USAHA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA MAN 1 BANJARMASIN. Oleh: Musthafa Ridha * Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

KOMPETENSI GURU DAN PERANAN KEPALA SEKOLAH. Inom Nasution 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peran pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. beragam mengatur pada standar nasional pendidkan untuk menjamin. prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. martabat manusia, karena dari proses pendidikan itu

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

MOTIVASI MAHASISWA ANGKATAN JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG TERHADAP PROFESI GURU PKN

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh bagi seseorang. Tidak terkecuali bagi seorang siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa anak ke arah

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

PROFESIONALITAS KEPALA SEKOLAH DALAM KEBERHASILAN KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik, dan latihan

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi utama untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

DAFTAR RUJUKAN. Aminuddin dkk Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. Bogor: Ghalia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk. meningkatkan kualitas manusia. Sekolah merupakan salah satu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dalam pasal 3 telah ditegaskan fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. cara yang dipilih untuk meraih kemajuan (made of getting forward).

BAB I PENDAHULUAN. juga sangat pesat. Belum lagi pada tahun 2010 kita dihadapkan pada pasar bebas

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang saling mempengaruhi, misalnya persoalan administrasi,

terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar. Sebagaimana diperbuat dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, meningkatkan kualitas manusia dalam membentuk watak bangsa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

BAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya.1 Pendidikan sebagai

I. PENDAHULUAN. ini karena tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan akan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan manfaatnya menurut para pengelola pendidikan membuat suatu

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara 1991).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. jauh ketinggalan dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang paling dominan dilakukan adalah melalui pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. religiusitas dalam kehidupan manusia. Temuan-temuan empiric dan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Long life education adalah motto yang digunakan oleh orang yang

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KOMPETENSI PROFESIONAL DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. adanya standar kompetensi. Berdasarkan Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor

Transkripsi:

USAHA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA MAN 1 BANJARMASIN Oleh: Musthafa Ridha * Abstrak Kompetensi guru merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan. Kompetensi guru terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Kepala Sekolah memiliki peranan yang strategis dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, baik sebagai educator (pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta iklim kerja maupun sebagai wirausahawan. Seberapa jauh kepala sekolah dapat mengoptimalkan segenap peran yang diembannya, secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, dan pada gilirannya dapat membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Kata Kunci: Kompetensi, pedagogik, personal, sosial dan profesional * Alumni Mahasiswa KI Prodi MPI Tahun 2011. 179

180 Ta lim Muta allim, Vol. II Nomor 03 Tahun 2012 A. Pendahuluan Dalam sejarah perkembangan peradaban bangsa terlihat jelas bahwa kemajuan bangsa sangat terkait dengan pendidikan sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia pada dasarnya bertitik tolak pada Pendidikan Nasional sebagaimana yang termaktub dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, maka dalam proses pembangunan pendidikan terus menerus dilakukan peningkatan dan penyempurnaan dalam sistem penyelenggaraannya di sekolah. Dengan demikian diharapkan program pendidikan di sekolah senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tidak mengesampingkan keimanan dan ketakwaan. Dalam hal ini seluruh komponen warga sekolah dituntut berpartisipasi secara penuh dalam memberikan kontribusi yang konstruktif demi kemajuan sekolah. Dengan adanya partisipasi yang diberikan oleh semua pihak tersebut, maka secara otomatis akan timbul rasa kebersamaan, tanggung jawab dan disiplin yang tinggi dalam mewujudkan sekolah yang berkualitas. Dalam suatu lembaga pendidikan, kepala sekolah sebagai tenaga struktural mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan dan sekolah. Dimana keberhasilan kegiatan 1 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3, Bandung, Fermana, 2006, h. 68.

