ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan akan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

PENGARUH ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI

SKRIPSI. Disusun oleh : B FAKULTAS

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN KEUANGAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan

PENGARUH PERUBAHAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan non bank, pasar modal berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

I. PENDAHULUAN. Istilah penawaran umum atau sering juga disebut dengan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. jangka pendeknya saja, tetapi juga harus memiliki ketersediaan modal yang cukup

ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEKS (JII) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. adalah melalui pasar modal. Pasar modal adalah sarana yang. masyarakat dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

SKRIPSI. Disusun oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana yang ingin melakukan investasi. Investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian,

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (retained earning). Sedangkan sumber pembiayaan yang lain, berasal

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi perekonomian yang semakin terbuka. Sejalan dengan itu, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi pihak makro dan mikro Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan suatu industri. Sumber dana dapat diperoleh suatu industri

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN. memperlihatkan perkembangan yang cukup signifikan, hal ini dilihat dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid

BAB I PENDAHULUAN. satu cara dalam memudahkan perusahaan maupun investor untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang mengeluarkan saham tersebut. Kondisi dan prestasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : A S T U T I B 200 040 045 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi Indonesia sebagai negara berkembang dan sedang mengalami gejolak politik, pelaksanaan pembangunan secara terpadu merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kenaikan pendapatan per kapita dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam pelaksanaan pembangunan diperlukan dana baik dari dalam maupun dari luar negeri. Bantuan dari luar negeri hanya bersifat pelengkap yang terpenting adalah pembiayaan dari dalam negeri itu sendiri. Peningkatan peranan swasta sangatlah mendorong kemajuan dibidang ekonomi, oleh karena itu kegiatan pasar modal dipandang sebagai sarana yang efektif untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana bagi masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke berbagai sektor yang produktif. Pertumbuhan dan perkembangan pasar modal di Indonesia telah melalui perjalanan yang cukup lama, kegiatannya mengalami pasang surut. Sebagaimana diketahui pasar modal di Indonesia telah lahir sejak ditetapkannya Undang-Undang darurat tentang Bursa Efek No 12 tahun 1951, yang kemudian ditegaskan dengan Undang-undang No 15 tahun 1952 tanggal 5 Oktober 1952. Sejak kegiatan pasar modal di Indonesia berjalan cukup lama, 1

2 tanggal 10 November 1990 dikeluarkan Keputusan Presiden RI No 53 tahun 1990 tentang pasar modal. Dasar pertimbangan keputusan presiden tersebut antara lain pasar modal merupakan alternatif penting bagi pengerahan dana yang diperkirakan dalam rangka pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional dan perluasan pengikutsertaan pendapatan untuk menciptakan pasar yang tertib, terbuka dan efisien dalam rangka melindungi kepentingan umum dan pemodal. Menteri Keuangan RI berdasarkan keputusan presiden tersebut telah menetapkan ketentuan mengenai pasar modal No 15488/KMK.013/1990. Dengan potensinya yang semakin besar untuk mobolisasi dana, pasar modal memiliki arti strategi bagi pembangunan perekonomian nasional. Manfaat pasar modal bagi pembangunan secara langsung adalah memperbaiki struktur permodalan perusahaan, meningkatkan efisiensi alokasi sumbersumber dana, menunjang terciptanya perekonomian yang sehat, meningkatkan penerimaan negara dan dapat mengurangi utang luar negeri (Ary Suta, 1988). Sementara itu faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal (Husnan, 1996) adalah penawaran dan permintaan sekuritas, berarti harus banyak perusahaan yang bersedia untuk menerbitkan sekuritas dipasar modal, juga harus banyak masyarakat yang memiliki jumlah dana yang dipergunakan untuk membeli sekuritas yang ditawarkan baik yang berasal dari individu, perusahaan non keuangan maupun lembaga keuangan. Kondisi politik dan ekonomi juga salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal, yang akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada

3 akhirnya akan mempengaruhi penawaran dan permintaan sekuritas. Saham perusahaan yang go publik sebagai komoditinya sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik perubahan diluar negeri maupun didalam nege ri. Perubahan dibidang politik, ekonomi, moneter, Undangundang atau peraturan maupun perubahan yang terjadi didalam industri dan perusahaan itu sendiri. Melihat perkembangan pasar modal yang dikaitkan dengan pengaruh global, krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia saat ini, tantangan yang dihadapi semakin berat. Kebijakan moneter yang ditetapkan akibat krisis moneter dan prospek perusaahan yang semakin tidak jelas, secara langsung mempengaruhi perilaku pemodal dan kinerja emiten. Naiknya suku bunga berjangka akibat kebijakan dimaksud menyebabkan para pemodal mencari alternatif lain yang lebih menguntungkan, sehingga memberikan batas yang semakin sempit bagi peningkatan penanaman modal dalam sahamsaham perusahaan yang dijual di Bursa Efek ( Natarsyah: 2000). Pasar modal secara informasional dikatakan efisien jika pada pasar modal tersebut harga sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan dan berdasarkan informasi tersebut pasar akan mengevaluasinya. Hasil evaluasi informasi tersebut tercermin dengan adanya kenaikan atau penurunan dan volume saham (Payamta dan Triatmoko: 1998). Harga saham sebagai indikator nilai perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap harga saham dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu

4 faktor fundamental, faktor teknikal, dan faktor sosial, ekonomi dan politik (Usman, 1996). Persoalan yang timbul adalah sejauh mana perusahaan mampu mempengaruhi harga saham dipasar modal dan faktor atau variabel apa saja yang dapat dijadikan indikator sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengendalikannya, dan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan nilai saham yang diperdagangkan dipasar modal dapat tercapai. Dalam kerangka inilah penelitian dilakukan, walaupun disadari bahwa faktor-faktor fundamental sangat luas dan kompleks cakupannya tidak saja meliputi kondisi internal perusahaan (basic financial dan economi fact), tetapi juga kondisi fundamental makro ekonomi yang berada diluar kendali perusahaan. Oleh karena itu penelitian ini dibatasi hanya menganalisis faktorfaktor fundamental perusahaan dari aspek performance financial, sedangkan faktor lain untuk mengakomodasi perubahan kecenderungan pasar yang terjadi dimasukkan indeks beta sebagai indikator pengukuran risiko sistematik yang mencerminkan sensitivitas saham perubahan terhadap indeks pasar. Dengan asumsi para pemodal adalah rasional maka aspek fundamental menjadi dasar penilaian (basic valuation) yang utama bagi seorang fundamentalis, argumentasi dasarnya adalah bahwa nilai saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya nilai instrinsik suatu saat, tetapi juga dan bahkan lebih penting adalah harapan akan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan nilai kekayaan (wealth) dikemudian hari. Penelitian mengenai pengaruh berbagai faktor fundamental dan teknikal terhadap harga saham perusahaan berbagai kelompok industri telah

5 banyak dilakukan sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut antara lain sebagai berikut: Penelitian yang dilakukan oleh Rahardjo (2001) yang menguji pengaruh kinerja perusahaan dengan rasio-rasio total debt to total asset, debt to equity ration, current ratio, quick ratio total assets turnover, inventory turnover, profit margin on sales dan return on equity terhadap harga saham. Penelitian ini menguji pengaruh faktor-faktor fundamental perusahaan terhadap reaksi harga saham dipasar modal. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda, dan menunjukkan bahwa nilai R 2 sebesar 13,1% variabel dependen dan dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu total debt to total asset ratio, debt to equity ratio, profit margin on sales dan return on equity. Hasil pengujian secara serentak dan secara parsial dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan yang diukur dengan total debt to total assets ratio, debt to equity, quick ratio, total assets turnover, inventory turn over, price earning ratio, profit margin on sales, dan return on equity tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham selama periode penelitian. Imron Rosyadi (2002), mengadakan penelitian terhadap 25 perubahan sampel perusahaan go publik yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 1993 dan 1994, dengan menggunakan empat rasio keuangan sebagai variabel independen. Rasio keuangan adalah earning per share (EPS), return on assets (ROA), debt to equity ratio dan net profit margin. Hasil

6 penelitiannya adalah bahwa serentak rasio keuangan tersebut mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap perubahan harga saham. Sudarto, Gunawan dan Havid (2003), dalam penelitiannya mengenai hubungan faktor fundamental dan teknikal terhadap harga saham, mereka menggunakan perusahaan rokok, makanan, dan minuman sebagai sampelnya. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa didalam faktor fundamental yaitu return on assets memiliki pengaruh yang positif dan signfikan serta yang paling berpengaruh terhadap harga saham. Purnomo dan Mulyono (2000) mengkaji keterkaitan kinerja keuangan dengan harga saham pada 30 emiten di Bursa Efek Indonesia. Penelitiannya melaporkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara harga saham dengan indikator kinerja keuangan emiten seperti earning per share (EPS), price earning ratio (PER), return on equity (ROE), dan dividend per share (DPS). Syahib Natarsyah (2000), melakukan penelitian pada 30 perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang go publik dipasar modal Indonesia. Penelitian ini menggunakan 6 variabel yaitu return on assets, return on equity, debt to equity ratio,book value, deviden payout ratio, dan risiko sistematik. Penelitian tersebut memberikan hasil bahwa faktor fundamental yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham adalah return on assets, debt to equity ratio, book value dan faktor lain yang ditambahkan selain faktor fundamental yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham adalah risiko sistematik (market risk) yang diukur dengan indeks beta sedangkan dividen payout ratio tidak signifikan.

