TINDAK TUTUR PEMBELI DENGAN PENJUAL SAYURAN DI PASAR SRENGAT KABUPATEN BLITAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014

OLEH: SURAHMAT NPM:

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM PEMENTASAN NASKAH DRAMA SEPASANG MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO KAJIAN PRAGMATIK

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

RETORIKA KH. ANWAR ZAID SAAT CERAMAH TENTANG KEAGAMAAN DI TUBAN ARTIKEL SKRIPSI

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

PRINSIP KERJA SAMA DAN PRESUPOSISI PADA PAPAN NAMA TOKO DAN PAPAN NAMA PENJUAL JASA DI KABUPATEN KEDIRI (TINJAUAN PRAGMATIK) SKRIPSI

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

JURNAL ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM IKLAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG CODE SWITCHING AND CODE MIXING ON RADIO S ADVERTISEMENT AT TULUNGAGUNG REGENCY

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DAN PEMBELI DI PASAR PEMANGKAT KABUPATEN SAMBAS

BAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan yang menjadi konteks dan tempat tuturan itu tejadi.

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR INDUK MODERN PUSPA AGRO SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

TINDAK TUTUR LANGSUNG LITERAL DAN TIDAK LANGSUNG LITERAL PADA PROSES PEMBELAJARAN MICRO TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK USIA EMPAT- -ENAM TAHUN DESA GENTING PULUR KECAMATAN JEMAJA TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF OLEH USTAD MUHAMMAD NUR MAULANA DALAM ISLAM ITU INDAH PROGRAM TRANS TV SKRIPSI

PRAANGGAPAN ANTARA PENJUAL DENGAN PEMBELI DI WARKOP ABC DERMAGA KEDIRI SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh: Dibimbing oleh : 1. Dr. Endang Waryanti, M.Pd 2. Dra. Sumiyarsi SRI RAHAYU SETIYA NINGSIH NPM:

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

CAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014

ANALISIS TUTURAN DIREKTIF GURU DALAM SITUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS X MAN MALANG 1 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. pikirannya. Baik diungkapkan dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa. informasi, gagasan, ide, pesan, maupun berita.

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

I. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

BAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20)

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

RAGAM BAHASA PEDAGANG KAKI LIMA DI TERMINAL PURABAYA SURABAYA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Ratna Dewi Kartikasari Universitas Muhammadiyah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. itu dengan baik kepada pendengar atau pembaca. media ini pihak yang melakukan tindak tutur adalah penutur (pem bicara) dan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hubungan antar masyarakat dalam kehidupan sehari-hari merupakan

Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik, tetapi juga faktorfaktor

III. METODE PENELITIAN. mengandung implikatur dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

Transkripsi:

TINDAK TUTUR PEMBELI DENGAN PENJUAL SAYURAN DI PASAR SRENGAT KABUPATEN BLITAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia OLEH : ETIK ERNAWATI NPM: 10.1.01.07.0061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 1

