PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN DOWN THE LINE DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Nym Budiarsa, I Nym Kanca, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni

PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI. I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada

PENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN PLYOMETRICS ZIG-ZAG DRILLS TERHADAP DAYA LEDAK DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 1 MENGWI TAHUN PELAJARAN

Luh Eka Eliani, I Nym Sudarmada, Ni Luh Kadek Alit Arsani. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS 3 KG DAN 4 KG TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN DUMBBELL ARM SWINGS TERHADAP KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT LENGAN

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS DAN MEDICINE BALL THROW TERHADAP DAYA LEDAK OTOT LENGAN

Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIAHN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TULANGAMPIANG DENPASAR

PENGARUH PELATIHAN BERMAIN BULUTANGKIS OVERHEAD CLEAR DRILL TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Abstrak

PENGARUH PELATIHAN THREE CORNER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN POWER

Kadek Sutyantara, Ni Luh Kadek Alit Arsani, I Nyoman Sudarmada

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH PELATIHAN BAYANGAN (SHADOW) BULUTANGKIS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN REAKSI

PENGARUH PELATIHAN LATERAL CONE HOPS DAN DEPHT JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SIDE JUMP SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

PENGARUH PELATIHAN CONTINUOUS CIRCUIT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. servis atas pada permainan bola voli siswa SMA Negeri 4 Gorontalo yang

INDONESIA PERFORMANCE JOURNAL

PENGARUH PELATIHAN SIT-UP BESAR SUDUT 45 0, 90 0, DAN TERHADAP KEKUATAN OTOT PERUT. Made Meiriawati

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN WAKTU REAKSI

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

Kadek Ari Sujana, I Gusti Lanang Agung Parwata, Gd Doddy Tisna MS. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

Ejournal JJPKO, Volume 08 Nomor 2 Tahun 2017

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN VO 2 MAX

PENGARUH PELATIHAN SIT-UP BESAR SUDUT 45 0, 90 0, DAN TERHADAP KEKUATAN OTOT PERUT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP HASIL BELAJAR PENJASORKES

PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN SPLIT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KELENTUKAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : 82 88, Desember 2015

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP WAKTU REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET

PENGARUH PELATIHAN LARI 800 M DAN LARI 1500 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC SPLIT SQUAT JUMP DAN DEPTH JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN BOLAVOLI

PENGARUH PELATIHAN STAR RUN TERHADAP KECEPATAN DAN KELINCAHAN

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

Bab IV. Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra UNG yang berjumlah 12

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

PENGARUH PELATIHAN LARI TIGA SUDUT DAN SIDE JUMP SPRINT TERHADAP DENYUT NADI ISTIRAHAT

PENGARUH PELATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN LARI 60 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)

PENGARUH PELATIHAN BEBAN LEG PRESS TERHADAP KECEPATAN LARI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

Ejournal JJPKO, Volume 08 Nomor 2 Tahun 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

PENGARUH PELATIHAN LARI SPRINT 60 METER DAN HEXAGONALOBSTACLE SPRINT TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DENGAN RASIO KERJA:ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

BAB III METODE PENELITIAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DENGAN RASIO KERJA DAN ISTIRAHAT 1:1 DAN 1:2 TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULER. Oleh

Kata kunci : Pengaruh Latihan Medicine Ball, Kekuatan, Kemampuan Akurasi Groundstroke.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

Transkripsi:

