BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan tersebut. Perusahaan harus bisa mengikuti berbagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peran bagi oraganisasi dalam mencapai tujuanya.

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

2015 PENGARUH TRAINING (PELATIHAN) TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetisi di berbagai bidang baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. di bidang jasa kurir, logistik, dan transaksi keuangan. Nama Pos Indonesia (Persero)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. manajemen (tools of management) yang terdiri dari man, money, methods,

BAB I PENDAHULUAN. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga perlu diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB 1 PENDAHULUAN. satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah Badan Pengelola

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu berusaha meningkatkan kinerja karyawan dengan harapan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manajemen sumber daya manusia menganggap bahwa karyawan adalah

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada

BAB I PENDAHULUAN. diantanya mengenai kepuasan kerja karyawan. Salah satu organisasi yang dituntut

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB I. Pendahuluan. perusahaan yang mengajukan penangguhan upah minimum provinsi.

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat mencari nafkah sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan bisnis yang ketat pada abad

BAB I PENDAHULUAN. seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk mempelancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan menurut setiap individu untuk dapat mempunyai kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. adalah rendahnya tingkat kinerja pegawai struktural di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. Alexandros dkk (2005) dalam penelitiannya mengenai implementasi metodologi

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya dikarenakan ruang lingkup dan luas perusahaan yang telah meluas

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, antara lain terdiri atas Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009), hlm Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama yang diinginkan serta terlibat dengan peraturan-peraturan yang

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang bisnis baik

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan bersama. Setiap organisasi memerlukan sumber daya manusia, karena sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan memerlukan apa yang berkaitan dengan usaha-usaha. untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modern semakin berkembang. Kehadiran pusat-pusat perbelanjaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik untuk dikaji dalam konstelasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan, sudah seharusnya memberikan pelayanan maksimal kepada

B A B I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan. suatu organisasi. Keberadaan sumber daya manusia dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut disebabkan oleh pengiriman dokumen-dokumen yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan salah satu perangkat penting dari sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat dan banyak bisnis online yang bermunculan. Seseorang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang mempunyai peranan penting

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

2016 PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan industri jasa pengiriman barang yang terus berubah serta tingkat persaingan yang dihadapi oleh perusahaan atau organisasi telah memberikan tekanan yang besar terhadap organisasi tersebut untuk merubah dirinya. Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetisi di berbagai bidang, terutama bidang jasa pengiriman barang. Kondisi seperti ini menuntut kesadaran perusahaan untuk mengembangkan kemampuan para karyawannyaagar mampu menghadapi persaingan tersebut. Perusahaan harus bisa mengikuti berbagai perubahan yang terjadi di era modern saat ini. Perubahan tersebut dapat direalisasikan dalam bentuk aksi-aksi serta kebijakan-kebijakan yang tepat. Organisasi yang tidak mampu mengikuti perkembangan zaman akan mati layaknya hewan purba yang digiling zaman. Untuk dapat meningkatkan eksistensi perusahaan di era globalisasi saat ini, peran aktif SDM sangat dibutuhkan dalam memberikan kontribusi kepada perusahaan berupa kemampuan, keahlian dan keterampilan yang dimiliki. Karyawan bukan hanya sebagai objek dalam pencapaian tujuan, tetapi juga menjadi subjek atau pelaku. Mereka dapat menjadi perencana, pelaksana dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan serta mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikapnya terhadap pekerjaan.seperti pendapat Malayu S.P. Hasibuan (23:1) bahwa,

2 Pegawai adalah kekayaan utama yang dimiliki perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Pegawai berperan aktif dalam menetapkan, rencana, sistem, proses dana tujuan yang ingin dicapai. Dalam konteks persaingan global, Global Competitiveness Reportyang diterbitkan oleh World Economic Forum (WEF) mencatat tahun ini Indonesia mengalami penurunan indeks daya saing dari peringkat 46 di tahun 211/212 turun ke peringkat 5 di tahun 212/213 dari 144 negara. Dibandingkan dengan negara-negara di kawasan ASEAN, peringkat Indonesia masih berada jauh dibawah Singapura (2), Malaysia (25), Brunei (28) dan Thailand (38). Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa daya saing Indonesia masih lemah dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia, bahkan lebih rendah dibandingkan negara mitra di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Menurut sumber WEF bahwa yang menjadi faktor penyebab penurunan daya saing global di Indonesia diantaranya adalah mengenai efisiensi pasar tenga kerja yang salah satu indikatornya yaitu upah dan produktivitas. Hal ini dapat diindikasikan bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia telah mengalami penurunan. SDM merupakan salah satu modal intelektual dalam bersaing di era global, dalam hal ini maka SDM perlu dikelola dengan baik dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen, disinilah pentingnya manajemen SDM bagi setiap organisasi. Dalam usaha pencapaian tujuan organsisasi, permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat pada bahan mentah dan alat-alat produksi saja, tetapi juga menyangkut pegawai (sumber daya manusia) yang mengoperasikan dan mengelola unsur-unsur tersebut. Tanpa

