HALAMAN PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL EJOURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN MAGELANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

SISTEM DAN PROSEDUR PENDAFTARAN PENDUDUK. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DI KABUPATEN PASER

TENTANG BUPATI PATI,

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

DASAR HUKUM PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BAGI PETUGAS REGISTRASI DESA/KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN SKTS/ PINDAH DATANG. No. Dok : PM SIEPEL - 04 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI BANDUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 36 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 861 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 06 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada. terhadap penentuan status pribadi dan status hukum setiap peristiwa

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

rangkaa standar minimal menyeluruh untuk berdasarkan Nomor Kepulauan

BUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG TATA CARA DAN PERSAYARATAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

. PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN SURAT PINDAH. No. Dok : PM SIEPEL - 03 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011 TIDAK DIKENDALIKAN

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN LANDAK

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 13 TAHUN TENTANG PENYELENGGARAAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL WALIKOTA MADIUN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2014

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERBITAN KK BARU DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

DASAR HUKUM PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BAGI PETUGAS REGISTRASI DESA/KELURAHAN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2015

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 1 TAHUN 2009

UU ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN UU 23 TAHUN 2006 DIPERBAHARUI UU 24 TAHUN 2013

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG.

Transkripsi:

HALAMAN PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL EJOURNAL Artikel ejournal dengan identitas sebagai berikut: Judul Pengarang : Pendaftaran Penduduk Pindah Datang Di Kelurahan Sangasanga Dalam Kecamatan Sangasanga Kabupaten Kutai Kartanegara. : Alfiana Sartika NIM : 0702025012 Program Fakultas : Ilmu Pemerintahan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman telah diperiksa dan disetujui untuk dionlinekan di ejournal Program Ilmu Pemerintahan Fisip Unmul. Samarinda, 13 Februari 2014 Pembimbing I, Pembimbing II, Drs. Erwin Resmawan M.Si Muh. Hairul Saleh, S.Sos, MA NIP. 19640102 19903 1 006 NIP. 19730308 200312 1 002 Bagian di bawah ini DIISI OLEH BAGIAN PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN Identitas terbitan untuk artikel di atas Nama Terbitan : ejournal Ilmu Pemerintahan Volume : Bagian Program Studi Ilmu Pemerintahan Nomor : Tahun : Halaman : Mohammad Taufik, S.Sos, M.Si

ejournal Ilmu Pemerintahan, 2014, 1 (6) :1765-1775 ISSN 2338-3615, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 PENDAFTARAN PENDUDUK PINDAH DATANG DI KELURAHAN SANGASANGA DALAM KECAMATAN SANGASANGA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Alfiana Sartika ejournal Ilmu Pemerintahan Volume 1, Nomor 6, 2014

ejournal Ilmu Pemerintahan, 2014, 1 (6) :1765-1775 ISSN 2338-3615, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 PENDAFTARAN PENDUDUK PINDAH DATANG DI KELURAHAN SANGASANGA DALAM KECAMATAN SANGASANGA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Alfiana Sartika 1 Abstrak Artikel ini membahas mengenai bagaimana penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang di Kelurahan Sangasanga Dalam Kecamatan SangaSanga Kabupaten Kutai Kartanegara. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pendaftaran penduduk pindah datang di Kelurahan Sangasanga Dalam terbagi menjadi beberapa klasifikasi pendaftaran penduduk pindah datang dan setiap klasifikasi tersebut memiliki prosedur yang berbeda-beda pula. Dalam penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang ini terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pendaftaran penduduk pindah datang di Kelurahan Sangasanga baik yang mendukung dan menghambat penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang. Faktor yang mendukung penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang ini terdiri dari faktor pendukung internal meliputi disiplin pegawai dan surat kuasa, sedangkan faktor pendukung eksternal meliputi landasan hukum yang jelas, Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dan disiplin penduduk. faktor yang menghambat penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang juga terdiri dari faktor pendukung internal meliputi kurangnya sosialisasi dan informasi kepada masyarakat dan kurangnya dana yang diberikan pemerintah, sedangkan faktor penghambat eksternal meliputi jarak yang jauh ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk mengurus pendaftaran pindah datang. Kata kunci:pendaftaran, Penduduk, Pindah Datang, Administrasi Kependudukan Pendahuluan Pada umumnya, pencatatan migrasi masuk dan migrasi keluar belum optimal dan jumlah yang dicatat jauh lebih sedikit daripada jumlah yang seharusnya. Hal ini dikarenakan sistem pencatatan yang kejadian vital penduduk yang belum baik. Oleh karena itu, dikeluarkanlah Peraturan daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan. Di dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dinyatakan bahwa dalam rangka untuk memberikan perlindungan, pengakuan, penentuan status pribadi dan status hukum setiap peristiwa 1 Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. E-mail: Youngjeey@yahoo.com