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG I Wyn Yahya Kurniawan, I Nym Kanca, Ni Pt Dewi Sri Wahyuni Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: yoyoumo4@gmail.comn, nyoman.kanca@yahoo.co.id, niputudewisri@gmail.com @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan medicine ball sit-up throw terhadap kekuatan otot lengan dan otot punggung. Jenis penelitian ini adalah eksperimen sungguhan dengan rancangan the randomized conrol group pretest posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa putra SMP Negeri 4 Singaraja sebanyak 44 orang. Untuk variabel kekuatan otot lengan diukur dengan menggunakan tes push-up 60 detik sedangkan variabel kekuatan otot punggung diukur dengan instrumen tes back and leg dynamometer. Selanjutnya data dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi lebih kecil (α) 0,05 dengan bantuan program SPSS 16,0. Berdasarkan hasil uji-t independent didapatkan hasil; (1) variabel kekuatan otot lengan dengan nilai signifikansi 0,000. (2) variabel kekuatan otot punggung dengan nilai signifikansi 0,010. Nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (0,05), dengan demikian hipotesis penelitian pelatihan medicine ball sit-up throw berpengaruh terhadap kekuatan otot lengan dan kekuatan otot punggung diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan medicine ball sit-up throw berpengaruh signifikan terhadap kekuatan otot lengan dan kekuatan otot punggung pada siswa putra SMP Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016. Disarankan bagi guru olahraga, pelatih, pembina serta atlet untuk menggunakan pelatihan medicine ball sit-up throw sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kekuatan otot lengan dan kekuatan otot punggung. Kata kunci: medicine ball sit-up throw, kekuatan otot lengan, kekuatan otot punggung Abstract This study aims to determine the effect of medicine ball sit-up throw training to arm muscle power and back muscle power. The research is quasi-experimentally in which the randomized pre-test post-test control group design. Sample were male students SMP N 4 Singaraja numbered 44 people. The instrument used for research testing arm muscle power is push-up 60 second while the instrument to test the back muscle power is back and leg dynamometer. Furthermore the data were analyzed by independent t-test at a significance level of less (α) of 0,05 with SPSS 16.0. Based on the results of independent t-test showed; (1) variable arm muscle power with significance value 0,000, (2) variable back muscle power with significance value 0,010. The significance value calculated is less than the value of α (0,05), so the hypothesis research medicine ball sit-up throw effect on arm muscle power and back muscle power accepted. It can be concluded that the training medicine ball sit-up throw significant effect on the increase in arm muscle power and back muscle power on male students SMP N 4 Singaraja in the academic year of 2015/2016. For sports teachers, trainers, coaches and athletes are advised to use alternate training as medicine ball sit-up throw alternative way to increase arm muscle power and back muscle power. Keywords: medicine ball sit-up throw, arm muscle power, back muscle power

PENDAHULUAN Faktor kondisi fisik memang merupakan salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi olahragawan, bahkan dapat dikatakan sebagai landasan atau titik tolak olahraga prestasi. Olahraga prestasi harus didukung oleh kualitas komponen kondisi fisik. Komponen - komponen tersebut, yaitu: kekuatan, daya tahan, daya ledak otot, kecepatan, kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, ketepatan, reaksi. Setiap aktivitas olahraga baik yang bersifat permainan, perlombaan, maupun pertandingan selalu memerlukan komponen kekuatan. Kekuatan (strength) adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap sesuatu tahanan (Yoda, 2006:24). Kekuatan merupakan salah satu komponen dasar biomotor yang diperlukan dalam setiap cabang olahraga. Sasaran pada latihan kekuatan adalah untuk meningkatkan daya otot dalam mengatasi beban selama aktivitas olahraga berlangsung. Pelatihan fisik pada prinsipnya adalah memberikan tekanan stres fisik pada tubuh secara teratur, sistematis, dan berkesinambungan sehingga terjadi peningkatan kemampuan dalam melakukan kerja. kekuatan adalah faktor utama dalam menjalankan atau melaksanakan segala macam keterampilan gerak dalam berbagai cabang olahraga. Dalam meningkatkan kekuatan program pelatihan harus dilakukan secara cermat, sistematis, teratur, dan selalu meningkat, mengikuti prinsip-prinsip serta metode latihan yang akurat agar tercapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi awal melalui wawancara dengan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (penjasorkes) menyatakan bahwa prestasi olahraga SMP N 4 Singaraja belum mampu menunjukkan prestasi dibidang olahraga secara maksimal, terbukti pada prestasi dalam bidang bola basket di SMP N 4 Singaraja bahwa tidak pernah mendapat juara. Prestasi tersebut tidak lepas dari pembinaan fisik dan teknik yang masih kurang menyeluruh pada kebutuhan atlet terutama terhadap kekuatan otot lengan dan otot punggung atlet di SMP N 4 Singaraja. Terkait dengan hal tersebut, dicoba untuk ditawarkan suatu bentuk pelatihan dimana pelatihan merupakan syarat untuk mencapai prestasi tertinggi. Ini sangat relevan dengan pengaruh pelatihan medicine ball sit-up throw. Dengan jenis pelatihan seperti tersebut diharapkan mampu memberikan pengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot lengan dan otot punggung pada siswa SMP N 4 Singaraja. Terkait dengan hal tersebut, dicoba untuk ditawarkan suatu bentuk pelatihan dimana pelatihan merupakan syarat untuk mencapai prestasi tertinggi. Ini sangat relevan dengan pengaruh pelatihan medicine ball sit-up throw. Dengan jenis pelatihan seperti tersebut diharapkan mampu memberikan pengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot lengan dan otot punggung. METODE Dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen sungguhan, dengan rancangan Penelitian The Randomized Pre-test Post-test Control Group Design (Kanca I Nyoman, 2006:73). Sampel penelitian ini adalah siswa putra kelas VII SMA N 4 Undiksha Singaraja tahun 2015/2016 yang berjumlah 44 orang, kemudian diberikan pre-test untuk mengukur kekuatan otot lengan dengan menggunakan instrumen tes push-up dan untuk mengukur kekuatan otot punggung dengan menggunakan instrumen tes back and leg dynamometer. Berdasarkan hasil tes dan dengan t score, sampel dibagi menjadi 2 kelompok dengan teknik ordinal pairing yaitu Kelompok 1: kelompok perlakuan medicine ball sit-up throw dan kelompok 2: kelompok kontrol (pelatihan konvensional) yaitu permainan basket. Pelatihan diberikan selama 12 kali pertemuan dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu. Setelah program pelatihan selesai, maka kedua kelompok diberikan post-test yang sama dengan test awal (pre-test). Teknik analisis data untuk uji