192 Ta lim Muta allim, Vol. II Nomor 03 Tahun 2012 Kependidikan. Universitas Negeri Malang. Accessed, 31 Oct 2002. Zuhairini, dkk., Metode Khusus Pengajaran Agama (MKPA),Surabaya: Usaha Nasional, 1983. Musthafa Ridha, 181 pendidikan di sekolah sangat bergantung kepada peranan kepala sekolah dalam menjalankan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. Jika hal itu dilaksanakan berarti kepala sekolah dapat melaksanakan amanat dan tanggung jawab yang diembannya. Pimpinan sekolah yang merupakan bagian dari sekian banyak pihak yang mempunyai kepentingan stakeholders terhadap sekolah, memiliki peranan yang besar dalam mengimplementasikan peningkatan kualitas pendidikan sekolah tersebut. Dalam pelaksanaan pendidikan, seorang guru dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik. Oleh karena itu, seorang guru sebagai tenaga profesional harus memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual, serta dapat melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis. Sebagai tenaga pendidik yang profesional, maka seorang guru dituntut untuk menguasai keahlian di bidangnya baik itu bersifat teoritis maupun praktis. Dalam kenyataan di lapangan sering kita lihat para guru yang kurang profesional, dalam artian cara mengajar dan metode yang digunakan untuk mengajar tidak relevan dengan tuntutan dunia sekarang dan hanya mengarahkan peserta didik pada apa yang dikehendakinya (guru), bukan memfasilitasi peserta didik ke arah perkembangan siswa tersebut secara optimal. Sehingga perlu adanya pengawasan dan pembinaan serta pengembangan dari pihak-pihak tertentu agar guru dapat meningkatkan kompetensi yang dimilikinya dan mempunyai disiplin serta kinerja yang tinggi. Kepala sekolah selaku pimpinan di lembaga pendidikan bertanggung jawab penuh akan hal itu. Selain sebagai tenaga edukatif, kepala sekolah juga berfungsi sebagai manager, administrator dan supervisor. Peran kepala sekolah begitu penting serta dituntut untuk mampu melakukan semua tugas yang menjadi tanggung jawabnya tersebut. Namun jika tanggung jawab tersebut tidak dilaksanakan

182 Ta lim Muta allim, Vol. II Nomor 03 Tahun 2012 maka selain tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai hal ini juga akan mendapat image yang tidak diinginkan. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan, dan administrasi sekolah serta upaya pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan di dalam sekolah yang berarti kepala sekolah berupaya membina dan mengembangkan tenaga pendidik. Hal ini mempunyai makna menyangkut pembinaan, pengembangan dan peningkatan mutu kompetensi guru yang berkaitan. Dalam Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa : kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. 2 Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan selama beberapa bulan terakhir pada MAN 1 Banjarmasin, penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh dan mendalam dengan mengadakan sebuah penelitian ilmiah berkenaan dengan hal tersebut ke dalam bentuk penelitian yang berjudul : Usaha Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pada MAN 1 Banjarmasin. B. Penegasan Judul Penelitian Untuk memberikan kejelasan mengenai judul penelitian ini, maka penulis merasa perlu untuk memberikan penegasan judul sebagai berikut : 1. Usaha Usaha yaitu segala kegiatan yang mengarahkan tanaga, pikiran dan badan untuk mencapai suatu tujuan. 3 Usaha yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usaha yang dilakukan kepala sekolah MAN 1 Banjarmasin untuk meningkatkan kompetensi profesional guru, baik bidang kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik dan profesional. 2 Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, Bab IV Pasal 10 ayat (1), (Bandung, Fermana, 2006), h. 8. 3 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), h. 263. Musthafa Ridha, 191 S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2000. Sapariadi, et.al, Mengapa Anak Berkelainan Perlu Mendapatkan Pendidikan, Jakarta:Balai Pustaka, 1982. Sardiman A. M. Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru,(Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada, 1990, cet ke- 6. Shadily, John. M. Echols dan Hasan, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1987. Soemanto, Hendyat Soetopo dan Wasty, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan, Malang: Usaha Nasional, 1982. Sunarto, Perilaku Organisasi, Yogyakarta: Amus, 2003. Surakhmad, Winarno, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar (Dasar-Teknik Metodologi Pengajaran), Bandung: Tarsito,1982),cet ke-2, Metodologi Pengajaran Nasional, t.tp: t.p, 1979. Suryosubroto, B., Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3, Bandung, Fermana, 2006. Wiyono, Bambang Budi, 2000. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Semangat Kerja Guru dalam Melaksanakan Tugas Jabatan di Sekolah Dasar. (abst rak) Ilmu Pendidikan: Jurnal Filsafat, Teori, dan Praktik