3 didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas maka unsur-unsur lain dalam manajemen tidak akan berjalan dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Faustino Cardoso Gomes (23:7), yang menyatakan bahwa : Dari sumber daya yang tersedia dalam organisasi, sumber daya manusia memegang peranan sentral dan paling menentukan. Artinya walaupun diakui bahwa aset-aset non manusianya termasuk alam tetap memainkan peranan yang penting, tetapi tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas maka semuanya hanya akan sia-sia. Sumber daya manusia merupakan penggerak organisasi yang dapat mengantarkan perusahaan ke arah yang lebih baik serta mampu bersaing dengan competitor yang ada di dalam maupun di luar negeri. Perkembangan manajemen perusahaan dewasa ini khususnya dalam manajemen sumber daya manusia dipacu dengan adanya tuntutan untuk lebih memperhatikan kebujaksanaan yang diterapkan perusahaan terhadap karyawannya. kebijaksanaan perusahaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan karyawan akan membawa dampak buruk pada sikap karyawannya sehingga tidak menutup kemungkinan akan berpengaruh terhadap kualitas kinerja yang dihasilkan. Manusia merupakan modal utama dan spesifik yang dimiliki organisasi yang harus belajar untuk menjadi lebih kreatif, inovatif, dan lebih bertanggungjawab atas tugas yang diemban. Untuk itu organisasi harus memberdayakan (empowerment) sumber daya manusia yang dimiliki (karyawan) supaya dapat meningkatkan kinerja individu dan organisasi. Menurut ahli, pengertian kinerja yaitu Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

4 yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 25:67). PT Pos Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan jasa kurir pengiriman barang dan dokumen terbesar di Indonesia karena mampu menjangkau hampir ke seluruh pelosok negeri. Jasa kurir pengiriman barang dan dokumen di indonesia semakin menjanjikan seiring dengan pertumbuhan pola masyarakat yang cenderung menyukai segala sesuatu yang praktis dan cepat sesuai dengan kebutuhanmasyarakat yang semakin kompleks. Berdasarkan data dari Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress Indonesia (Asperindo) Jabar, saat ini ada sekitar 7 perusahaan swasta yang memiliki operasi dan legal dalam usaha ini. Sedangkan di luar anggota ada 3 perusahaan serupa yang menjalani bisnis yang sama, tapi tidak memiliki izin. Setidaknya di Indonesia sendiri ada 1 pemain besar dalam jasa pengiriman paket dan logistik. Ini membuktikan bahwa begitu banyak dan cepatnya perkembangan industri jasa pengiriman barang. Dalam masa perkembangannya PT. Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT ( Post, Telegraph dan Telephone) yang fungsinya lebih diarahkan untuk pelayanan publik, perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel), Perusahaan Negara dan Giro (PN Pos dan Giro), Perum Pos dan Giro sampai pada akhirnya menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Pos Indonesia (Persero).

5 Perubahan status yang terjadi di PT. Pos dikarenakan perkembangan zaman yang semakin maju yang menuntut perusahaan untuk selalu bisa berkembang agar bisa tetap exist dan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Selain perubahan status yang terjadi, dalam hal pelayanan produk yang diberikan pun terus berubah. Awal mulanya Pos Indonesia hanya memberikan pelayanan umum bidang pos saja namun seiring dengan berkembangnya teknologi yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia usaha mereka pun sekarang merambah ke dunia internasional seperti western union, kemudian mengembangkan jasa keuangan dengan menyediakan layanan perbankan sebagai jasa tabungan (saving)dan kredit. Menurut I Ketut Mardjana selaku Direktur Utama PT. Pos Indonesia, persepsi masyarakat sekarang terhadap PT. Pos Indonesia masih banyak yang menganggap bahwa perusahaan ini akan mengalami penurunan dalam siklus hidupnya. Banyak yang mengatakan bahwa perusahaan BUMN ini telah memasuki tahap akhir atau berada di sunset industry. Sehingga banyak pihak yang meragukan kecepatan Pos Indonesia yang dahulu menjadi pilihan utama masyarakat. Saat ini pangsa pasar (market share) PT. Pos Indonesia masih 13,5%, tertinggal dari pesaing utamanya yaitu Tiki dan JNE yang menguasai sekitar 2% pangsa pasar nasional. Karena jasa layanan pengiriman barang di Indonesia akhir-akhir ini semakin meningkat maka memungkinkan PT Pos Indonesia bersaing dengan perusahaan lain. Untuk mencapainya dibutuhkan kualitas pelayanan yang baik dan stabil serta kerja sama yang solid antara karyawan manajerial maupun non manajerial, sehingga peran dari sumber daya manusia sangat penting sekali. Karena tanpa sumber daya yang berkualitas dikhawatirkan bisa mempengaruhi

