REGISTER PIALANG KENDARAAN BERMOTORR DI DAERAH PASAR NGLANGON, KARANG TENGAH, SRAGEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan bahasa masyarakat umum. keahlian dalam mencarikan, membelikan, dan menjualkan kendaraan

REGISTER PERDAGANGAN DI PASAR SUKODONO, SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar atau tidak sadar mengunakan bahasa yang hidup dalam. masyarakat merupakan dua hal yang berkaitan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. merupakan cara untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan semula suatu

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin tidak terlihat secara nyata berbicara, tetapi pada hakikatnya, ia

NGLANGON, KARANG TENGAH,

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hubungan antar masyarakat dalam kehidupan sehari-hari merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa.

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia

Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman semakin maju di era globalisasi ini. Perkembangan

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

REGISTER DALAM INTERAKSI DI BENGKEL MOTOR RAJA PAJANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan yang selalu melibatkan partisipan (pembicara atau penulis,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas untuk memenuhi salah satu kebutuhan sosial manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

Ragam Bahasa Jawa dalam Komunitas Pecinta Musik Reggae di Alun-alun Kebumen

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. identitas kelompok. Setiap kelompok mempunyai kekhasan bahasa tersendiri

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun.

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, atau perasaan kepada orang lain.

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK)

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

CAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROSES MORFOLOGIS PEMBENTUKAN KATA RAGAM BAHASA WALIKA

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

REGISTER PERDAGANGAN DI BETENG TRADE CENTER SOLO : SEBUAH KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

PEMAKAIAN BAHASA DALAM JUAL BELI HANDPHONE DAN AKSESORIS HANDPHONE DI SURAKARTA: Suatu Pendekatan Sosiolinguistik

BAB I PENDAHULUAN. minoritas bahasa), pemerintah dan dunia pendidikan. Mempelajari bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

KESANTUNAN BERTUTUR DI KALANGAN AWAK KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BOYOLALI: TINJAUAN PRAGMATIK

JURNAL ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM IKLAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG CODE SWITCHING AND CODE MIXING ON RADIO S ADVERTISEMENT AT TULUNGAGUNG REGENCY

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

PENDAHULUAN Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Jawa untuk berkomunikasi antarsesama masyarakat Jawa.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PEMEROLEHAN KATA ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN DONGENG DI TK AISYIYAH PILANG MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

PENYERAPAN ISTILAH ASING REGISTER KEDOKTERAN PADA RUBRIK KESEHATAN SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI JANUARI MARET 2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Sibarani, (2004:62)

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

BAB V PENUTUP. burung lawet ini adalah elips (pelesapan S,P,O,K) hal ini dilakukan untuk

PEMAKAIAN BAHASA DALAM JUAL BELI HANDPHONE DAN AKSESORIS HANDPHONE DI SURAKARTA: Suatu Pendekatan Sosiolinguistik

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Devy Elfayanti Karmana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA ORANG BENGKULU DI KOS PUJI PABELAN KARTASURA (SEBUAH TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI

Transkripsi:

REGISTER PIALANG KENDARAAN BERMOTORR DI DAERAH PASAR NGLANGON, KARANG TENGAH, SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah ENDAR WAHYU ARDIANTO A 310060135 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

1 REGISTER PIALANG KENDARAAN BERMOTOR DI DAERAH PASAR NGLANGON, KARANG TENGAH, SRAGEN A. ABSTRAK Endar Wahyu Ardianto A.310060135 Penelitian ini mengangkat masalah mengenai register pialang kendaraan bermotor di daerah pasar Nglangon, Karang Tengah, Sragen. Penelitian ini berkaitan dengan bidang kajian sosiolinguistik yang merupakan kajian hubungan bahasa dengan masyarakat. Ada dua tujuan dalam penelitian ini, yaitu (1) untuk mendeskripsikan bentuk register register pialang kendaraan bermotor di daerah pasar Nglangon, Karang Tengah, Sragen. (2) untuk mengidentifikasi fungsi pengungkapan register pialang kendaraan bermotor di daerah pasar Nglangon, Karang Tengah, Sragen. Objek dalam penelitian ini adalah register bahasa yang digunakan register pialang kendaraan bermotor di daerah pasar Nglangon, Karang Tengah, Sragen dalam proses jual-beli kendaraan bermotor. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian register pialang berdasarkan pada bentuk dan fungsi pengungkapan register pialang. Pertama, pemakaian register pialang berdasarkan bentuk ditemukan bentuk nomina, verba, dan adjektiva. Bentuk register pialng yang sering muncul adalah bentuk nomina. Kedua, fungsi pengungkapan register pialng yang terdapat dalam tuturan jual beli kendaraan bermotor. fungsi-fungsi yang dimaksud terdiri dari fungsi menanyakan harga, fungsi tawar-menawar harga, fungsi mengungkapkan perasaan, fungsi menghemat tuturan, dan fungsi menjalin hubungan akrab. Kata Kunci : sosiolinguistik, register, perdagangan B. PENDAHULUAN Kehidupan sosial terdapat beberapa kelompok profesi seperti: dokter, petani, nelayan, pengusaha, dan pedagang. Salah satu yang menarik dari profesi