190 Ta lim Muta allim, Vol. II Nomor 03 Tahun 2012 Departemen Agama Republik Indonesia Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur an, Al-Qur an dan Terjemahannya, Jakarta: Dept. Agama RI. Pelita, 1984. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2002, cet ke-34. Djamarah, Syaiful Bahri, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional, 1994. Karim, Abdullah, Tanggung Jawab Kepemimpinan, Jakarta Press, 1999. Mansyur, Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama, 1991. Muhibinsyah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995. Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003. Munsyi, Abdul Kadir, dkk., Pedoman Mengajar Bimbingan Praktis untuk Calon Guru, Surabaya: Al Ikhlas, 1981. Piet, A, Sahertian dan Frans Mataheru, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1981. Musthafa Ridha, 183 2. Kepala Sekolah Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0296/U/1996 tentang penugasan pegawai negeri sipil sebagai kepala sekolah di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada pasal 1 diterangkan bahwa kepala sekolah adalah kepala sekolah di lingkungan Departemen dan kepala sekolah yang dipekerjakan di sekolah swasta. 4 3. Kompetensi Profesional Kompetensi profesional adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Kompetensi profesional yang penulis maksud di sini adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi yang meliputi penguasaan landasan kependidikan, penguasaan bahan pengajaran, mampu menyusun program pengajaran, mampu melaksanakan program pengajaran dan mampu menilai hasil dan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. C. Perumusan Masalah Perumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana usaha kepala sekolah dalam peningkatan kompetensi profesional guru di MAN 1 Banjarmasin baik kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional? Roestiyah N.K, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Balai Pustaka, 1990. Rusyan, Cece Wijaya dan A. Tabrani, Kemampuan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991, cet ke-1. 4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,Direktorat Pendidikan Dasar,1996/1997/, h.19.

184 Ta lim Muta allim, Vol. II Nomor 03 Tahun 2012 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peranan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru pada MAN 1 Banjarmasin? D. Tujuan Penelitian Tujuan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui aktivitas / upaya / langkah / cara-cara / usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kompetensi profesional guru baik kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 2. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi aktivitas/ upaya/langkah/cara-cara /usaha kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru baik kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. E. Signifikansi Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat, sebagai berikut: 1. Sebagai bahan informasi bagi penulis mengenai masalah yang diteliti. 2. Sebagai masukan tambahan referensi dalam menambah khazanah keilmuan khususnya ilmu keislaman yang berkenaan dengan kepemimpinan dan keprofesionalan. 3. Diharapkan mampu menggali objektivitas yang sebenarnya terjadi di lapangan sehingga hasil yang didapat bisa bermanfaat bagi stakeholders pendidikan. 4. Sebagai sumbangan dari penulis dalam bidang kepemimpinan (kepala sekolah) yang berkaitan dalam perannya meningkatkan kompetensi para guru yang ada di lembaga pendidikan (sekolah/madrasah). 5. Sebagai bahan tambahan dalam bidang kepemimpinan kepala sekolah bagi yang memerlukan. F. Temuan Data Hasil Penelitian Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi Musthafa Ridha, 189 DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Sofyani dan Burhanuddin, Ilmu Pendidikan Islam,Banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press, 1995. Ahmadi, Abu, Metode Khusus Pendidikan Agama (MKPA), Bandung: Armico, 1986. Al Bukhari, Al Imam Abdi Abdullah Muhammad bin Ismail, Shoheh Bukhari. Jilid 3. Juz 9 Bairut: Darul Fikr, tth. Lihat Abi Husen Muslim bin Hizaz Al-Qusairy Annai Saburi, Shaheh Muslim Jilid 2,Bairut: Darul Fikr, 1993. Anwar, Tayar Yusuf dan Syaiful, Metodologi Pengajaran Agama Islam dan Bahasa Arab, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995. Arikunto, Suharsimi, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993, cet. ke 2. Danim, Sudarwan, Inovasi Pendidikan: Dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2002. Daradjat, Zakiah, at.al, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama, Dirjen Binbagais,1985., Metodologi Pengajaran Agama Islam (MPAI), Jakarta: Proyek Pembinaan Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN),1981/1982.