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 6, 2014: 1765-1775 kependudukan dan peristiwa pentingt yang dialami oleh penduduk Indonesia serta mendapatkan data yang mutakhir, benar dan lengkap perliu dilakukan pengaturan tentang Administrasi Kependudukan. Administrasi Kependudukan di dalam Peraturan daerah adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi adminstrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Penyelenggaraan administrasi kependudukan meliputi pemerintah pusat dan pemerintah daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun2006 tentang Administrasi Kependudukan, teknis operasional kependudukan dilimpahkan kepada pemerintah daerah. Pemerintah daerah berkewajiban menyajikan data kependudukan tingkat kabupaten/ kota, dimana instansi pelaksananya ialah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Sejalan dengan tugas dan kewajiban tersebut, Pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara telah melakukan langkah strategis guna mendukung penyelenggaraan administrasi kependudukan yakni dengan dijalankannya Sistem Administrasi Kependudukan (SIAK) yang telah diamanatkan dalam Peraturan daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan sehingga dapat diwujudkan database penduduk yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari pelayanan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) secara online dan berbasis sistem informasi yang terintegrasi, selain Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk, seharusnya Sistem Administrasi Kependudukan ini juga harus meliputi seluruh peristiwa penting dan peristiwa kependudukan seperti pendaftaran penduduk pindah datang, dimana untuk pendaftaran penduduk pindah datang ini pelaksanaannya masih dilakukan secara manual dan belum masuk database kependudukan. Selain sistem yang belum terintegrasi, pendaftaran penduduk pindah datang belum bisa terdaftar dengan baik dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat untuk melapor atau mendaftarkan dirinya sendiri ketika datang atau pindah dari suatu wilayah. Sangasanga sebagai daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar tentulah dinamika kependudukan di Sangasanga relatif tinggi karena faktor sumber daya alam tersebut mengundang pendatang untuk tinggal di Sangsanga namun sistem pendaftaran penduduk pindah datang di Sangasanga yang belum terintegrasi dengan baik dapat diperkirakan bahwa dinamika penduduk Kelurahan Sangasanga Dalam lebih besar dari yang tercatat. Dari penjelasan diatas tentunya akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang masalah-masalah pendaftaran penduduk pindah datang di Kelurahan Sangasanga Dalam yakni bagaimana penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang di Kelurahan Sangasanga Dalam dan faktor apa yang mempengaruhi penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang dan faktor yang mendukung serta menghambat penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang di kelurahan Sangasanga Dalam. 1766

