BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan hajat hidup orang banyak itu harus atau

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel 1. Perbandingan Belanja Kesehatan di Negara ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan

BAB II PELAKSANAAN JAMKESMAS DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan, termasuk didalamnya pelayanan kesehatan masyarakat. memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

II. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan batasan masalah di atas adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pelaksanaan

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN BANJAR. BAB I KETENTUAN UMUM.

Oleh : WAHYU D. SAPUTRO

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sejahtera. Seluruh kepentingan masyarakat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis (UU No. 36 Tahun 2009). Maka kesehatan merupakan kebutuhan dasar. manusia untuk dapat hidup layak dan produktif.

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG

I. PENDAHULUAN. adalah pelayanan dalam bidang kesehatan. Pelayanan bidang kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi setiap orang. Setiap orang mempunyai hak

BAB 1 PENDAHULUAN. serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimengerti karena pembangunan kesehatan mempunyai hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. harus menerapkan sistem jemput bola, dan bukan hanya menunggu bola. Dalam

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

TENTANG BUPATI SERANG,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO 1948), menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental

BAB I PENDAHULUAN. beberapa indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development. sosial ekonomi masyarakat (Koentjoro, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kehidupan umat manusia. Setiap manusia yang lahir sudah melekat hak asasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga Negara (UUD 1945 pasal 28

WALIKOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar (UUD) tahun 1945, yaitu pasal 28 yang menyatakan bahwa

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARKAT MISKIN. BAB 1 KETENTUAN UMUM.

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

RESPON MASYARAKAT TERHADAP JAMKESMAS SEBAGAI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Evaluasi pelaksanaan..., Arivanda Jaya, FE UI, 2010.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PROGRAM JAMKESMAS. a. Masyarakat miskin dan tidak mampu yang telah ditetapkan dengan keputusan

I. PENDAHULUAN. mencapai kesejahteraan. Akan tetapi, masih banyak masyarakat dunia khususnya

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENETAPAN KRITERIA DAN PENDATAAN FAKIR MISKIN DAN ORANG TIDAK MAMPU

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) adalah program jaminankesehatan

BAB I PENDAHULUAN. memandang negara tersebut negara berkembang atau negara maju, namun pada

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. asuransi kesehatan. Penulis ditempatkan pada bagian operasional.

JAMINAN KESEHATAN SUMATERA BARAT SAKATO BERINTEGRASI KE JAMINAN KESEHATAN MELALUI BPJS KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memajukan kesehatan didalam indonesia pemerintah membuat. program Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu badan hukum

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Berlandaskan pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4

PERATURAN BUPATI LEBAK

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat ke rumah sakit atau ke balai pengobatan itu sendiri. Hal ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 36 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

panduan praktis Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes Penuhi Syarat

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kualitas pelayanan, maka fungsi pelayanan di

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Analisis perencanaan..., Ayu Aprillia Paramitha Krisnayana Putri, FE UI, Universitas Indonesia

PERATURAN BUPATI LEBAK

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

AKUNTABILITAS KINERJA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMKESMAS DI RSUD KABUPATEN SIDOARJO. SKRIPSI

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

BAB. I PENDAHULUAN. warga negara berhak mendapatkan pelayanan sesuai dengan hak-haknya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat

I. PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga negara. Setiap individu,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar dari setiap manusia

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional dewasa ini sasaran utama ialah lebih

Peningkatan Pelayanan untuk Riau Sehat. Riau Sehat Pemprov Riau melalui dinas terkait terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik pada masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengingat kondisi keuangannya yang tidak mencukupi untuk berobat ke dokter.

I. PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

WALIKOTA TASIKMALAYA

UPAYA PEMERINTAH KOTA PELAYANAN KESEHATAN MELALUI DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN JAKARTA, 26 JANUARI 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan kesehatan dalam sebuah

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan penyediaan sarana pelayanan kesehatan.di Indonesia

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 04 Tahun : 2008 Seri : C

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat hidup masyarakat, sehingga semua negara berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kesehatan bukan menjadi hal baru bagi negara berkembang, salah satunya

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI WARGA MISKIN KOTA KEDIRI

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1 A TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2004 sebagai bagian dari kewajiban pemerintah yang

JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa Negara wajib melayani setiap warga Negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seluruh kepentingan publik harus dilaksanakan oleh pemerintah sebagai penyelenggara Negara yaitu dalam berbagai sektor pelayanan, terutama yang menyangkut pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan hajat hidup orang banyak itu harus atau perlu adanya suatu pelayanan. Pemerintah merupakan suatu kelembagaan atau organisasi yang menjalankan kekuasaan pemerintahan, sedangkan pemerintahan adalah proses berlangsungnya kegiatan atau perbuatan pemerintah dalam mengatur kekuasaan suatu Negara. Penguasa dalam hal ini pemerintah yang menyelenggarakan pemerintahan, melaksanakan penyelenggaraan kepentingan umum, yang di jalankan oleh penguasa administrasi Negara yang harus mempunyai wewenang. Pemerintah Indonesia sangat menyadari bahwa jika masyarakat sudah mendapatkan apa yang menjadi haknya yaitu pelayanan yang baik, maka masyarakat juga akan menjalankan kewajibannya dengan penuh kesadaran. Kesehatan merupakan kebutuhan dasar untuk dapat hidup layak dan produktif. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah

2 diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1), Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan danpasal 34 ayat (3), Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah PUSKESMAS. Pembangunan kesehatan suatu Negara tidak dapat terlepas dari suatu sistem yang disebut dengan Sistem Kesehatan. Pada intinya sistem kesehatan merupakan seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan, mengembalikan dan memelihara kesehatan. Sehingga perlu dilakukan perbaikan pembiayaan kesehatan sehingga sistem pembiayaan akan menjadi jelas, sarana dan prasarana kesehatan dan kualitas sumber daya serta peningkatan mutu pelayanan juga perlu mendapat perhatian. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak di butuhkan oleh masyarakat. Tidak mengherankan apabila bidang kesehatan perlu untuk selalu di benahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat. Pelayanan kesehatan yang di maksud tentunya adalah pelayanan yang cepat, tepat, murah dan ramah. Mengingat bahwa sebuah Negara akan bisa menjalankan pembangunan dengan baik apabila didukung oleh masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani. Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap individu dan semua warga Negara berhak atas jaminan sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang

3 layak dan meningkatkan martabatnya menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur. Program jaminan kesehatan masyarakat (JAMKESMAS) pada dasarnya adalah sebuah program untuk mewujudkan kesejahteraan melalui pendekatan sistem, dimana Negara dan masyarakat secara bersama-sama ikut bertanggungjawab dalam penyelenggaraannya. Adapun jumlah masyarakat di Kelurahan Teluk Belitung Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini: Tabel 1.1 : Jumlah Penduduk Kelurahan Teluk Belitung Berdasarkan Usia Tahun 2013 NO Usia Jumlah Persentase (%) 1 0-6 Tahun 1.067 17,41% 2 7-12 Tahun 1.045 17,05% 3 13-17 Tahun 921 15,02% 4 19-24 Tahun 1.035 7,91% 5 25 Tahun Keatas 2.061 33,62% Jumlah 6.130 Orang 100% Sumber Data: Kantor Kelurahan Teluk Belitung2014 Dari uraian tabel penduduk menurut tingkat usia atas dapat diketahui bahwa penduduk menurut usia yang paling banyak adalah usia 25 tahun keatas yaitu 2.061 orang (33,62%). Berikut penulis lampirkan jumlah masyarakat di Kelurahan Teluk Belitung Kecamatan Merbau yang menerima bantuan Program JAMKESMASsebagai berikut: Tabel 1.2 :Jumlah Masyarakat di Kelurahan Teluk Belitung yang Menerima Bantuan JAMKESMAS Tahun 2013 No Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah Masyarakat yang Menerima JAMKESMAS 1 Teluk Belitung 6.130 Orang 4.117 Orang Sumber : Kantor Kelurahan Teluk Belitung 2014.