2 tersebut adalah profesi pedagang, yang lebih khususnya penghubung antara pembeli dan penjual, yaitu pialang. Di dalam penelitian ini, objek yang akan diteliti hanya difokuskan pada kelompok profesi pialang kendaraan bermotor, khusus sepeda motor. Kelompok pialang kendaraan bermotor yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pialang kendaraan bermotor bekas. Dari sinilah mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang khas berbeda dengan bahasa masyarakat umum. Sebagai salah satu kelompok profesi, pialang lazimnya memiliki keahlian dalam mencarikan, membelikan, dan menjualkan kendaraan bermotor. Mereka memiliki jaringan yang luas, menjalin hubungan dengan pembeli, penjual ataupun antar pialang lain guna memperoleh informasi, selain itu juga berbagai pihak yang dapat memperlancar aktifitas perpialangan. Pemakaian bahasa oleh sekelompok orang ditandai oleh adanya pemilihan kosakata-kosakata tertentu sesuai dengan kelompok/profesi tertentu dinamakan register (Wardhaugh dalam Purnanto, 2002:12) Ada hubungan yang saling terkait antara bahasa dan manusia dan membagi hubungan erat antara bahasa dengan budi (manusia). Pertama, hubungan bersifat vertikal, yaitu hubungan erat antara bahasa dengan akal budi yang berbeda dengan jagad. Kedua, hubungan bersifat horisontal yaitu hubungan bahasa dengan kerjasama antara manusia yang berakal budi bahasa menjadi pemeliharaan kerjasama (Sudaryanto, 1990: 24). Pertemuan masyarakat dari latar belakang yang berbeda ditinjau dari segi ekonomi dan status sosial yang berasal dari menengah atas sampai menengah bawah tentu bahasa yang digunakan juga berbeda dan memunculkan berbagai

3 variasi pemakaian bahasa yang unik dan menarik. Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi, di pasar banyak terjadi percakapan yang menggunakan tuturan tertentu, yang unik dan khas serta berbeda dengan logat bahasa daerah lain. Begitu juga pialang memiliki logat bahasa yang khas dengan gurauan serta candaan untuk menawar barang yang ingin dibelinya. Pasar yang menjadi lokasi penelitian kali ini mempunyai luas 500 M 2, terletak di daerah yang strategis dan berdekatan dengan pusat keramaian serta mudah dijangkau para warga masyarakat sekitar, bahkan dari daerah-daerah lain. Pasar Nglangon, Karang Tengah, Sragen merupakan pusat jual beli sepeda motor bekas di kota Sragen. Selain itu dalam pasar tersebut juga banyak menyediakan berbagai macam suku cadang maupun aksesoris sepeda motor. Pasar adalah tempat bertemunya pedagang dengan pembeli dalam kepentingannya untuk melakukan interaksi jual beli. Sebagai sebuah komunitas sosial, pasar memiliki nilai sosial yang tinggi sehingga banyak gejala sosial yang timbul di sana. Salah satunya adalah gejala kebahasaan. Penggunaan pilihan bahasa sangat penting dalam mendukung transaksi jual beli kendaran bermotor. Pilihan bahasa oleh masyarakat tutur di pasar tidak pernah lepas dari situasi sosial yang ada di sekitarnya. Pialang, pedagang dan pembeli tidak selalu berasal dari lingkungan dengan suasana kebahasaan yang sama. Penelitian kali ini mengangkat judul Register Pialang Kendaraan Bermotor di Daerah Pasar Nglangon, Karang Tengah, Sragen diharapkan dapat mengetahui bentuk pengungkapan register pialang dan bagaimana fungsi pengungkapan register.