2

3

TINDAK TUTUR PEMBELI DENGAN PENJUAL SAYURAN DI PASAR SRENGAT KABUPATEN BLITAR ETIK ERNAWATI NPM: 10.1.01.07.0061 FKIP-PBSI - Dr. Andri Pitoyo, M.Pd dan Dra. Sumiyarsi UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Artikel Skripsi ABSTRAK Etik Ernawati: Tindak Tutur Pembeli Dengan Penjual Sayuran Di Pasar Srengat Kabupaten Blitar, Skripsi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan,, 2014. Penelitian ini sesuai pendekatan teoretis menggunakan studi pragmatik, sesuai dengan dasar pemikiran pragmatik. Pragmatik membahas tentang pemilihan bentuk bahasa dan penentuan maknanya sehubungan dengan maksud pembicara sesuai dengan konteks dan keadaannya, bahasa adalah titik berat dari penelitian ini. Sedangkan berdasarkan metodologis, pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena peneliti merupakan alat utama pengumpul data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak, yang terdiri dari dua teknik, yaitu teknik sadap dan teknik catat.teknik sadap disebut sebagai teknik dasar dalam teknik simak karena pada hakikatnya penyimakan diwujudkan dengan penyadapan. Dalam arti, peneliti dalam upaya mendapatkan data dilakukan dengan menyadap atau merekam percakapan antara pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat.Teknik catat merupakan teknik mencatat untuk mempermudah dalam menganalisis ke dalam kartu data. Hasil analisis data percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar yaitu, (1) berdasarkan deskripsi tindak tutur yang digunakan dalam bertransaksi, (2) berdasarkan tuturan - tuturan dalam percakapan yang dapat dilihat dari jenis - jenis tindak tutur yang digunakan yakni tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi yang diterapkan dalam berkomunikasi maupun bertransaksi. Berdasarkan semua analisis dapat ditarik simpulan yaitu, di dalam tindak tutur pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat kabupaten Blitar.Tindak tutur yang banyak diterapkan yaitu tindak tutur ilokusi karena di dalam tuturan baik dari tuturan penjual maupun pembeli yang digunakan untuk bertransaksi lebih banyak menggunakan tindak tutur ilokusi. Sedangkan penerapan tindak tutur lokusi pada percakapan pembeli dengan penjual di pasar Srengat kabupaten Blitar dari hasil analisis hanya kurang dari sepuluh. Selain itu dalam percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat hanya terdapat sedikit penerapan tindak tutur perlokusinya. Kata Kunci Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi. 4

I. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari - hari, manusia hidup sebagai makhluk sosial yang selalu bergantungg dengan orang lain. Manusia tidak akan terlepas dari hubungan bermasyarakat dengan manusia dan lingkungan sekitar. Agar dapat berhubungan dan saling berinteraksi, harus tercipta sebuah komunikasi yang dapat membantu mereka untuk saling bekerja sama. Media dan perantara dari komunikasi itu sendiri adalah berupa alat komunikasi verbal yang disebut dengan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling baik, paling sempurna, dibandingkan dengan alatalat komunikasi lain. Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambang bunyi ujaran, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.melalui bahasa itulah, manusia dapat menyampaikan dan mengungkapkan isi hatinya kepada orang lain dengan maksud dan tujuan tertentu.dalam setiap komunikasi manusia saling menyampaikan informasi yang dapat berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi secara langsung. Maka, dalam setiap proses komunikasi ini terjadilah apa yang disebut peristiwa tutur dan tindak tutur dalam satu situasi tutur. Situasi tuturan tersebut merupakan situasi sosial yang aktual karena terjadi dalam lingkungann masyarakat yang luas dan berbeda..jadi situasi tutur dapat mempengaruhi tercapai tujuan tuturan. Peristiwa tutur (speech event)adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur atau lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu.peristiwa tutur pada dasarnya merupakan rangkaian dari sejumlah tindak tutur (speech act) yang terorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan.kalau peristiwa tutur merupakan gejala sosial, maka tindak tutur merupakan gejalaa individu, bersifat psikologis, dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi 69

tertentu.dalam peristiwa tutur lebih dilihat pada tujuan peristiwanya, tetapi dalam tindak tutur lebih dilihat pada makna atau arti tindakan dalam tuturannya. Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada satu proses, yakni proses komunikasi. Tuturan merupakan ucapan atau ujaran yang di ujarkan dan diperlihatkan melalui tindakan - tindakan.menurut Austin dalam Ibrahim (1993:106) bahwa terdapat banyak hal yang berbeda yang bisa dilakukan dengan katakata.pandangannya yang paling dasar adalah sebagian ujaran bukanlah pernyataan atau pertanyaan tentang informasi tertentu, tetapi ujaran itu merupakan tindakan.tindakan - tindakan yang ditampilkan lewat tuturan biasanya disebut tindak tutur.tindak tutur salah satunya dapat dijumpai dalam komunikasi pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat atau sebaliknya. Di dalam komunikasi yang terjadi antara pembeli dengan penjual sayuranterdapat ujaran - ujaran dengan jenis tindak tutur yang berbeda. Tuturan yang diujarkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang disampaikan.sehingga pendengar mudah memahami dan dapat melakukannya dengan tepat sesuai keinginan penutur.hal ini dapat terlihat dari fungsi ujaran yang diujarkan oleh pembeli dengan penjual sayuran atau sebaliknya. Sasaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi yang dilakukan antara pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar..Di dalam komunikasi tentu dari setiap ujaran - ujaran yang diujarkan memiliki penafsiran yang berbeda baik dari pembeli sebagai penutur maupun penjual sebagai pendengar begitu juga sebaliknya. Sehingga dari pemaparan tersebut dapat diperoleh gambaran termaksud dalam jenis tindak tutur apa yang digunakan dalam setiap ujarannya. Dari uraian tersebut maka peneliti memilih judul Tindak Tutur Pembeli dengan Penjual Sayuran di Pasar SrengatKabupaten Blitar. A. Ruang Lingkup Dalam penelitian terdapat ruang lingkup agar lebih terarah dalam mengumpulkan data.sehingga 69

