Yogyakarta, 20 Februari 2017 Nomor Perihal Lampiran : 121/A.20/II/Nusa.Hk-2017 : Pelatihan Hukum Kesehatan : 1 bendel ToR Kegiatan Kepada Yth. Direktur Rumah Sakit di seluruh wilayah Indonesia Dengan hormat, Dengan ini kami dari Nusantara Institute Yogyakarta, sebuah lembaga riset, pengembangan sumber daya manusia, dan publikasi ilmiah. Yang salah satu fokus kami adalah melakukan Pelatihan Hukum Kesehatan baik pelatihan yang dilaksanakan secara reguler maupun in house training. Sehubungan dengan hal tersebut, kami bermaksud untuk mengadakan pelatihan reguler yang berkaitan dengan Hukum Kesehatan Sengketa Medis Penyusunan Hospital by laws, Medical Staff by Law dan Nursing Staff by Law (ToR terlampir). Materi kajian dalam pelatihan ini jelas menjadi modal dasar bagi rumah sakit dalam melaksanakan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sekaligus mencari alternatif menghadapi sengketa medis dan membuat perisai hukum ketika di sengketakan dalam bentuk peraturan internal rumah sakit. Pelatihan ini akan diselenggarakan pada: Hari/ Tanggal : Kamis, 9 Maret 2017 Pukul : 08.00-16.00 Tempat : Meeting Room Hotel Pandanaran Yogyakarta*** Jalan Prawirotaman No.38 Kota Yogyakarta (Kampung Turis) Investasi pelatihan sebesar Rp. 750.000,--/ Orang dan pendaftaran terakhir pada hari Senin, 6 Maret 2017, pukul 16.00. Demikian undangan ini kami sampaikan, besar harapan kami bapak/ Ibu berkenan hadir atau dapat mendelegasikan kepada dokter/ staff hukum dan humas lainnya di lingkungan Rumah Sakit yang Bapak/ Ibu pimpin. Atas kesediaan dan perhatian Bapak/Ibu diucapkan terima kasih. Salam Sukses Selalu Hormat kami, Direktur Eksekutif, Nita Andrianti, S.IP., M.A.
Term of Reference HUKUM KESEHATAN SENGKETA MEDIS PENYUSUNAN HOSPITAL BY LAWS A. Dasar Pemikiran Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Namun untuk mewujudkan organisasi Rumah Sakit yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka mencapai visi dan misi Rumah Sakit sesuai tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance) sangat diperlukan pemahaman hukum kesehatan yang baik bagi seluruh staff/ tenaga medis rumah sakit berikut landasan hukum (kebijakan rumah sakit dan peraturan direktur) yang mengandung kepastian hukum yang adil. Pada kenyataannya, tenaga medis rumah sakit bahkan pimpinan rumah sakit kurang memahami hukum kesehatan, apalagi jika berkaitan dengan sengketa medis. Memang sangat mustahil, profesi kesehatan yang dinilai sebagai profesi mulia melakukan kejahatan atau perbuatan melawan hukum, namun setiap orang memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum dan tidak satupun (termasuk profesi kedokteran) yang kebal hukum. Ada hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh staff medis maupun rumah sakit, dan ada tanggung jawab profesional dan hukum yang perlu dilakukan. Apalagi, saat ini jalur litigasi/ pengadilan dalam sengketa pidana dan perdata kasus kesehatan sering menjadi trend dan semakin mengemuka, publik seolah digiring untuk menempuh jalur tersebut jika merasa tidak puas dengan proses-hasil akhir pelayanan kesehatan. Apalagi ditambah pemberitaan di media massa yang secara tidak langsung seolah mengungkap ketidakprofesionalan rumah sakit/ dokter dalam memberikan layanan kesehatan, sehingga seolah-olah menjadi biang penyebab munculnya sengketa medis. Sengketa medis adalah sengketa yang terjadi antara pasien/ keluarga pasien dengan dokter/ rumah sakit (termasuk fasilitas kesehatan) yang disebabkan oleh proses-hasil akhir. Bagi dokter atau Rumah Sakit, munculnya berita di media massa mengenai kasus malpraktik maupun kasus yang lainnya telah menyebabkan turun nya reputasi/ kepercayaan publik. Apalagi jika muncul gugatan perdata ataupun kasus pidana, berarti mempertaruhkan segala reputasi yang telah dibangun selama ini dan lebih parah dapat menyebabkan dokter/ RS kehilangan nama baik. Walaupun hasil akhir dari sengketa tersebut dokter/ RS tidak bersalah/ kalah, namun tetap saja akan berimplikasi pada turunnya kepercayaan publik. Untuk itu, penting kiranya dokter/ rumah sakit (bagian hukum dan humas) menguasai hukum kedokteran dan penyelesaian sengketa medis, hal ini diperlukan untuk menciptakan sistem yang dapat mengantisipasi munculnya sengketa medis, sekaligus memiliki strategi menghadapi sengketa medis baik jalur litigasi maupun non litigasi. Disisi lain, Undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 29 huruf r menyebutkan bahwa Setiap Rumah Sakit memiliki kewajiban: menyusun dan melaksanakan
