BAB I PROSEDUR PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN BELANJA DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU Nomor:

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI SUMEDANG PROPINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 51 Tahun : 2014

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 38 TAHUN 2012 TENT ANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2010 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2014

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015)

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 37 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR : 0 /TAHUH 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

DAFTAR ISI Daftar isi... i Daftar isi lampiran... vii Daftar format... viii Sistematika... x BAB I KETENTUAN UMUM... 1 BAB II RUANG LINGKUP...

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA,

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU. No. Dok : PM KEUPROG- 05 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September Staf Keuangan dan Program

BENTUK FORMULIR YANG DIGUNAKAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN BELANJA LANGSUNG DAN PENGADAAN BARANG/JASA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2006

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 99 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 25 A TAHUN TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR SERI F NOMOR

ANTARA PPK, PPTK, dan PPK-SKPD Abu Sopian, Balai Diklat Keuangan Palembang

Walikota Tasikmalaya

F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp ,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 35 TAHUN 2015

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 73 TAHUN 2015 TENTANG

Nomor 106 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2009 BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

BAB II PENGORGANISASIAN, TUGAS DAN KEWENANGAN PELAKSANA KEGIATAN PEMBANGUNAN

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BAB IV MAKSUD DAN TUJUAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN

WALIKOTA JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2014 SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DERAH KOTA JAMBI

TAHAPAN PENYELESAIAN SISA PEKERJAAN DI AKHIR TAHUN ANGGARAN. Kriteria penyelesaian sisa pekerjaan pengadaan

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG POKOK POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU,

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 132 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 18 TAHUN 2017

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO SERI C

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH WALIKOTA BENGKULU,

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG :

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18.a TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

NOMOR 8 "TAH U ti.q017

WALIKOTA BIMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 14 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 214 TAHUN 2014

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan

KEPATUHAN PADA PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENT ANG WALIKOTA MOJOKERTO,

WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAMBI

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR: TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PROSEDUR PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN BELANJA DAERAH 1. Prinsip Dasar Agar Belanja Daerah dapat berjalan dan berdaya guna dalam pembangunan daerah baik bagi masyarakat maupun aparatur sesuai dengan pos keluaran belanja daerah yang dibiayai dari APBD maupun sebagian APBN, maka pelaksanaan Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut : a. Efesien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel. b. Hemat, tidak mewah dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan; c. Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program, serta fungsi setiap SKPD/Unit Kerja masing-masing; d. Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional dengan memperhatikan kemampuan dan potensi nasional. 2. Prosedur Pelaksanaan a. DPA DPA disahkan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) selaku Bendahara Umum Daerah (BUD), masing-masing kepala SKPD maupun Kepala Bagian pada SKPD Sekretariat Daerah melaksanakan kegiatan/ pekerjaan dengan mengacu kepada DPA beserta uraian detail kegiatan yang terdapat pada Lembar Rincian Anggaran Kegiatan (LRAK) per-kode rekening dan mempertimbangkan tercapainya capaian kinerja kegiatan (Input, Output, Outcomes, Benefit dan Impact). b. Penyusunan KAK/Term Of Reference (TOR) Berdasarkan DPA besrta uraiannya yang telah ditandatangani dan ditetapkan oleh PA maupun KPA pada Sekretariat Daerah, Pejabat Pembuat Komitmen membuat KAK secara umum per kegiatan sesuai dengan penugasan PA/KPA sebagai dasar pedoman pelaksanaan kegiatan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan PPTK. Dari KAK yang ditetapkan, Pejabat Pembuat Komitmen menyusun dan mempersiapkan KAK untuk setiap paket pekerjaan secara detail yang memuat hal-hal sebagai berikut :