normalitas sebaran data menggunakan instrument uji kolmogorov smirnov dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 pada tara fsignifikansi (α) 0,05. Untuk uji homogenitas varian data menggunakan analisis uji Levene dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Sedangkan untuk uji hipotesis diuji dengan instrument uji-t independent (uji t) dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Tempat pelaksanaan dalampenelitian ini adalah Lapangan basket SMA N 4 Singaraja Singaraja. Penelitian dilaksanakan selama 4 minggu dengan frekuensi latihannya adalah 3 kali pertemuan dalam seminggu, yang bertujuan untuk memberikan kesempatan tubuh beradaptasi terhadap beban yang diberikan dalam pelatihan ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Peningkatan kondisi fisik pada kelompok perlakuan diakibatkan oleh pemberian pelatihan medicine ball sit-up throw selama 4 minggu dengan 12 kali pelatihan, sedangkan adanya peningkatan pada variabel kekuatan otot lengan dan kekuatan otot punggung lebih diakibatkan oleh bentuk dan peningkatan aktivitas olahraga yang dilakukan oleh seluruh sampel penelitian selama kegiatan berlangsung. Pengujian terhadap normalitas data penelitian dilakukan pada data gain score dari kekuatan otot lengan dan kekuatan otot punggung pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan instrumen uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Data akan berdistribusi normal, jika nilai signifikansi hitung untuk data kekuatan otot lengan dan kekuatan otot punggung yang diujikan lebih besar dari pada α = 0,05 (sig > 0,05). Rangkuman hasil uji normalitas data tersebut pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Data Sumber Data Kolmogorov-Smirnov a Keterangan Statistic df Sig. Kekuatan Otot Lengan Kekuatan Otot Punggung Perlakuan 0,16 22 0,14 Data berdistribusi normal Kontrol 0,16 22 0,16 Data berdistribusi normal Perlakuan 0,12 22 0,20 Data berdistribusi normal Kontrol 0,14 22 0,20 Data berdistribusi normal Dari hasil uji normalitas data dengan instrumen uji Kolmogorov-Smirnov program SPSS 16,0 diperoleh hasil statistik kekuatan otot lengan 0,16 pada kelompok perlakuan dan 0,16 pada kelompok kontrol sedangkan signifikansi 0,14 pada kelompok perlakuan dan 0,16 pada kelompok control. Pada statistik kekuatan otot punggung 0,12 pada kelompok perlakuan dan 0,14 pada kelompok kontrol sedangkan signifikansi 0,20 pada kelompok perlakuan dan 0,20 pada kelompok control. Signifikansi hitung untuk data pada variabel kekuatan otot lengan dan otot punggung lebih besar dari pada α = 0,05 (sig > 0,05) sehingga data yang diuji merupakan data yang berdistribusi normal. Uji homogenitas data dilakukan terhadap data gain score kekuatan otot lengan dan otot punggung pada kelompok perlakuan pelatihan dan kelompok kontrol yang menggunakan instrumen uji Levene dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Data yang diuji berasal dari data yang homogen. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikansi Levene dari data kekuatan otot lengan dan otot punggung lebih besar dari pada α = 0,05 (sig > 0,05) maka data yang diuji berasal dari data yang homogen.

Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas Data Sumber Data Kekuatan Otot Lengan Kekuatan Otot Punggung Levene Statistic df1 df2 Sig. 0,26 1 42 0,61 0,14 1 42 0,71 Keterangan Homogen Homogen Dari hasil uji homogenitas data dilakukan terhadap data gain score kekuatan otot lengan dan otot punggung menggunakan instrumen uji Levene dengan bantuan program komputer SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Diperoleh nilai uji 0,26 dengan signifikansi 0,61 untuk variabel kekuatan otot lengan, sedangkan pada variabel kekuatan otot punggung diperoleh nilai uji 0,14 dengan signifikansi 0,71. Dari hasil uji didapatkan nilai signifikansi hitung untuk kedua data tersebut lebih besar daripada α (Sig > 0,05), dengan demikian data yang diuji berasal dari data dengan variansi homogen. Tabel 3. Hasil Uji-t Independent Data Kekuatan Otot Lengan Sumber data Independent Sample Test t-test for Equality of Means T df Sig. Kekuatan Otot Lengan 5,897 42 0,00 Uji hipotesis terdapat pengaruh pelatihan medicine ball sit-up throw terhadap kekuatan otot lengan, menggunakan uji inferensial dengan uji-t independent. Hipotesis ini diuji menggunakan bantuan SPSS 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai < 0,05 berarti terdapat yang diberikan sedangkan jika nilai > 0.05 berarti tidak ada yang diberikan. Sesuai dengan perhitungan terdapat peningkatan yang signifikan karena nilai t hitung lebih kecil dari 0,05. Dari tabel 3 dapat dilihat nilai signifikansi hitung (0,00) lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), sehingga hipotesis penelitian pelatihan medicine ball sit-up throw berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot lengan dapat diterima..

Tabel 4. Hasil Uji-t Independent Data Kekuatan Otot Punggung Sumber data Independent Samples Test t-test for Equality of Means T Df Sig. Kekuatan Otot Punggung 2,697 42 0,01 Uji hipotesis terdapat pengaruh pelatihan medicine ball sit-up throw terhadap kekuatan otot punggung, menggunakan uji inferensial dengan uji-t independent. Hipotesis ini diuji menggunakan bantuan SPSS 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai < 0,05 berarti terdapat yang diberikan sedangkan jika nilai > 0.05 berarti tidak ada Pembahasan Hasil analisis data hasil penelitian untuk variabel terikat penelitian menunjukan adanya peningkatan nilai rata-rata (mean) untuk masing-masing variabel. Dari deskripsi data variabel kekuatan otot lengan seperti terlihat dari deskripsi data variabel kekuatan otot lengan pada tabel 4.1 terlihat kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol mengalami peningkatan nilai rata-rata. Nilai pre-test kelompok perlakuan memiliki rata-rata 23,86 dan rata-rata nilai post-test 29, dengan demikian nilai rata-rata kelompok perlakuan meningkat 5,14. Kelompok kontrol untuk variabel kekuatan otot lengan mengalami peningkatan nilai rata-rata sebesar 2,27 dari 25,27 pada saat pre-test menjadi 27,55 pada saat post-test. Untuk variabel dari deskripsi data variabel kekuatan otot punggung pada tabel 4.2 terlihat kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol mengalami peningkatan nilai rata-rata. Nilai pre-test kelompok perlakuan memiliki rata-rata 90,45 dan rata-rata nilai post-test 94,95, yang diberikan. Sesuai dengan perhitungan terdapat peningkatan yang signifikan karena nilai t hitung lebih kecil dari 0,05. Dari tabel 4 dapat dilihat nilai signifikansi hitung (0,01) lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), sehingga hipotesis penelitian pelatihan medicine ball sit-up throw berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot punggung dapat diterima. dengan demikian nilai rata-rata kelompok perlakuan meningkat 4,50. Kelompok kontrol untuk variabel kekuatan otot punggung mengalami peningkatan nilai rata-rata sebesar 3,14 dari 85,09 pada saat pre-test menjadi 88,23 pada saat post-test. Jika dilihat peningkatan yang dicapai oleh kelompok perlakuan akibat dari pemberian pelatihan medicine ball situp throw. Ini berarti pelatihan medicine ball sit-up throw baik diberikan dalam pelatihan yang mengukur variabel kekuatan otot lengan dan kekuatan otot punggung. Peningkatan pada kelompok perlakuan diakibatkan oleh pemberian pelatihan medicine ball sit-up throw selama 12 kali pelatihan (1 bulan) dengan frekuensi latihan 3 kali dalam 1 minggu. Sedangkan peningkatan pada kelompok kontrol lebih diakibatkan oleh adanya peningkatan aktivitas olahraga permainan bola basket yang dilakukan secara bebas penelitian selama kegiatan penelitian ini berlangsung.