4 Pemikiran inilah yang kemudian menjadi dasar pijakan untuk menjadikan pemakaian register pialang di pasar Nglangon, Karang Tengah, Sragen sebagai sebuah kajian sosiolinguistik yang mengkaji bahasa dalam hubungannya dengan masyarakat pemakainnya. 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, ada 2 masalah yang dapat dirumuskan. a. Bagaimana bentuk register pialang kendaraan bermotor di daerah pasar Nglangon, Karang tengah, Sragen? b. Bagaimanakah fungsi pengungkapan register pialang kendaraan bermotor di daerah pasar Nglangon, Karang tengah, Sragen? 2. Tujuan Penelitian Ada 2 tujuan penelitian yang ingin dicapai. a. Mendeskripsikan bentuk register pialang kendaraan bermotor di daerah pasar Nglangon, Karang tengah, Sragen b. Mendeskripsikan fungsi pengungkapan register pialang kendaraan bermotor di daerah pasar Nglangon, Karang tengah, Sragen c. Manfaat Penelitian Penelitian mengenai register ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoretis dan secara praktis. 1) Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu pijakan dasar bagi pengguna bahasa Indonesia dalam menggunakan register, khususnya dalam transaksi jual beli di pasar sehingga mitra tutur yang tidak menggunakan register dapat memahami maksud yang ingin disampaiakan oleh pengguna register. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan para peneliti lainnya yang tertarik pada bidang kebahasaan serta memperkaya kosakata yang telah ada.

5 2) Manfaat teoretis Secara teoretis penelitian ini dapat menambah dan memberikan khasanah perkembangan bahasa khususnya dalam bidang sosiolinguistik mengenai variasi bahasa. C. LANDASAN TEORI Menurut Wijana dan Muhammad Rohmadi (2010: 7), sosiolinguistik sebagai cabang ilmu linguistik yang memandang kedudukan bahasa dalam hubungannya dengan pemakai bahasa di masyarakat, karena di dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu tetapi sebagai masyarakat sosial. Sosiolinguistik sebagai ilmu yang bersifat interdisipliner yang mengkaji masalah-masalah kebahasaan dalam hubungannya dengan faktor-faktor sosial, situasional, dan kulturalnya. Bram & Dickey (dalam Ohoiwutun, 2002: 9) menambahkan bahwa sosiolinguistik mengkhususkan kajiannya pada bagaimana bahasa berfungsi di tengah masyarakat. Menurut pandangan sosiolinguistik perubahan bahasa dapat dipahami dengan mempelajari dorongan-dorongan sosial yang memacu penggunaan bentuk-bentuk yang bervariasi di tengah lingkungan yang beranekaragam atau heterogen (Ohoiwutun, 2002: 9). Definisi sosiolinguistik diungkapkan lebih jelas lagi oleh Nababan. Sebagaimana diungkapkan oleh Nababan sebagai berikut. Sosiolinguistik ialah studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa sebagai anggota masyarakat. Dapat berupa aspek kemasyarakatan bahasa, khususnya perbedaan-perbedaan (variasi) yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan (sosial) (Nababan, 1991: 2). Sosioloinguistik lazim didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari ciri dan pelbagi variasi bahasa, serta hubungan di antara para bahasawan dengan ciri fungsi variasi bahasa itu di dalam suatu masyarakat bahasa. Kridalaksana (dalam Chaer 2004:3). Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik, dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan sangat erat.

6 Sosiolinguistik memiliki cakupan disiplin ilmu yang banyak, namun penelitian ini difokuskan pada register. Sebagai objek dalam sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat atau didekati sebagai bahasa, sebagaimana dilakukan oleh linguistik umum, melainkan dilihat atau didekati sebagai sarana interaksi atau komunikasi di dalam masyarakat manusia. D. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif sebagai jenis penelitiannya. Syamsudin dan Darnaianti memaparkan bahwa pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang penting untuk mendekati suatu fenomena sosial dan perspektif individu yang diteliti (dalam Wibowo, 2010:10). Penelitian ini bersifat deskriptif karena data yang diperoleh tidak berupa angka-angka atau data statistik. 2. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran atau target yang akan dicapai dalam sebuah penelitian. Objek kajian dalam penelitian ini yaitu register pialang kendaraan bermotor di daerah pasar Nglangon, Karang Tengah, Sragen. Pialang yang berperan dalam menjualkan ataupun mencarikan kendaraan bermotor. 3. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini berupa data yang berwujud kata, ungkapan, kalimat, yang terdapat dalam register pialang kendaraan bermotor di daerah pasar Nglangon, Karang Tengah, Sragen. Adapun sumber data diambil dari tuturan pialang dalam interaksi jual beli. Pemakaian bahasa pialang diambil

