Budi Santoso*) Tel:

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PADA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMPN 24 BANJARMASIN

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA MODEL PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK SMK PERKEBUNAN BERTEMAKAN KOPI DAN KAKAO. Randi Pratama Murtikusuma 6

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK

PENGEMBANGAN TEACHING MATERIAL MATERI IKATAN KIMIA SMA KELAS X SEMESTER 1. Eugenius Ewito, Rr. Lis Permana Sari, M.Si

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KELAS 1 SEKOLAH DASAR Oleh: Srikandi Octaviani 1 STKIP PGRI METRO

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA BERBANTUAN ANDROID DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Gunung Pati, Semarang. Diterima: 3 Maret Disetujui: 4 April Dipublikasikan: 30 Juli 2016 ABSTRACT

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Unnes Journal of Biology Education

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Yang Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Dengan Materi Fluida Statis Di Kelas X SMA Negeri 1 Krian Sidoarjo

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

Journal of Educational Research and Evaluation

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERNUANSA PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA ARTIKEL JURNAL

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 02, Mei 2015, ISSN:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X MATERI MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

Jurnal Pendidikan Matematika & Matematika

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PBL YANG DIPADU DENGAN TGT

Key Words: LKS, brain based learning, aljabar operation.

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No.2 pp May 2013

HURIYAH Program Studi Magister Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DAN PRODUKTIF PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS X SEMESTER II SMAN 1 LINTAU BUO ABSTRACT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 2, pp , May 2014

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

DEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

Fashion and Fashion Education Journal

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENGEMBANGAN SUBJECT SPECIFIC PEDAGOGY (SSP) IPA UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS IV SD

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

KONTRIBUSI METODE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

Mardiatul Hasanah 41, Wachju Subchan 42, Dwi Wahyuni 43

Economic Education Analysis Journal

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Yusniar Rasjid STKIP Pembangunan Indonesia Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 99B Makassar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

*Keperluan korespondensi, HP: ,

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, ISSN:

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA


DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

ISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg

JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN IPA

Joyful Learning Journal

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MATERI GEOGRAFI INTEGRASI PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING) DENGAN METODE PROBLEM- BASED LEARNING PADA KELAS XI DI SMA N 1 SURUH KABUPATEN SEMARANG Budi Santoso*) Email: boedi_5727@yahoo.co.id, Tel: 085229803585 Abstract Inserting global warming material in the Geography curriculum subjects and the application of suitable learning mode is the right step to provide an understanding of global warming and education to the students to take an active role in preventing it as well as having concern for the creation of a green environment, having an awareness of environmental sustainability and sustainable development. This study is in the form of Research and Development. It is preceded by the development of the learning instructions of Geography s integration of global warming with Problem Based Learning s approach and tested on control and experimental classes. Data is taken with the observation, questionnaires and tests. The Methods of data analysis is using percentage of score descriptions. Problem-solving capabilities are analyzed parametrically by using T test. Thi research has given results to the global warming learning material which consist of syllabus with 35.6 average score with very good criteria, Lesson Plan with 36 average score with very good score, Student book with 33.6 average score with very good criteria, student worksheet with 35 score with very good criteria so that the teaching and learning instructions is very good to teach global warming materials. Problem Based Learning teaching method is more effective, students are more active and. Key Words: Geography Material Development, Global Warming, Problem Based Learning Abstrak Memasukkan materi pemanasan global dalam kurikulum mata pelajaran Geografi serta penerapan model pembelajaran yang cocok merupakan langkah yang tepat untuk memberikan pemahaman dan pendidikan pemanasan global kepada siswa. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan Research and Development. Penelitian ini didahului dengan pengembangan perangkat pembelajaran Geografi Global Warming dengan model Problem Based Learning dan diujicobakan pada kelas control dan eksperimen. Data diambil dengan observasi, angket dan tes. Metode analisis data menggunakan deskripsi persentase skor. Kemampuan pemecahan masalah dianalisi secara parametric dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian ini telah berhasil menghasilkan perangkat pembelajaran materi pemanasan global yang terdiri dari silabus dengan skor rata-rata 35,6 dengan kriteria sangat baik, RPP dengan skor rata-rata 36 dengan kriteria sangat baik, Buku Siswa dengan hasil skor rata-rata 33,6 dengan kriteria sangat baik, Lembar kegiatan Siswa dengan skor 35 dengan kriteria sangat baik sehingga perangkat pembelajaran sangat baik digunakan untuk mengajarkan materi pemanasan global. Pembelajaran Problem Based Learning lebih efektif, siswa lebih aktif, kreatif. Disarankan bahwa metode Problem Based Learning sangat tepat diterapkan pada pembelajaran Geografi pemanasan global, serta perlu dikembangkan pada materi pembelajaran dengan tema yang lain. Kata Kunci: Geografi, global warming, pengembangan materi, problem-based learning. *) Guru SMA Negeri 1 Suruh Kabupaten Semarang 111