6 kinerja perusahaan secara keseluruhan yang dapat merugikan perusahaan. Oleh karena itu peran para manajer sumber daya manusia dituntut untuk bisa meningkatkan kinerja karyawannya. Dan mengingat PT. Pos Indonesia yang bergerak dibidang jasa yang memiliki banyak pesaing dengan produk layanan serupa seperti TIKI dan JNE, tentunya perusahaan juga mengharapkan setiap karyawannya memberikan kinerja ekstra dan pada akhirnya dapat mendorong kemajuan organisasi. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan dengan cara observasi dan wawancara dengan beberapa staff pada Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung dapat diketahui bahwa tingkat disiplin karyawan masih kurang baik, yang ditandai dengan tingkat disiplin karyawan yang kurang mematuhi peraturan perusahaan seperti penyelesaian tugas yang tidak sesuai dengan target waktu, karyawan yang terbiasa dengan pulang lebih awal, serta masih banyaknya karyawan yang datang terlambat.apabila dibiarkan hal ini akan mempengaruhi hasil kinerja karyawan dalam bekerja. Berikut ini adalah hasil capaian kinerja pegawai divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung selama tahun 211-212 Tabel 1. 1 No. Bidang TRI II TRI III TRI IV TRI I K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB 1 Kinerja dan Administrasi SDM 3 1 2 3 8 1 12 4 6 3 5 8 3 5 5 2 7 4 2 Penghargaan dan Penegakan Disiplin 2 4 3 3 2 4 5 1 6 4 2 3 3 3 Remunerasi, K-3 2 1 13 11 8 5 3 9 13 2 19 4 1 11 13 7 8 5 5 15 5 1 4 Jumlah 2 2 17 23 26 14 13 3 12 29 2 9 26 7 1 16 27 1 17 12 5 2 15 5 4 Jumlah Pengaruh Nilai Kurang Pemberdayaan Sumber Daya > Manusia = 6 Dan Kepuasan Kerja 34 Terhadap Kinerja Jumlah Karyawan Nilai Cukup Pada Divisi Pelayanan Sdm Kantor 61-79 Pusat Pos Indonesia 73 Bandung Jumlah Nilai Baik Jumlah Nilai Sangat Baik Tahun 211 Tahun 212 TRI II TRI III TRI IV 8-89 9-1 12 135 1% 21% 3% 39%

7 Hasil Penilaian Kinerja Pegawai Tahun 211-212 Sumber : Bagian Kinerja dan Adminidtrasi SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung Dari data penilaian hasil kerja pegawai selama tujuh triwulan pada Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung di atas, dapat kita lihat dan ketahui bahwa masih banyak pegawai yang mendapatkan penilaian kinerja pada kategori cukup hingga kurang. Jumlah pegawai yang mendapatkan kategori kurang selama tujuh triwulan berjumlah 34 orang atau sebanyak 1%, sedangkan pegawai yang mnedapatkan nilai cukup berjumlah 73 orang atau sebanyak 21%, sementara jumlah pegawai yang mendapatkan nilai baik berjumlah 12 orang atau sebanyak 3%, dan pegawai yang mendapatkan nilai kategori sangat baik berjumlah 135 orang atau sebanyak 39%. Dari data diatas total pegawai yang mendapatkan nilai dibawah kategori cukup telah mencapai 21%. Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja pegawai belum optimal. Kinerja pegawai yang mengalami penurunan juga dapat terlihat pada data yang menunjukan tingkat kenaikan dan penurunan nilai prestasi kerja pegawai selama tujuh Triwulan. Tabel 1. 2 Tingkat Nilai Kinerja Pegawai Tahun 211-212 No. Bidang 1 Kinerja dan Administrasi SDM 2 Penghargaan dan Penegakan Disiplin 3 Remunerasi, K-3 Jumlah Jumlah Nilai Turun Jumlah Nilai Naik Tahun 211 Tahun 212 TRI II TRI III TRI IV TRI I TRI II TRI III TRI IV Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik 1 2 4 9 5 8 3 2 2 13 3 9 2 4 8 5 9 1 6 9 6 15 3 8 4 23 14 2 16 23 1 2 29 14 85 58% 61 42%