7 secara alami dan berwujud peristiwa komunikasi (tutur) sehari-hari secara wajar dalam rangka menjalankan profesinya. 4. Teknik Penyediaan Data Penyediaan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simak karena cara yang digunakan untuk memperoleh data yaitu dengan menyimak penggunaan bahasa. Metode simak memiliki teknik dasar yaitu teknik sadap. Menurut Mahsun (2005: 92) teknik sadap disebut sebagai teknik dasar sebagai metode simak karena pada hakikatnya penyimakan diwujudkan dengan penyadapan. Sependapat dengan Mahsun, Sudaryanto (1993: 133) juga memaparkan penyimakan atau metode simak itu diwujudkan dengan penyadapan. Teknik dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sadap. Teknik sadap disebut sebagai teknik dasar dalam metode simak karena pada hakikatnya penyimakan diwujudkan dengan penyadapan. Peneliti melakukan penyadapan terhadap tuturan para pialang di pasar Nglangon, Karang Tengah, Sragen dengan menggunakan alat berupa Handphone. Peneliti menyadap tanpa sepengetahuan pialang pada saat melakukan transaksi jual-beli. Teknik sadap diikuti dengan teknik lanjutan yang berupa teknik simak libat cakap, teknik simak bebas, teknik rekam, dan teknik catat. (Mahsun, 2005: 93). Teknik simak libat cakap maksudnya si peneliti melakukan penyadapan itu dengan cara berpartisipasi sambil menyimak, berpartisipasi dalam pembicaraan, dan menyimak pembicaraan. Dalam hal ini peneliti terlibat langsung dalam dialog. Teknik lanjutan yang digunakan berikutnya adalah teknik rekam. Merekam dilakukan tanpa sepengetahuan penutur bahasa. Peristiwa tutur direkam dan ditranskripsikan pada kartu data sesuai

8 dengan perumusan dan tujuan yang akan dicapai. Teknik yang digunakan peneliti berikutnya yaitu teknik catat. Menurut Purnanto (2008: 8) teknik catat dilakukan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan ungkapan atau istilah yang menandai register. 5. Teknik Analisis Data Analisis data, penulis menggunakan metode kontekstual, yaitu dengan mengacu pada kerangka kerja komprehensif untuk analisis register. Analisis data yang didasarkan pada kerangka kerja ini mengacu pada kerangka komprehensif analisis register yang telah dideskripsikan pada kerangka komprehensif analisis register. Analisis register dimaksudkan memiliki tiga teknik analisis. (1) Analisis/deskripsi ciri-ciri linguistik register, (2) Analisis ciri-ciri situasional register, dan (3) Analisis fungsional dan konvensional gabungan ciri-ciri linguistik dan situasional. Teknik analisis ciri-ciri linguistik didasarkan atas kriteria kategorisasi ungkapan yang menempati fungsi dalam klausa atau kalimat dan kriteria penanda unsur-unsur yang membentuk wacana perdagangan. Sementara itu, teknik analisis ciri-ciri situasional dilakukan dengan menentukan dan mengklasifikasikan situasi-situasi yang mempengaruhi dan memunculkan acuan makna register pialang. Selanjutnya, teknik analisis fungsional dan konvensional untuk gabungan ciri-ciri linguistik dan situasional itu dilakukan dengan observasi dan intropeksi terhadap kelaziman-kelaziman penuturan register pialang. Dengan demikian, pijakan dasar analisisnya adalah dengan mempertimbangkan pendekatan multidimensial yang mengacu pada kajian semantik, sosiolinguistik, dan pragmatik. Teknik analisis yang demikian itu

9 mengacu pada teknik interpretasi kualitatif atas pengungkapan register pialang berdasarkan beberapa konteks situasi pemakainya di lingkungan kegiatan jualbeli kendaraan bermotor. 6. Penyajian Hasil Analisis Metode penyajian hasil analisis data dengan menggunakan metode informal. Metode penyajian informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa walaupun terminologi dan tekniknya sama (Sudaryanto, 1993: 145). Data yang sudah dianalisis dipaparkan dengan menggunakan kata-kata biasa dan hasil akhir dari penelitian ini disimpulkan, yang kemudian disusun menjadi sebuah laporan penelitian. 7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Bab I Pendahuluan. Bab ini terdiri dari: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab II Tinjauan pustaka dan landasan teori. Pada Bab ini meliputi: pengertian sosiolinguistik, kerangka komprehensif analisis register, variasi bahasa, pengertian register, konteks dan konteks situasi, serta gambaran Pasar Nglangon, Karang Tengah, Sragen. Bab III Metode Penelitian. Bab ini meliputi: jenis penelitian, objek penelitian, data dan sumber data, teknik penyediaan data, teknik analisis data, penyajian data, dan sistematika penulisan. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini meliputi hasil penelitian dan pembahasan. Bab V Penutup. Bab ini mencakup kesimpulan dan saran. Pada bagian akhir disertakan daftar pustaka dan lampiran.