peraturan internal Rumah Sakit (hospital by laws). Selain itu, Pasal 15 ayat (1) Permenkes No.755/Menkes/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit mengamanahkan pembentukan peraturan internal staf medis (medical staff by laws) dengan mengacu pada peraturan internal korporasi (corporate bylaws) dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Begitu juga, Permenkes No.49/Menkes/PER/IV/2013 tentang Penyelenggaraan Komite Keperawatan di Rumah Sakit juga pembentukan peraturan internal staf Perawat dan Bidan. Pembentukan 3 (tiga) aturan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan agar organisasi rumah sakit memiliki kejelasan arah dan tujuan, bahkan menjadi instrumen penting dalam penilaian akreditasi. Dalam konteks hukum, dokumen hospital by laws medical staff by laws nursing staff by law merupakan dasar hukum yang menjadi rujukan utama perlindungan hukum bagi seluruh staff rumah sakit. Namun faktanya bahwa sampai saat ini banyak sekali rumah sakit yang belum memiliki hospital by laws - medical staff by laws - nursing staff by law atau jika memiliki materinya tidak memenuhi standar peraturan yang baik (komprehensif), atau bahkan peraturan tersebut hanya dokumen biasa (ketidaktepatan bentuk peraturan) yang tidak bersifat mengatur dan dibuat hanya sebagai syarat akreditasi. Padahal keberadaan peraturan tersebut merupakan kunci Good Corporate Governance dan Good Clinical Governance, kunci jaminan kepastian hukum, keadilan hukum, kemanfaatan hukum, dan jaminan perlindungan hak dan kewajiban pemilik - pengelola - staff, serta keberlanjutan dan kemandirian rumah sakit. Selain itu, peraturan tersebut menjadi perisai ketika terjadi problem hukum (konflik, gugatan, pidana, dll). Untuk itu, kiranya pelatihan ini menjadi sangat penting dalam rangka memberikan pemahaman yang baik mengenai hukum kesehatan dan sengketa medis, sekaligus membuat perisai dalam sengketa medis dengan melakukan penyusunan hospital by laws - medical staff by laws - nursing staff by law dengan hasil akhir RSU memiliki draft final peraturan tersebut, yang tentunya peraturan yang tepat bentuknya dan pejabat pembentuk, serta materi yang diatur bersifat komprehensif (materi yang berkepastian hukum, berkeadilan hukum, dan berkemanfaatan hukum). B. Tujuan Pelatihan 1. Membangun sistem pelayanan kesehatan yang berbasis pada hukum kedokteran dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Memberikan pemahaman yang baik dan komprehensif mengenai hukum kedokteran dan penyeleyesaian sengketa medis, sehingga dapat menciptakan sistem yang dapat mengantisipasi adanya sengketa medis dan mampu menyelesaikan sengketa medis baik jalur litigasi maupun non litigasi 3. Memberikan pemahaman yang komprehensif dan petunjuk teknik dalam rangka penyusunan hospital by laws - medical staff by laws - nursing staff by law, sekaligus menyiapkan draft hospital by laws - medical staff by laws - nursing staff by law.
C. Peserta Peserta berjumlah maksimal 20 orang dapat berasal dari unsur: Direktur dan/atau Wakil Direktur, Komite Medik, Komite Keperawatan, Bagian Hukum Rumah Sakit; dan staff rumah sakit lainnya. D. Pelatih 1. Tanto Lailam, S.H., LL.M. (Ahli Hukum Perundang-undangan dan Penyusunan Produk Hukum/ Konsultan Hukum Kebijakan Kesehatan & Peraturan Rumah Sakit) 2. Heri Purwanto, S.H., M.H. (Mantan Hakim Pengadilan Negeri/ Advokat dan Pakar Hukum Pidana Fakultas Hukum UMY) E. Manual Acara Hari Pukul Acara 07.30-08.00 Pembukaan 08.00-09.30 Hukum Kesehatan dalam Perspektif Hukum Perdata, Hukum Pidana, dan Hukum Administrasi Negara Perlindungan hukum Rumah Sakit, Dokter, Tenaga Kesehatan dan Pasien Tanggungjawab Hukum Rumah, Sakit, Dokter, Tenaga Kesehatan lainnya 09.30-10.00 Coffee/ Tea Break 10.00-11.30 Malpraktik dalam sudut pandang Hukum Perdata dan Pidana (Studi Kamis, 9 Maret 2017 Kasus Putusan Pengadilan Negeri Mahkamah Agung) Penyelesaian sengketa Jalur Litigasi dan Non Litigasi (Alternative Dispute Resolution) Strategi Menghadapi Sengketa dan Permasalahan Hukum 11.30-12.30 Lunch 12.30-14.00 Urgensi Hospital By Laws, MSBL, & NSBL Materi Muatan Hospital By Laws, MSBL, & NSBL Format Hukum yang tepat bagi Hospital By Laws, MSBL, & NSBL untuk RSUD/ RS Swasta 14.00 14.30 Coffee/ Tea Break 14.30 16.00 Legal Drafting Hospital By Laws, MSBL, & NSBL Teknik Penyusunan Hospital By Laws, MSBL, & NSBL 16.00 16.30 Penyerahan Sertifikat & kenang-kenangan dari Nusantara Institute
F. Investasi dan Fasilitas Training Investasi pelatihan sebesar Rp. 750.000,-- Fasilitas meliputi: Sertifikat dan Bahan Pelatihan. Investasi pelatihan di transfer ke Rekening an. Nita Andrianti, S.IP., M.A. BNI Cabang Universitas Gadjah Mada Yogyakarta No. 04567 24 117 NB: Pendaftaran dapat melalui SMS di 085 2255 11188/ WhatsApp di No 0856 018 09990 Scan bukti pembayaran dapat dikirimkan melalui email atau WA: nusantarainstitute.yogyakarta@gmail.com