8 Sumber : Bagian Kinerja dan Adminidtrasi SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung Data di atas menunjukan bahwa pegawai yang mengalami penurunan nilai selama tujuh triwulan berjumlah 85 orang atau sebanyak 58%, sedangkan pegawai yang mengalami kenaikan nilai berjumlah 61 orang atau sebanyak 42%. Data tersebut memperlihatkan bahwa pegawai yang mengalami penurunan nilai lebih banyak dibandingkan dengan pegawai yang mengalami kenaikan nilai. Sistem Penilaian kerja yang diterapkan di Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Bandung dinamakan SMKI (Sistem Manajemen Kinerja Individu). Sebelum menerapkan SMKI, Kantor Pusat PT Pos Indonesia Bandung masih menggunakan format DP3 (Daftar Penilaian Prestasi Pegawai), karena dianggap kurang efektif karena penilaiannya cenderung subjektif maka kantor pusat PT Pos Indonesia Bandung memilih mengganti sistem DP3 dengan SMKI. Penilaian kinerja di kantor pusat PT. Pos Indonesia Bandung dilaksanakan pertriwulan atau tiga bulan sekali, dan kriteria penilaiannya dilihat dari aspek-aspek sebagai berikut: 1. Kuantitas kerja adalah hasil pekerjaan yang dapat dikuantifikasikan dalam satuan tertentu, seperti jumlah penugasan, jumlah draft surat, jumlah kegiatan, dan sebagainya. 2. Kualitas pekerjaan adalah tingkat ketelitian, kerapihan, ketepatan dan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan. 3. Disiplin penyelesaian tugas adalah sejauh mana seseorang dalam melakukan tugas-tugasnya dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan rentang waktu (deadline) yang ditetapkan.

9 Kantor Pusat PT Pos Indonesia Bandung akan terus mengalami penurunan dan bahkan ditinggalkan oleh para pelanggannya bila mana tidak diantisipasi sejak dini dengan meningkatkan kinerja para karyawannya. Hasil penelitian pendahuluan di atas menunjukkan kinerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM dan Umum kantor pusat PT. Pos Indonesia Bandung rendah. Guna meningkatkan kinerja karyawan, kantor pusat Pos Indonesia Bandung harus mampu memperdayakan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh karyawannya melalui pemberian kesempatan dan peluang untuk dapat berkontribusi lebih bagi kemajuan bersama. Hal ini sejalan dengan pendapat Suwatno dan Priansa (211:189) bahwa, Pemberdayaan merupakan suatu kegiatan untuk mengelola SDM lebih baik lagi. Kegiatan pemberdayaan bisa dilaksanakan dengan pengembangan kompetensi, wewenang kepercayaan (confidence), wewenang (authority) dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatankegiatan dalam rangka peningkatan kinerja sebagaimana yang diharapkan. Jadi melalui pemberdayaan karyawan akan munculnya gagasan-gagasan baru dari karyawan dan memprakarsai adanya prosedur dan cara-cara baru dalam bekerja. Selain itu melalui pemberdayaan, setiap karyawan diberikan kesempatan untuk bertindak dan bertanggung jawab atas tindakannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diembannya serta dapat menciptakan kondisi karyawan yang aktif, mempunyai inisiatif dan mandiri sehingga akan tercapai peningkatan kinerja karyawan. Selanjutnya pendapat pemberdayaan menurut (Wibowo, 27:137) merupakan suatu proses untuk menjadikan orang menjadi lebih berdaya atau lebih berkemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, dengan cara

1 memberikan kepercayaan dan kewenangan sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawabnya. Jadi melalui pemberdayaan karyawan akan munculnya gagasan-gagasan baru dari karyawan dan memprakarsai adanya prosedur dan cara-cara baru dalam bekerja. Selain itu melalui pemberdayaan, setiap karyawan diberikan kesempatan untuk bertindak dan bertanggung jawab atas tindakannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diembannya serta dapat menciptakan kondisi karyawan yang aktif, mempunyai inisiatif dan mandiri sehingga akan tercapai peningkatan kinerja karyawan. Selain pemberdayaan, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah kepuasan kerja. Kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya sikap kerja, dedikasi, kedisiplinan dan prestasi pegawai meningkat. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Malayu S.P Hasibuan (27:22) bahwa kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pendorong moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. Selanjutnya, Sedarmayanti (27:5) berpendapat bahwa Kepuasan kerja yang memadai akan memicu semangat serta kreativitas dalam bekerja, sehingga menunjukan kinerja yang baik. Berangkat dari fenomena di atas, maka diperlukan upaya memahami dan memecahkan masalah belum optimalnya kinerja karyawan di divisi Pelayanan SDM kantor pusat Pos Indonesia Bandung.Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian dengan judul : Pengaruh Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung.