II. penelitian ini lebih mudah dilaksanakan.ruang lingkup penelitian ini hanya meneliti tentang tindak tutur pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar. Di dalam penelitian ini, pembahasan mengarah pada deskripsi mengenai jenis tindak tutur yang terdapat dalam komunikasi antara pembeli dengan penjual sayuran.hal ini dapat dilihat dari ujaran - ujaran yang digunakan antaraa keduanya untuk berkomunikasi.misalnya ketika penjual menawarkan dagangannya,tentu dari ujaran yang diucapkan penjual tersebut mengandung salah satu jenis tindak tutur. METODE sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar berhubungan dengan bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi. Tindak tutur pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar mempunyai makna sesuai dengan maksud si penutur. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan secara metodologi yaitu kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena data penelitian berupa bentuk-bentuk verbal bahasa yaitu berupa tuturan yang dilakukan oleh pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2007: A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitiann Berdasarkan teoretis pendekatan ini menggunakan pendekatan pragmatik. Pragmatik membahas tentang pemilihan bentuk bahasa dan penentuan maknanya sehubungan dengan maksud pembicara sesuai dengan konteks dan keadaannya.penelitiann yang menelaah tindak tutur pembeli dengan penjual 4)Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang berkaitan data yang tidak berupa angka tetapi berupa kualitas bentuk-bentuk variabel yang berwujud tuturan sehingga data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang sifat-sifat individu, keadaan, gejala, dari kelompok tertentu yang diamati. Pendekatan kualitatif menganalisis data yang berupa kata-kataa baik secara tertulis maupun lisan dan tidak berhubungan dengan angka. 70

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memfokuskan kepada analisis isi. Bogdan dan Tylor (dalam Moleong,2005:4) menjelaskan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data berupa bentuk kata-kata tertulis atau gambar dari objek yang akan diamati. Data yang berupa kata-kata tertulis atau gambar objek dapat dianalisis dan dideskripsikan juga melalui sebuah ungkapan yang berupa kata-kata. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Pada penelitian kualitatif data yang dianalisis adalah data yang bukan angkaa sehingga prosedur analisisnya juga bukan prosedur analisis yang berkaitan dengan angka. Prosedur penelitian dalam penelitian kualitatif menggunakan analisis data yang berupa kata atau kalimat (Moleong, 2007: 6). Pendapat lain menurut Jane Richie (dalam Moleong, 2007: 6) penelitian kualitatif adalah upayaa untuk menyajikan dunia sosial dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Penelitian dengann menggunakan pendekatan kualitatif dapat digunakan untuk meneliti gejala sosial yang ada. Pendekatan ini digunakan untuk meneliti kehidupan sosial yang dilihat dari berbagai pandangan yang tentu saja analisisnya terkait dengan suatu penjabaran yang berupa deskripsi melalui kata-kata. Selain pendekatan kualitatif,penelitian ini juga menggunakan pendekatan secara deskriptif. Pendekatan tersebut adalah suatu pendekatan yang berupaya mengungkapkan atau mendeskripsikan situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Suryabrata, 2012:76).Situasi-situasi atau kejadian-kejadian yang timbul dari proses penelitian akan diungkapkan atau dideskripsikan secara rinci dengan menggunakan pendekatan ini. Deskripsi dari situasi atau kejadian tidak berupa angka sehingga pendeskripsiannya menggunakan kata- kata. Deskriptif juga dapat diartikan bahwa data yang dikumpulkan adalah 71