Medicine Ball Sit-up Throw Berpengaruh Terhadap Kekuatan Otot Lengan Sebagai salah satu komponen kebugaran jasmani, kekuatan otot lengan dapat ditingkatkan melalui program pelatihan yang dirancang secara sistematis dan berkesinambungan dengan mengikuti prinsip-prinsip pelatihan yang tepat. Ditinjau dari gerakan medicine ball sit-up throw ditinjau dari anatomi, lengan merupakan anggota gerak atas. Lengan merupakan bagian atas tubuh yang berfungsi untuk mengerakkan tubuh seperti memukul, mendorong dan melempar. Terjadinya gerakan pada lengan tersebut disebabkan adanya otototot dan tulang, otot sebagai alat gerak aktif dan tulang sebagai alat gerak pasif. Sebagai anggota gerak atas lengan terdiri dari pangkal lengan, sampai ujung jari tangan. Sebagai salah satu komponen biomotorik, kekuatan dapat ditingkatkan melalui program pelatihan yang dirancang secara sistematis dan berkesinambungan dengan mengikuti prinsip-prinsip pelatihan yang tepat. Dalam peningkatan kekuatan otot lengan diperlukan latihan-latihan pembebanan pada bagian otot lengan. Dengan melatih otot lengan untuk melempar bola medicine seberat 2 Kg maka akan dapat meningkatkan masa otot. Meningkatnya masa otot menunjukkan bahwa kekuatan otot lengan menjadi bertambah. Dengan diberikannya pelatihan medicine ball sit-up throw selama 1 bulan (12 kali pertemuan) dengan mengikuti prinsip-prinsip pelatihan, sistematika pelatihan, intensitas pelatihan, dan frekuensi/lamanya pelatihan akan mampu memperoleh hasil yang maksimal dalam peningkatan kekuatan otot lengan. Pelatihan medicine ball sit-up throw ini banyak melibatkan otot biseps brachii, triceps, deltoid, anconeus, brachialis, extensor carpi radialis longus, brachioradialis, sistem saraf serta melatih beberapa persendian. Gerakan-gerakan yang terjadi pada pelatihan ini memberikan tekanan (stress) pada komponen otot di atas sehingga otototot tersebut akan mengalami hipertrofi otot. Hipertrofi otot ini disebabkan oleh peningkatan jumlah dan ukuran sel-sel serta serabut-serabut otot. Dengan meningkatnya jumlah dan ukuran sel-sel serta serabut-serabut otot pada otot lengan ini, maka akan menambah atau meningkatkan kekuatan otot tersebut. Dengan kata lain otot-otot lengan akan beradaptasi terhadap beban kerja yang diperoleh dari pelatihan medicine ball situp throw ini sehingga mampu memberikan perubahan dan peningkatan terhadap kekuatan otot lengan. Dari penelitian yang dilakukan oleh Yuni Lestari (2014), menunjukan bahwa pelatihan medicine ball sit-up throw 1 kg dan 2 kg berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot lengan. Demikian pula dari penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Hidayat (2014), menunjukan bahwa pelatihan medicine ball throw berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot lengan pada tim bola voli putri SMAN olahraga Provinsi Riau. Berdasarkan hasil uji-t independen untuk variabel kekuatan otot lengan, antara gain score kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapatkan nilai t hitung = 5,897 dengan nilai signifikansi = 0,000 pada taraf signifikansi 0,05. Nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig< 0,05), dengan demikian hipotesis penelitian pelatihan medicine ball sit-up throw berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot lengan diterima. Medicine Ball Sit-up Throw Berpengaruh Terhadap Kekuatan Otot Punggung Seperti halnya kekuatan otot lengan, kekuatan otot punggung juga merupakan salah satu komponen kebugaran jasmani. Kekuatan otot punggung juga dapat ditingkatkan melalui pelatihan yang diberikan secara sistematis yang didasarkan pada prinsip-prinsip dasar pelatihan yang tepat. Pelatihan medicine ball sit-up throw merupakan bentuk pelatihan plaiometrik yang ditujukan untuk