4 Dari table 1.2 jumlah penduduk di Kelurahan Teluk Belitung berjumlah 6.130 orang dan masyarakat yang menerima bantuan Jaminan Kesehatan Masyarakat berjumlah 4.117 penerima JAMKESMAS. Konstitusi Negara yaitu Undang-Undang Dasar 1945 terutama pada Pasal 28 (ayat 3) dan Pasal 34 (ayat 2) mengamatkan bahwa Jaminan Sosial adalah hak setiap warga Negara dan Negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu. Adanya transisi serta akibat terjadinya globalisasi ekonomi, maka jumlah jenis penyakit meningkat dan terjadi perubahan jenis penyakit yang diderita masyarakat sehingga biaya pelayanan kesehatan yang ditanggung masyarakat semakin besar, mahal dan banyak masyarakat yang masih kurang mampu untuk mengatasinya. Dalam mengatasi masalah tersebut pemerintah mengeluarkan Undang-Undang, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Daerah dengan menimbang bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya masyarakat miskin, dimana didalam Jaminan Kesehatan Masyarakat terdapat tujuan umum dari JAMKESMAS yakni meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Jaminan Kesehatan Masyarakat adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Program ini diselenggarakan secara nasional agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin. Pemerintah memberi

5 keringanan kepada masyarakat melelui manfaat yang diberikan program JAMKESMAS ke masyarakat yang mendapat bantuan, dalam bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh berdasarkan kebutuhan medis sesuai dengan standar pelayanan medicdan rasional, bukan berupa uang tunai. Program JAMKESMAS diselenggarakan untuk memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan kepada peserta di seluruh jaringan fasilitas kesehatan yang melaksanakan program JAMKESMAS, mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang terstandar dan terkendali mutu dan biayanya, dan terselenggaranya pengelolaan keuangan Negara yang transparan dan akuntabel. Pelaksanaan program JAMKESMAS tersebut merupakan upaya untuk menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang merupakan masa transisi sampai dengan diserahkannya kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sesuai UU SJSN. Pada saat sekarang ini Program JAMKESMAS sudah diserahkan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial untuk di lanjutkan pelaksanaannya, jadi sekarang sudah menjadi BPJS tidak lagi JAMKESMAS tetapi dengan demikian hal ini masih layak untuk di teliti. Pelaksanaan program JAMKESMAS mengikuti prinsip-prinsip penyelenggaraan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 903/Menkes/Per/V/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Sasaran JAMKESMAS diperuntukkan bagi seluruh masyarakat miskin, pelaksanaan program JAMKESMAS diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya

6 bagi kesejahteraan masyarakat, dengan memberikan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan. Program JAMKESMAS memberikan perlindungan sosial di bidang kesehatan untuk menjamin masyarakat miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh pemerintah agar kebutuhan dasar kesehatan yang layak dapat terpenuhi. Iuran bagi masyarakat miskin dan tidak mampu dalam Program JAMKESMAS bersumber dari APBN dari mata anggaran kegiatan belanja bantuan sosial. Program JAMKESMAS diselenggarakan berdasarkan konsep asuransi social. Program ini diselenggarakan secara nasional dengan tujuan untuk mewujudkan portabilitas pelayanan sehingga pelayanan rujukan tertinggi yang disediakan JAMKESMAA dapat diakses oleh seluruh peserta dari berbagai wilayah. Penyelenggaraan Program JAMKESMAS dibedakan dalam dua kelompok berdasarkan tingkat pelayanannya yaitu, JAMKESMAS untuk pelayanan dasar di PUSKESMAS termasuk jaringannya dan JAMKESMAS untuk pelayanan kesehatan lanjutan di rumah sakit dan balai kesehatan. Masih banyak masyarakat miskin yang tidak dapat menyentuh pelayanan kesehatan gratis dan bahkan mereka juga tidak mampu membayar biaya untuk berobat ke PUSKESMAS. Pelayanan Kesehatan Bersubsidi yang dikenal dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS). Jaminan pelayanan kesehatan bersubsidi ini hanya menanggung pelayanan dasar dan obat generik selebihnya masyarakat harus membayar biaya lain yang tidak ditanggung oleh jaminan kesehatan bersubsidi ini sehingga membuat masyarakat utamanya masyarakat