Pendaftaran Penduduk Pindah Datang (Alfiana Sartika) Kerangka Dasar Teori Administrasi Kependudukan Administrasi menurut Siagian (2003:2) yakni keseluruhan proses kerja sama antara dua (2) orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan menurut Hadart Nawawi (2006) administrasi ialah kegiatan atau rangkaian kegiatan sebuah proses pengendalian usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan kependudukan menurut Bisri Mustofa (2008: 172) adalah hal ikhwal yang berkaitan dengan jumlah, cirri utama, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan penduduk tersebut. Administrasi Kependudukan menurut Widjaja (2005:31) adalah kegiatan pencatatan data kependudukan pada buku administrasi kepndudukan di desa dan kelurahan. Sedangkan menurut Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2008 yang dinyatakan dalam pasal 1, administrasi kependudukan ialah rangkaian penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Pengertian administrasi kependudukan ini mengandung beberapa unsur, yakni: 1. Rangkaian penataan dan penertiban. 2. Dalam rangka penerbitan dokumen dan data kependudukan. 3. Melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil dan pengelolaan informasi administrasi kependudukan. 4. Pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan. Dari pemahaman tersebut administrasi kependudukan merupakan suatu sistem yang diselenggarakan sebagai bagian dari penyelenggaraan administrasi Negara karena dilakukan oleh Negara dalam rangka ketertiban dalam pemerintah. Dari sisi penduduk, administrasi kependudukan memberikan pemenuhan hak-hak administratif. Menurut Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan Pasal 71 ayat 1 tujuan penyelenggaraan administrasi kependudukan yakni: 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, 2. Menyediakan data dan informasi skala kabupaten mengenai hasil pendaftaran penduduk yang akurat, lengkap, mutkahir dan mudah di akses, 3. Mewujudkan pertukaran data secara sistematik melalui sistem pengenal tunggal dengan tetap menjamin kerahasiaan. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dalam Administrasi Kependudukan Sistem Administrasi Kependudukan menurut Peraturan daerah Nomor 6 Tahun 2008, pasal 1 ayat 1 yakni sistem informasi yang memanfaatkan teknologi 1767

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 6, 2014: 1765-1775 informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan di tingkat penyelenggara dan instansi pelaksana sebagai suatu kesatuan. Sistem Administrasi Kependudukan tidak dengan sendirinya mampu memberikan yang terbaik untuk mencapai tujuan administrasi kependudukan. Peran instansi pelaksana yang berpartisipasi aktif merupakan sumber data yang sangat penting untuk melakukan pemutakhiran maupun penambahan satuan database sehingga keluaran dari sistem informasi administrasi kependudukan benar-benar dapat diandalkan. Kegagalan dalam mengalirkan data yang bersumber dari berbagai unsur tersebut akan mengurangi efektivitas peran sistem informasi administrasi kependudukan dalam memberikan dukungannya terhadap pencapaian tujuan administrasi kependudukan. Aspek Terkait Dalam Administrasi Kependudukan Administrasi kependudukan sebagai bagian dari administrasi Negara yang mempunyai kaitan dengan aspek lain seperti hukum maupun politik dan secara tidak langsung juga berkaitan dengan berbagai sektor kehidupan lainnya yang terwujud dalam berbagai implementasi kebijakan pembangunan di berbagai bidang. Aspek hukum dapat dilihat dari pendaftaran pencatatan sipil dimana pencatatan sipil ini berkaitan langsung dengan masalah hukum khususnya hokum perdata. Sedangkan aspek politik dapat dilihat pada saat pemilihan umum (pemilu), jika administrasi kependudukan telah komprehensif dan mutakhir maka akan menjadi acuan dalam menentukan jumlah pemilih dalam pemilihan umum sehingga memudahkan partai peserta pemilu untuk memonitor dan mengawasi pihak yang lain agar tidak berbuat curang dan tentu hal ini juga akan menguntungkan pada aspek ekonominya karena tidak perlu lagi melakukakn registrasi setiap kali pemilihan berlangsung dan tentunya ini akan menghemat waktu. Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Administrasi Kependudukan Penyelenggara administrasi kependudukan adalah pemerintah. Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 pasal 6 meliputi: (1) Melakukan koordinasi dengan instansi vertikal dan leembaga pemerintahan non departemen yang berkaitan dengan aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksana, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan administrasi. (2) Membentuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan UPTD Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang tugas dan fungsinya di bidang administrasi kependudukan. (3) Mengatur teknis penyelenggaraan administrasi kependudukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Pembinaan dan sosialisasi penyelenggaraan administrasi kependudukan 1768