berupa kata -kata, gambar, dan bukan angka-angka (Moleong, 2007: 11). Untuk mendeskripsikann sesuatu maka perlu sebuah pilihan kata agar pendeskripsian sesuatuu tersebut dapat mudah dipahami. Data a berupa gambar juga dapat mendeskripsikan suatu kejadian tertentu. Melalui kata dan gambar suatu kejadian dapat dideskripsikan dan dipahami. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini berupa pendekatan kualitatif deskriptif karena yang diteliti berupa kata - kata yang ada pada dialog percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengatdan kata-kata tersebut dianalisis untuk mendapatkan deskripsi tentang jenis tindak tutur III. Berdasarkan teoretis pendekatan ini menggunakann pendekatan pragmatik. Pragmatik membahas tentang pemilihan bentuk bahasa dan penentuan maknanya sehubungan dengan maksud pembicara sesuai dengan konteks dan keadaannya.penelitian yang menelaah tindak tutur pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar berhubungan dengan bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi. Tindak tutur pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar mempunyai makna sesuai dengan maksud si penutur. HASIL DAN KESIMPULAN yang ada pada dialog percakapan tersebut. Pada penelitian ini, penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada faktaa yang ada atau fenomena yang secara empiris hidup pada penuturnya, sehingga yang dihasilkan berupa bahasa yang biasa dilakukan sifatnya.tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah paparan tindak tutur pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar. Pada bab IV ini dipaparkan hasil penelitian tindak tutur pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar.Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian ini meliputi jenis tindak tutur 1) lokusi, 2) ilokusi, dan 3) perlokusi, dalam percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar. Adapun hasil penelitian tersebut dipaparkan sebagai berikut. A. Jenis Tindak Tutur Lokusi dalam percakapan pembeli dengan penjual 72

sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar. Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur yang berfungsi untuk menyatakan atau menginformasikan menyatakan karena berupa maksud lain dari pembeli dalam tuturannya yaitu menyatakan kepada penjual bahwa dagangannya masih ada. Tuturan Lokusi (2) sesuatu, yaitu mengucapkan sesuatu dengan makna kata dan makna kalimat sesuai dengan makna kata itu sendiri kepada mitra tutur.dataa tindak tutur lokusi yang ditemukan dalam :Pembeli ingin memberitahukan kepada penjual bahwa ia ingin membeli daun sledri dan lainnya. percakapan pembeli dengan penjual di pasar Srengat kabupaten Blitar sebagai berikut. Tuturan Lokusi (1) Pembeli : Hijau - Hijaunya seribu rupiah saja Penjual : Apa lagi mbak? :Pembeli memberitahukan kepada penjual bahwa kluwihnya masih ada. Pembeli : Ini saja. (TTL:2) Dialog lokusi (2) dituturkan oleh pembeli kepada penjual. Pada dialog tersebut pembeli bermaksud ingin Pembeli : Kluwihnya ada mbak Penjual : Kluwihnya habis Pembeli : Ini masih ada satu Penjual : Satu matang(ttl:1) Dialog lokusi (1) dituturkan oleh pembeli kepada penjual. Pada dialog tersebut, pembeli menginformasikan kepada penjual bahwa kluwih yang di membeli daun sledri akan tetapi pembeli menyebutkan ijon - ijon kepada penjual. Dalam dialog lokusi (2) merupakan tindak tutur lokusi menginformasikan karena berupa maksud lain dari pembeli dalam tuturannya yaitu memberitahukan penjual bahwa ingin membeli daun sledri seribu rupiah. jual masih ada. Selain memberitahu penjual maksud dari pembeli yakni ingin membeli kluwihnya. Dialog Tuturan Lokusi (3) tersebut merupakan tindak tutur lokusi 73

