BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau wadah yang digunakan orang orang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. diharapkan agar tercapai secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk aktivitas dari organisasi dilaksanakan di kantor oleh pegawainya dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari bahasa Latin, yakni communico, communication atau communicare yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama yang diinginkan serta terlibat dengan peraturan-peraturan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat atau wadah dimana semua orang berkumpul, berkerjasama secara rasional

BAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis,

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, birokrasi dipergunakan untuk menyebut badan-badan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bersama. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lainnya, antar bidang sesama tenaga kerja untuk dapat dioptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan organisasi tidak terlepas dari unsur-unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. wadah, organisasi relatif bersifat statis, sedangkan sebagai suatu rangkaian

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang orang yang memiliki satu tujuan dengan dengan dirinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Daerah, bahwa Peraturan Daerah tentang Recana

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai wadah atau tempat dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. berpendapat bahwa kinerja kantor tersebut tidak jauh berbeda dengan tampilan tata

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Bandung mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, dan juga memiliki teknologi, tetatpi di dalam organisasi tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik (Public Service) merupakan segala macam kegiatan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi yang berkembang merupakan dambaan setiap lembaga atau

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena Reformasi Birokrasi yang bergulir menuntut perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PERANGKAT MODUL SMK TATA RUANG PERKANTORAN KELAS XI / SEMESTER I DISUSUN OLEH: INTAN ELDIANA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. ini, maka tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja memegang peranan penting

SUMBANGAN RETRIBUSI PASAR TRADISIONAL KEPADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

BAB I PENDAHULUAN. dimana sistem kerjasama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktivitas

PENGADAAN PERLENGKAPAN KANTOR

STUDI TENTANG TATA RUANG KANTOR DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Prasetiyo Prayogo 1

BAB I PENDAHULUAN. interaksi serta rangkaian aktivitas kerjasama antara dua orang atau lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kantor tersebut dituntut menciptakan suasana yang baik, teratur, sehingga orang yang melihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan sumber daya dan potensi yang ada di daerah harus dimanfaatkan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari berbagai pekerjaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

I. PENDAHULUAN. Namun demikian ketepatan suatu organisasi untuk menempatkan pegawai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan salah satu cara manusia untuk dapat berhubungan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kita berada di tengah-tengah revolusi pekerjaan kantor. Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

PERANAN TATA RUANG KANTOR DALAM MEMPERLANCAR ARUS KERJA KARYAWAN PADA PT SHARP ELECTRONICS INDONESIA TUGAS AKHRI. Oleh : Lastiur Siregar

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah harus memiliki produktivitas kerja yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah. 1 Keberhasilan pemerintahan akan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berhubungan dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan khususnya bagi masyarakat petani. mereka mampu memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perekonomian yang semakin pesat dewasa

Epicheirisi. Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia. Dalam menghadapi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tersebut terdapat suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Penjelasan UU No.8

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia merupakan sumber daya paling penting dalam suatu organisasi

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Kantor merupakan tempat diselenggarakannya kegiatan menangani

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi mengelola berbagai rangkaian kegiatan yang diarahkan menuju

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/61/KPTS/013/2006 TENTANG FORUM KOORDINASI DAN INFORMASI (FORKORIN) PROPINSI JAWA TIMUR

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN(MAHASISWA) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA TIDAK TERDUGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi senantiasa memanfaatkan sumber daya manusia yang

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. keserasian, keselarasan dan keseimbangan unsur-unsur pemerataan pembangunan,

BAB 1 PENDAHULUAN. efektivitas kerja karyawan. Produktivitas suatu organisasi secara langsung atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan cepatnya arus globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Tata ruang kantor atau biasa disebut juga Layout adalah salah satu

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan tempat atau wadah yang digunakan orang orang untuk berkumpul dalam aktivitas kerja sama yang rasional dan sitematis, terencana, terorganisir,terkendali dan terpimpim dalam suatu pola hubungan yang efektif dan efisien dalam meningkatkan kinerja organisasi guna mecapai tujuan organisasi yang telas ditetapkan sebelumnya setiap organisasi dalam menyelenggarakan kegiatan kerja sama untukmencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya tidak terlepas dari unsur-unsur yang mendukungnya. Fungsi utama peraturan daerah provinsi jawa barat undang undan nomer 20 th 2008 tentang organisasi dan tata kerja secretariat daerah. Undang-undang nomer 30 th 2014 tetntang administrasi pemerintdah (lembaran negrara republic indonesiath 2014 no 292). Permendagri no 57 th 2007 tentang petunjuk teknis penataan organisasi perangkat daerah. Secretariat daerah memiliki tugas pokok sesuai keputusan gubernur pada peraturan gubernur jawa barat no 11 th 2015 tentang tugas pokok fungsi rincian tugas unit dan tata kerja secretariat daerah provinsi jawa barat. Berdasarkan Peraturan Gubernur tentang Pemerintah Provinsi yang berhubungan dengan masalah yang timbul menurutthe Liang Gie (2007:186) mengemukakan bahwa Tata ruang perkantoran adalah penentu mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari tata ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik 1