Pendaftaran Penduduk Pindah Datang (Alfiana Sartika) (5) Pelaksanaan kegiatan pelayanan masyarakat dibidang administrasi kependudukansecara terus menerus, cepat dan mudah kepada seluruh penduduk. (6) Menugaskan kepada desa untuk menyelenggarakan sebagian urusan administrasi kependudukan berdasarkan asas tugas pembangtuan disertai pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia. (7) Pengelolaan dan penyajian data kependudukan berskala Kabupaten Kutai Kartanegara. (8) Melakukan koordinasi pengawasan antar instansi terkait atas penyelenggaraan administrasi kependudukan melalui rapat koordinasi, konsultasi, pencegahan dan tindakan koreksi. Sementara Dinas yang ditunjuk melaksanakan urusan addministrasi kependudukan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1 memiliki kewajiban: (1) Mendaftar peristiwa kependudukan dan mencatat peristiwa penting. (2) Memberikan pelayanan yang sama dan profesional kepada setiap penduduk atas pelaporan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting. (3) Menerbitkan dokumen kependudukan. (4) Mendokumentasikan hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. (5) Menjamin kerahasiaan dan keamanan data atas peristiwa kependudukan dan peristiwa penting. (6) Melakukan verifikasi dan validasi data dan informasi yang disampaikan oleh penduduk dalam pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. Pendaftaran Penduduk Pindah Datang Menurut Peratuan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 6 Tahun 2008, pasal 1 ayat 32 Pendaftaran penduduk sebagai pencatatan biodata penduduk, pencatatan atass pelaporan peristiwa kependudukan dan pendataan penduduk rentan administrasi kependudukan serta penerbitan dokumen kependudukan berupa kartu identitas atau surat keterangan kependudukan. Dan Pasal 1 ayat 33 peristiwa kependudukan adalah kejadian yang dialami oleh penduduk yang harus dilaporkan karena membawa akibat terhadap penerbitan atau perubahan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan/ atau surat keterangan kependudukan lainnya yang meliputi pindah datang, perubahan alamat serta status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap. Dengan ini menunjukkan bahwa pendaftaran penduduk pindah datang merupakan bagian dari pendaftaran peristiwa kependudukan dimana pindah datang penduduk ialah perubahan lokasi tempat tinggal untuk menetap karena perpindahan dari tempat yang lama ke tempat yang baru. Penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang lebih mengacu kepada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan dimana pendaftaran penduduk pindah datang diklasifikasikan menjadi lima (5), yakni: (1) Dalam satu desa/ Kelurahan 1769

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 6, 2014: 1765-1775 (2) Antar desa/ Kelurahan dalam satu Kecamatan (3) Antar Kecamatan dalam satu Kabupaten/ Kota (4) Antar Kabupaten/ Kota dalam satu Provinsi (5) Antar Provinsi Metodologi Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menggambarkan atau mengungkapkan suatu keadaan di lapangan sehingga dapat diketahui indikator dari variabel yang diteliti dimana tujuan utamanya adalah untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan-hubungan antara fenomena yang diselidiki. Fokus dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang yang terbagi menjadi lima (5) yaitu: pindah datang dalam satu Desa/ Kelurahan, pindah datang antar Kelurahan dalam satu Kecamatan, pindah datang antar Kecamatan dalam satu Kabupaten/ Kota, pindah datang dalam satu Kabupaten/ Kota dalam satu Provinsi dan pindah datang antar Provinsi. Selain itu untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang. Pengumpulan data menggunakan teknik studi kepustakaan dan studi lapangan dimana terdiri dari observasi, wawancara terhadap pihak-pihak yang berhubungan dengan pendaftaran pindah datang dan document research. Sedangkan teknik analisis menggunakan analisis data model interaktif, aktivitas dalam analisis data ini meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan (penarikan/ verifikasi). Hasil Penelitian Dan Pembahasan Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk Pindah Datang Di Kelurahan Sangasanga Dalam. Berikut adalah hasil ringkasan mengenai penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang di Kelurahan SangaSanga Dalam. Di dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 Pasal 58, pindah datang diklasifikasikan menjadi lima (5), yakni: Pendaftaran Penduduk Pindah Datang Dalam Satu Desa/ Kelurahan Perubahan lokasi tempat tinggal untuk menetap dimana ruang lingkupnya masih dalam satu kawasan kelurahan. Contoh: Pindah datang penduduk dari Rukun Tetangga (RT) 03 ke Rukun Tetangga (RT) 21 (Kedua RT tersebut masih dalam satu kawasan Kelurahan Sangasanga Dalam). Untuk prosedur pelaksanaan warga cukup membawa persyaratan surat pengantar RT tempat tinggal sebelumnya, KK, KTP, foto 3x4 dan surat pengantar RT tempat warga akan tinggal jika persyaratan lengkap warga akan mengisi formulir permohonan pindah datang yang akan ditandatangani oleh Lurah untuk mengeluarkan atau 1770