Budi Santoso; Pengembangan Materi Geografi. 112 PENDAHULUAN Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Sedangkan Perubahan Iklim adalah suatu keadaan berubahnya pola iklim dunia. Suatu daerah mungkin mengalami pemanasan, tetapi daerah lain mengalami pendinginan yang tidak wajar. Akibat kacaunya arus dingin dan panas ini maka perubahan iklim juga menciptakan fenomena cuaca yang kacau, termasuk curah hujan yang tidak menentu, aliran panas dan dingin yang ekstrem, arah angin yang berubah drastis. Pemanasan global sebagai salah satu persoalan lingkungan hidup global perlu ditangani secara serius oleh semua negara. Untuk itu sebelum bertindak diperlukan suatu bukti terjadinya efek pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim. Untuk tercapainya bukti ilmiah atas terjadinya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim ternyata memakan waktu yang panjang. IPPC dalam LAPAN pada tahun 2002 melaporkan terdapat perubahan suhu ratarata di daratan, laut dan global akibat emisi gas rumah kaca, perubahan konsentrasi gas rumah kaca yang terjadi dari hasil pengamatan antara tahun 1860 hingga 2100 telah mengindikasikan adanya kenaikan suhu ratarata sekitar 4 O C. Hingga saat ini kenaikan suhu rata-rata baru sekitar 1 O C. Menurut Budianto (2000) perubahan iklim global sebagai peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca yang terjadi karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas yaitu sinar infra merah yang dipancarkan oleh bumi. Sedangkan IPCC (2001) menyatakan bahwa climate change refers to a statistically significant variation in either the mean state of the climate or in its variability, persisting for an extended period (typically decades or longer). Selain itu diperjelas juga bahwa climate change may be due to natural internal processes or external forcings, or to persistent anthropogenic changes in the composition of the atmosphere or in land use. Definisi yang umumnya diterima berdasarkan pasal 1 Konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim menyatakan : Climate change means a change of climate which is attributed directly or inderictly to human activities that alters the composition of the global atmosphere and which is in addition to natural climate variability observed over comparable time periods. Data dari LAPAN menunjukkan bahwa suhu permukaan bumi telah memanas sejak 150 tahun terakhir. Peningkatan suhu tersebut tidak konstan akan tetapi siklus pemanasan dan pendinginan agak konsisten dalam beberapa dekade. Bukti-bukti telah ditunjukan dengan adanya kenaikan muka air laut, pergeseran zona iklim dan berkurangnya glatser pegunungan Alpen. Perubahan iklim menimbulkan dampak pada Vegetasi, sumber air yang makin berkurang, produktivitas bahan pangan menurun, kenaikan permukaan air laut, kesehatan manusia terganggu. Pendidikan formal merupakan sektor strategis yang dapat dimanfaatkan untuk mensosialisasikan permasalahan pemanasan global. Memasukkan materi pemanasan global dalam kurikulum mata pelajaran Geografi serta penerapan model pembelajaran yang cocok merupakan langkah yang tepat untuk memberikan pemahaman dan pendidikan pemanasan global kepada siswa. Teori belajar yang melandasi model pembelajaran dalam penelitian ini adalah: teori belajar kontruktivisme, toeri perkembangan Piagget, dan Teori Belajar Bermakna David Ausubel. Pengembangan perangkat pembelajaran diperlukan model-model pengembangan yang sesuai dengan sistem pendidikan. Dalam pengembangan perangkat pembelajaran, menurut Trianto ada tiga model pengembangan perangkat pembelajaran, yaitu model Dick-Carey, model 4-D dan model Kemp (Trianto, 2007). PBL adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal 112