11 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Inti kajian dalam penelitian ini adalah belum optimalnya kinerja karyawan pada Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung. Aspek tersebut diduga sebagai kekuatan strategis yang perlu dibina dan dikembangkan secara simultan oleh perusahaan, agar mampu bersaing dalam dunia bisnis dan menciptakan perusahaan yang baik. Oleh karena itu, perlu adanya suatu pendekatan tertentu terhadap karyawan dalam rangka menigkatkan kinerjanya. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menurut beberapa ahli diantaranya motivasi, kompetensi karyawan, kepemimpinan, budaya kerja, kepuasan kerja, pengawasan kerja, pemberdayaan SDM, kompensasi yang diberikan perusahaan dan lain sebagainya.dari beberapa faktor di atas maka peneliti akan membatasi fokus permasalahan hanya pada faktor pemberdayaan sumber daya manusia dan kepuasan kerja karyawan. Pemberdayaan menurut (Wibowo, 27:137) merupakan suatu proses untuk menjadikan orang menjadi lebih berdaya atau lebih berkemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, dengan cara memberikan kepercayaan dan kewenangan sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawabnya. Suwatno dan Priansa (211:189) mengemukakan pemberdayaan merupakan suatu kegiatan untuk mengelola SDM lebih baik lagi. Kegiatan pemberdayaan bisa dilaksanakan dengan pengembangan kompetensi, wewenang kepercayaan (confidence), wewenang (authority) dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka peningkatan kinerja sebagaimana yang diharapkan.

12 Selanjutnya Robbins (28:113) memberikan penjelasan mengenai kepuasan kerja pengaruhnya terhadap kinerja, Pekerja yang bahagia cenderung lebih produktif, tinjauan terhadap beberapa penelitian menunjukan bahwa korelasi antara kepuasan kerja terhadap kinerja pekerjaan korelasinya kuat. Tingkat individual ke tingkat organisasi dan ketika data kinerja dan kepuasan secara keseluruhan dikumpulkan untuk organisasi maka menemukan bahwa organisasi yang mempunyai karyawan yang lebih puas cenderung lebih efektif kinerjanya bila dibandingkan organisasi yang mempunyai karyawan yang kurang pas. Menurut Gibson dalam buku Marihot (29:331) menyatakan bahwa kepuasan kerja menimbulkan peningkatan kinerja sehingga pekerjapun akan bekerja lebih produktif. Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat dilihat bahwa terdapat faktor yang diduga kuat yang mempengaruhikaryawan Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung yaitu pemberdayaan sumber daya manusia dan kepuasan kerja karyawan. Oleh karena itu, fokus masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh pemberdayaan sumber daya manusia dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran tingkat efektivitas pemberdayaan karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung. 2. Bagaimana gambaran tingkat kepuasan kerja di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung. 3. Bagaimana gambaran tingkat kinerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung.

13 4. Seberapa besar pengaruh pemberdayaan terhadap kinerja karyawandi Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung. Seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penulis mengadakan penelitian ini dengan maksud untuk memperoleh data atau informasi guna memecahkan persoalan pengaruh pemberdayaan dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Sesuai dengan juduk yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Memperoleh gambaran mengenai efektivitas pelaksanaan pemberdayaan karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung.. 2. Memperoleh gambaran mengenai tingkat kepuasan kerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung. 3. Memperoleh gambaran mengenai tingkat kinerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung. 4. Mengetahui seberapa besar pengaruh pemberdayaan terhadap kinerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung.. 5. Mengetahui seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di Divisi Pelayanan SDM Kantor Pusat Pos Indonesia Bandung..

14 1.4 Manfaat Penelitian Setelah tujuan penelitian yang dikemukakan si atas dapat tercapai, maka dari penelitian ini dapat diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mereka yang tertarik dengan kajian ini. Adapun manfaat yang ingin dicapai yaitu berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat teoritis, yaitu penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan pengembangan teori dalam disiplin ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia. Selain itu, diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan kinerja karyawan yang ditimbulkan oleh pengaruh pemberdayaan dan kepuasan kerja. 2. Manfaat praktis, yaitu hasil penelitian ini diharapakan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi instansi dalam melaksanakan pemberdayaan kerja dan berusaha meningkatkan kepuasan kerja karyawan sebagai langkah untuk meningkatkan kinerja karyawan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.