Pendaftaran Penduduk Pindah Datang (Alfiana Sartika) menerbitkan Surat Keterangan Pindah Datang (SKPD) sebagai syarat perubahan kartu identitas. Pendaftaran Penduduk Pindah Datang Antar Desa/ Kelurahan Dalam Satu Kecamatan Perubahan lokasi tempat tinggal untuk menetap dimana ruang lingkupnya masih dalam satu kecamatan. Contoh: Pindah datang penduduk dari Kelurahan Pendingin ke Kelurahan Sangasanga Dalam (Kedua kelurahan ini masih dalam satu kawasan Kecamatan SangaSanga). Prosedur pendaftaran pindah datang ini, warga harus membawa persyaratan Surat Keterangan Pindah (SKP), surat pengantar RT dan foto 3x4 untuk mengisi formulir permohonan pindah datang guna mendapatkan Surat Keterangan Pindah Datang (SKPD) yang diterbitkan atau dikeluarkan oleh Lurah. Surat Keterangan Pindah Datang (SKPD) ini sebagai syarat perubahan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pendaftaran Penduduk Pindah Datang Antar Kecamatan Dalam Satu Kabupaten/ Kota Perubahan lokasi tempat tinggal untuk menetap yang ruang lingkupnya cukup luas yakni satu wilayah kabupaten/ kota. Contoh: Pindah datang penduduk dari kecamatan Muara jawa ke kecamatan SangaSanga (kedua kecamatan ini masih merupakan satu wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara). Persyaratan yang harus dibawa warga ke kelurahan yakni surat pengantar RT, surat keterangan pindah dan foto 3x4 lalu warga mengisi formulir permohonan pindah datang yang nanti akan ditandatangani Lurah dan selanjutnya dibawa ke kecamatan. Prosedur pendaftaran pindah datang ini tidak seperti pindah datang dalam satu desa/ kelurahan dan pindah datang antar desa/ kelurahan dalam satu kecamatan, untuk prosedur pendaftaran pindah datang ini prosesnya sampai pada kecamatan karena yang berwenang mengeluarkan atau menerbitkan surat keterangan pindah datang adalah Camat. Pendaftaran Penduduk Pindah Datang Antar Kabupaten/ Kota Dalam Satu Provinsi Perubahan lokasi tempat tinggal untuk menetap dari tempat yang lama ke tempat yang baru dimana ruang lingkupnya cukup luas yakni satu wilayah provinsi. Contoh: pindah datang penduduk dari kabupaten Kutai Barat ke kabupaten Kutai Kartanegara (kedua kabupaten ini masih merupakan bagian dari provonsi Kalimantan Timur). Persyaratan yang harus dibawa warga yakni surat pengantar RT, surat keterangan pindah, foto copy kartu keluarga penjamin dan foto 3x4 dengan persyaratan yang lengkap warga akan diberikan pegawai kelurahan formulir permohonan pindah datang untuk diisi dan akan ditandatangani oleh Lurah untuk diteruskan ke kecamatan dan terakhir Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Prosedur pendaftaran pindah datang ini lebih panjang prosesnya dibandingkan dengan prosedur pendaftaran pindah datang yang lain karena yang berwenang mengeluarkan atau menerbitkan surat 1771