113 JURNAL PP VOLUME 1, NO. 1, DESEMBER 2011 dalam mengumpulkan dan mengkan pengetahuan baru (Suradijono, 2004). Menurut Boud dan Felleti (1991, dalam Saptono, 2003) menyatakan bahwa Problem Base Learning is a way of constructing and teaching course using problem as a stimulus and focus on student activity. Tahapan Pembelajaran Model PBL Sintak merupakan suatu urutan pembelajaran yang biasa juga disebut fase atau tahapan dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran metode PBL meliputi 5 tahap yaitu 1 tahap Orientasi Siswa Pada Masalah, 2 mengorganisasi siswa untuk belajar, 3 membimbing penyelidikan individual atau kelompok, 4 mengembangkan dan Menyajikan Hasil dan ke 5 analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka permasalahan dalam Tabel 1 Aktivitas penilaian penelitian pengembangan materi pemanasan global dengan metode PBL Obyek evaluasi Validitas perangkat pembelajaran model PBL Kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan Keefektifan perangkat pembelajaran model PBL yang dikembangkan Maksud Evaluasi Kegiatan Evaluasi Instrumen Teknik Analisis Untuk menguji apakah Diskusi dan validasi Lembar validasi Analisis karakteristik perangkat ahli deskripsi pembelajaran model PBL sesuai dengan kriteria poin 3.5.2 Untuk menilai apakah respon guru dan siswa baik terhadap implementasi perangkat pembelajaran model PBL. Apakah keterlaksanaan pembelajarannya baik. 1. untuk menguji apakah kemampuan materi pemanasan global siswa tuntas 2. untuk menilai apakah sikap siswa pada pembelajaran materi pemanasan global baik Observasi kelas dan mengisi angket 1. Melakukan tes kemampuan kreatif dalam geografi dalam akhir intervensi 2. Melakukan penilaian sikap siswa pada Geografi Lembar observasi dan angket 1. TKKM 2. Angket sikap siswa pada Geografi Analisis deskripsi 1. Uji t 2.Analisis deskrip si 3. untuk menilai apakah aktivitas siswa selama pembelajaran model PBL baik 4. untuk menguji dampak eksperimen perangkat pembelajaran model PBL 3. melakukan pengamatan dan menilai aktivitas siswa selama pembelajaran model PBL 4. melakukan uji pengaruh aktivitas dan sikap siswa pada Geografi terhadap kemampuan 3. Lembar observasi 4. Lembar penilaian Open Ended 3. uji regresi linier ganda penelitian ini adalah bagaimanakah mengembangkan materi dan perangkat pem- ISSN 2089-3639

Budi Santoso; Pengembangan Materi Geografi. 114 belajaran pengembangan materi pemanasan global pada mata pelajaran Geografi kelas XI SMA yang valid dan bagaimanakah efektivitas penerapan metode problem-base learning pada pembelajaran pengembangan materi pemanasan global pada mata pelajaran Geografi kelas XI SMA Negeri 1 Suruh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan materi dan perangkat pembelajaran pemanasan global (Silabus, RPP, Suplemen Buku Siswa, LKS) pada mata pelajaran Geografi kelas XI SMA yang valid dan mengetahui efektivitas penerapan metode problem-base learning pada pembelajaran pengembangan materi pemanasan global pada mata pelajaran Geografi kelas XI SMA Negeri 1 Suruh Kabupaten Semarang. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Pengembangan (Research and Development). Penera-pan Research and Development dalam ISSN:0000-0000 penelitian ini bertujuan untuk mensosialisasikan masalah global warming yang sedang dihadapi masyarakat seluruh dunia kepada siswa melalui pengembangan materi pemanasan global pada kelas XI SMA. Pengembangan perangkat pembelajaran materi pemanasan global dengan metode PBL mengacu pada pola Rancangan penelitian pengembangan umum (Plomp, 2007: 15). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah: tes, observasi, angket, interview, catatan belajar siswa (learning log), portofolio, validasi dan diskusi dengan ahli. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian pengembangan materi intergrasi pemanasan global dengan metode problem-based learning pada mata pelajaran Geografi kelas XI di SMA N 1 Suruh sebagai berikut : Tabel 2. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran No Jenis Perangkat Pembelajaran Nilai ratarata Kriteria validitas Validasi 1 Silabus 35,6 Valid 2 Pencana Pelaksanaan pembelajaran 36 Valid (RPP) 3 Buku Peserta Didik 33,6 Valid 4 Lembar Kerja Siswa 35 Valid Jumlah Total Skor Validitas 139,9 Valid Banyaknya aspek penilaian 4 Perangkat Rata-rata skor Validitas 34,97 Valid Perangkat Pembelajaran Tabel 3. Hasil Amatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran No Kelas Pengamat Pengamat II Nilai Kriteria I rata-rata 1 Kontrol 28 24 26 Sedang 2 Eksperimen 40 38 49 Amat baik Tabel 4. Hasil Uji Ketuntasan Individual Kelompok Banyaknya Banyaknya Proporsi µo t hitung p value peserta didik yang tuntas ketuntasan Eksperimen 27 25 92,59% 75% 3,425 0,002 Kontrol 26 19 73,08% 75% -0,217 0,830

115 JURNAL PP VOLUME 1, NO. 1, DESEMBER 2011 Tabel 5. Hasil Uji Ketuntasan Klasikal Kelompok Mean µo t hitung p value Eksperimen 77,87 69 6,523 0,000 Tabel 6. Hasil Uji Beda Dua Rata-rata Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Rata-rata Thitung p value Kriteria Eksperimen 77,87 3,137 0,003 Berbeda nyata Kontrol 71,32 Dari data hasil pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran tersebut terdapat perbedaan yang nyata antara kelas control dengan kelas eksperimen Tabel 7. Hasil Uji Beda Dua Rata-rata Motivasi Belajar Kelompok Rata-rata t hitung p value Kriteria Eksperimen 83,52 3,083 0,003 Berbeda nyata Kontrol 77,27 Tabel8.Analisis Regresi Motivasi terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Model regresi R 2 F hitung p value Kriteria Eksperimen Y = 19,377 + 0,700X 0,605 38,361 0,000 Signifikan Kontrol Y = 2,795 + 0,887X 0,564 31,073 0,000 Signifikan Terlihat pada tabel 4.8, nilai t hitung = 3,083 dengan pvalue = 0,003 < 0,05 yang berarti bahwa secara nyata ada perbedaan motivasi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. PEMBAHASAN Silabus integrasi materi pemanasan global yang telah disusun kemudian dimintakan penilaian kepada validator. Berdasarkan hasil rata-rata penilaian validator mempunyai skor 35,6. Sesuai dengan indikator yang telah ditentukan maka mempunyai nilai sangat baik dengan kesimpulan silabus materi pemanasan global valid dan layak. Tabel 1 Aktivitas penilaian penelitian pengembangan materi pemanasan global dengan metodepbl No Metode PBL Tanggapan Siswa TS % S % SS % 1 Pembelajaran pemanasan global lebih bermakna 0 0 2 7,4 25 92,6 2 Permasalahan yang di angkat berangkat dari masalah yang ada di sekitar kita 0 0 4 14,8 23 85,2 3 Saya menemukan sendiri konsep-konsep dan contoh 0 0 2 7,4 25 92.6 dalam pemecahan masalah yang dihadapi 4 Melatih kemampuan siswa untuk bertanya 0 0 3 11,1 24 88,9 5 Melatih kemampuan siswa untuk berbicara di depan 0 0 3 11,1 24 88,9 forum 6 Melatih kemampuan siswa untuk mngemukakan pendapat di depan forum 0 0 2 7,4 25 92,6 7 Membuat siswa lebih mudah memahami materi pemanasan global karena dicontohkan dengan masalah yang ada di sekitar kita. 8 Membuat siswa mengerti cara pengelolaan sampah dan lingkungan yang baik 0 0 3 11,1 24 88,9 0 0 1 3,7 26 96,3 9 Siswa lebih antusias dalam belajar 0 0 3 11,1 24 88,9 10 Suasana belajar dengan PBL sangat menggembirakan 0 0 4 14,8 23 85,2 dan menyenangkan ISSN 2089-3639

Budi Santoso; Pengembangan Materi Geografi. 116 RPP pengembangan materi pemanasan global berdasarkan hasil rata-rata penilaian validator mempunyai skor 36. Sesuai dengan indikator yang telah ditentukan mempunyai nilai sangat baik dengan kesimpulan RPP valid. Buku siswa materi pemanasan global yang telah disusun dan dimintakan penilaian kepada validator. Berdasarkan hasil rata-rata penilaian validator mempunyai skor 33,6. Sesuai dengan indikator yang telah ditentukan maka mempunyai nilai sangat baik dengan kesimpulan buku siswa materi pemanasan global valid dan layak digunakan. Pada Uji Ketuntasan Klasikal pengukuran ketuntasan kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen secara klasikal digunakan uji rata-rata dua pihak, Hipotesis statistiknya sebagai berikut. Ho: µo = 69, (kemampuan pemecahan pemanasan global peserta didik= 69). H 1 : µo 69, (kemampuan pemecahan pemanasan global peserta didik= 69). Berdasarkan nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan program SPSS 12 diperoleh rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelompok eksperimen sebesar 77,87. Melalui uji mean dengan µo = 69 diperoleh t hitung = 6,523 dengan p value = 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa kemampuan pemecahan masalah tentang pemanasan global pada kelompok eksperimen secara nyata melebihi KKM yang ditetapkan yaitu 69. Rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelompok kontrol sebesar 71,32. Hasil uji mean menggunakan uji t diperoleh t hitung = 1,465 dengan p value = 0,155 > 0,05 yang berarti bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah tidak berbeda nyata dengan KKM yaitu 69. Dengan demikian pada kelompok kontrol pun secara klasikal telah mencapai ketuntasan belajar. Uji Ketuntasan Individual. Untuk mengukur secara individual digunakan uji proporsi satu pihak: H O : Ө 0,75 (minimal 75 % peserta didik mencapai nilai KKM). H 1 : Ө > 0,75 (75 % peserta didik tidak mencapai nilai KKM). Banyaknya peserta didik yang tuntas belajar pada kelompok eksperimen dengan KKM 69 adalah 25 siswa atau 92,59%. Hasil uji t untuk proporsi ketuntasan dengan proporsi pembanding 75% diperoleh thitung = 3,425 dengan pvalue = 0,002 < 0,05. Dengan demikian secara nyata ketuntasan belajar pada kelompok eksperimen lebih besar dari batas yang ditetapkan yaitu 75% atau telah mencapai ketuntasan individual. Analisis regresi terhadap kemampuan pemecahan masalah memperlihatkan bahwa model regresi untuk menyatakan pengaruh motivasi terhadap kemampuan pemecahan masalah pada kelompok eksperimen adalah Y = 19,377 + 0,700X. Model tersebut diuji kebermaknaannya menggunakan uji F dan diperoleh F hitung = 38,361 dengan p value = 0,000, yang berarti bahwa secara nyata ada pengaruh motivasi terhadap kemampuan pemecahan masalah sebesar 60,5%. Model regresi untuk menyatakan pengaruh motivasi terhadap kemampuan pemecahan masalah pada kelompok control adalah Y = 2,795 + 0,887X. Model tersebut diuji kebermaknaannya menggunakan uji F dan diperoleh F hitung = 31,073 dengan p value = 0,000, yang berarti bahwa secara nyata ada pengaruh motivasi terhadap kemampuan pemecahan masalah, dengan kontribusi sebesar 56,4%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian Pengembangan Materi Geografi integrasi Pemanasan Global (Global Warming) dengan Metode Problem-base learning pada kelas XI SMA dapat disimpulkan sebagai berikut : Penelitian pengembangan materi Geografi integrsi pemanasan global ini mengacu pada penelitian pengembangan model 4-D. Pengembangan perangkat pembelajaran materi pemanasan global dengan metode ISSN:0000-0000