10 E. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini berjudul Register Pialang Kendaraan Bermotor di Daerah Pasar Nglangon, Karang Tengah, Sragen. Register pialang menjadi kajian dalam penelitian ini. Hasil mengenai penelitian register pialang terdiri dari bentuk dan fungsi pengungkapan register pialang, register pialang merupakan kajian dalam penelitian ini. Dari hasil analisis data terdapat bentuk register pialang berdasarkan kategori, bentuk tuturan ringkas, dan postkategori yaitu frase nomina dan frase verba. Bentuk register pialang berdasarkan kategori antara lain: kategori nomina, verba dan adjektiva. Bentuk nomina mendominasi pada tuturan pialang dan pembeli maupun dengan penjual. Bentuk nomina register pialang ditemukan kosakata seperti: Plethok, Sparepart, Cepek, Glatik, Minthi, Pitung, Cina, Neotech, Ebeng, Sleret, Celeng, Robot, Wongtua, Budget, Klambine, Ongko, Keteng, Pistolan, Kebo, Totok, Batok, Njeronan. Ditemukan bentuk pemendekan dalam tuturan register pialang kendaraan bermotor antara lain: Kon, Modif, Ngko, Sek, Injek, Neh, Ori, Pat, pro, Moge, Cah. Bentuk penyingkatan yang digunakan dalam tuturan register pialang, ditemukan bentuk penyingkatan SR, PD, dan FU. Postkategori pada register pialang berupa frase nomina dan frase verba. Penggunaan frasa nomina dalam tuturan antara lain: Supra lawas, Barang istimewa, Ndas belhok, Tangan pertama, Plat Kulonan, Padang-padang, Pit ngebul, Grand dobol, Tukonbensin, Tukon rokok. Frasa verba dapat dijumpai pada tuturan antara lain: Rung wedakan, Gak mlaku, Ra ngangkat, Gak ngangkat.

11 Penanda register pialang menunjukkan adanya fungsi pengungkapan register pialang yang terdapat dalam tuturan transaksi jual beli kendaraan bermotor. Fungsi yang dimaksud adalah fungsi menanyakan harga barang, fungsi tawar-menawar, fungsi mengungkapkan perasaan, fungsi menghemat tuturan, dan fungsi menjalin hubungan akrab. F. SIMPULAN Berdasarkan tujuan dan hasil pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Pialang menggunakan bahasa Jawa ketika berkomunikasi. Bahasa Jawa selalu mendominasi dalam tuturan pialang kendaraan bermotor. Berdasarkan tuturan pialang ditemukan bentuk register perdagangan meliputi bentuk nomina, verba, dan adjektiva. Bentuk register perdagangan yang sering muncul adalah bentuk nomina seperti: Plethok, Sparepart, Cepek, Glatik, Minthi, Pitung, Cina, Neotech, Ebeng, Sleret, Celeng, Robot, Wongtua, Budget, Klambine, Ongko, Keteng, Pistolan, Kebo, Totok, Batok, Njeronan. 2. Fungsi pengungkapan register pialang kendaraan bermotor dapat dibedakan menjadi lima fungsi yaitu, a. fungsi untuk menanyakan harga tampak pada tuturan pira, b. fungsi tawar-menawar harga tampak pada tuturan gak iso kurang kuwi?, c. fungsi mengungkapkan perasaan tampak pada kata kuwi yo duit kabeh d. fungsi menghemat tuturan tampak pada kata patangewu, telulikur, sewu, papat dan e. fungsi menjalin hubungan akrab tampak pada kata mas, lek, de, bolo dewe, pak,dul dan karo sedulur. G. DAFTAR PUSTAKA

12 Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta. Mahsun, 2005. Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada. Ohoiwutun, Paul. 2002. Sosiolinguistik. Bekasi Timur: Kesain Blanc-Anggota IKAPI. Purnanto, Dwi. 2002. Register Pialang Kendaraan Bermotor. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Sudaryanto. 1990. Menguak Fungsi Hakiki Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana Press. Syamsuddin dan Darnaianti, Vismania S. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2006. Sosiolinguistik : Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.