7 Dyah Pravita Damayanti (2002), melakukan penelitian pada 10 perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh beberapa faktor fundamental terhadap harga saham. Hasil analisanya menunjukkan bahwa faktor fundamental berpengaruh signifikan terhadap harga saham, dengan tingkat signifikan dibawa 0,05. Silalahi (1991) mengadakan penelitian terhadap 38 perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta dengan periode penelitian terhadap 1989-1990. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa fluktuasi harga saham secara nyata dan simultan dipengaruhi oleh variabel-variabel return on assets (ROA), dividen payout ratio, volume perdagangan saham dan tingkat bunga deposito. Return on assets ternyata mempunyai pengaruh yang dominan. Sugeng Sulistiono (1994) meneliti tentang beberapa faktor yang berpengaruh terhadap harga sa ham pada perusahaan farmasi yang go publik di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel return on assets, dividen financial leverage, tingkat penjualan, tingkat likuiditas dan tingkat bunga deposito, secara simultan signifikan berpengaruh terhadap harga saham ROA terbukti mempunyai pengaruh nyata secara parsial, sedangkan variabel lain tidak signifikan. Sulaiman (1995) meneliti tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian menyatakan bahwa return on assets, dividen payout ratio, leverage keuangan, tingkat pertumbuhan, likuiditas struktur modal dan

8 tingkat bunga deposito secara simultan berpengaruh nyata terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial return on assets, tingkat pertumbuhan, likuiditas dan tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Variabel lainnya tidak signifikan. Charistianta meneliti tentang hubungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan faktor-faktor non fundamental emiten dalam pasar sekunder di BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk periode short run, faktor-faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan perubahan harga saham (IHSG) adalah permintaan saham investor lokal dan investor asing, suku bunga deposito bank (berjangka 3 bulan) serta jumlah uang beredar (M2). Sedangkan perubahan kurs rupiah terhadap US dolar dan perubahan inflasi tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Penelitian terdahulu hasil penelitiannya sangat bervariasi dan sulit untuk mendeteksi berapa besar kekuatan variabel bebas dari faktor fundamental mampu menjelaskan variasi harga saham, demikian pula sulit untuk mendeteksi berapa besar pengaruh variabel bebas dari faktor teknikal mampu menjelaskan harga saham, sehingga memberi peluang untuk dilakukan penelitian lanjutan, baik yang bersifat pengulangan (replikatif) maupun pengembangan. Dalam penelitian ini lebih mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Natarsyah (2000) yang meneliti pengaruh faktor-faktor fundamental dan risiko sistematik pada perusahaan manufaktur jenis industri makanan dan minuman. Faktor-faktor fundamental yang berpengaruh dalam hasil penelitian

9 tersebut yaitu return on assets, return on equity, dan debt to equity ratio maka dalam penelitian ini penulis ingin melakukan penelitian kembali dengan ketiga rasio yaitu return on assets, return on equity, dan debt to equity ratio terhadap perusahaan manufaktur semua jenis industri dengan periode pengamatan tahun 2003-2005. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul : Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Terhadap Return Saham. B. Perumusan Masalah Dari latar belakang belakang yang telah diuraikan diatas, maka pokok permasalahan dari penelitian ini adalah apakah faktor fundamental yaitu return on assets, return on equity,dan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2003-2005. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini dapat berfokus pada pokok permasalahan yang ingin diteliti, maka penelitian menerapkan batasan-batasan penelitian. Dalam penelitian ini permasalahan yang akan dibatasi hanya menganalisis faktorfaktor fundamental internal perusahaan yaitu return on assets, return on equity, dan debt to equity ratio. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental yang dilihat dari rasio keuangan yaitu return on assets, return on equity dan debt to equity ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2003-2005.

10 E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Dapat memberikan bukti empiris mengenai apakah faktor-faktor fundamental berpengaruh terhadap return saham, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai dasar penentu kebijakan bagi perusahaan. 2. Bagi investor dan calon investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. 3. Bagi para akademis dan peneliti, hasil laporan ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bagi pengembangan penelitian selanjutnya. F. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menjelaskan masalah yang diteliti, yaitu tentang pengertian pasar modal, peranan informasi laporan keuangan, investasi saham, variabel fundamental, return, perolehan terdahulu, tinjauan penelitian terdahulu dan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel penelitian, sumber data dan metode pengumpulan data,

11 definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, variabel penelitian dan pengukurannya serta metode analisis data. BAB IV : ANALISIS DATA Bab ini akan membahas diskripsi sampel, hasil analisis data, pengujian hipotesis dan analisis hasil penelitian, pengujian hipotesis dan interprestasi data. BAB V : KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari analisis data yang dilakukan, keterbatasan peneliti dan saran bagi penelitian selanjutnya.