117 JURNAL PP VOLUME 1, NO. 1, DESEMBER 2011 PBL ini mengacu pada pola Rancangan penelitian pengembangan umum. Rancangan penelitian pengembangan umum ini meliputi tahap-tahap preliminary research/preliminary in-vesligation/front-end analysis, prototyping dan assessment. Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode PBL sangat efektif digunakan untuk pembelajaran pemanasan global dibuktikan dengan respon guru yang sangat baik serta siswa menanggapi dengan antusias dalam mengikuti pembelajaran pemanasan global dengan metode problembase learning. Pembelajaran integrsi materi pemanasan global dengan metode PBL terbukti efektif. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini saransaran dapat dikemukakan sebagai berikut Guru Geografi sebaiknya senantiasa meningkatkan pemahaman tentang pemanasan global serta mengajarkan kepada siswa agar siswa mempunyai pengetahuan pemanasan global dan kepedulian lingkungan. Memasukkan materi pemanasan global dalam kurikulum mata pelajaran geografi serta penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode problem-base learning merupakan langkah yang tepat dalam rangka untuk memberikan pemahaman dan pendidikan mengenai pemanasan global kepada siswa agar dapat berperan aktif dalam menanggulangi pemanasan global dalam kehidupan, misalnya mereka mempunyai kepedulian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Guru Geografi hendaknya melakukan inovasi dan kreasi dalam pembelajaran agar pembelajaran gegrafi tidak membosankan dan lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode problem-base learning, dapat di jadikan pilihan dalam pembelajaran karena dengan pembelajaran problem-base learning pembelajaran menjadi lebih hidup, siswa lebih aktif sehingga motivasi anak meninggkat. Peningkatan motivasi anak secara nyata berpengaruh terhadap kemampuan penguasaan materi dan kemampuan pemecahan masalah. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S, 2006, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara Ginoga, K.L, Gintings, A.N., dan Wibowo, A., 2007. Isu pemanasan global, UNFCCC, Kyoto Protocol, dan peluang aplikasi A/R CDM di Indonesia. BPPK, Jakarta. Ian S.F. Jones, 2009, The Potential of the ocean for the management of global warming. Int.J. Global Warming.University Of Sidney, Vol. 1 1.2.3, 2009. Diakses dari www//http. Journal global warming.org. diakses 11 Nopember 2010. Ibrahim, Dincer, 2009, The reduction of greenhouse gas emissions using various thermal systems in a landfill site. Int. J. Global Warming, Vol. 1, Nos. 1/2/3, 2009, tersedia di http:www..global warming.edu. (2 Nopember 2011). Kadis, 2009, Model Pembelajaran Tematik Kontekstual Untuk Meningkatkan Kepekaan Lingkungan Pada Siswa Kelas Awa, Tesis, Program Pasca Sarjana UNNES, Semarang. Lenny, Herliawati, 2010, Perubahan iklim, Modul PUP3B, Direktorat Pendidikan dan Pelatihan, Jakarta. Lechón, Cabal, 2009, Avoided global warming emissions with the adoption of biofuel policies in Spain.. J. Global Warming, Vol. 1, Nos. 1/2/3 Madrid. Tersedia di http://www.global warming and biofull. Edu. (diaskses 23 Nopember 2007) ISSN 2089-3639

Budi Santoso; Pengembangan Materi Geografi. 118 Plomp, T., 2007, Educational Design Research: an Introduction. dalam An Intruduction to Educational Design Research (Van Den Akker, Bammam, Kelly, Nieven&Plomp) Prasetyo, Ketut, 2008, Aksiologis Pendidikan Geografi Dalam Penanggulangan Bencana, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Pujiono, 2010, Pengembangan Model Pembelajaran Geografi Berbasis Lingkungan Masyarakat desa sekitar Hutan dengan Strategi Inquiry- Discovery Pokok Bahasan Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup. Tesis, Program Pasca Sarjana UNNES, Semarang. Rosen, Marc A., 2009, Combating Global Warming Via Non-Fossil Fuel Energy Options, Journal Int. Global Warming, Vol. 1, Nos. 1/2/3. Faculty of Engineering and Applied Science University of Ontario Institute of Technology 2000, Ontario, Canada. ISSN:0000-0000