:Penjual menginformasikan kepada pembeli tentang harga wortel di tempatnya. membuat minuman dan membandingkan harganya yang dilihat dari ukuran sayuran. Penjual : Apa mbak? Pembeli : Susu mbak sama brokoli Penjual : Wortel delapan belas ribu rupiah sama delapan ribu rupiah mbak, ini mau di tumis ya mbak. Pembeli : Iya. (TTL:3) Dialog lokusi (3) dituturkan oleh penjual kepada pembeli. Dalam dialog tersebut penjual menginformasikan kepada pembeli bahwaa harga wortel ditempatnya delapan belas ribu rupiah. Dialog tindak tutur lokusi (3) merupakan dialog yang mengandung maksud lain dari penjual dalam tuturannya yakni untuk memberikan informasi kepada pembeli tentang harga wortel di tempatnya dan juga supaya pembeli ingin membelinya. Tuturan Lokusi (4) Pembeli : Wortelnya setengah kilo berapa ini? Penjual : Seribu lima ratus rupiah saja, silahkan anda memilih. Pembeli : Kecil - kecil sekali Penjual : Memang itu di jus lo bu, yang besar ya mahal sekali. Pembeli : Batinku cari yang besar saja Penjual : Habis lo bu, yang besar enam ribu rupiah. (TTL:4) Tuturan dalam dialog lokusi (4) dituturkan penjual kepada pembeli untuk memberitahukan bahwa wortel yang dijual sebenarnya bukan untuk sayuran tetapi digunakan sebagai minuman. Selain menginformasikan dalam dialog tersebut penjual juga membandingkan harga wortel dari segi ukurannya karenaa antara wortel yang kecil dengan besar harganya berbeda. : Penjual menginformasikan kepada pembeli bahwa wortel yang di tempatnya untuk Dialog tersebut merupakan tindak tutur lokusi menginformasikan karena berupa maksud lain dari penjual selain mempengaruhi pembeli untuk membelinya juga menginformasikan 74

tentang harga dan kegunaan wortel ditempatnya. Tuturan Lokusi (5) Dialog kabar yang didengarnya. : : Penjual memberitahu pembeli kalau kembaliannya di beri masako. Penjual : Dua ribu lima ratus rupiah pak Endro. Pak yang meninggal timur anda siapa? Penjual (1) : Kurang mbak, tidak punya lima ratus rupiah mbak Tri. Penjual (2) : Iya Penjual (1) : Yang lima ratus rupiah saya kasih masako Pembeli : Iya. (TTL:5) Dialog lokusi (5) dituturkan penjual kepada pembeli. Pada dialog tersebut, penjual memberitahu pembeli kalau sisa uang atau kembaliannya di beri masako sebab penjual tidak mempunyai uang lima ratus rupiah. Dialog tersebut merupakan tindak tutur lokusi menyatakan karena berupa maksud lain dari penjual yang memberikan kembalian dengan masako dan juga pernyataan pembeli menerima Pembeli : Menantunya Penjual : Oalah saya kira neneknya, sepertinya kemarin saya lewat masih duduk manis Pembeli : Kecelakaan.(TTL:6) Dialog tindak tutur lokusi (6) dituturkan penjual kepada pembeli. Pada dialog tersebut penjual ingin mengetahui kebenaran kabar yang didengarnya dengan menanyakan kepada pembeli. Dialog tersebut merupakan dialog tindak tutur lokusi karena berupa maksud lain dari pembeli yang memberikan informasi kepada penjual, saat penjual menanyakan tentang kebenaran kabar yang didengarkannya. Tuturan Lokusi (7) usulan dari penjual. Tuturan Lokusi (6) : Pembeli menginformasikan : Penjual menanyakan kepada pembeli tentang kebenaran harga tape dan membandingkan dengan tempat lainnya. 75