188 Ta lim Muta allim, Vol. II Nomor 03 Tahun 2012 G. Simpulan Berdasarkan dari uraian dan analisis terdahulu, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kompetensi guru merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan. 2. Kompetensi guru terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 3. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. 4. Kepala sekolah memiliki peranan yang strategis dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, baik sebagai educator (pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta iklim kerja maupun sebagai wirausahawan. 5. Seberapa jauh kepala sekolah dapat mengoptimalkan segenap peran yang diembannya, secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, dan pada gilirannya dapat membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Musthafa Ridha, 185 jenis maupun isinya. Namun, jika kita selami lebih dalam lagi tentang isi yang terkandung dari setiap jenis kompetensi, - sebagaimana disampaikan oleh para ahli maupun dalam perspektif kebijakan pemerintah -, kiranya untuk menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu yang sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkan kompetensi guru diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang amat penting. Kompetensi guru tersebut meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. 1. Usaha kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru pada MAN 1 Banjarmasin, dilihat dari: a. Aspek pedagogik Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman terhadap peserta didik; (c) pengembangan kurikulum/silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelaj aran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil belajar; dan (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Tenaga kependidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik. Oleh karena itu, tenaga kependidikan yang professional akan melaksanakan tugasnya secara professional sehingga menghasilkan tamatan yang lebih bermutu. Menjadi tenaga kependidikan yang profesional tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya upaya untuk meningkatkannya, adapun salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan pengembangan profesionalisme ini membutuhkan dukungan dari pihak yang mempunyai peran penting dalam hal ini adalah kepala sekolah, dimana kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang

186 Ta lim Muta allim, Vol. II Nomor 03 Tahun 2012 sangat penting karena kepala sekolah berhubungan langsung dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah. b. Aspek kepribadian Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang: (a) mantap; (b) stabil; (c) d ewasa; (d) arif dan bijaksana; (e) berwibawa; (f) berakhlak mulia; (g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (h) mengevaluasi kinerja sendiri; dan (i) mengembangkan diri secara berkelanjutan. c. Aspek sosial Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk: (a) berkomunikasi lisan dan tulisan; (b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; (c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; dan (d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar. d. Aspek profesional Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: (a) konsep, struktur, dan metod e keilmuan/ teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar; (b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (c) hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan (e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi peran kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru pada MAN 1 Banjarmasin Berdasarkan hasil yang diperoleh di lapangan, ditemukan ada beberapa faktor yang mempengaruhi peran kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru pada MAN 1 Banjarmasin, yaitu: Musthafa Ridha, 187 a. Pengetahuan yang dimiliki kepala sekolah terhadap studi kompetensi guru Kepala Sekolah sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru. Perlu digarisbawahi bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional di sini, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi sebagaimana telah dipaparkan di atas. Kepala Sekolah memiliki peranan yang strategis dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, baik sebagai educator (pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta iklim kerja maupun sebagai wirausahawan. b. Manajemen personalia yaitu, data kongkrit tentang seluruh riwayat hidup para guru Mayoritas tenaga yang ada di MAN 1 Banjarmasin tersebut adalah lulusan S1 pendidikan, namun karena kurangnya pelatihan-pelatihan terhadap guru-guru tersebut mengakibatkan proses belajar mengajar yang ada sekolah tersebut menjadi kurang baik, hal tersebut sangat dirasakan oleh karena terbatasnya pengetahuan guru terhadap penggunaan teknologi yang semakin canggih. c. Komponen lain, seperti sarana penunjang yang diperlukan oleh para guru dalam peningkatan kompetensi profesional yang dimilikinya serta alokasi dana yang diperlukan Sarana penunjang merupakan suatu hal yang sangat penting bagi peningkatan kualitas profesional guru dalam memberikan pengajaran dan pendidikan kepada siswa, sehingga dengan terlengkapinya sarana penunjang tersebut membuat guru menjadi semangat dalam mengajar, terutama buku-buku yang relevan dan sarana penunjang lainnya seperti alat-alat teknologi sekarang yang sesuai dengan mata pelajaran yang dipegang oleh guru masing-masing.