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 6, 2014: 1765-1775 keterangan pindah datang adalah Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Karena panjangnya proses pendaftaran pindah datang ini kebanyakan warga lebih memilih memberikan kuasa kepada pegawai kelurahan untuk mengurusnya. Pendaftaran Penduduk Pindah Datang Antar Provinsi Perubahan lokasi tempat tinggal untuk menetap dimana ruang lingkupnya sangat luas yakni dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Contoh: pindah datang penduduk dari provinsi Kalimantan Selatan ke provinsi Kalimatan Timur. Persyaratan yang harus dibawa warga ketika hendak mendaftarkan kedatangannya di kelurahan sama dengan persyaratan pada pendaftaran pindah datang antar kabupaten/ kota dalam satu provinsi yakni surat pengantar RT, surat keterangan pindah, foto copy kartu keluarga penjamin dan foto 3x4 selanjutnya warga akan mengisi formulir permohonan pindah datang yang akan ditandatangani oleh Lurah untuk dibawa ke kecamatan dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil karena yang berwenang mengeluarkan atau menerbitkan surat keterang pindah pada klasifikasi pendaftaran pindah datang ini ialah Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Jadi, prosedur pendaftaran pindah datang antar provinsi ini sama dengan prosedur pendaftaran pindah datang antar kabupaten/ kota dalam satu provinsi. Namun karena proses pendaftaran yang panjang ini membuat warga lebih memilih membuat surat kuasa. Faktor-Faktor Yang Mendukung Dan Menghambat Pendaftaran Penduduk Pindah Datang Di Kelurahan Sangasanga Dalam. Salah satu aspek penting dari penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang agar tercapai ketertiban administrasi kependudukan. Di dalam setiap kegiatan pasti selalu ada faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat kegiatan tersebut. Faktor Pendukung Faktor pendukung dalam penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang di Kelurahan Sangasanga Dalam ini terbagi menjadi dua (2) yakni faktor internal dan eksternal: Faktor Internal (faktor yang berasal dari dalam): a. Disiplin pegawai untuk memberlakukan peraturan dan perundang-undangan secara konsisten dalam pelaksanaan pendaftaran penduduk pindah datang. Pegawai kelurahan tidak akan memproses pendaftaran pindah datang jika warga tidak membawa persyaratan yang lengkap. b. Surat kuasa, mempermudah bagi warga yang tidak dapat mengurus sendiri pendaftaran pindah datangnya. Faktor Eksternal (faktor yang berasal dari luar): 1772

Pendaftaran Penduduk Pindah Datang (Alfiana Sartika) a. Adanya landasan hukum yang jelas dan berlaku yakni Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Jika kedua landasan hukum ini diterapkan secara konsisten oleh aparat dan masyarakat dapat dipastikan penyelenggaraan pendaftaran pindah datan g dapat berjalan secara efektif dan efesien. b. Adanya Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dibuat untuk mengatasi masalah data penduduk ganda dimana data penduduk ganda dapat disebabkan oleh salah satunya pendaftaran penduduk pindah datang yang tidak mematuhi peraturan yang berlaku. c. Disiplin penduduk untuk mendaftarkan kedatangannya dengan syarat-syarat yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Faktor Penghambat Faktor penghambat dalam penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang di Kelurahan Sangasanga Dalam terbagi menjadi dua (2) yakni faktor internal dan faktor eksternal: Faktor Internal (faktor yang berasal dari dalam): a. Kurangnya sosialisasi dan informasi yang intens tentang pendaftaran penduduk pindah datang terutama tentang pentingnya surat keterangan pindah dan surat keterangan pindah datang dalam prosedur pendaftaran pindah datang. b. Kurangnya dana yang diberikan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara kepada Kelurahan untuk mendukung penyelenggaraan pendaftaran pindah datang sehingga Kelurahan tidak dapat menyediakan sarana informasi berupa papan prosedur pendaftaran penduduk pindah datang. Faktor Eksternal (faktor yang berasal dari luar): Jarak yang jauh ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk mengurus pendaftaran pindah datang terutama pendaftaran pindah datang antar kabupaten/ kota dalam satu provinsi dan pendaftaran pindah datang antar provinsi sehingga menyebabkan penyelenggaraan pendaftaran pindah datang kurang berjalan efektif dan efesien. Penutup Pendaftaran penduduk pindah datang ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentan Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan, dimana pendaftaran penduduk pindah datang terbagi menjadi lima, yakni: 1. Dalam satu desa/ kelurahan Persyaratannya surat pengantar RT tempat tinggal sebelumnya, kartu keluarga, kartu tanda penduduk, surat pengantar RT tempat warga akan tinggal dan foto 1773