2 yang di anggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak. Faktor manusia sebagai unsur paling penting dan menentukan dalam penyelenggaraan kegiatan organisasi.manusia merupak unsur yang mempunyai aspek dan dinamika yang paling strategis dalam aktivitasnya.hal ini juga disebabkan bahwa manusia disamping sebagai sumber daya kerja manusia pula yang melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut. Peran pimpinan disini sangat penting, agar sumber daya manusia tersebut dapat mewujudkan tujuan oganisasi maka tugas pimpinan ialah untuk memeberikan semangat dan gairah kerja,dengan cara menuyusun tata ruang dengan baik sehingga pegawai merasa nyaman untuk bekerja. Hal terpenting yang mempengaruhi efektivitas kerja adalah faktor lingkungan kerja yang berpengaruh cukup besar terhadap tata ruang.sedangkan yang termasuk dalam lingkungan kerja antara lain kodisi kerja dan keamanan dalam pekerjaan. Berdasarkan Peraturan Gubernur tentang Pemerintah Provinsi yang berhubungan dengan masalah yang timbulmenurut The Liang Gie (1998:186) mengemukakan tata ruang perkantoran adalah penentu mengenai kebutuhankebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari tata ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang di anggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak. Pengaturan tata ruang kantor yang baik akan mengakibatkan pelaksanaan pekerjaan kantor dapat diatur secara tertib dan lancar. Dengan demikian komunikasi kerjapegawai akansemakin lancar,sehingga kondisi dan pengawasan

3 senakin mudah serta akhirnya dapat mencapai efektivitas kerja. Efisiensi penataan runagn harus dijadikan dasar untuk menciptakan lingkungan kerja yang selaras antara pekerjaan dan kariawan. Tujuan dari setiap penataan ruangan adalah mengefisiensikan pengaturan perabot kantor dan tata letak suatu ruang dalam ruanga yang ada agar terciptanya efektivitas kerja pegawai. Efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah di tetapkan, artinya apakah pelaksanaan suatu tugas dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada bagaimana tugas itu duselsaikan,dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakannyadan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu (Siagian, 1997:151). Guna meningkatkan efektivitas kerja pegawai, yang terpenting adalah kebutuhan yang ingin di capai oleh pegawai dan suasana kerja yang hermonis serta tergantung pada penyusunan tata ruang yang baik. Standar Operasional Prosedur yang terdapat di Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 59 Tahun 2007 Pasal 217 ayat 6 Paragraf 4 menjelaskan bahwa penerbitam SP2D paling lama 2 hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPM dan penolakan penerbitan SP2D dalam Pasal 217 ayat 7 paling lama 1 hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPM.. Berdasarkan penelitian melihat suasana tata ruang kantor di bagian perbendaharaan biro keuangan sekretariat daerah pemerintah provinsi jawa barat membuat pegawai tidak nyaman dalam melakukan pekerjaan sehingga tidak adanya efektivitas kerja pegawai. Maka disini peneliti menemukan faktor

4 permasalahan tentang efektivitas kerja pegawai yang masih rendah. Hal ini terlihat dari faktor-faktor permasalahan sebagai berikut : Ukuran ketelitian, hal ini dapat dilihat dari kurangnya hasil kerja yang kurang efektif, kualitas kerja yang menurun dan pegawai kurang akurat dalam menjalan pekerjaan tata usaha.contoh :pegawai kurang telita dalam pembuatan lapiran surat pencairan seperti adanya kesalahan nama kepala biro dan pencantuman nilai nominal pada surat pencairan dana desa. Dimensi yang di duga oleh tata ruang kantor yang belum sepenuhnya di lakukan oleh Kepala Bagian Perbendaharaan berdasarkan prinsip-prinsip tata ruang kantor sebagai berikut: Rangkaian aktivitas tata usaha dapatmengalir lancar, salah satunya ialah adanya alat pendukung dalam kegiatan tata usaha. Namun disini kurangnya alat pendukungdalam kegiatan tata usaha seperti ruangan yang sempit menyebabkan pegawai kesulitan dalam menyimpan atau mentata berkas yang telah masuk sehingga bertumpuk-tumpuk. Contoh : ketika berkas yang masuk tidak dapat terkontrol para pegawai menumpukan berkas yang masuk di ruangan merka bekerja karena tidak ada ruangan khusus untuk penyimpanan berkas. Tata ruang kantor yang baik memudahkan komunikasi dan kerja sama antara pegawainya satu sama lain. Namun tata ruang kantor pada biro keungan tidak sesuai dengan azas tata ruang yaitu jarak sependek mungkin. Contoh : ruangan pembuatan lampiran surat perintah pencairan dan surat perintah pencairan

