2D, arah penyebaran nilai tahanan jenis pada kedalaman tersebut menyebar cukup merata ke segala arah. Arah penyebaran tersebut menunjukkan bahwa arah penyebaran lapisan tanah/batuan yang

83 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 8 No.1, Pebruari 2011 (75 84) mengandung fluida (air tanah) menyebar secara merata. Bedasarkan hasil interpretasi nilai tahanan jenis dan kondisi geologi daerah penelitian menunjukkan bahwa lapisan tanah/batuan yang berpotensi mengandung fluida geotermal adalah lapisan pasir yang bercampur lempung dan fragmen batuan granit dengan nilai tahanan jenis tanah/batuan 108 325.65 Ωm di kedalaman 14.67 90.2 m dari arah titik G-3 G-1. Gambar penampang 2D memperlihatkan arah penyebaran fluida geotermal pada daerah penelitian tersebar secara lateral dari arah G-3 G-1 dimana lapisan pasir bercampur lempung dan fragmen batuan granit sebagai daerah konduktif dan lempung sebagai lapisan penutupnya. KESIMPULAN Penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Secara umum litologi daerah penelitian terdiri diri dari lempung, pasir, fragment batuan granit dan batuan granit. Nilai tahanan jenis antara 60.64 607.73 Ωm diduga sebagai zona lapisan tanah lempung, pasir dan fragmen batuan granit sedangkan nilai tahanan jenis 663.60 2903.39 Ωm diperkirakan sebagai zona batuan keras yaitu batuan granit. 2. Lapisan tanah/batuan yang berpotensi mengandung fluida geotermal adalah lapisan pasir yang bercampur lempung dan fragmen batuan granit dengan nilai tahanan jenis tanah/batuan 108 325.65 Ωm di kedalaman 14.67 90.2 m dari arah titik G-3 G-1 Arah penyebaran fluida geotermal pada daerah penelitian tersebar secara lateral dari arah titik G- 3 G-1 dimana lapisan pasir bercampur lempung dan fragmen batuan granit sebagai daerah konduktif dan lempung sebagai lapisan penutupnya. DAFTAR PUSTAKA Ellis, J.A & Mohan. 1977. Chemistry and Geothermal System. Academic Press inc. New York. Haerudin, N., S. Rasimeng,. E. Yuliana. 2008. Metode Geolistrik untuk Menentukan Pola Penyebaran Fluida Geothermal di Daerah Potensi Panas Bumi Gunung Rajabasa Kalianda Lampung Selatan. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008. Hendrajaya, L. & Arif. 1990. Geolistrik Tahanan Jenis, Monograf: Metode Eksplorasi Laboratorium Fisika Bumi. Jurusan Fisika. Institut Teknologi Bandung. Herman, D.Z. 2007. Kemungkinan Sebaran Zirkon Pada Endapan

Siregar, S. S., dkk, Studi Kasus Penyebaran... 84 Placer di Pulau Kalimantan, Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 2 No. 2 Juni 2007: 87-96. Heryanto, P & Sanyoto, P. 1994. Peta Geologi Lembar Amuntai. Kalimantan 1: 250.000. P3G. Bandung. Karmawan, M.I. 2003. Aplikasi Analisa Komponen-Komponen Gas Untuk Geotermometer Gas Dalam Eksplorasi Panas Bumi. Proceddings of Joint Convention Jakarta. The 32nd HAGI Annual Convention and Exhibition. Loke, M.H. 2000. Electrical Imaging Surveys For Environmental and Engineering Studies, A practical guide to 2-D and 3-D surveys. Reynold JM. 1997. An Introduction to Applied and Environmental Geophysics. New York: John Wiley and Sons Ltd. Santoso, D. 2002. Pengantar Teknik Geofisika. ITB. Bandung. ---------------. 2007. Eksplorasi Energi Geotermal. Catatan Kuliah Program Studi Teknik Geologi. ITB. Bandung Suhanto, E & Bakrun. 2005. Penyelidikan Geolistrik Tahanan Jenis di Daerah Panas Bumi Pincara, Kabupaten Masamba Sulawesi Selatan.Pemaparan Hasil Kegiatan Lapanga Subdit Panasbumi. Sapi ie, B., N.A. Magetsari, A.H. Harsolumakso, dan C.I. Abdullah. 2006. Geologi Fisik. ITB. Bandung Telford WM. 1976. Applied Geophysics. Cambridge: Cambridge Univ Press.