2 1) Kegiatan Swakelola` a) Uraian kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi latar belakang, maksud dan tujuan, sumber pendanaan, serta jumlah tenaga yang dibutuhkan; b) Waktu pelaksanaan yang diperlukan; c) Produk yang dihasilkan; d) Besarnya pembiayaan. 2) Kegiatan Pengadaan Jasa Konsultansi a) Uraian pendahuluan berupa gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan antara lain : latar belakang, maksud dan tujuan, lokasi, asal sumber pendanaan, nama dan organisasi Pejabat Pembuat Komitmen; b) Data penunjang berupa data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan antara lain : data dasar, standar teknis, studi-studi terdahulu yang pernah dilaksanakan dan peraturan perundang-undangan yang harus digunakan; c) Tujuan dan ruang lingkup pekerjaan yang memberikan gambaran mengenai tujuan yang ingin dicapai, keluaran yang akan dihasilkan, keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran yang lain, peralatan dan material yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen serta peralatan dan meterial yang harus disediakan oleh konsultan, lingkup kewenangan yang dilimpahkan kepada konsultan, perkiraan jangka waktu penyelesaian pekerjaan jasa konsultansi, kualifikasi dan jumlah tenaga ahli yang harus disediakan oleh konsultan, perkiraan keseluruhan tenaga ahli / tenaga pendukung yang diperlukan dan jadual setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan. Khusus untuk pengadaan jasa konsultansi dengan evaluasi pagu angggaran, jumlah tenaga ahli tidak dicantumkan dalam kerangka acuan kerja; d) Jenis dan jumlah laporan yang di syaratkan (antara lain : laporan pendahuluan, laporan bulanan, laporan antara dan laporan akhir); e) Hal-hal lain seperti fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen untuk membantu kelancaran tugas konsultan, persyaratan kerjasama dengan konsultan lain (apabila diperlukan) dan pedoman tentang pengumpulan data laporan. c. Pengadaan Barang/Jasa Sebelum pelaksanaan pekerjaan/kegiatan Pejabat Pembuat Komitmen membuat surat pemberitahuan kepada Ketua Panitia Pengadaan atau Pejabat Pengadaan untuk segera melaksanakan proses pengadaan barang/jasa dari pekerjaan yang dipimpinnya, yang dilampiri dengan dokumen pekerjaan yang akan menjadi dokumen pengadaan antara lain maksud dan tujuan serta jenis pekerjaan, gambar, bestek, Pagu Anggaran, jadual pelaksanaan pekerjaan, yang mana dapat diakses pada protal e-project Planning. d. Pelaksanaan Kontrak 1) Sejak tanggal penandatanganan kontrak, Penyedia barang/jasa sudah harus melaksanakan pekerjaan, yang sebelumnya didahului dengan penanda tanganan Berita Acara Serah Terima Lapangan bersama-sama dengan Pejabat Pembuat Komitmen untuk jasa pemborongan;

3 2) Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan dilapangan dicatat dalam buku harian sebagai laporan harian pekerjaan berupa rencana dan realisasi pekerjaan harian; 3) Dalam rangka pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan kepada Penyedia barang/jasa, pelaksana pekerjaan mengajukan surat tagihan pembayaran/permohonan pembayaran kepada Pejabat Pembuat Komitmen dengan dilampiri laporan kemajuan fisik pekerjaan untuk pekerjaan jasa pemborongan atau laporan pelaksanaan pekerjaan untuk pekerjaan selain jasa pemborongan; 4) Berdasarkan surat tagihan pembayaran/permohonan pembayaran sebagaimana dimaksud pada angka 3), Pejabat Pembuat Komitmen membuat surat kepada Pelaksana Pengawasan Teknis untuk melaksanakan pemeriksaan kemajuan fisik pekerjaan/pelaksanaan pekerjaan dalam rangka pembayaran angsuran; 5) Pelaksana Pengawasan Teknis melaksanakan pemeriksaan kemajuan fisik pekerjaan/laporan pelaksanaan pekerjaan, yang hasilnya dituangkan dalam "Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan "; 6) Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada angka 6) maka Pejabat Pembuat Komitmen dan PPTK membuat Berita Acara Pembayaran. 7) Berdasarkan Berita Acara Pembayaran sebagaimana dimaksud pada angka 6) Bendahara Pengeluaran membuat Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP LS) yang ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran, diketahui oleh PPTK, serta disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen, serta menyiapkan bahan-bahan/kelengkapan-kelengkapan yang dipersyaratkan; 8) SPP LS beserta bahan/kelengkapan yang dipersyaratkan disampaikan kepada PA melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD), untuk dapat diterbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) setelah diteliti dan diverifikasi oleh PPK-SKPSD, selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya SPP LS tersebut secara lengkap dan benar. Kecuali pada Sekretariat Daerah, pengajuan SPP LS sebagaimana dimaksud diatas diajukan kepada kepala bagian pada Sekretaris Daerah selaku KPA melalui PPK-SKPD masing-masing. SPP LS disertai bahan/kelengkapan dibuat rangkap 4 (empat), 2 (dua) rangkap untuk Badan Pengelolaan Keuangan dan 1 (satu) untuk pertinggal bagi Bendahara Pengeluaran yang bersangkutan serta 1 (satu) rangkap untuk PPK-SKPD; 9) Jumlah pembayaran kepada penyedia barang/jasa dilakukan sesuai dengan Berita Acara Pembayaran yang dilampiri dengan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, dengan ketentuan bahwa setiap angsuran pembayaran tidak diperkenankan melebihi dari prestasi fisik pekerjaan/jasa yang telah dilaksanakan/diselesaikan atau jumlah barang yang diserahkan; 10) Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen kontrak, Penyedia barang/jasa dapat mengajukan surat permohonan perubahan pekerjaan kepada Pejabat Pembuat Komitmen dengan tindasan disampaikan kepada Pelaksana Pengawasan Teknis dan PPTK, yang meliputi antara lain : a) menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak; b) mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;