5 dana berada di lantai dua sementara pembuatan surat perintah membayar ada di lantai satu dan kepala bironya berada di lantai tiga. Bertitik tolak dari latar belakang permsalahan tersebut, peneliti megadakan penelitian yang lebih lanjut mengenai tata ruang kantor yang dituangkan kedalam penelitian dengan menetapkan judul : PENGARUH TATA RUANG TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI BAGIAN PERBENDAHARAAN BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Berapa besar pengaruh tata ruang terhadap efektivitas kerja pegawai di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Pemerinah Provinsi Jawa Barat 2. Factor apa saja yang menjadi penghambatbagi pengaruh tata ruang terhadap efektivitas kerja pegawai di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Pemerinah Provinsi Jawa Barat 3. Usaha-usaha apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam tata ruang terhadap efektivitas kerja pegawai di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Pemerinah Provinsi Jawa Barat

6 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka memperoleh data yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas. Adapun tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah: 1) Tujuan Penelitian a) Menemukan besarnya pengaruh tata ruang terhadap efektivitas kerja pegawai di bagian perbendaharaan biro keuangan sekretariat provinsi jawa barat b) Mengembangkan faktor- faktor yang menjadi hambatan pengaruh pada Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Pemerinah Provinsi Jawa Barat. c) Menerapkan usaha-usaha yang dilakukan dalam menanggulangi hambatanhambatan pengaruh pada Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Pemerinah Provinsi Jawa Barat. 2) Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian terdiri dari kegunaan teoritis yang berdasarkan pertimbangan konsektual dan konseptual dan kegunaan praktis untuk perbaikan bagi lembaga yang bersangkutan. Kegunaan penelitian ini di jelaskan sebagai berikut: a) Kegunaan teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan dalam menerapkan teori-teori yang peneliti peroleh selama perkuliahan di Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung dan bagi

7 pengembangan Ilmu Administrasi Negara umunya, khususnya mengenai Tata Ruang dalam rangka meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai pada Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Pemerinah Provinsi Jawa Barat. b) Kegunaan praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan untuk sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi masalah yang menyangkut pengaruh Tata Ruang dalam rangka meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai pada Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Pemerinah Provinsi Jawa Barat. D. Kerangka Pemikiran Sasaran dalam memecahkan yang peneliti kemukakan diperlukan suatu anggapan dasar atau kerangka pemikiran yang berupa teori serta pendapat dari para ahli yang kebenarannya tidak dapat diragukan lagi, maka untuk mengarahkan penelitian ini peneliti bermaksud akan mengemukakan definisi dari para ahli. Teori Tata Ruang dari The Liang Gie (1997:186) mengemukakan bahwa: Tata ruang perkantoran adalah penentu mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari tata ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang di anggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.

8 Pengertian Tata Ruang menurut The Liang Gie (1997:186), yang menyebutkan bahwa: Office layout may be defined as the arrangement of furniture and equipment with in available floor space. Tata ruang perkantoran dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabotan dan alat perlengkapan pada luas lantai yang bersedia. Tercapainya pelaksanaan tata ruang perkantoran terhadap efektivitas kerja sebagai acuan dalam menyusun kerangka pemikiran, maka diperlukan syaratsyarat menyusun tata ruang perkantoran. Menurut The Liang Gie (1997:188) adalah sebagai berikut : 1. Pekerjaan di kantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang sependek mungkin. 2. Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancar. 3. Segenap ruang di pergunakan secara efisien untuk keperluan pekerjaan. 4. Kesehatan dan kepuasan bekerja para pegawai dapat terpelihara. 5. Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan. 6. Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan dapat kesan yang baik tentang organisasi itu. 7. Susunan tempat kerja dapat di pergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah diubah sewaktu-waktu di perlukan. Selanjutnya Peneliti akan kemukakan juga pengertian efektivitas kerja dari Siagian (1983 : 151), yaitu sebagai berikut : Efektivitas kerja adalah penyelesaiaan pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan, artinya apakah pelaksanaan sesuatu tugas dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada bilamana tugas itu diselesaikan, dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakannya dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.