7 miskin dan kurang mampu sulit untuk membiayai biaya berobat baik untuk berobat di PUSKESMAS apalagi untuk rujukan ke Rumah Sakit. Kriteria peserta yang dijamin dalam program JAMKESMAS berdasarkan Pedoman Pelaksanaan JAMKESMAS 2008 yaitu, masyarakat miskin dan tidak mampu yang telah ditetapkan dengan keputusan Bupati/Walikota, gelandangan, Panti Sosial, Penghuni Lembaga Pemasyarakatan dan rumah tahanan Negara serta korban bencana pasca tanggap darurat, pengemis, anak dan orang terlantar, masyarakat miskin yang tidak memiliki identitas, peserta Program Keluarga Harapan yang tidak memiliki kartu JAMKESMAS, ibu hamil dan melahirkan serta yabg dilahirkan (sampai umur 28 Hari) yang tidak memiliki jaminan kesehatan dan penderita Thalassaemia Mayor yang sudah terdaftar pada Yayasan Thalassaemia Indonesia atau yang belom terdaftar namun telah mendapat surat keterangan direktur rumah sakit. Realitas pelaksanaan pelayanan JAMKESMAS tergambar jelas dengan adanya perbedaan profesionalitas para aparatur terhadap pelayanan antara pengguna JAMKESMAS dengan pengguna jasa kesehatan lainnya misalnya kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai JAMKESMAS, proses pelayanan yang lama dibandingkan dengan pengguna jasa pelayanan kesehatan lainnya hingga hal ini cenderung menyulitkan masyarakat. Selain profesionalitas dari petugas yang kurang baik terhadap petugas informasi yang kurang ramah, kenyamanan ruang tunggu minim dan harga obat yang mahal membuat masyarakat kesulitan dan tidak mau berobat ke PUSKESMAS.

8 Program pelayanan JAMKESMAS harus dilakukan secara professional dan tanpa adanya kepentingan, hal ini merupakan bagian kecil dari asumsi masyarakat tentang pelayanan pasien JAMKESMAS, yang semestinya tidak ada perbedaan pelayanan yang mendasar antara pasien JAMKESMAS dengan pasien umum. Pemberian pelayanan kesehatan dasar yang diberikan pada masyarakat itu, diberlakukan pada PUSKESMAS dan Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Kepulauan Meranti. Sementara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis khususnya masyarakat miskin persyaratan yang harus dibawa yaitu kartu JAMKESMAS atau kartu Akses, dan apabila tidak memiliki kedua kartu itu, maka akan terdaftar dengan program JAMKESMAS dengan persyaratan foto copy KTP dan Kartu Keluarga. Mengenai hal tersebut ada masyarakat yang menjadi peserta JAMKESMAS, ia mengatakan rasa ketidakpuasan atas pelayanan yang di berikan oleh JAMKESMAS sewaktu di Puskesmas Kecamatan, dikarenakan rumitnya prosedur untuk pengajuan pengobatan dengan menggunakan Kartu JAMKESMAS dari pihak PUSKESMAS Kecamatan dimana tahap-tahapnya sangat banyak dan membutuhkan waktu yang lama bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan pengobatan secara gratis dan lambannya respon ataupun tanggapan dari pihat PUSKESMAS Kecamatan yaitu para Perawat maupun Dokter yang berkerja di PUSKESMAS Kecamatan tersebut terhadap masyarakat yang sedang membutuhkan perawatan yang cepat. Hal ini mungkin dikarenakan masyarakat yang berobat secara gratis, sehingga membuat para Perawat maupun Dokter yang berkerja di PUSKESMAS Kecamatan, mengacuhkan masyarakat