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 6, 2014: 1765-1775 3x4. Prosesnya hanya sampai di Kelurahan dan surat keterangan pindah datang diterbitkan oleh Lurah. 2. Antar desa/ kelurahan dalam satu kecamatan Prosesnya dari RT sampai ke kelurahan dengan persyaratan membawa surat keterangan pindah, surat pengantar RT dan foto 3x4. Surat keterangan pindah datang diterbitkan oleh Lurah. 3. Antar kecamatan dalam satu kabupaten/ kota Prosesnya dari RT, kelurahan dan kecamatan. Yang berwenang menerbitkan surat keterangan pindah datang ialah Camat dengan persyaratan membawa surat keterangan pindah, surat pengantar RT dan foto 3x4. 4. Antar kabupaten/ kota dalam satu provinsi Prosesnya dari RT, kelurahan, kecamatan dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Yang berwenang menerbitkan surat keterangan pindah datang ialah Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 5. Antar Provinsi Prosesnya dari RT, kelurahan, kecamatan dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Yang berwenang menerbitkan surat keterangan pindah datang ialah Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Dalam penyelenggaraan pendaftaran pindah datang terdapat faktor yang mendukung penyelenggaraan yakni disiplin pegawai, surat kuasa, landasan hukum yang jelas, sistem informasi administrasi kependudukan dan disiplin pegawai sedangkan faktor yang menghambat yakni kurangnya sosialisasi dan informasi yang intens tentang pendaftaran penduduk pindah datang, kurangnya dana yang diberikan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan jarak yang jauh ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk mengurus pendaftaran pindah datang, sehingga saran yang dapat penulis sampaikan terkait penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang di Kelurahan Sangasanga Dalam Kecamatan SangaSanga Kabupaten Kutai Kartanegara adalah aparat pelaksana harus lebih sering mengadakan sosialisasi tentang peraturan dan perundangan yang berlaku, pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara harus menyediakan dana khusus untuk pendaftaran pindah datang agar kelurahan dapat menyediakan sarana informasi untuk masyarakat, pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara harus menyediakan sistem pendaftaran penduduk secara online di tiap kecamatan yang langsung terhubung pada Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil agar pendaftaran pindah datang dapat berjalan lebih efektif dan efesien, selain itu pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara harus memantau penyelenggaraan pendaftaran penduduk pindah datang di kelurahan untuk dapat mengetahui kelancaran dan hambatan yang dihadapi oleh kelurahan. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta. Mantra, Ida B, 2010. Demografi Umum, Edisi Kedua, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 1774

Pendaftaran Penduduk Pindah Datang (Alfiana Sartika) Miles, Matthew dan A, Michael Huberman, 2009. Analisis Data Kualitatif, UI Press, Jakarta. Moenir, 2010. Manajemen Pelayanan Umum, Edisi Kedua, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Muliakusuma, Sutarsih, 2007. Proyeksi Penduduk. Dalam Lembaga Demografi FE-UI, Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta. Mustafa, Bisri, 2008. Kamus Kependudukan, Panji Pustaka, Yogyakarta. Prastowo, Andi, 2011. Memahami Metode-Metode Penelitian, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta. Siagian, Sondang P, 2003. Filsafat Administrasi, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta., 2006. Sistem Informasi Manajemen, Edisi Kedua, Cetakan Keenam, Bumi Aksara, Jakarta. Sudjarwo, 2004. Buku Pintar Kependudukan, Grasindo, Jakarta. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung Syafiie, Inu Kencana, 2006. Ilmu Administrasi Publik, Rineka Cipta, Jakarta. The Liang Gie, 2001. Ensklopedia Administrasi, Haji Masagung, Jakarta. Tim Redaksi Sinar Grafika, 2008. Himpunan Undang-Undang Administrasi Kependudukan, Sinar Grafika, Jakarta. Yasin, Moh, 2010. Arti dan Tujuan Demografi. Dalam Lembaga Demografi FE-UI, Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Penerbiot FE-UI, Jakarta. Widjaja, A, W, 2002. Pemerintah Desa dan Administrasi Desa Menurut Undang- Undang Nomor 5 tahun 1979 (Sebuah Tinjauan), Rajawali Press, Jakarta. 1775