Penjual : Bayam bisa sawi bisa, apa Pembeli : Tapenya berapa mbak? Penjual : Tape dua ribu lima ratus rupiah. Pembeli : Di penjual keliling lo dua ribu rupiah. Penjual : Itu beda mbak.(ttl:7) Dialog lokusi (7) dituturkan oleh pembeli kepada penjual. Pada dialog tersebut, pembeli bermaksud membeli tape dengan harga dua ribu rupiah. Selain membeli pembeli juga menginformasikan kepada penjual bahwa harga tape lebih murah di penjual keliling dari pada ditempatnya. Dalam dialog lokusi (7) merupakan tindak tutur lokusi menginformasikan karena berupa maksud lain dari pembeli yang ingin membeli tape dengan membandingkan harga tape di penjual keliling lainnya. Tuturan Lokusi (8) sawi sama bayam? (TTL:8) Dialog lokusi (8) dituturkan oleh pembeli kepada penjual. Pada dialog tersebut, pembeli ingin mengetahui kebenaran tentang sayur bayam yang bisa dimasak urap. Dialog tindak tutur lokusi menginformasikan tersebut mengacu pada makna bahwa penutur hanya ingin mengetahui kebenaran dan ingin membeli sayur bayam tersebut. B. Jenis Tindak Tutur ILokusi dalam percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar. Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang berfungsi menyampaikan sesuatu dengan maksud untuk melakukan tindakan yang ingin dicapai oleh penuturnya pada waktu menuturkan sesuatu kepada mitra tutur. Tindak ilokusi inii biasanya berkenaan : Pembeli sedang menanyakan kebenaran tentang sayur bayam untuk dimasak urap. dengan pemberian izin, mengucapkan terimakasih, menyuruh, menawarkan dan menjanjikan. Data tindak tutur ilokusi yang ditemukan dalam percakapan pembeli dengan penjual di Pembeli : Bu benar sawi bisa buat urap pasar Srengat kabupaten Blitar sebagai berikut. Tuturan ilokusi (1) 76

: Penjual merupakan tuturan ilokusi karena menginformasikan harga semangka di tempatnya dan membandingkannya dengan tempat lain. Pembeli : Semangkanya ini satu berapa? Penjual : Satu lima ribu rupiah, merah. Rumahnya Iwan jualnya enam ribu rupiah kok. Pembeli : Mana? Pecahannya Penjual : Merah.. saya tadi di pecahkan pak To. Merah beneran, saya kalau tidak ya tidak memberitahu.(tti:1) Dialog ilokusi (1) dituturkan oleh penjual kepada pembeli. Pada dialog tersebut, penjual memberitahu pembeli bahwa harga semangkaa di tempatnya adalah lima ribu rupiah sedangkan di tempat lain harganya enam ribu rupiah. Selain memberitahu pembeli tentang harga semangka di tempatnya, penjual juga bermaksud untuk mempengaruhi pembeli agar membeli semangka di tempatnya dengan menyakinkan kalau semangkanya merah. Dialog tersebut berupa maksud lain dari penjual dalam tuturannya yaitu mempengaruhi pembeli agar membeli di tempatnya. Tuturan ilokusi (2) :Penjual menyuruh pembeli agar membeli bayamnya dengan harga yang ditawarkan. Penjual : Apa bu? Pembeli : Bayamnya berapa mbak? Penjual : Seribu lima ratus rupiah. Pembeli : Ini seribu saja Penjual : Tinggal tiga, empat ribu rupiah bu. Pembeli : Tiga ribu rupiah.(tti:2) Dialog ilokusi (2) dituturkan oleh penjual kepada pembeli. Pada dialog tersebut penjual mempengaruhi dan menyuruh pembeli untuk membeli sayur bayamnya dengan harga empat ribu rupiah tiga ikat tetapi pembeli menawar dengan harga tiga ribu rupiah. Dialog tersebut merupakan tindak tutur ilokusi menyuruh karena berupa maksud lain dari penjual dalam tuturannya yaitu menyuruh dan menyakinkan pembeli untuk membeli bayamnya dengann harga yang ditawarkan. 77