mengembangkan kekuatan otot lengan. Selain dapat mengembangkan kekuatan otot lengan, medicine ball sit-up throw juga dapat mengembangkan kekuatan otot punggung. Dengan diberikannya pelatihan medicine ball sit-up throw selama 1 bulan (12 kali pertemuan) dengan mengikuti prinsip-prinsip pelatihan, sistematika pelatihan, intensitas pelatihan, dan frekuensi/lamanya pelatihan akan mampu memperoleh hasil yang maksimal dalam peningkatan kekuatan otot punggung. Pelatihan ini akan membuat otot punggung mengalami kontraksi terutama pada saat menerima bola dari pasangan. Kontraksi otot-otot punggung terjadi pada saat menerima bola dari pasangan. Dengan bertumpu pada gerakan saat menerima bola, maka otot-otot punggung berkontraksi sehingga terjadinya peningkatan kekuatan pada otot punggung tersebut akibat kontraksi yang terjadi selama pelatihan medicine ball sit-up throw. Latihan ini melibatkan otot trapezius, latissimus dorsi, semispinalis kapitis, splenius kapitis, splenius kervisis, levator scapula, supraspinatus, erektor spina, fasia thorakolumbar. Gerakan-gerakan yang terjadi pada pelatihan ini memberikan tekanan (stress) pada komponen otot di atas sehingga otototot tersebut akan mengalami hipertrofi otot. Hipertrofi otot ini disebabkan oleh peningkatan jumlah dan ukuran sel-sel serta serabut-serabut otot. Dengan meningkatnya jumlah dan ukuran sel-sel serta serabut-serabut otot pada otot ini, maka akan menambah atau meningkatkan kekuatan otot tersebut. Dengan kata lain otot-otot punggung akan beradaptasi terhadap beban kerja yang diperoleh dari pelatihan medicine ball sit-up throw ini sehingga mampu memberikan perubahan dan peningkatan terhadap kekuatan otot punggung. Dari penelitian yang dilakukan oleh Ryan Ari Wirawan (2014), hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan depth jump leap dan medicine ball sit-up throw berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot punggung. Demikian pula dari penelitian yang dilakukan oleh Arif Purnomo (2013), hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan medicine ball sit-up throw berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot punggung pada siswa ekstrakurikuler SMP 4 Sambi Boyolali Jawa Tengah. Berdasarkan hasil uji-t independen untuk variabel kekuatan otot punngung, antara gain score kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapatkan nilai t hitung = 2,697 dengan nilai signifikansi = 0,010 pada taraf signifikansi 0,05. Nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig< 0,05), dengan demikian hipotesis penelitian pelatihan medicine ball sit-up throw berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot punggung diterima. Jadi dengan diberikan pelatihan medicine ball sit-up throw secara sistematis dan berkesinambungan sehingga terjadi peningkatan kekuatan otot punggung. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Medicine ball sit-up throw berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot lengan pada siswa putra kelas VII SMP Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016. 2) Medicine ball sit-up throw berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot punggung pada siswa putra kelas VII SMP Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016. DAFTAR RUJUKAN Kanca, I N. 2006. Metode Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Yoda, Ketut. 2006. Peningkatan Kondisi Fisik. Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha.