BAB 5 HASIL SURVEI. Penggunaan Bahan Restorasi Plastis di Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten Bireuen

dokumen-dokumen yang mirip
Foto penulis (depan kanan) bersama dosen pembimbing, dosen penguji, serta rekan ujian skripsi

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

Profil Kabupaten Bireuen

UNIVERSITAS INDONESIA

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN BIREUEN

BUPATI BIREUEN PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BIREUEN

Profil Kabupaten Bireuen

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN MARET TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN JANUARI TAHUN 2017

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN BIREUEN BULAN OKTOBER TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN MEI TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN APRIL TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN JULI TAHUN 2017

JUMLAH PENDUDUK MENURUT STRUKTUR UMUR DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN BIREUEN - PROVINSI ACEH BULAN SEPTEMBER TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN AGUSTUS TAHUN 2017

JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT AGAMA KABUPATEN BIREUEN BULAN FEBRUARI TAHUN 2017

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

REKAPITULASI DATA BASIS KELOMPOK UPPKS TERDAFTAR DALAM DIREKTORI BKKBN PROVINSI NAD PER TANGGAL 21 JULI 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V HASIL PENELITIAN. n = 3990 = 363, sampel 3990 (5%) 2 + 1

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BIREUEN.1110 K

Rencana Umum Pengadaan

DINAS PERKOTAAN DAN PERMUKIMAN SKS BRR TATA RUANG, LINGKUNGAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI MANFAAT

Pengumuman Pengadaan. Pemasukan Penawaran. Post/ Prior Review

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMULANGAN PASIEN. PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.

ULP berhak menolak Pendaftaran, Pengambilan Dokumen Pengadaan, dan Pemasukan Dokumen Pengadaan yang terlambat dan tidak memenuhi syarat.

KURANG BAYAR BAGIAN HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH BAGI GAMPONG DALAM KABUPATEN BIREUEN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BIREUEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu indikator dalam tingkat kesejahteraan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014

Profil Kota Lhokseumawe

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PUSKESMAS PATARUMAN 1 DENGAN RUMAH SAKIT BANJAR PATROMAN TENTANG RUJUKAN PASIEN. Nomor : Nomor : 440 /1770/PKM-Pat1/X/2017

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Hak warga negara dijamin oleh pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. gigi berlubang (karies gigi). Pasien datang dengan kondisi gigi berlubang yang

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN KOTA TERPADU MANDIRI KABUPATEN BIREUEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 27 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

NAMA-NAMA KECAMATAN, LUASNYA, DAN JUM DI KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN No Kecamatan Luas (Km2)

RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ( B P B D )

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

BAB I PENDAHULUAN. program Oral Health 2010 yang telah disepakati oleh WHO (World Health

UU 48/1999, PEMBENTUKAN KABUPATEN BIREUEN DAN KABUPATEN SIMEULUE. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 48 TAHUN 1999 (48/1999)

Studi Potensi Air Sungai di Kabupaten Bireuen

ANALISIS BANJIR DI WILAYAH BIREUEN TANGGAL 12 JUNI Oleh : Syahrir Stamet kelas 1 Blang bintang Banda Aceh

BAB 2 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BIREUEN NAD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

Hal : Surat Terbuka untuk KOMNAS HAM tentang Penggalian Kuburan Korban Konflik di Aceh

toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang dikandungnya masih hangat dibicarakan sampai saat ini. 1,2,3 Resin komposit adalah suatu bahan

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang teramanat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

Lampiran I.11 : PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 PROVINSI :

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

BAB I PENDAHULUAN. suatu keadaan ke keadaan lain dalam waktu yang berbeda. Suatu proses perubahan

Lampiran I.11 : PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 PROVINSI :

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi (Notoadmodjo, 2012).

PELAYANAN DI RUANG REKAM MEDIK

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BIREUEN DAN KABUPATEN SIMEULUE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Republik Indonesia Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum c. bahwa Kepala Kepolisian Nega

KATA PENGANTAR. Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,akhirnya buku

PENTINGNYA OLAH RAGA TERHADAP KEBUGARAN TUBUH, KESEHATAN GIGI DAN MULUT.

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya kesehatan masyarakat harus benar-benar mendapatkan perhatian,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1986 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIF LHOKSEUMAWE PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kusta merupakan salah satu jenis penyakit menular yang masih

Lampiran 1: Struktur Organisasi Rumah Sakit Medika Permata Hijau

BAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09.A TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI ARSIP TSUNAMI ACEH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

01. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN. Berkeadilan. Untuk mencapainya, perlu diusahakan upaya kesehatan yang bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat mahal yang tidak dapat dibayar. Ketika seseorang mengalami suatu penyakit,

Universitas Syiah Kuala

TABEL V.1 LUAS LAHAN SAWAH DAN BUKAN SAWAH MENURUT KECAMATAN DALAM KABUPATEN BIREUEN TAHUN Luas Kecamatan (Ha)

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG KONTRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Reformasi di bidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. mulut sejak dini. Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai kebersihan mulut

BAB I PENDAHULUAN. dalam strategi World Trade Organization (WTO) pada tahun 2010 Indonesia

ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN TINGKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PUSKESMAS DEPOK I DENGAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK ARVITA BUNDA TENTANG RUJUKAN PASIEN

2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan mengenai

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 30 PERIODE APRIL 2017

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN BIREUEN TAHUN

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 31 PERIODE 28 APRIL - 13 MEI Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 32 PERIODE MEI Luas Baku Sawah Kecamatan

Transkripsi:

BAB 5 HASIL SURVEI Survei mengenai bahan restorasi gigi plastis yang digunakan di Rumah sakit dan Puskesmas di lingkungan Kabupaten Bireuen Provinsi Nanggroe Aceh Darusslam (NAD) telah dilakukan selama Agustus 2007 sampai dengan Agustus 2008. Dari survei ini telah diperoleh hasil berupa data yang akan memberikan informasi mengenai gambaran umum tentang bahan restorasi gigi plastis. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat dari uraian tabel-tabel berikut. Penggunaan Bahan Restorasi Plastis di Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten Bireuen 5.1 Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten Bireuen Sebelum pelaksanaan survei, dilakukan pengumpulan data dari Dinkes dan divisi humas kantor bupati di Kabupaten Bireuen, berupa nama dan alamat dari rumah sakit serta puskesmas yang ada di lingkungan Kabupaten Bireuen. Setelah survei dilakukan, ternyata diperoleh data bahwa dari satu rumah sakit dan 17 puskesmas yang ada di lingkungan Kabupaten Bireuen, satu rumah sakit dan 14 puskesmas melakukan perawatan gigi dan mulut rutin khususnya perawatan restorasi gigi, sedangkan tiga lainnya tidak. Dari hasil wawancara dengan petugas medis di poli gigi ketiga puskesmas tersebut tentang alasan mereka tidak melakukan perawatan gigi dan mulut rutin khususnya perawatan restorasi gigi, didapatkan alasan yang berbeda dari ketiga puskesmas tersebut. Puskesmas yang tidak melakukan perawatan restorasi gigi tersebut beserta alasannya adalah : 1. Puskesmas Peulimbang tidak tersedianya tenaga kesehatan gigi dan mulut 2. Puskesmas Kuala tidak tersedianya bahan restorasi gigi. Perawatan gigi dan mulut yang dilakukan yaitu pencabutan gigi sederhana dan scaling. 3. Puskesmas Jeunib Bangunan puskesmas sedang direhabilitasi sejak bulan Januari 2008 Sedangkan untuk nama-nama Puskesmas yang melakukan perawatan restorasi gigi dapat dilihat pada tabel 5.1. 36

5.2 Jenis Bahan Resorasi Gigi Yang Disediakan Pada Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa jenis bahan restrasi gigi yang tersedia paling banyak adalah amalgam, yakni terdapat di setiap puskesmas yang melakukan perawatan restorasi gigi. Sedangkan jenis bahan restorasi GIC terdapat di 10 instansi kesehatan (satu rumah sakit dan 9 puskesmas) dan resin komposit terdapat di 2 puskesmas. Tabel 5.1 Jenis Bahan Restorasi Gigi Yang Digunakan Pada Masing-Masing Instansi No. Nama Instansi Lokasi Jenis bahan restorasi gigi yang tersedia 1. BLU RS Daerah Dr. Fauziah Jln. Mayjen T. 1 dan 2 Hamzah Bendahara no.13 2. Puskesmas Samalanga Desa Keude Aceh 1 3. Puskesmas Simplang Mamplam Desa Meunasah 1 dan 2 Mamplam 4. Puskesmas Jeunib* Desa Blang Me 1 Timur 5. Puskesmas Cot Geulungku Desa Meunasah 1 dan 2 Reudep 6. Puskesmas Peudada Desa Meunasah 1 Baroh 7. Puskesmas Jeumpa Desa Blang Cot 1 Tunong 8. Puskesmas Kota Juang Desa Buket Teukuh 1 dan 2 9. Puskesmas Juli Desa Teupin Mane 1 10. Puskesmas Peusangan Desa Blang Asan 1 dan 2 11. Puskesmas Ulee Jalan Ulee Jalan 1,2 dan 3 12. Puskesmas Jangka Desa Jangka Mesjid 1 dan 2 13. Puskesmas Makmur Desa Ulee Glee 1,2 dan 3 14. Puskesmas Kuta Blang Kuta Blang 1 dan 2 15. Puskesmas Gandapura Geurugok 1 16. Puskesmas Lueng Daneuen Lueng Daneuen 1 dan 2 37

* Puskesmas jeunib tidak melakukan perawatan gigi dan mulut sejak puskesmas tersebut direhabilitasi pada bulan januari 2008. Pasien yang ingin menadapatkan perawatan gigi dan mulut harus dirujuk ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Keterangan : Jenis bahan tambal yang tersedia 1. Amalgam 2. GIC 3. Resin Komposit 5.3 Merek Bahan Restorasi Gigi Yang Disediakan Merek bahan restorasi gigi yang digunakan oleh masing-masing instansi kesehatan di kabupaten Bireuen dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2 Merek Bahan Restorasi Gigi Yang Disediakan No. Nama Instansi Merek bahan tambal yang tersedia Amalgam GIC Resin Komposit 1. BLU RS Daerah Dr. RC 100 GC Fuji II - Fauziah 2. Puskesmas Samalanga RC 100 - - 3. Puskesmas Simpang f-400 GC Fuji IX - Mamplam 4. Puskesmas Jeunib f-400 - - 5. Puskesmas Cot f-400 GC Fuji IX - Geulungku 6. Puskesmas Peudada f-400 - - 7. Puskesmas Jeumpa f-400 - - 8. Puskesmas Kota Juang f-400 - - 9. Puskesmas Juli f-400 - - 10. Puskesmas Peusangan f-400 Vitro fill - 11. Puskesmas Ulee Jalan New Stetic GC Fuji IX Te- Econom 12. Puskesmas Jangka Nu Alloy Cemento de - Zinco 13. Puskesmas Makmur Aristaloy GC Fuji IX Beatifil 14. Puskesmas Kuta Blang f-400 GC Fuji IX - 15. Puskesmas Gandapura f-400 - - 16 Puskesmas Lueng Daneuen f-400 GC Fuji IX - 38

5.4 Penyedia Bahan Restorasi Gigi Untuk Instansi Di Kabupaten Bireuen Penyedia bahan restorasi gigi untuk masing-masing instansi kesehatan di Kabupaten Bireuen dapat dilihat pada tabel 5.3. Tabel 5.3 Penyedia Bahan Restorasi Gigi Untuk Instansi Di Kabupaten Bireuen No. Nama Instansi Penyedia Bahan Restorasi Indonesia Luar Negeri 1. BLU RS Daerah Dr. Fauziah Dinkes - 2. Puskesmas Samalanga Dinkes - 3. Puskesmas Simpang Mamplam Dinkes - 4. Puskesmas Jeunib Dinkes - 5. Puskesmas Cot Geulungku Dinkes Hongkong 6. Puskesmas Peudada Dinkes - 7. Puskesmas Jeumpa Dinkes - 8. Puskesmas Kota Juang Dinkes dan - Puskesmas 9. Puskesmas Juli Dinkes - 10. Puskesmas Peusangan Dinkes - 11. Puskesmas Ulee Jalan Dinkes dan - Puskesmas 12. Puskesmas Jangka Dinkes Hongkong 13. Puskesmas Makmur Dinkes dan Puskesmas 14. Puskesmas Kuta Blang Dinkes Merlin 15. Puskesmas Gandapura Dinkes - 16. Puskesmas Lueng Daneuen Dinkes - 5.5 Harga Penambalan pada Pasien Harga penambalan pada pasien yang ditetapkan oleh masing-masing instansi kesehatan di Kabupaten Bireuen dapat dilihat pada tabel 5.4. 39

Tabel 5.4 Harga Penambalan Pada Pasien No. Nama Instansi Harga yang ditetapkan Amalgam GIC Resin Komposit 1. BLU RS Daerah Dr. Rp. 10.000 Rp. 15.000 - Fauziah 30.000 30.000 2. Puskesmas Samalanga Gratis - - 3. Puskesmas Simpang Rp. 10.000 Rp. 20.000 - Mamplam 4. Puskesmas Jeunib Gratis - - 5. Puskesmas Cot Gratis - - Geulungku 6. Puskesmas Peudada Gratis - - 7. Puskesmas Jeumpa Gratis - - 8. Puskesmas Kota Juang Gratis - - 9. Puskesmas Juli Gratis - - 10. Puskesmas Peusangan Gratis Rp. 35.000-11. Puskesmas Ulee Jalan Rp. 10.000 Rp. 20.000 Rp. 50.000 12. Puskesmas Jangka Rp. 10.000 Rp. 20.000-13. Puskesmas Makmur Rp. 10.000 Rp. 20.000 Rp. 50.000 14. Puskesmas Kuta Blang Rp. 10.000 Rp. 20.000-15. Puskesmas Gandapura Gratis - - 16. Puskesmas Lueng Daneuen Rp. 10.000 Rp. 20.000-5.6 Kebutuhan Bahan Restorasi Gigi per Bulan pada Masing-masing Instansi Kebutuhan bahan restorasi gigi perbulan pada masing-masing Instansi adalah hampir sama yakni hanya membutuhkan satu sampai dua botol untuk setiap jenis bahan tambal. Hal itu disebabkan karena kurangnya pasien yang mau melakukan perawatan restorasi gigi, rata- rata pasien yang mengalami kerusakan struktur gigi tidak menginginkan perawatan restorasi gigi melainkan langsung menginginkan tindakan pencabutan walaupun dokter gigi telah memberi penjelasan untuk dilakukan perawatan restorasi gigi. 40

Jumlah Pasien yang Datang Untuk Perawatan Gigi dan Mulut Pada Rumah Sakit dan Puskesmas Di Lingkungan Kabupaten Bireuen No. Nama Instansi Rerata Jumlah Pasien Perhari Hari Kerja/minggu Rerata Jumlah Pasien Perbulan 1. BLU RS Daerah Dr. 17 orang 5 hari 340 orang Fauziah 2. Puskesmas Samalanga 12 orang 6 hari 288 orang 3. Puskesmas Simplang 5 orang 6 hari 120 orang Mamplam 4. Puskesmas Jeunib* 15 orang 6 hari 360 orang 5. Puskesmas Cot 6 orang 6 hari 144 orang Geulungku 6. Puskesmas Peudada 6 orang 6 hari 144 orang 7. Puskesmas Jeumpa 7 orang 6 hari 160 orang 8. Puskesmas Kota 9 orang 6 hari 216 orang Juang** 9. Puskesmas Juli 8 orang 6 hari 192 orang 10. Puskesmas Peusangan 6 orang 6 hari 144 orang 11. Puskesmas Ulee Jalan 8 orang 6 hari 192 orang 12. Puskesmas Jangka 5 orang 6 hari 120 orang 13. Puskesmas Makmur 7 orang 6 hari 168 orang 14. Puskesmas Kuta Blang 5 orang 6 hari 120 orang 15. Puskesmas Gandapura 22 orang 6 hari 528 orang 16. Puskesmas Lueng 2 orang 6 hari 48 orang Daneuen*** 17. Puskesmas Kuala**** 3 orang 6 hari 72 orang 18. Puskesmas Peulimbang***** 5 orang 6 hari 120 orang * Puskesmas Jeunib tidak melakukan perawatan gigi dan mulut sejak direhabilitasi pada bulan Januari 2008 sampai dengan sekarang. Pasien yang datang untuk perawatan gigi dan mulut harus dirujuk ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. ** Puskesmas Kota juang mulai melakukan perawatan restorasi gigi sejak bulan November 2008 karena sebelumnya di Puskesmas Kota juang tidak tersedia bahan restorasi gigi. *** Puskesmas Lueng Daneuen mulai melakukan perawatan gigi dan mulut termasuk perawatan restorasi gigi sejak bulan Februari 2008 karena sebelumnya di Puskesmas Lueng Daneuen tidak tersedia tenaga kesehatan gigi dan mulut. **** Puskesmas Peulimbang tidak melakukan perawatan gigi dan mulut sejak tenaga kesehatan gigi dan mulut yang sebelumnya bertugas di Puskesmas tersebut berpindah tugas ke puskesmas yang lain pada bulan April 2008. 41

BAB 6 PEMBAHASAN Penggunaan Bahan Restorasi gigi Plastis di Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten Bireuen 6.1 Jumlah Rumah Sakit Dan Puskesmas Di Kabupaten Bireuen Yang Melakukan Perawatan Restorasi gigi Dari satu rumah sakit dan 17 puskesmas yang ada di Lingkungan Kabupaten Bireuen, terdapat satu rumah sakit dan 14 puskesmas yang melakukan perawatan gigi dan mulut rutin khususnya perawatan restorasi gigi, sedangkan tiga puskesmas lainnya tidak melakukan perawatan restorasi gigi. Alasan mereka tidak melakukan perawatan gigi dan mulut rutin khususnya perawatan restorasi gigi berbeda-beda, masing-masing alasannya antara lain adalah karena bangunan puskesmas yang sedang direhabilitasi, keterbatasan alat dan bahan yang dibutuhkan khususnya bahan restorasi gigi, serta tidak tersedianya tenaga kesehatan gigi dan mulut. Menurut mereka kurangnya perhatian dari dinkes setempat dalam penyediaan alat dan bahan perawatan kesehatan gigi dan mulut terutama bahan restorasi gigi merupakan alasan utama kurang optimalnya perawatan gigi dan mulut di puskesmas tersebut. Oleh karena itu, bila ada pasien gigi dan mulut yang ingin dirawat di puskesmas tersebut, terpaksa harus di rujuk ke rumah sakit atau puskesmas lain yang letaknya agak berjauhan dengan tempat tinggal mereka. 6.2 Jenis Bahan Restorasi Gigi yang Disediakan Amalgam merupakan jenis bahan restorasi gigi yang paling banyak tersedia di rumah sakit dan puskesmas yang ada di lingkungan Kabupaten Bireuen, yang mana semua instansi kesehatan yang melakukan perawatan restorasi gigi (1 rumah sakit dan 14 puskesmas), menyediakan amalgam. Hal ini disebabkan karena bahan restorasi gigi yang disediakan oleh dinkes setempat memang hanya amalgam, padahal banyak pasien yang menginginkan bahan restorasi gigi selain amalgam karena alasan estetis. Rumah sakit dan puskesmas yang menyediakan bahan restorasi gigi selain amalgam (GIC dan resin komposit) adalah atas inisiatif dari pihak rumah sakit dan puskesmas itu sendiri, atau dokter gigi dan staf poli gigi di rumah sakit dan 42

puskesmas tersebut. Ada 10 instansi yang menyediakan GIC dan 2 Instansi yang menyediakan resin komposit. Jenis Bahan Restorasi Gigi Plastis Yang Digunakan Di Rumah Sakit Dan Puskesmas Di Lingkungan Kabupaten Bireuen 20 Jumlah Yang Tersedia 15 10 5 16 10 Amalgam GIC Komposit Resin 0 Jenis Bahan Restorasi Gigi 2 Gambar 6.1 Jenis Bahan Restorasi Gigi yang Digunakan Di Rumah Sakit dan Puskesmas Di Lingkungan Kabupaten Bireuen Selama Agustus 2007 Sampai dengan Agustus 2008 6.3 Merek Bahan Restorasi Gigi Yang Disediakan Berdasarkan hasil survei, f-400 merupakan merek amalgam yang paling banyak tersedia di rumah sakit dan puskesmas yang ada di lingkungan Kabupaten Bireuen, karena hanya f-400, merek amalgam yang disediakan oleh dinkes setempat. Puskesmas-puskesmas yang menyediakan amalgam f-400 yaitu Puskesmas Simpang Mamplam, Puskesmas Jeunib, Puskesmas Cot Geulungku, Puskesmas Peudada, Puskesmas Jeumpa, Puskesmas Kota Juang, Puskesmas Juli, Puskesmas Peusangan, Puskesmas Kuta Blang, Puskesmas Gandapura dan Puskesmas Lueng Daneuen. Merek amalgam lain seperti yang disediakan pada BLU RS Daerah dr. Fauziah, Puskesmas Samalanga, Puskesmas Ulee Jalan, Puskesmas Jangka, dan Puskesmas Makmur merupakan amalgam yang disumbangkan oleh instansi luar negeri, yang sempat berada di Aceh setelah bencana Tsunami. Merek amalgam yang disediakan selain f-400 diantaranya adalah RC 100, New Stetic, Nu Aloy dan Aristaloy. Sedangkan merek GIC yang paling banyak tersedia di rumah sakit dan puskesmas yang ada di kabupaten Bireuen adalah GC Fuji IX. Ada enam puskesmas yang menyediakan GIC merek GC Fuji IX diantaranya adalah Puskesmas Simpang mamplam, Puskesmas Cot Geulungku, Puskesmas Ulee Jalan, Puskesmas Makmur 43