9 yang sedang berobat, sedangkan masyarakat yang berobat tanpa menggunakan kartu JAMKESMAS dilayani dengan baik dan ditanggapi dengan cepat, sehingga terlihat ada perbedaan pelayanan untuk si kaya dan si miskin tidak semestinya hal seperti ini terjadi di mana setiap orang memiliki Hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan yang layak dari pemerintah. Kegiatan pelaksanaan program kesehatan gratis di PUSKESMAS kelurahan ada beberapa kondisi faktual yang dapat ditemui dilapangan yakni belum sepenuhnya masyarakat mengetahui adanya program dan prosedur kesehatan gratis yang bergulir di masyarakat dengan kata lain jika tidak disosialisakan dengan luas maka tujuan dari program JAMKESMAS ini dapat sesegera mungkin dicapai. Permasalahan lain yang muncul adalah kurangnya kesadaran dari masyarakat itu sendiri untuk menciptakan pola hidup sehat disamping kurangnya sosialisasi atau penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh pegawai setempat. Dari permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang Implementasi Kebijakan Pemerintah Dalam Pemberian Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS)Di Kelurahan Teluk BelitungKecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:

10 a) BagaimanaImplementasi Kebijakan Pemerintah dalam Pemberian JAMKESMAS Di Kelurahan Teluk BelitungKecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti? b) Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi Implementasi kebijakan pemerintah dalam pemberian JAMKESMAS Di Kelurahan Teluk BelitungKecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a) Untuk mengetahui implementasi kebijakan pemerintah dalam pemberian JAMKESMASdi Kelurahan Teluk BelitungKecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti. b) Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi kebijakan pemerintah dalam pemberian JAMKESMAS di Kelurahan Teluk BelitungKecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti. 1.4.Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : a) Bagi Fakultas Ekonomi dan Ilmu SosialRelevansi yang diharapkan dari penelitian ini untuk Program Studi Ilmu Administrasi Negara adalah mengenai kebijakan publik. Kebijakan publik adalah suatu keputusan yang dibuat oleh pemerintah yang terkait dengan lingkungannya dan mempunyai hasil akhir untuk dicapai.

11 b) Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti untuk bahan pertimbangan dan evaluasi sejauhmana Impelementasi Kebijakan Pemerintah dalam Pemberian Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) di Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti. c) Bagi Penulis untuk menambah ilmu pengetahuan sekaligus menambah wawasan secara nyata sehingga dapat dijadikan bahan referensi yang berharga bagi penulis. 1.5.Sistematika Penulisan Secara garis besar penulisan ini akan dipaparkan dalam enam pokok pembahasan (BAB) dari masing -masing bab ini dibagi dalam beberapa sub-sub sebagai berikut : BAB I: PENDAHULUAN Pada Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat serta sistematika penulisan. BAB II: TELAAH PUSTAKA Pada Bab ini penulis akan mengemukakan teori-teori yang relevan dengan judul penelitian sebagai landasan dalam pembahasan skripsi.

12 BAB III: METODE PENELITIAN Dalam Bab ini berisikan uraian mengenai metode penelitian, yaitu mengenai lokasi penelitian, jenis, dan sumber data dan metode pengumpulan data serta analisis data. BAB IV : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Dalam Bab ini diuraikan mengenai gambaran umum tentang objek yang akan diteliti dan tempat dimana akan dilakukan penelitian, seperti lokasi penelitian, karakteristik dan demografi. BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab ini merupakan hasil dari penelitian dari pembahasan tentang Implementasi Kebijakan Pemerintah Berupa Pemberian Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) Dala m Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Di Kelurahan Teluk BelitungKecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti. BAB VI : PENUTUP Pada Bab penutup berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran yang diperlukan.