Tuturan ilokusi (3) Pembeli : Dua puluh ribu rupiah :Pembeli menanyakan sayuran yang biasanya dibeli tetapi habis, penjual kemudian menawarkan yang lainnya. saja. Penjual : Heh...dua puluh ribu rupiah sayaa beli dua puluh enam ribu rupiah itu, saya tidak bohong belinya dua puluh enam ribu rupiah. Itu saja Pembeli : Yang biasanya habis. Penjual : Iya habis, yang lainnya tidak mau ye.(tti:3) Dialog tersebut dituturkan oleh pembeli kepada penjual. Dalam dialog ilokusi (3) pembeli menanyakan sayuran yang biasanya di beli tetapi pada hari itu sayuran yang di cari habis. Dialog tersebut merupakan tindak tutur ilokusi menawarkan karena terdapat maksud lain dari penjual yakni penjual menawarkan pembeli sayuran lainnya ketika pembeli mengetahui sayuran yang dicarinya tidak ada. Tuturan ilokusi (8) :Penjual menyuruh pembeli untuk membeli cabainya dengan harga yang ditawarkan. Pembeli : Mbak cabainya berapa? dari tadi laku tiga puluh ribu rupiah. Pembeli : Tiga puluh ribu rupiah seperti ini. Penjual : Ya sudah dua puluh delapan ribu rupiah. Pembeli : Iya sudah cepat, harganya seperti jimat ini gimana cabai?(tti:8) Dialog tersebut dituturkan oleh penjual kepada pembeli. Dalam dialog ilokusi (8) penjual menyuruh serta mempengaruhi pembeli yang ingin membeli cabai dagangannya sesuai dengan harga yang ditawarkan. Dalam dialog ilokusi (8) merupakan tindak tutur ilokusi menyuruh karena berupa maksud lain dari penjual yang menyuruh pembeli membeli cabai dagangannya dengan harga yang murah meskipun pembeli merasa tidak begitu yakin. Tuturan ilokusi (9) Penjual : Berapa sekalian bensinnya. 78

:Penjual memberikan izin kepada penjual lain untuk mengambil dagangannya. membeli di tempat lain. Pembeli : Eh.. kecei saja mbak C. Jenis Tindak Tutur Perlokusi dalam percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar. Tindak tutur perlokusi adalah tindak tutur yang berkenaan dengan adanya ucapan orang lain sehubungan dengan sikap dari orang lain itu. Pembicara sebenarnya mempunyai harapan bagaimana si pendengar akan menangkap makna yang dimaksudkan pembicara. Sebuah tuturan yang diutarakan oleh seseorang seringkali mempunyai daya pengaruh (perlocutionary force),, atau efek bagi yang mendengarkannya. Efek atau daya pengaruh ini dapat secara sengaja Penjual : Kamu kedalam sana Pembeli : Lah dua ribu rupiah saja Penjual : Saya tidak jualan nanti, milih itu yang begini lo.(ttp:1) Dialog perlokusi (1) dituturkan oleh penjual kepada pembeli. Pada dialog tersebut penjual memberitahu pembeli untuk membeli di tempat lain. Dialog perlokusi (1) merupakan tindak tutur perlokusi karena selain memberitahu dan mempengaruhi pembeli, penjual juga menyuruh pembeli untuk membeli di tempat lain dengan mengatakan Kamu kedalam saja dari tuturan tersebut juga mengandung tindak tutur ilokusi menyuruh. Tuturan perlokusi (2) atau tidak sengaja dikreasikan oleh penuturnya. Data tindak tutur perlokusi yang ditemukan dalam percakapan pembeli dengan penjual di pasar :Pembeli sedang menawar dagangan sesuai harga yang diinginkan. Srengat kabupaten Blitar sebagai IV. DAFTAR PUSTAKA berikut. Tuturan perlokusi (1) :Penjual memberitahu pembeli untuk AR, Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset. 79

Moleong, Lexy.J. 2007. Metode Penelitian Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Penelitian Suatuu Pendekatan Rosdakarya. Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa.. 1998. Prosedur Jogjakarta : Pustaka Nasional : Katalog Penelitian Suatu Pendekatan Dalam Terbitan. Praktik.Jakarta : Rineka Cipta. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik : perkenalan awal.jakarta : PT. Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Alfabeta. R&D. Bandung : Dardjowidjojo, Soenjono. 2008. Psikolinguistik. Jakartaa : Yayasan Obor Indonesia. Tim. 1990.Kamus Besar Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka. Bahasa Djajasudarma, T. Fatimah. 2012. Wacana & Pragmatik. Bandung : PT. Refika Aditama. Ibrahim, Abd. Syukur. 1993. Kajian Tindak Tutur. Surabaya. Usaha Nasional. Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2009. Analisis Wacana Pragmatik Teori dan Analisis. Yuma Pustaka. Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar - dasar Pragmatik. Yogyakarta : Andi Offset. Yule, George. 1996. Pragmatik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 80