9 Lebih lanjut peneliti mengemukakan pengertia efektivitas kerja pegawai yang di kemukakan oleh Siagian (2003:20) yang menterjemahkan sebagai berikut: Efektivitas kerja adalah pemanfaatan sumber daya, dana, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar di tetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atau jasa dengan mutu tertentu tepat pada waktunya. Selanjutnya faktor-faktor yang perlu di nilai efektivitas kerja untuk menentukan keberhasilan suatu organisasi menurut Siagian (1983 : 153) adalah sebagai berikut : 1. Ukuran Waktu 2. Ukuran Ketelitian 3. Ukuran Nilai 4. Ukuran Harga Selanjutnya peneliti akan mengemukakan hubungan antara tata ruang dengan efektivitas kerja yang di kemukakan oleh Sedarmayanti (1996:92)sebagai berikut: Pengaturan tata ruang yang baik akan mengakibatkan pelaksanaan pekerjaan kantor dapat di atur secara tertib dan lancar. Berdasarkan pengertian diatas dengan tertatanya ruang kantor dengan baik dan benar komunikasi kerja pegawai akan seakin lancar,sehingga koordinasi dan pengawasan semakin mudah, akhirnya akan mencapai efektivitas kerja yang baik.

10 Adapula menurut The Liang Gie (1998:186) sebagai berikut: Dalam melaksanakan tata usaha suatu faktor penting yang turut menentukan kelancarannya ialah penyusunan tempat kerja dan alat perlengkapan kantor dengan baik dan benar. Berdasarkan pengertian diatas, maka peneliti menyimpulkan dengan penyusunan alat-alat kantor pada letak yang tepat serta pengaturan tempat kerja yang menimbulkan kepuasan bekerja bagi para pegawai disebut tata ruang kantor yang menunjang kepada efektivitas kerja pegawai yang baik. Memperjelas pengaruh tata ruang kantor dengan efektivitas kerja pegawai, peneliti kemukakan model pendekatan system pengaruh tata ruang dengan efektivitas kerja pegawai, seperti pada gambar 1.1: Variabel Bebas (X) Tata Ruang Memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Pekerjaan di kantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang sependek mungkin. 2. Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancar. 3. Segenap ruang di pergunakan secara efisien untuk keperluan pekerjaan. 4. Kesehatan dan kepuasan bekerja para pegawai dapat terpelihara. 5. Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan. Sumber : The Liang Gie ( 1996:188-189) Sumber : Sedarmayanti (1996:92) Variabel (Y) Efektivitas Kerja Memiliki faktor-faktor sebagai berikut : 1. Ukuran Waktu 2. Ukuran Ketelitian 3. Ukuran Nilai 4. Ukuran Harga Sumber : Siagian ( 1988:153 ) Gambar 1.1 Model Kerangka Pikir Penelitian Pengaruh Antara Tata Ruang dengan Efektivitas Kerja

11 E. Hipotesis Bertitik tolak dari kerangka pemikiran tersebut, maka peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut: 1) Hipotesis Penelitian Ada Pengaruh yang signifikantata Ruang terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Pemerinah Provinsi Jawa Barat 2) Hipotesis statistik : a. H 0 : ρ s = 0Tidak ada PengaruhTata Ruang (X) dalam rangka meningkatkan Efektivitas Kerja (Y) pegawai di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Pemerinah Provinsi Jawa Barat. b. H 0 : ρ s 0Ada PengaruhTata Ruang (X) dalam rangka meningkatkan Efektivitas Kerja (Y) pegawai di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Pemerinah Provinsi Jawa Barat. c. Paradigma Penelitian ε py Ԑ X pyx Y Gambar 1.2Paradigma Pemikiran

12 Keterangan Gambar : X Y : Variabel Tata Ruang : Variabel Efektivitas Kerja Pegawai ε :Pengaruh dari variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian pyx: Besarnya pengaruh dari variabel Pembagian py Ԑ : Besarnya pengaruh dari variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dijelaskan bahwa definisi operasional harus bisa diukur dan dipahami oleh orang lain. Adapun definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tata ruang perkantoran adalah penentu mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang penggunaan dari tata ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang di anggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang seefisien mungkin di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. 2. Efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya yang telah di tetapkan, artinya apakah pelaksanaan suatu tugas dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada bilamana tugas itu di selesaikan, dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakanya dan berapa

13 biaya yang di keluarkan untuk itudi Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. F. Lokasi dan Lamanya Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan Sekretariat Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Jl. Diponegoro No. 22 Bandung Tlpn. 022-4205561. Kode pos. 40115 2. Lamanya Penelitian Penelitian dilakukan selama 6 bulan terhitung dari bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Juni 2016, sebagaimana dapat dilihat jadwal penelitian yang disajikan.