4 c) mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan; d) menambah waktu pelaksanaan pekerjaan; e) melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan. 11) Berdasarkan surat permohonan perubahan pekerjaan, maka Pejabat Pembuat Komitmen, Pelaksana Pengawasan teknis, PPTK, dan Penyedia barang/jasa melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka perhitungan/penelitan bersama atas usulan perubahan pekerjaan dan kemudian dibuat Berita Acara Usulan Perubahan Pekerjaan yang memuat antara lain perhitungan teknis, biaya dan alasan diusulkan adanya perubahan pekerjaan untuk disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen; 12) Pejabat Pembuat Komitmen berdasarkan Berita Acara Usulan Perubahan Pekerjaan bersama penyedia barang/jasa melakukan perubahan kontrak yang dinyatakan dalam Berita Acara Perubahan Pekerjaan yang selanjutnya dibuatkan amandemen kontrak oleh kedua belah pihak; 13) Setelah pekerjaan selesai dengan fisik 100% (seratus persen), Pelaksana Pengawasan Teknis mengadakan pemeriksaan dan penelitian secara seksama atas selesainya pekerjaan tersebut, yang hasilnya dinyatakan dalam "Berita Acara Pemeriksaan Fisik Pekerjaan Dalam Rangka Penyerahan Pekerjaan Tingkat I" yang ditandatangani oleh Pelaksana Pengawasan Teknis dan Pelaksana Jasa Pemborongan; 14) Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Fisik Pekerjaan Dalam Rangka Penyerahan Pekerjaan Tingkat I pelaksana pekerjaan membuat "Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Tingkat Pertama (STT-I)" yang ditandatangani oleh Pelaksana Jasa Pemborongan dan Pejabat Pembuat Komitmen; 15) Selama masa pemeliharaan, Pelaksana Pengawasan Teknis melaksanakan penelitian dan pemeriksaan atas kondisi fisik pekerjaan sejak dilakukan Serah Terima Pekerjaan Tingkat Pertama (STT-I) sampai dengan masa pemeliharaan pekerjaan yang telah ditetapkan berakhir, yang hasilnya kemudian dinyatakan dalam "Berita Acara Pemeriksaan Fisik Pekerjaan Dalam Rangka Penyerahan Pekerjaan Tingkat II (Terakhir) yang ditandatangani oleh Pelaksana Pengawasan Teknis dan Pelaksana Jasa Pemborongan; 16) Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Fisik Pekerjaan Dalam Rangka Penyerahan Pekerjaan Tingkat Kedua (Terakhir) Penyedia Barang/Jasa membuat "Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Tingkat Kedua (STT-II)" (form. II-13) yang ditandatangani oleh Penyedia Barang / Jasa dan Pejabat Pembuat Komitmen diketahui PA, kecuali pada Sekretariat Daerah diketahui oleh KPA; 17) Setelah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Tingkat Kedua (STT-II), PA maupun KPA pada Sekretariat Daerah menyerahkan hasil pelaksanaan Pekerjaan kepada Kepala Daerah melalui Kepala Bagian Perlengkapan untuk diinventariskan sebagai barang milik daerah, yang dinyatakan dalam "Berita Acara Penyerahan Pekerjaan" dan lampirannya. Hasil pekerjaan beserta kekayaanya tersebut secara teknis akan dimanfaatkan kembali oleh SKPD.

5 3. Prosedur pengawasan pekerjaan Pelaksana Pengawasan Teknis bertanggung jawab atas hasil kualitas dan kuantitas pelaksanaan pekerjaan serta melaporkan hasil pelaksanaan pekerjaan secara harian, mingguan, dan bulanan kepada Pejabat Pembuat Komitmen sampai pekerjaan dinyatakan 100% (seratus persen) selanjutnya dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan Fisik Pekerjaan Dalam Rangka Penyerahan Pekerjaan Tingkat I. Setelah berita acara tersebut diatas ditandatangani, Pejabat Pembuat Komitmen memerintahkan Pelaksana Pengawasan Teknis untuk mengawasi hasil pekerjaan tersebut sampai dengan batas waktu serah terima tingkat kedua dan melaporkan apabila terjadi kerusakan sebelum kurun waktu yang ditentukan dalam Serah Terima Tingkat Kedua (STT-II). 4. Prosedur penyampaian laporan pelaksanaan kegiatan Pejabat Pembuat Komitmen bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dituangkan dalam rencana pelaksanaan kegiatan ke sistem informasi manajemen pengendalian melalui media elektronik paling lambat pemasukan data tanggal 10 bulan berikutnya, khusus untuk bulan desember pelaporan terakhir dimasukan tanggal 28 bulan berkenaan.