Puskesmas Kuta Blang dan Puskesmas Lueng Daneuen. Merek GIC lain yang tersedia adalah GC Fuji II, Vitro fill, dan Cemento de Zinco, yang masing-masing tersedia di BLU RS Daerah dr. Fauziah, Puskesmas Peusangan, dan Puskesmas Jangka. Pada Puskesmas Ulee Jalan dan Puskesmas Makmur yang menyediakan resin komposit, masing-masing merek yang disediakan adalah Te-Econom dan Beatifil. 6.4 Penyedia Bahan Restorasi Gigi untuk Instansi di Kabupaten Bireuen Alat dan bahan kedokteran gigi, khususnya bahan restorasi gigi yang dibutuhkan di rumah sakit dan Puskesmas yang ada di lingkungan Kabupaten Bireuen umumnya disediakan oleh Dinkes setempat. Tetapi ada beberapa Puskesmas yang mendapat sumbangan alat dan bahan kedoktean gigi dari instansi luar negeri yang sempat memberi bantuan kesehatan untuk Aceh setelah bencana Tsunami. Puskesmas yang mendapat sumbangan alat dan bahan kedokteran gigi, khususnya bahan restorasi gigi diantaranya adalah Puskemas Cot Geulungku, Puskesmas Jangka dan Puskesmas Kuta Blang. Instansi luar negeri yang memberi bantuan tersebut adalah Instansi kesehatan yang berasal dari Hongkong dan Merlin. 6.5 Harga Penambalan pada Pasien Semua instansi kesehatan yang ada di lingkungan Kabupaten Bireuen memberikan perawatan gigi dan mulut, khususnya perawatan restorasi gigi secara gratis kepada pasien yang memiliki Askes, sedangkan untuk pasien umum/ yang tidak memiliki Askes, instansi kesehatan tersebut mengutip biaya untuk setiap perawatan gigi dan mulut, khususnya perawatan restorasi gigi yang dilakukan. Biaya perawatan yang dikutip dari pasien umum, digunakan untuk dana operasional rumah sakit dan puskesmas khususnya untuk pembelian alat dan bahan kedokteran gigi habis pakai. Harga yang ditetapkan adalah berdasarkan kesepakatan staf poli gigi dengan kepala rumah sakit dan puskesmas yang bersangkutan. Untuk lebih jelasnya mengenai harga yang ditetapkan oleh masing-masing rumah sakit dan puskesmas dapat dilihat dalam tabel 5.4 pada bab 5. 44

6.6 Kebutuhan Bahan Resorasi Gigi Per Bulan Pada Masing-masing Instansi Kebutuhan bahan restorasi gigi di rumah sakit dan puskesmas di lingkungan Kabupaten Bireuen hampir sama, khususnya untuk amalgam, hanya membutuhkan 1 botol perbulan. Hal itu disebabkan karena kurangnya minat pasien untuk melakukan perawatan restorasi gigi menggunakan amalgam dengan alasan estetis. Pasien lebih memilih bahan restorasi yang sewarna gigi yaitu GIC atau resin komposit dengan. Oleh karena itu, kebutuhan GIC dan resin komposit sedikit lebih banyak daripada amalgam yaitu sekitar 2 botol per bulan. Jadi, puskesmas yang tidak menyediakan bahan restorasi gigi selain amalgam, harus merujuk pasiennya ke rumah sakit, puskesmas lain, atau praktek dokter gigi yang terdekat. Kebutuhan bahan restorasi gigi di rumah sakit dan puskesmas yang ada di lingkungan Kabupaten Bireuen memang tidak terlalu banyak. Hal itu disebabkan karena masih kurangnya kesadaran masyarakat di Kabupaten Bireuen untuk mempertahankan gigi geligi mereka yang strukturnya sudah rusak. Mereka lebih memilih untuk meminta dokter gigi atau tenaga kesehatan gigi untuk mencabut gigi mereka yang strukturnya sudah rusak walaupun dokter gigi sudah menjelaskan tentang pentingnya mempertahankan struktur gigi yang tersisa. 45